NovelToon NovelToon
11 (Peringatan)

11 (Peringatan)

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Balas Dendam / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: Tasya_putt

Peraturan sekolah yang membuat semua siswa-siswi sekolah merasa takut jika melanggar 1 kesalahan saja. Dimana jika terjadi kesalahan akan terjadinya sesuatu yang membuat dirinya tidak bisa melihat Bumi lagi.

Angka Lahir 11 menjadi tidak tenang karena Hidupnya akan menjadi giliran selanjutnya jika melanggar atau melakukan kesalahan tersebut.

Permainan itu perlahan hancur ketika Datangnya Seorang wanita dari luar negara yang berperan sebagai Siswa Pertukaran Pelajar. Dan mulai mencari cara untuk menggagalkan Permainan tersebut bahkan ingin sekali menghancurkannya.


Real Hasil Karya Author sendiri, Jangan lupa dukung Aku ya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tasya_putt, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kembali ke Sekolah

Kini Wisna sedang menyiapkan buku-buku dan peralatan alat tulis untuk siap-siap berangkat sekoh.

Wisna bukan lagi berada di Apartemen Abram, sekarang di Apartemen miliknya.

Sepi tidak ada siapapun yang menemani, biasanya Yesha selalu ada di apartemennya hanya sekedar main bahkan Menginap dalam beberapa hari.

Sekarang berada hampa tanpa adanya Yesha, segalanya harus serba sendiri.

Tiba-tiba saat ingin memakai sepatunya, ada yang mengetuk pintu Apartemennya. Siapa yang mengetuk pintu Apartemennya? Biasanya kalau Yesha ataupun Abram selalu membukakan pintunya sendiri tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Dan itupun sudah menjadi kebiasaan mereka, lalu siapa Yang berada diluar ya?

Meletakkan sepatunya dan berjalan menuju depan pintunya, tidak lupa Wisna mengintip dibalik celah pintunya.

Dari paras wajahnya Wisna mengenalnya, tetapi tidak tahu siapa namanya.

Langsung membukakan pintunya.

" Oh? Ada apa ya? " Tanya Wsina

Memberikan Tas berwarna hitam putih beserta isi-isinya didalam tas tersebut. Melipat Tas itu Wisna mengenak betul itu milik siapa.

" Ini.... Tas Yesha? " Dengan menautkan kedua alisnya

" Ne " Menganggukkan kepalanya

" Sudah berapa lama tas ini ada padamu? " 

" Setelah Yesha menghilang... maaf, aku tidak mengembalikannya padamu. Tas ini sementara aku berikan pada pihak polisi, untuk mengusut tuntas mengenai hilangnya Yesha yang entah dimana " Ucapnya.

" Terus, ketemu Yesha dimana? " Ia hanya menggelengkan kepalanya, dan melihat pergerakan tersebut membuat Wisna sedikit kecewa.

" Baiklah, aku pergi dulu.... Jaga barang ini baik-baik " 

" Tunggu " Titah Wisna

" Ne? " 

" Siapa namamu? Bukankah kau pernah dekat dengan Yesha? " Menunggu jawaban darinya.

" Aku Kim Haneul... Teman sebangkunya " Jawabnya dengan senyum tipis

Oh namanya adalah Kim Haneul, tetapi enapa ya. Wisna merasa ada yang janggal dengan wanita ini, tetapi apa ya?

Ah jangan terlalu pesimis dulu, Dia adalah orang baik. Tentunya Barang milik Yesha ia kembalikan padanya tanpa lecet sedikit pun.

" Gomawo ( terimakasih) " Lirih Wisna

" Ne, semoga Yesha cepat ditemukan.. Bahkan aku pun masih merindukannya " Ujarnya, dan meninggalkan Wisna sendiri.

Membuka Isi tas didalamnya, ternyata ada beberapa buku berserta alat tulis. Juga ada Ponsel milik Yesha.

Segera Wisna mengambil ponselnya, dan menyalakan ponsel tersebut. Dilihat dari layar ponselnya terdapat banyak sekali puluhan pesan bahkan panggilan telepon darinya juga Abram. Bahkan ada tanda Panggilan dari Kim Haneul teman sebangku Yesha.

Seketika air matanya menetes, ia tidak kuat menahan rindu pada Yesha. Kapan Yesha ditemukan. Wisna sekarang kehilangan semangat hidupnya semenjak Yesha menghilang.

°°°°

Dengan inisiatif Yong Jin memberikan Seragam sekolah, alat tulis, sepatu bahkan make up untuknya.

Waw Yong Jin sangat Royal sekali terhadap Yesha.

" Pakailah, kemarin aku membelikannya untukmu. " Memberikan semua yang Yong Jin untuk Yesha

Yesha terkejut, dirinya hanya meminta untuk diberikan seragam dan sepatu saja, tetapi Yong Jin membelikan semuanya untuknya.

" Kenapa banyak sekali? Aku hanya meminta dibelikan Seragam dan sepatu saja " Ucap Yesha terkejut.

" Pakai saja, aku membelikan semua ini... Pasti kamu juga membutuhkannya, baiklah aku tunggu di dapur... Aku akan menyiapkan sarapan untuk kita " Keluar kamar tidak lupa menutup pintu kamarnya.

Yesha melihat semua yanga ada di hadapannya kini tersenyum tipis, seperti merasa diperhatikan. Teringat Ayah dan Kakanya yang selalu seperti ini padanya.

