NovelToon NovelToon
My Husband Bodyguard

My Husband Bodyguard

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / Cinta Paksa / Romansa / Konglomerat berpura-pura miskin / Suami ideal / Penyelamat
Popularitas:303.2k
Nilai: 5
Nama Author: Mae_jer

Area khusus dewasa 😊

Lordan Rafael, 31 tahun. Cucu dari pengusaha besar di Amerika, yang menjabat sebagai direktur utama.

Lordan menikahi Kari Chin berusia 28 tahun. Gadis Asia berkebangsaan China. Mereka sudah menikah 2 tahun. Namun Lordan dan Kari belum kunjung memiliki anak.

Tubuh Lordan bermasalah. Hanya pria itu dan istrinya yang tahu. Tapi Kari harus hamil dalam tahun ini. Kalau tidak, Lordan harus turun dari jabatannya dan hak ahli waris akan jatuh ke tangan sepupunya.

Karena hal itu Lordan memikirkan ide gila dengan menyuruh Jacob, salah satu pengawalnya yang berbadan seksi dan memiliki ketampanan yang melebihi dirinya, untuk meniduri sang istri di depan matanya.

Jacob adalah pria misterius dengan segala rencana. Siapa yang akan menyangka bahwa ia sebenarnya adalah salah satu penguasa daratan Amerika yang menyamar sebagai pengawal. Niatnya adalah membasmi habis seluruh keluarga Lordan Rafael.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Restoran

Setelah mandi, Kari mengenakan pakaian yang tergantung di balik pintu. Gaun biru sederhana, pas di tubuhnya. Entah siapa yang menyiapkannya, tapi ukurannya nyaris sempurna. Jacob mungkin. Siapa lagi kalau bukan pria itu.

Ia turun ke bawah dengan langkah ringan tapi waspada. Ruangan rumah itu begitu luas dan tenang, terlalu tenang. Tapi ia menemukan Jacob di ruang makan, duduk santai sambil membaca beberapa laporan di i-pednya dan menyeruput kopi.

"Sudah siap?" tanyanya tanpa menoleh, seolah tahu Kari akan muncul di belakangnya.

Kari tidak menjawab. Ia hanya mengangguk, lalu berjalan pelan ke arah pintu depan. Jacob berdiri dan mengikutinya, mengambil mantel untuk dirinya sendiri dan jaket ringan untuk Kari. Di luar sangat dingin, tentu mereka harus membawa jaket tebal.

Mereka masuk ke dalam mobil. Jacob yang menyetir. Mobil itu melaju tenang, menyusuri jalanan kota yang belum benar-benar ia kenali. Kari memperhatikan jalan, mencatat setiap persimpangan dalam pikirannya, mencari kemungkinan untuk kabur.

"Aku tahu apa yang kau pikirkan," ujar Jacob tiba-tiba.

Kari menoleh cepat.

"Apa maksudmu?"

"Kau ingin kabur." suara Jacob tenang, tanpa nada mengancam.

"Kau pikir restoran itu tempat sempurna. Tempat umum, banyak orang, dan aku akan lengah."

Kari membuka mulutnya, tapi tak ada kata keluar. Ia tidak menyangka Jacob bisa membaca pikirannya secepat itu.

"Aku tidak akan mencegahmu kalau kau benar-benar ingin pergi," lanjut Jacob.

"Tapi satu hal yang harus kau tahu, Kari. Dunia luar tidak seaman yang kau kira. Kau tidak mengerti sekarang, tapi setelah ingatanmu kembali, kau akan mengerti."

Kari menatap ke luar jendela, menyembunyikan keterkejutan di balik wajah datarnya. Kata-kata Jacob terus terngiang di benaknya. Setelah ingatanmu kembali ... Itu bukan pertama kalinya Jacob menyebut soal ingatan.

Ia memejamkan mata sejenak, mencoba menggali sesuatu di dalam kepalanya, tapi yang muncul hanya potongan-potongan kabur, jeritan, cahaya merah menyilaukan, dan tangan berdarah yang menggenggam erat sesuatu. Lalu gelap.

