NovelToon NovelToon
99 Days Before Divorce

99 Days Before Divorce

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak / Cinta Paksa / Angst
Popularitas:467.2k
Nilai: 4.9
Nama Author: Mukarromah Isn.

Apa yang diharapkan Oryza pada pernikahan yang berawal dari kesalahan? Kecelakaan malam itu membuatnya terikat dengan Orion sang pebisnis terkenal sekaligus calon tunangan adiknya, bukankah sudah cocok disebut menjadi antagonis?

Ia dibenci keluarganya bahkan suaminya, sesuai kesepakatan dari awal, mereka akan berpisah setelah anak mereka berusia tiga tahun dengan hak asuh anak yang akan jatuh pada Oryza. Tapi 99 hari sebelum cerai, berbagai upaya dilakukan Oryza mendekatkan putranya dengan sang suami juga adiknya yang akan menjadi istri selanjutnya. Surat cerai tertanda tangani lebih cepat dari kesepakatan, karena Oryza tau ia mungkin sudah tiada sebelum hari itu tiba

Jangan lupa like, vote dan komen ya🙏🏼

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mukarromah Isn., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tak Ragu

Jutaan planet dan bintang yang memiliki cahaya sendiri, cahaya yang terbentuk dari jutaan tahun lalu menghias langit malam. Terbentang indah layaknya permadani yang mengambang di langit. Alice memperhatikan sekeliling ruangan gelap dalam mall itu, tempat yang disediakan khusus untuk pencinta benda-benda angkasa. Sejak awal dekat dengan Orion, maka tempat pertemuan mereka tak jauh-jauh dari tempat seperti ini. Tentang planet, luar angkasa dan benda menakjubkan lainnya. Ia ingin bertanya apa alasannya, apa Orion sesuka itu dengan bintang-bintang?

"Orion" ia memanggil laki-laki itu yang fokus mengamati rasi bintang yang berubah-ubah bentuk pada layar, terdapat penjelasan tentang sejarah mitologi dan informasi lainnya

"Ya Alice?" Laki-laki itu tersenyum menatap gadis itu, hal yang mungkin tak pernah ia lakukan pada istrinya selama ini

"Kenapa kamu menyukai tempat seperti ini?"

"Karena kamu" jawab Orion dengan senyumnya yang tak luntur

"Karena aku?" Alice tentu bingung. Gadis itu menunjuk dirinya sendiri

"Iya, bukankah kamu menyukainya? Sesuatu yang berhubungan dengan luar angkasa? Kamu pernah mengatakannya saat pertemuan pertama kita"

"Pertemuan pertama? Apa saat kamu menolongku ketika SMA?" Gadis itu mengerutkan alisnya dan membuat Orion melakukan hal yang sama

"Mungkin kamu lupa, tapi apa kamu ingat laki-laki buta ditaman rumah sakit sekitar dua belas tahun lalu?" Alice semakin bingung namun dengan segera ia berujar "Dua belas tahun lalu, aku kehilangan orang tuaku, aku syok saat itu dan mungkin itu yang membuatku lupa"

"Maaf memaksamu mengingat" Orion sedikit menundukkan kepala

"Tidak masalah, tapi aku pikir sebelumnya aku tak begitu tertarik dengan semua ini" gadis itu hanya bergumam tak jelas untuk menanggapi

"Kamu bilang apa?"

"Bukan apa-apa" ucapnya menggeleng seraya tersenyum. Setiap Orion mengajaknya keluar maka tak jauh-jauh dari benda seperti ini, mereka ke mall bukan untuk belanja tapi selalu ke tempat ini dan itu memakan waktu yang cukup lama kadang bisa sampai tiga jam. Alice tak tau apa yang membuat Orion begitu terpaku pada benda-benda angkasa itu, bahkan ia bisa mengamati satu objek sangat lama

Orion, pria berusia dua puluh delapan tahun itu menyilangkan tangan didepan dada masih dengan pakaian kerjanya. Ia langsung mengajak Alice datang ke tempat ini setelah menjemput gadis itu dari apartemennya. Bintang dengan segala benda luar angkasa adalah benda langit menakjubkan baginya. Sebelumnya mungkin hanya terlihat biasa saja, tapi pandangan itu berubah setelah mengenal Alice di taman rumah sakit. Ruangan ini sunyi, rencananya ia ingin mengajak Alice berbicara serius tentang hubungan mereka. Namun entah bagaimana hatinya meragu, entah keraguan apalagi yang tersisa. Bukankah sudah jelas janjinya dulu akan menikah dengan gadis rumah sakit itu? Kenapa sekarang ia ragu?. Apa karena Oryza? Tapi bukankah mereka akan segera bercerai?