Sekarang ada sosok yang menggantikan Ayah dan kakaknya yaitu Yong Jin.

Tetapi dirinya juga terlintas didalam ingatannya bahwa sekarang dirinya bukan menginap melainkan di sekap. Matanya kini menjadi sendu.

Semoga sekarang Yong Jin bisa berubah setelah Yesha diizinkan keluar untuk sekolah.

Berjalan melewati anak tangga sudah tercium aroma masakan yang seperti sangat lezat.

Terlihat punggungnya dari belakang, sangat tampan.

Aisshh.... ( ingat dia adalah sekarang penculik) 

" Sedang membuat apa? " Tanya Yesha penasaran yang Yong Jin untuk sarapan

" Nah sudah selesai, aku membuat Telur Omelet dan susu Vanilla untukmu " Menyodorkan sarapan untuk Yesha

" Gomawo " Balas Yesha menerima makanan darinya.

" Lalu untukmu? " 

" Aku hanya minum susu saja " Ucapnya sambil meminum susu Vanilla sampai habis tak tersisa.

Yesha memakan hidangan yang dibuat Yong Jin, dan tidak menyangkan makanannya seenak ini. Karena sudah lama tidak memakan masakan rumah, biasanya Yesha hanya makan dengan makanan instan saja yang ia beli di minimarket.

Sekali lagi, jujur makanan ini sangat enak, sampai Yesha menghabiskannya tanpa sisa.

Yong Jin merasa gemas, karena kedua pipi Yesha mengembung seperti ikan buntal

Menyadari seperti ada yang memperhatikannya, Yesha menatap Yong Jin dengan bingung.

" Kenapa? Ada yang berantakan? " Ujar Yesha dengan tampang polosnya

" Ah tidak lanjutkan saja " Menggelengkan kepalanya dengan tersenyum tipis.

" Ada apa dengannya " Batin Yesha melanjutkan makannya.

°°°°

07.30 

Seojun kelurahan dari Ruangan guru sambil membawa Buku paket sekitar 16 buku Paket.

Tidak sengaja Seojun menoleh ke kiri, tampak jelas di ujung lorong yang sedang berjalan menuju arahnya. Menyipitkan matanya, ternyata itu adalah Yesha.

Mulut sedikit terbuka denn kedua mata yang melebar, saking terkejutnya melihat Ada sosok Yesha di hadapannya.

" Annyeong Seojun-a " Sapa Yesha dengan sedikit ragu.

Seojun tidak membalas sapaan Yesha, hanya Dirinya melihat Yesha dari ujung kepala sampai ujung kaki, ternyata Aman. Tidak ada luka ataupun gorengan di tubuh Yesha.

Ada apa ini? Kenapa Yesha tampak baik-baik saja, bahkan tidak ada rasa takut ataupun gelisah diwajah Yesha.

" Kau Yesha? " 

" Ne, aku Yesha... Ada apa? Ahh... Seperti kau tampak bingung dengan adanya aku secara tiba-tiba, ayo nanti aku jelaskan dikelas " Menarik tangan Seojun mengikuti langkahnya.

Suasana dikelas tampak sepi tetapi banyak penghuni, biasanya suasana kelas berisik ramai. Dan Yesha rindu suasana itu.

" Semuanya lihatlah " Teriak Seojun di depan pintu kelas

Semuanya melihat kearah Seojun berada, dengan terkejutnya semua Teman-temannya berteriak karena ada Yesha disampingnya.

Karena saking kagetnya, ada yang mengira Seojun ketempelan sosok Yesha. Ada juga merasa senang Karena Yesha kembali.

" Yakk Seojun-a minggir, ada sosok Yesha disampingmu... Nanti kau kerasukan " Panik Ji Woon menyuruh Seojun menjauh dari Yesha

" Apa maksudmu? " Jawab Seojun

" Lihatlah ada sosok hantu Yesha di sampingmu " Teriak Ji Woon Panik

" Dia bukan hantu, dia manusia " Ucap Seojun membuat semua teriak.

" Mwo? " Teriaknya dengan serentak

Akhirnya Yesha yang membuka suara mengenai kenapa dirinya dalam beberapa hari ini menghilang tanpa sebab.

" Kenapa tidak langsung hubungi kami, jika kau terdesak seperti itu? " Ucapan Kim Sa Na kesal

" Maaf, soalnya ponselku berada di tas... Jadi aku tidak membawanya " Tersenyum kikuk.

" Syukurlah Yesha sekarang ada dihadapan kita, sekarang masalah ini sudah tuntas... Tinggal kau Yesha setelah pulang sekolah harus menghadap kepala sekolah. Dan jelaskan soal ini " Ujar penjelasan Seojun, dan Yesha menganggukan kepalanya.

Kim Haneul mendekati Yesha.

" Yesha, aku merindukanmu " Lirihnya sambil memeluk Erat tubuh Yesha, pelukan itu membuat Yesha merindukan Haneul juga.

Semua teman kelasnya merasa terharu dengan mereka, akhirnya kedua manusia ini bersatu kembali menjadi dekat.

" Aku juga " 

1
anggita
ooh, sudah lama banget yah sekolahnya😑.
anggita
dukung like👍+ hadiah tonton iklan☝. semoga lancar jaya novelnya 👏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!