NovelToon NovelToon
TEROR SEKOLAH

TEROR SEKOLAH

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / spiritual / Kutukan / Kumpulan Cerita Horror / hantu / Roh Supernatural
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Sefty A. E.

Dalang di balik teror sekolah akhirnya diketahui Jefri dan Mira. Untuk mendapatkan bukti, mereka mencurigai semua orang terdekat dan menganggap mereka terlibat dengan pelaku utama.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sefty A. E., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chap 14

"Harta karun?" Putri mau benturkan kepala Udin biar sadar tak ada yang namanya harta karun.

"Jangan sebut sesuatu yang gak masuk akal. Awan pasti nyuruh kita aneh-aneh." Zio berbisik. "Awan, jujur sebenernya kita berdua perannya apa di sini?"

Putri melempar pel ke kaki mereka. "Kepentingan gue selesai. Kalian berempat masuk dan ngotorin lantai, pel lagi."

Putri mengambil tasnya lalu pulang.

"Ati-ati, Put. Banyak pala buntung." Udin mengingatkan.

"Bacot lo ah!" Zio harus gimana sekarang, ada guru di sini.

"Kalian pulang. Saya ada urusan sama Awan." Juan akhirnya ambil alternatif.

"Lo punya utang penjelasan," kata Zio.

"Utang tetaplah utang!" tekan Udin.

"Ayo keluar," ajak Zio.

"Gue takut ada pala buntung lagi, goblok!" Udin mau ke luar tapi rada takut.

"Udah gak ada. Cepat pulang," ulang Juan.

"Buruan." Zio memaksa tapi dia tidak mau jalan di depan.

"Iya sabar!"

Tinggal Juan dan Awan serta pel di lantai.

"Gimana? Tempatnya ketemu?" Awan mau dengar kabar terbaru yang baik-baik setelah mau pingsan diinterogasi mereka.

"Gak mudah. Gue baru berhasil nemuin pusat energi di belakang sekolah." Juan menyuruh Awan duduk di bangku dan angkat kaki, supaya lantainya dipel bersih lagi.

"Pantesan banyak setan dari sana. Terus lo gimanain tempatnya?"

"Gimana lagi? Musnahin lah!"

"Sendiri?"

"Ditolong Sanjaya."

"Kita beruntung punya Sanjaya. Mana bisa lo usir semua setan di sana."

"Lo kocar-kacir tadi. Itu akibatnya ganggu tempat mereka. Belum seberapa. Lo mau bawa Zio sama Udin lagi tau bisa dalam bahaya?"

"Bergerak sendiri gue gak mampu."

"Percuma lo bela diri ngapain gak bisa ngatasin satu orang."

"Backing-an Roni ratusan bahkan ribuan tanpa kita tau. Gue harus jaga keselamatan dan keamanan."

"Jangan libatin mereka lagi. Ke depannya bisa lebih bahaya."

"Tapi..."

"Turutin gue kali ini. Gue serius."

Mira hampir menyembur air yang baru diminum saat mendengar cerita Awan. Gelak tawa tidak bisa ditahan.

"Haha. Kok bisa?"

Jefri mengaduk teh. "Bisa aja karena nolak diusir. Sering terjadi."

"Gue gak bisa lawan satu pun! Lo tau kan gue ahli bela diri?" Awan berdiri di kursi memeragakan jurus serangan dan menangkis.

Jefri kaget anak ini bertingkah. "Kata lo diserbu banyak. Sadar diri juga penting."

"Duduk, Wan." Memang kulkas seribu pintu, kata Mira mah ikut ketawa menanggapi cerita Awan. Jefri malah datar-datar saja.

Awan duduk lagi. "Ada satu masalah."

Leher Jefri mendongak mau tahu masalah apa. Awas saja jika tidak penting.

"Gue bingung cerita dari mana ke Zio sama Udin. Gue ajak mereka cari harta karun, tapi tadi kita dikejar setan."

Mira dengan entengnya jawab, "Dahlah, ngaku aja."