Mobil melambat, kemudian berhenti di depan sebuah restoran kecil dengan jendela kaca besar dan lampu temaram yang hangat. Tak terlihat mencolok, tapi jelas cukup eksklusif. Kari ragu untuk turun. Ia menoleh ke Jacob, mencoba membaca ekspresinya, tapi pria itu hanya tersenyum tipis dan membuka pintunya sendiri.

Saat mereka masuk, pelayan langsung menyambut dan membawa mereka ke meja sudut. Tempat yang cukup strategis, bisa melihat seluruh ruangan, tapi sulit diakses tanpa melewati meja lain. Jacob tahu apa yang ia lakukan. Ia selalu tahu.

Mereka duduk. Kari menatap menunya, pura-pura membaca sambil berpikir keras. Ia bisa lari ke arah dapur? Tapi mungkin sudah ada orang Jacob di sana. Atau ke toilet dan memanjat jendela? Tapi ia bahkan belum tahu apakah ada jendela di dalamnya.

"Siya," suara Jacob memecah pikirannya,

"Aku tidak membawamu ke sini untuk mengurungmu. Aku membawamu agar kau bisa ingat. Tempat ini adalah tempat aku melamarmu dulu."

Kari terdiam. Sejak awal masuk tadi, dirinya memang merasa tempat ini familiar, tetapi dia tidak menyangka akan keluar kata-kata tersebut dari mulut seorang Jacob. Rasanya seperti semua yang dikatakan oleh laki-laki itu benar.

Tiba-tiba kepalanya pusing. Ada bayangan yang bermunculan di dalam otaknya, ia berusaha keras mengingat, tetapi semuanya masih tidak jelas, hal itu membuat kepalanya sakit. Tangannya memegangi kepalanya, menekannya kuat, berharap dengan cara itu rasa sakit yang dia rasakan bisa segera hilang. Tapi tidak. Sakitnya makin bertambah.

Melihat hal itu Jacob panik. Lelaki itu itu berdiri dari kursi dan segera mendekati Kari.

"Kau kenapa?"

Kari tidak menjawab. Ia hanya memejamkan mata, meremas pelipisnya, dan menggigit bibir bawahnya untuk menahan rasa nyeri yang menghantam kepalanya seperti palu godam. Nafasnya memburu, tubuhnya sedikit gemetar. Di benaknya, suara-suara samar mulai muncul. Lembut tapi mendesak. Tertawa. Isak tangis. Bisikan yang tak bisa ia pahami.

"Aku ... Kesakitan ..." bisiknya, nyaris tak terdengar.

Jacob berjongkok di samping kursinya, meraih tangannya dan menggenggamnya erat.

"Siya, lihat aku. Apa kau mengingat sesuatu?"

Kari menggeleng.

Jacob menggerakkan kursinya lebih dekat. Pelayan sempat menghampiri, namun dengan gerakan tangan halus, Jacob mengisyaratkan agar mereka menjauh. Ia kembali fokus pada perempuan di hadapannya. Mata Kari mulai berkaca-kaca, dan tubuhnya tampak mulai kehilangan keseimbangan.

"Kau butuh udara," gumam Jacob, lalu berdiri dan membantunya bangkit.

Dengan satu lengannya melingkari bahu Kari, ia menuntunnya keluar dari restoran. Udara siang hari yang berangin menyambut mereka, angin membawa aroma laut dari kejauhan. Kari menarik napas panjang, mencoba menenangkan dirinya. Jacob tetap di sisinya, diam, tapi sigap jika ia tiba-tiba jatuh atau pingsan.

Beberapa menit berlalu dalam keheningan. Hanya desiran angin dan langkah kaki orang yang lalu-lalang di trotoar yang terdengar. Perlahan, napas Kari kembali teratur. Ia menatap Jacob, masih dengan sisa kebingungan di matanya.

Jacob tetap menatapnya, matanya tajam tapi penuh perhatian. Tangannya terangkat mengelus kepala Kari.

"Masih sakit?" tanyanya dengan suara lembut.

Kari menggeleng. Ia terus menatap Jacob. Apa dalam bayangan yang samar-samar itu ada pria ini di dalamnya? Saat Kari ingin bicara, sebuah suara tiba-tiba menghentikannya.

"Kari? Apa itu kau?"