"kamu pasti akan mengingatnya Alice, pelan-pelan saja" Orion menepuk pelan puncak kepala gadis itu kemudian fokus lagi pada kegiatannya mengamati benda indah itu

.

"Kenapa mama ke lumah sakit lagi? Apa mama sakit?" Semenjak bercerita tentang kepergian, Saga selalu cemas pada ibunya. Seolah takut wanita itu pergi kapan saja membuat Oryza merasa bersalah karena menambah ketakutan putranya

"Saga inget kan kalau sekali sebulan Saga juga harus diperiksa oleh dokter walaupun Saga Sehat. Jadi yang kerumah sakit bukan orang sakit saja sayang" Oryza mengelus rambut putranya dan tersenyum menenangkan

"Tapi Saga takut kalau mama pelgi"

"Tidak akan sayang. Memangnya Saga liat mama sakit? Tidakkan?"

"Tapi hidung mama beldalah"

"Itu karena mama kelelahan, dan tidak bisa tidur" ucapnya mencari jawaban yang masuk akal

"Mama nggak akan pelgi? Janji?" Anak itu mengulurkan jari kelingkingnya membuat Oryza tersenyum dan menautkan jari kelingkingnya disana

"Mama janji" ucapnya meyakinkan. Walau ia sendiri tak yakin dengan jawabannya. Agak berat juga sebenarnya mengajak Saga kerumah sakit, tempat ini penuh dengan berbagai penyakit yang mudah menyerang anak seusianya, namun lebih tak tega membiarkan Saga dirumah menangis sekedar melihatnya menenteng tas keluar.

"Halo, Saga" seorang laki-laki sebaya Oryza dengan jas putih dokternya menyapa anak itu dengan melepas masker medisnya

"Bisa aku titip dia sebentar Rega? Aku harus periksa dulu" Laki-laki itu adalah teman satu angkatan dulu sekaligus teman nakalnya yang sering tawuran. Dari dulu, Rega memang selalu jadi dokter dadakan ketika teman-temannya terluka. Namun peristiwa kehilangan Rendra membuat mereka semua berubah dan mulai fokus pada hidup masing-masing. Yang tau tentang penyakit gadis itupun hanya ia, Dokter Ana dan Rega, itupun karena terpaksa saat mereka tak sengaja bertemu. Lebih kebetulan lagi ternyata Rega yang merupakan dokter anak adalah anak dari dokter Ana yang merawatnya, jadi mau tak mau laki-laki itu akhirnya tau

"Cepat sembuh Oryza, ratu jalanan pasti kuat kok" Oryza terkekeh saat julukan namanya duku sewaktu SMA disematkan. Ia memang gadis nakal, balapan dan ikut tawuran jalanan seperti anak laki-laki

"Aku kayaknya mau nyusul Rendra aja, udah tinggal bentar soalnya" ucapnya tertawa kemudian berlalu setelah meyakinkan Saga ia hanya sebentar

"Bersikap seolah kamu baik-baik saja dan bisa menahan rasa sakitnya sampai saat ini adalah hal yang luar biasa" pujian Dokter Ana membuat Oryza tersenyum simpul

"Aku kesakitan dokter, tapi otak juga ragaku berpikir masih ada hal yang belum tuntas dan harus diselesaikan"