Mereka bukan amatiran yang baru mengajak orang polos bertemu hantu.

Jefri mendesah. Benar kan tidak penting. "Ceritain sejujur-jujurnya. Kalau mereka milih mundur jangan dipaksa."

"Kayaknya mereka gak bakal mundur, pasti penasaran."

Udin dan Zio ibarat Dewi dan Surya. Takut dan penasaran jadi satu. Sebelum terjadi sesuatu, mereka akan terus ikut-ikutan.

"Gue gak bisa nolak," kata Awan.

"Dasar lo berdua." Entah harus berkata apa, Jefri menyerah. "Gue gak ikutan ya. Sekarang gue fokus kuliah."

"Ada Juan ini," balas Mira.

"Juan cari tempat persembunyian Roni. Dikira gampang ngelindungi bocah-bocah nyusahin kayak mereka?"

"Bukan nyusahin. Kita bertiga justru bikin bumbu komedi biar gak terlalu thriller."

"Serah lo dah, serah!"

Mereka mengumpat kala pintu dibuka tiba-tiba oleh Juan.

"Goblok siapa yang dateng!" Tangan Awan bergerak mencontohkan jurus.

"Kaget gue." Mira mengusap dada.

"Apa sih!" Jefri menyahuti Juan.

Juan berkata, "Sanjaya gak ada."

Jefri bangkit perlahan. la tidak mengerti atas dasar apa Juan bilang Sanjaya tidak ada.

"Kan emang dia gak selalu ada. Setan, kan?" ucap Awan.

"Kayaknya Sanjaya masih di belakang sekolah," lanjut Juan.

"Lo yakin?" Mira mulai menanggapi serius keluhannya.

"Gue otw ke sana. Jef, temenin gue."

"Gue ikut." Awan bergegas mengikuti Jefri.

"Lo di rumah sama Mira."

"Gue gak mau nunggu di rumah. Kita berempat pergi semua." Mira mana mungkin tahan menunggu kabar mereka pergi ke tempat berbahaya.

Juan tak ingin lama-lama. "Okay. Semua ikut, buruan masuk mobil."

Mereka serentak menahan napas karena motor Surya berhenti di pekarangan rumah dan dia bawa Dewi. Dewi bawa rantang empat susun menghampiri mereka dengan raut bingung mempertanyakan ngapain berdiri di pintu semua.

"Mau ke mana rame-rame?"

Awan menghitung cicak di tembok. "Satu, dua, tiga, empat."

Mira melihat ke atas. Tidak ada cicak satu pun.

"Masuk, masuk. Pamali berdiri di pintu." Surya mendorong mereka berempat supaya masuk.

"Kita mau ke sekolah. SMA." Mira membocorkan rencana mereka semua.

"Ngapain lagi?" Surya melongo.

"Gak ada gunanya jelasin sekarang. Ikut gak?" Jefri kasih tawaran mumpung butuh anggota.

"Gue gak," tolak Surya.

"Kita berdua ikut." Dewi memaksa Surya.

"Gue bilang nggak, Dewi." Surya kapok berurusan lagi dengan setan-setan laknat di sekolah.

"Kita semua sahabat sehidup semati."

Perumpamaan menakutkan apa lagi yang Dewi bicarakan. Sehidup semati? Dia saja sana! Surya ogah.

"Dih, lo sono mau sehidup semati sama mereka."

***

Juan sengaja memberhentikan mobil jauh dari sekolah. Ada satpam jaga malam di depan gerbang depan. Jalan satu-satunya ada di samping gedung C, nyebrang comberan manjat pohon mangga terus lompat turun dari tembok pembatas.

1
Darmawati
ceritanya absurd banget 🤣
anggita
👌☝👍👏., top
anggita
introvert.. ?🤔
anggita
👌thor, semoga novelnya sukses.
anggita
like👍+hadiah tonton iklan☝
Hasnah Siti
iyah bener...ada waktunya rasa sakit itu hilang🥺
Hasnah Siti
hai kakak author...aku hadir 🙋🏻‍♀️moga seru yah story nya 😘❤️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!