Jacob dan Kari sama-sama mendongak ke arah datangnya suara. Seorang wanita berambut pirang dengan mata cokelatnya sedang menatapnya dengan tatapan yang seolah tidak percaya. Kari kenal wanita itu. Dia adalah salah satu teman Nicole dan Adam yang sering datang ke rumah. Kari juga pernah tidak sengaja melihat dia berciuman panas dengan Adam di semak-semak perkebunan keluarga Rafael. Mereka bahkan berhubungan intim. Huh! Nicole tidak akan menyangka kalau tahu sahabatnya berselingkuh dengan suaminya. Entah wanita itu dan Adam selamat dari ledakan semalam atau tidak, Kari tidak tahu.

"Astaga, aku mendengar kabar tentang keluarga Rafael. Aku pikir kalian semua meninggal dalam ledakan itu." kata perempuan itu heboh. Namanya Hani. Matanya sesekali mencuri-curi pandang ke Jacob dengan tatapan penuh minat.

Jacob sendiri dapat merasakan kalau Kari tidak senang bertemu dengan wanita berambut pirang itu.

"Maaf, kau salah orang. Ini adalah Siya, istriku. Bukan Kari."

Kalimat itu membuat si wanita pirang bernama Hani tersebut tampak terkejut, dia masih ingin bicara namun dengan cepat Jacob menggendong Kari dan melewatinya pergi dari tempat itu.

Kari sendiri tidak meronta minta turun. Ia membiarkan Jacob membawanya pergi, karena ia tidak ingin berbicara dengan Hani. Menurutnya tidak penting. Toh wanita itu juga hanya bersikap seolah dia peduli. Nyatanya tidak sama sekali.

1
Candra Ningtyas
kerenn
Windy Veriyanti
selangkah demi selangkah, Kari...
kebenaran itu akan terkuak, bahwa dirimu adalah Siya istri Jacob
Khairani oktavia Mungkur
kok gk bisa buka
SJR
Assalamu'alaikum, mampir thor 🙏
Dwi Winarni Wina
kari tidak dipungkirin terbayang2 sentuhan lembut jacob yg sangat memabukkan krn sentuhan itu sangat familiar skl bagi kari....

kesempatan bagi kari jacob ngajak makan direstoran kari punya rencana melarikan diri akan menemui keluarganya dan membuktikan hanya anak angkat/bukan...

jacob sangat waspada tidak akan membiarkan kari kabur pasti akan menjaga lbh ketat....

lanjut thor....
semangat sll....
sehat sll......
Maharani Rani
lanjuttt
Galih Pratama Zhaqi
kan pnya bukti bang kl itu ibu dr anakmu dan bisa kasih liat kan foto2 kebersamaan kalian ahh gemes sendiri aku ,
Tuti Tyastuti
lanjut
Ipehmom Rianrafa
lnjuut 💪💪💪
Rita
😂😂😂😂pesonamu mengalihkan pikiranku
Miss Typo
gak ada bukti yg lain selain foto pernikahan? gak sabar Siya ingat kembali 😁
Ilfa Yarni
dih greget pengen smua cepat terbongkar
yuning
reaksi tidak mengkhianati hati 😁
Ita rahmawati
tunjukkan bukti dong babangjacob jgn cuma omong doang 🤦‍♀️
kari udah mulai resah dn gelisah tuh,,kesempatan utkmu jacob terus mempengaruhi fikirannya 😅
LANY SUSANA: betul tunjukkan bukti foto pernikahan donk or ank km berdua suruh nonggol agar Siya, teralihkan dari pikiran kabur tp jg deg deg an /Grin//Grin//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Aurora
hati ga bisa dibohongi,apa ga ada buku nikah atau foto pernikahan untuk membuktikan mereka pernah bersama
Eka Bundanedinar
cie pikiranmu kmn aja kari
she
mau😁
Ipehmom Rianrafa
lnjuut 💪💪💪
Galih Pratama Zhaqi
apa mgkin kari diberi obat agar dia tdak bisa mengingat msalalunya 🤔
Aurora
apa ga ada foto atau benda kenangan,mungkin setelah lihat foto bersama atau benda seperti cincin pernikahan,kari bisa ingat sedikit,foto juga bisa jadi bukti,apalagi buku nikah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!