"Aku hanya tak ingin merepotkan orang lain" lanjutnya

"Tak akan ada istilah merepotkan apapun dalam keluarga terlebih dalam kondisi kamu sekarang. Orang tuamu pebisnis, suamimu apalagi, pikirkanlah betapa terlukanya mereka seandainya tau kamu menyembunyikan ini. Sekarang mungkin sudah terlambat karena sel kankernya sudah menyebar ke area lain tapi dunia pengobatan sekarang semakin canggih. Seperti katamu, untuk memperpanjang hidup setidaknya untuk beberapa tahun, bulan, minggu, hari atau beberapa jam kedepan" Dokter Ana mengusap air yang mengenang disudut matanya. Ia mengenal Oryza dulu sekali saat menjadi teman putranya dan sering main kerumah. Namun siapa sangka sekarang gadis itu justru menjadi pasiennya

"Jika mereka diberitau sekarang, saya yakin mereka akan membawamu ke rumah sakit yang lebih canggih untuk mendapat perawatan terbaik. Bukankah rumah sakit mertuamu salah satunya?" Oryza tak dapat menahan air matanya, gadis itu menangis terisak

"Hidupku tak seperti yang dokter bayangkan, seandainya mereka taupun aku yakin mereka justru berharap... aku mati" Oryza memelankan suara diakhir kalimatnya

"Hidupku tak sesempurna itu, jika bukan karena Saga aku yakin aku tak ragu membuang diriku dilaut atau menabrakkan diri dengan sengaja agar aku mati saat itu juga"

1
Yuli Purwati
kurang puas kalau alo e dan ortu oryza tidak mendapat balasan yang sama menyakitkan dengan apa yang di alami oryza.
Sri Astuti
Alice ini spt perampok dgn hipnotis. Ortu Oryza terhipnotis dgn Alice yg playing fictim shg mengabaikan anak sendiri..
Alice ga akan pernah puas, ia spt orang yg minum air laut haus dan haus lagi..
entah ide Dion mengajak menikah akan bs menyadarkan diri dan obsesinya atau tidak
Juna Kamis Sae
buat greget thorrr
Oriza baik banget mudah memaaf kan,,,
cuman segitu doang balasan ayahnya ma gorio Rio😿
Wahyuningsih
semoga bab berikutnya SUDAH BUKAN TENTANG ALICE LG..BIKIN ILLFEEL😏😏😏
Nurgusnawati Nunung
Hadir,.
pipi gemoy
next Thor 🙏🏼
Innara Maulida
semoga alice mau di ajak berubah,,,klo gak kebangtan dia,,oh iya aku juga blum puas sama ayah Oriza sama Orion. yg semudah itu dpat maaf dari Oriza..
N I A 🌺🌻🌹
selalu ada kata maaf buat yg mau berubah baik dan selalu ada kesempatan kedua alice
pipi gemoy
semangat Thor 🌹💪🏼
Sri Astuti
wah Dion makin bijak setelah sekolah di balik jeruji.. dan, ajak Alice menikah apa keputusan yg sdh kau pikirkan Dion..
Yuli Purwati
sad ending buat orang2 yang sudah menyakiti oryza.happy ending buat aoryza dan saga.
Royani Arofat
2 org ug sama2 dianggap antagonis menikah untuk menyembuhkan hati
Wahyuningsih
hadeuh..msh dibikin hidup aja ini si alice😏 pokoke harus happy ending..oryza gk boleh dibikin mati. TITIK!!!
N I A 🌺🌻🌹
doa terbaik buat author☺️
octa❤️
semoga selalu Allah mudahkan urusannya y thor..🤗
Ais
Sabar ya thor bnyk dzikir aja thor biar hati yg resah bs tenang bnyk bersolawat pd rasulullah in syaa Allah hati akan lapang semangat thor dan ikhlaskan smua masalah yg ada karena yg tau takdir dan masa depan kita hny Allah jd jng terlalu overthingking dlm menjalankan roda hidup ini thor🙏🏻🥰😍
Siti Masitah
kalo nurut q thor y..pisah aj ama orion..buat amnesia
Siti Masitah
masa org kaya manggilnya bibi..bukan tante atw aunti
Siti Masitah
nyeselkan kuwe pak e....
Siti Masitah
meweek lagi sampe bengep nih mata..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!