Kejadian yang tidak terduga, seorang agen rahasia yang baru menyelesaikan misi nya.
Namun dia dijebak oleh rekannya sendiri yang memang ingin menyingkirkan dirinya. Sehingga dia harus tidur bersama seorang pria asing.
Olivia namanya, sebagai agen rahasia yang selalu sukses dalam menjalankan misinya. Namun hal itu menimbulkan kecemburuan pada rekannya sendiri.
Sehingga Olivia harus melahirkan tiga anak kembar yang super jenius. Dan mereka pun mengasingkan diri di sebuah desa. Delapan tahun kemudian, mereka kembali ke kota.
Bagaimana kisah selanjutnya? Jika penasaran baca yuk!
Cerita ini hanyalah fiksi semata. Tidak ada hubungannya dengan dunia nyata. Seluruh cerita di dalamnya hanya imajinasi penulisnya semata.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 29
"Bawa mereka ke rumah sakit," kara Dewa.
Kemudian mereka pun masuk ke dalam mobil. Baru saja Dewa menjalankan mobilnya, ponsel Olivia berdering.
"Halo!" Olivia segera menjawab panggilan dari nomor yang tidak ada nama.
"Datang ke gudang kosong. Jika ingin anakmu selamat datang sendiri dengan membawa berlian itu."
"Darimana kamu tahu nomor teleponku?"
"Itu tidak sulit, putra kesayangan mu yang memberitahuku."
Kemudian sambungan telepon pun terputus. Mister Black tersenyum melihat Arjun yang sudah sadar dari pingsan nya.
Namun dia tidak bisa bertindak karena dia sedang terikat. Juga, Arjun di kawal oleh Mister Black dan anak buahnya.
"Halo, halo." Olivia menghela nafas lalu melihat ponselnya yang sudah terputus sambungan teleponnya.
"Bagaimana?" tanya Dewa.
"Kita ke rumah ku dulu. Mister Black ingin melakukan pertukaran dengan berlian itu," jawab Olivia.
Dewa pun memutar haluan ke rumah Olivia yang dulu. Dewa meminta kedua anaknya untuk berpegangan dengan kuat.
Arden dan Archer hanya mengangguk saja. Kemudian Dewa melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.
Dewa tidak perduli, yang penting dia cepat sampai ke rumah Olivia yang dulu. Baginya, keselamatan Arjun lebih penting. Jika mereka terlambat, maka Arjun akan dalam bahaya.
Mereka tiba di rumah Olivia. Setelah memarkirkan mobil, mereka pun keluar dari mobil dan masuk ke dalam rumah.
Kali ini Olivia masuk sendirian ke dalam ruang rahasia milik. Dewa dan kedua anaknya menunggu di ruang tamu. Tidak berapa lama Olivia keluar dengan membawa kotak yang berisi berlian itu.
"Ayo cepat," kata Olivia.
Dewa, Arden, dan Archer pun segera bangkit dari duduknya. Mereka harus segera menyelamatkan Arjun.
"Ma, biar aku bawa kotak itu," kata Arden.
"Hati-hati ya, soalnya di dalamnya barang berharga," kata Olivia.
Arden tersenyum lalu mengangguk. Kemudian ia memasukkan kotak tersebut ke dalam tas ranselnya.
Olivia tidak curiga sama sekali, karena dia begitu mempercayai putranya. Hanya Olivia berpesan agar benda itu jangan sampai hilang.
Dewa kembali melajukan mobilnya menuju lokasi yang sudah disebutkan oleh Mister Black.
"Ke arah mana?" tanya Dewa. Saat ini mereka sudah berada dipertigaan jalan.
"Lurus saja," jawab Olivia.
Mereka pun tiba di tempat yang di tuju. Sebuah gedung kosong yang terbengkalai. Olivia meminta Dewa dan kedua anaknya untuk tetap berjaga-jaga.
Karena Olivia akan ke gedung itu sendirian sesuai keinginan Mister Black. Namun mereka sudah mengatur rencana untuk menyelamatkan Arjun.
"Ma hati-hati," pesan Arden dan Archer. Kemudian Arden menyerahkan kotak tersebut tanpa memeriksa isinya.
"Sayang hati-hati," kata Dewa.
"Tenang saja, aku bisa jaga diri kok," ujar Olivia.
Olivia melangkah dengan penuh keyakinan. Tanpa ada rasa takut sama sekali. Hanya yang ada di pikirannya adalah keselamatan putranya.
"Hahaha. Kau sudah datang?" tanya Mister Black saat Olivia sudah masuk ke dalam gedung.
"Lepaskan anakku!"
"Serahkan berlian itu."
"Lepaskan dulu anakku, baru aku serahkan kotak ini."
Mister Black pun memberikan kode kepada anak buahnya untuk melepaskan Arjun. Arjun didorong oleh anak buah Mister Black hingga terhuyung.
