Wonderful Marriage
"Ayo minum!"
Seruan dua orang temannya membuat seorang Ivy Richard, mau tidak mau mengambil gelas yang berisi cairan bening dengan kadar alkohol di dalamnya.
"Ayo tunggu apalagi? Cepat diminum!" Sofia sudah tidak sabar melihat Ivy yang polos itu, merasakan nikmatnya dunia kebebasan yang sering dilakukan oleh-nya. "Kau tidak boleh melewatkan kesempatan berharga ini! Jangan sia-siakan perjuangan kami yang sudah membawamu kemari."
"Iya betul, kau harus menikmati malam ini dengan bebas." Liana ikut bersuara dengan semangat.
Ivy pun menatap kedua teman baiknya itu dengan bergantian, dan meskipun ragu akhirnya ia pun menenggak dengan cepat minuman tersebut sampai habis tak bersisa, karena tidak ingin mengecewakan Sofia dan Liana yang sudah bersusah payah membawanya kabur dari para penjaga yang selalu mengikutinya.
Ya, berkat Sofia dan Liana, Ivy kini bisa berada di acara pesta yang diselenggarakan oleh salah satu kerabat Sofia dengan bebas tanpa adanya pengawal yang ditugaskan oleh sang ayah.
"Begitu dong..." Kedua temannya itu bertepuk tangan dengan gembira.
"Ayo kita minum lagi, setelah itu cari pasangan!" seru Sofia dengan penuh semangat, terlebih lagi setelah melihat banyaknya tamu pria yang hadir di ruangan tersebut.
Ivy pun menatap sekitar ruangan di mana ada banyak pria yang terlihat gagah dengan setelan jas mahal dan topeng yang menutup wajah pria-pria tersebut. "Aku malu," gumamnya dengan menatap pada kedua teman baiknya tersebut.
Liana dan Sofia pun langsung tertawa lepas saat melihat kegugupan seorang Ivy Richard. Ya, seorang Ivy Richard yang nota bene gadis baik-baik yang tidak pernah berinteraksi dengan seorang pria, kecuali ayah dan adik-adiknya itu, kini berada di tempat dimana ada banyak pria di dalamnya. Tidak bisa dibayangkan oleh mereka bagaimana kemarahan dari seorang Lio Richard, jika mengetahui putri kesayangannya berada di sebuah acara pesta, meminum alkohol dan berkenalan dengan seorang pria.
"Ivy sayang, kita mengenakan topeng. Jadi kenapa mesti malu?" Liana menyentuh topeng yang dikenakan Ivy.
"Oh iya aku lupa." Ivy pun tersenyum malu, setelah mengingat jika mereka mengenakan topeng. Karena pesta yang mereka datangi mewajibkan para tamu undangannya untuk mengenakan topeng, jadi tidak akan ada yang mengetahui bagaimana wajah mereka satu dan lainnya.
"Sudahlah ayo kita minum lagi!"
Ivy pun larut dalam acara pesta yang diadakan di salah satu tempat hiburan yang ada di hotel ternama di Jakarta, hingga tanpa sadar menghabiskan beberapa gelas minuman, membuat kesadarannya pun mulai menurun hingga tak menyadari ada seseorang yang kini berdiri di dekatnya. Sementara Liana dan Sofia entah sudah pergi kemana, dengan pria yang mengajak mereka berkenalan.
"Hai Nona cantik, mau berdansa denganku?"
Ivy yang sudah mabuk pun hanya menerima ajakan tersebut, tanpa menyadari ada seringai tipis dari bibir lawan bicaranya. Ia bahkan diam saja saat tangan sang pria mulai menjelajah di tubuhnya ketika mereka berdansa. Bahkan saat sang pria itu membawanya keluar dari dalam ruangan pesta, Ivy pun hanya pasrah mengikuti karena terlalu mabuk dengan kepalanya yang terasa berat.
"Hei! Beraninya kau mencium bibirku?" Ivy mendorong dengan sekuat tenaga saat bibirnya tiba-tiba terasa basah. "Ini ciuman pertamaku, kenapa kau mencurinya?" gumamnya lagi dengan tubuh yang sempoyongan karena tak kuat menahan beban tubuhnya sendiri.
Untung saja, pria yang berdiri di hadapannya itu dengan sigap menahan tubuhnya hingga ia tidak terjatuh ke atas lantai.
"Jadi ini ciuman pertamamu? Sungguh menarik..." gumam pria tersebut dengan merengkuh tubuh ramping wanita yang mengenakan topeng berwarna putih dengan bulu keemasan itu, lalu membawanya ke dekat ranjang.
Ya, kini mereka sudah berada di salah satu kamar hotel. Meskipun dengan susah payah karena keadaan Ivy yang mabuk berat.
"Malam ini kau akan menjadi milikku, Nona." Pria tersebut ingin membuka topeng yang dikenakan wanita tersebut, untuk membuktikan apakah tebakannya benar. Jika wanita yang ada di pelukannya itu wanita yang sangat cantik jika dilihat dari kedua mata dan bentuk bibirnya, hingga membuatnya memilih wanita tersebut dari banyaknya wanita yang ada di acara pesta tadi.
"No.., no..." Ivy menahan tangan pria yang berdiri dihadapannya.
Pria tinggi berkulit putih dengan topeng hitam, dan manik mata berwarna cokelat tersebut kini menatapnya dengan intens.
"Apakah kau ingin bermain dengan menyembunyikan wajah kita?"
Ivy hanya diam karena tidak terlalu mengerti dengan ucapan pria tersebut.
"Aku..."
Belum sempat ia menyelesaikan ucapannya, tubuhnya sudah lebih dulu terasa melayang saat pria tersebut menggendongnya dan menjatuhkan tubuhnya ke atas ranjang. Bahkan kini tubuhnya terasa sesak saat pria itu menghimpit di atasnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Neno Arya
nyimak
2024-11-13
0
VS
Darurat 🚨🚨🚨🚨🚨
2024-10-05
0
🪱ᵘᵄᵟᵘᵎᵓᵄᵓ🅩🅐🅡🅐⒋ⷨ͢⚤Ꮶ͢ᮉ᳟
waahh teman laknat,sesat ,ngajarin nya gak bner nih sma lvy
2024-09-26
0