LOVE AND SACRIFICE (Cinta Dan Pengorbanan)

 Seminggu telah berlalu...

Artinya sudah tujuh hari Kaylee berada di Maldives. Kay senang bekerja bersama orang-orang profesional, meskipun ia sering terlihat berdebat dengan Leah tentang apapun namun Kaylee bisa mengatasinya.

 Selama berada di Maldives, ketika waktu senggang Kaylee dan Tory sering menghabiskan waktu mereka di pantai sembari menikmati sunset.

Setelah jamuan makan malam beberapa hari yang lalu, Kaylee tidak pernah lagi berbicara dengan Flint, meskipun Flint selalu menyempatkan hadir di setiap pengambilan gambar saat Kaylee sedang bekerja.

Sedangkan Thomas tidak nampak lagi kehadirannya sejak beberapa hari yang lalu, karena kembali ke New York bersama Aaron.

Seperti sore ini Flint terlihat memantau sesi syuting video yang akan di lakukan di ballroom hotel.

Sedangkan Tory tidak nampak batang hidungnya karena kurang enak badan. Gadis itu seharian berada di kamarnya.

Terlihat hairstylist sedang menata rambut Kaylee.

Sementara petugas desain interior yang di datangkan Flint khusus dari New York, sibuk menata ballroom itu agar terlihat lebih indah.

Beberapa orang nampak memasang lukisan minimalis berukuran besar di dinding yang nanti nya menjadi latar ketika Kaylee memperkenalkan ruangan tersebut.

Beberapa menit kemudian terdengar tepukan tangan Jordan agar semuanya bersiap syuting.

"Kamera action", ucap sutradara.

Kaylee mulai berbicara mempromosikan ballroom berukuran besar itu. Kaylee yang mengenakan stelan blazer berwarna krem dengan dalaman berwarna hitam itu terlihat fotogenik di depan kamera.

Flint berdiri sambil menyilangkan kakinya. Laki-laki menyandarkan bahunya pada dinding tak jauh dari tempat Kaylee syuting.

Flint tersenyum puas ketika Jordan mengatakan, "Oke. Finish!". Tandanya sekali take langsung mendapatkan hasil yang memuaskan. Tidak perlu melakukan pengulangan lagi.

Kaylee nampak senang. Artinya ia telah menyelesaikan pekerjaan hari ini dengan tuntas.

"Tingg!

Salah satu kameramen melihat ada besi berukuran kecil jatuh di dekatnya. Ia mendongakkan wajahnya melihat lukisan yang baru saja di pasang pekerja dari desain interior bergerak. Dan terdengar suara patahan kayu yang cukup keras.

Semua kaget ketika tiga dari enam baut yang menopang lukisan tersebut jatuh.

Flint yang sedang memperhatikan Kaylee berada di bawah lukisan, spontan berlari menarik tubuh Kaylee agar tidak tertimpa lukisan di atasnya.

"Prangg!"

Lukisan berukuran besar itu jatuh dan pecah. Kacanya seketika berhamburan di lantai. Beruntung tidak menimpa siapapun.

Kaylee sangat kaget, kedua matanya terbelalak melihat apa yang terjadi. Begitu cepat.

Tubuh Kaylee membentur dinding akibat dorongan kuat Flint. "Akh!"

Kaylee sangat kaget, namun lebih kaget lagi ketika melihat lukisan terjatuh tepat di dekatnya. Ia melihat ujung bingkai sempat mengenai Flint.

Roland dan yang lainnya segera menolong bos-nya itu. Namun Flint tidak memperdulikan dirinya.

"Kamu tidak apa-apa?", tanya Flint membingkai wajah Kaylee yang memutih, tepat di hadapannya. Begitu dekat.

Kaylee menggelengkan kepalanya. Netra berwarna hazel itu bergidik melihat lukisan yang baru saja terpasang di dinding tiba-tiba jatuh, kacanya hancur di lantai.

"Flint...kamu tidak apa-apa? Ah..bahu mu berdarah sayang", teriak Leah menarik tangan Flint agar menjauh dari Kaylee.

"Sudahlah Leah, aku tidak apa-apa! Minggir!"

Flint membalikkan badannya. Rahang nya mengeras. Wajah laki-laki itu nampak dingin tidak bersahabat menatap pekerja yang bertugas memasang lukisan di dinding.

"Kenapa kalian ceroboh sekali, hah. Aku akan menuntut perusahaan kalian!", ancam Flint pada tiga orang yang bertugas memasang lukisan yang baru saja terjatuh tepat di dekat Kaylee. Beruntung Flint bisa menyelamatkan Kaylee tepat waktu. Kalu tidak bisa di pastikan menimpa tubuh gadis itu. Bisa jadi kaca-kaca itu sebagian menancap di tubuh Kaylee. Siapapun yang membayangkan nya pasti akan bergidik ngeri.

"Maaf tuan, kami akan segera mengganti lukisan itu".

Flint berkacak pinggang menatap ketiganya. "Kau pikir aku memikirkan lukisan itu, hah. Kalian hampir saja melukai gadis ini!", teriak Flint kesal.

Melihat amarah Flint membuat semua terdiam.

"Roland...kau urus semua kekacauan ini. Aku tidak mau hal semacam ini terulang lagi. Kau paham?!"

"Iya tuan", jawab Roland cepat.

Kaylee baru tersadar ketika menatap bahu Flint berdarah. Bahkan kemeja putih yang Flint pakai berubah menjadi warna merah. Gadis itu panik bukan main. "Kamu berdarah tuan!"

Kaylee menoleh ke kanan ke kiri, seperti mencari sesuatu. "Aku akan mengobati luka mu", ujar Kaylee panik. Ia memegang lengan Flint.

Flint menatapnya. "Roland, bawakan kotak P3K ke kamar ku!", perintah laki-laki itu sebelum pergi menggenggam erat tangan Kaylee.

Tindakan Flint itu tentu saja membuat Leah kesal. Gadis itu mengumpat penuh kebencian. "Kenapa tidak sekalian saja kau tertimpa lukisan itu!"

Sementara yang lainnya pura-pura tidak melihat. Jelas mereka tidak mau pekerjaan mereka terancam karena Flint lah yang membayar mereka.

...***...