Beruntung Arjun tidak sampai terjatuh. Kemudian Olivia menangkap tubuh Arjun. Lalu melemparkan kotak berlian itu ke Mister Black.
Olivia segera pergi bersama Arjun. Namun belum sempat mereka keluar, Mister Black sudah mencegah mereka.
"Tunggu! Ternyata kamu telah menipu ku!" Mister Black murka. Karena di dalam kotak itu bukan berlian, melainkan baru sebesar kepalan tangan.
"Arden. Itu pasti perbuatan Arden. Tadi di dalam ruang rahasia sudah ku periksa dan isinya berlian asli," batin Olivia.
"Tangkap mereka!" Perintah Mister Black. Olivia dan Arjun pun di kepung oleh anak buah Mister Black.
"Kamu takut?" bisik Olivia.
"Tidak Ma, apapun yang terjadi kita akan lawan sampai mati," jawab Arjun berbisik pula.
"Tunggu! Jika kalian bunuh kami, kalian tidak akan mendapatkan berlian itu," kata Olivia.
"Jangan terkecoh dengan omongannya. Cepat tangkap dan siksa sampai mati!" Perintah Mister Black.
Olivia dan Arjun saling pandang, kemudian keduanya pun mengangguk. Keduanya pun saling membelakangi dan memasang kuda-kuda dan siap bertarung.
Dor... Suara tembakan pun terdengar. Salah satu anak buah Mister Black langsung jatuh ke lantai.
Suasana menjadi tidak terkendali. Anak buah Mister Black pun menjadi panik. Mereka pun mengeluarkan senjata masing-masing dan berlindung di tempat yang aman.
Kesempatan itu Olivia dan Arjun gunakan untuk bersembunyi juga. Olivia mengeluarkan pistolnya, kemudian menembak anak buah Mister Black.
"Kamu tidak bawa senjata?" tanya Olivia pada Arjun.
Arjun menggeleng. Tas ranselnya jatuh saat dia pingsan di kawasan sekolah tadi. Beruntung Arden mengambilnya dan membawanya.
"Ya sudah, kamu bisa gunakan ini," kata Olivia menyerahkan pistol kecil miliknya. Olivia membawa dua pistol untuk berjaga-jaga.
Sementara Dewa dan kedua anaknya sudah berhasil masuk. Mereka berpencar. Dewa sendirian, sementara Arden dan Archer ke arah lain.
Adu tembak pun terjadi anak Olivia, Dewa dan anak buah Mister Black. Sementara Mister Black ingin melarikan diri lewat belakang.
"Mau ke mana Paman?" tanya Arden.
"Kalian lagi. Ternyata kalian cukup cerdik," kata Mister Black.
Tidak bisa di pungkiri oleh Mister Black, jika anak-anak Olivia memang cerdas. Sayang sekali, Mister Black sudah terlanjur memusuhi mama mereka.
"Hei bocah. Kalian bukan tandingan ku, sebaiknya kalian menyingkir dan biarkan aku pergi," kata Mister Black.
"Hanya seorang pengecut yang melarikan diri di saat seperti ini," kata Archer.
"Sial! Bocah ini ternyata bermulut pedas juga," umpat Mister Black dalam hati.
"Lanjutkan pertarungan kita yang tertunda Paman. Tadi belum ditentukan siapa pemenangnya?" ujar Arden.
"Aku tidak ingin meladeni bocah bau kencur seperti kalian. Sebaiknya kalian menyingkir!" Mister Black tetap ingin kabur dari tempat ini.
Dia akan merencanakan rencana lain lagi untuk mendapatkan berlian itu. Tidak apa-apa saat ini dia gagal. Tapi untuk selanjutnya dia akan mengatur rencana agar tidak kembali gagal.
"Paman inginkan ini?" tanya Arden memperlihatkan berlian itu.
"Sialan Olivia, ternyata dia sengaja menukar isi kotak itu dengan bongkahan batu," batin Mister Black.
"Nak, serahkan itu kepadaku. Aku janji tidak akan menggangu kalian lagi," kata Mister Black membujuk Arden.
"Ambil saja sendiri. Itu pun kalau bisa," ujar Arden.
Mister Black mengepalkan tangannya. Dia merasa diremehkan oleh anak kecil. Mister Black pun bersiap-siap untuk melawan Arden agar bisa merebut berlian itu.
Namun Olivia dan Arjun pun datang. Mereka sudah berhasil mengalahkan anak buah Mister Black.
"Kalian bukan tandingannya," kata Olivia kepada anak-anaknya.
"Jika sendirian memang bukan tandingan kami. Tapi jika kami bergabung, kami akan menjadi kuat," ujar Archer.
"Baiklah," ucap Olivia akhirnya.
Triple A pun bersiap-siap untuk melawan Mister Black. Mister Black berada di tengah-tengah. Karena Arden, Archer, dan Arjun mengepung nya dari tiga penjuru.
lanjut thor semngat💪💪💪
lanjut thor semngat💪💪💪