Novel ini menceritakan kisah seorang remaja tanggung bernama Ali yang sangat merindukan kasih sayang dari ibunya yang sama sekali tidak mengenali nya.
Bagaimana kah perjuangan nya apakah dirinya bisa mendapatkan kasih sayang yang di inginkannya ataukah sebaliknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Airina Nu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10
Setelah melepaskan rasa rindunya kepada adiknya barulah dirinya bergegas meninggalkan tempat pemakaman umum.
Dia pun masuk kedalam mobilnya dan mengendarai nya dengan kecepatan sedang untuk menuju ke rumah nya.
Tak lama mobilnya pun sampai di sebuah rumah mewah.Dia pun turun dari mobilnya dan memindai rumah yang ada di depan nya. Rumah yang baru beberapa tahun di tempatinya setelah menikah.
"Rasanya kebahagiaan Mbak itu enggak lengkap tanpa kamu Bil! Seandainya kamu masih hidup pasti kita akan sama-sama menikmatinya tapi".ucapnya terhenti untuk mengambil napas dalam-dalam lalu dia pun menghembuskannya dengan pelan hingga tak terasa butiran bening jatuh dari kedua sudut matanya.Dia pun menyekanya.
Setelah hatinya mulai kembali tenang dia pun berjalan masuk ke dalam rumahnya.
Kedua matanya terus saja memindai setiap sudut rumah nya,sepi dia merasakan rumah nya begitu sepi setelah anak laki-laki satu-satunya kini tinggal di asrama.
"Ada yang beda setelah kamu memilih tinggal di asrama Nak,rumah rasanya sepi tanpa kamu".ucapnya dalam hati.
Setelahnya dia pun naik ke lantai dua di mana kamarnya berada.Di saat dirinya sedang berjalan ke arah kamarnya secara tidak sengaja dia pun mendengar suara orang berbicara.
Awalnya dirinya tidak tertarik tapi ketika tiba-tiba dia mendengar nama adiknya di sebut-sebut dengan sangat terpaksa dia akhirnya mendekat ke ruang kerja suaminya yang kebetulan pintunya terbuka sedikit.
Dia melihat seseorang yang kini duduk berhadapan dengan suaminya,
"Sepertinya aku mengenal laki-laki itu tapi aku lupa siapa namanya." pikirnya sambil terus mengintip di sela-sela pintu.
Rasa penasaran mulai menguasai hatinya. Hingga tak lama dia pun mendengar pembicaraan mereka
"Bagaimana, apakah sudah ada titik terang di mana keberadaan wanita itu?tanyanya sambil melihat kearah laki-laki yang berada di depan nya.
"Belum Tuan".
" Belum?tanyanya sambil menatap nya tajam hingga laki-laki itupun menjadi sedikit merasa takut.
"Iya Tuan".
" Kau tau ini sudah berapa tahun ha,ini sudah 15 tahun dan kau sampai sekarang tidak menemukan nya.Aku mau tau wanita itu hidup atau sudah mati.Selama wanita itu belum di temukan hidupku masih terancam.Aku tidak mau tau cari wanita itu segera ".ucapnya dengan penuh emosi.
" Baik Tuan".Jawabnya sambil berdiri.
"Cepat pergi!cari wanita itu secepatnya".perintah nya sambil menatap tajam laki-laki yang berada di depan nya.
" Baik Tuan saya akan laksanakan.Saya permisi".ucapnya sambil berjalan keluar dari ruang kerja dengan tergesa-gesa.
Sementara itu di dalam kamar. Wanita itupun langsung pergi meninggalkan ruang kerja suaminya sebelum seseorang mengetahuinya.Kini dirinya sedang berdiri di dekat jendela sambil kedua matanya terus melihat ke arah luar di mana kini dirinya bisa melihat wajah panik laki-laki yang tadi berada di dalam ruang kerja suaminya.
Ada rasa penasaran kini hinggap di benaknya setelah mencuri dengar pembicaraan suaminya dengan laki-laki itu. Sungguh pembicaraan suaminya dan laki-laki tadi semakin menguatkan hatinya untuk menyelidikinya.
Sebenarnya ada apa dengan suaminya itu, siapa wanita yang sedang di cari-cari olehnya.Sepenting apakah wanita itu hingga suaminya begitu merasa begitu ketakutan.
"Aku harus mencari tau wanita itu.Jangan sampai Mas Zul menemukan nya terlebih dahulu.Aku hanya ingin lihat wajah wanita yang telah membuat nya ketakutan ".ucapnya hingga tanpa dia sadari seseorang kini sudah berdiri di belakang nya dan memeluknya.
" Kenapa kamu melamun sayang?tanyanya sambil menjatuhkan kepalanya di bahunya.
Istrinya pun tersenyum sambil memegangi kedua tangan yang melingkar di perutnya.
"Memikirkan putri kita, apakah dia betah atau tidak tinggal di asrama.Jujur aku masih sangat mengkhawatirkan nya."ucapnya pura-pura padahal di otaknya kini sedang merencanakan sesuatu.
" Tenang saja sayang putri kita pasti betah di tempat barunya.Lagipula ini semua untuk kebaikannya. Jadi jangan terlalu di pikirkan nanti kamu sakit".
Istrinya pun hanya mengangguk kan kepalanya tanda mengiyakan ucapan suaminya.
"Iya Mas."
"Nah itu baru istrinya Mas".katanya sambil memeluk istrinya.
Sedangkan istrinya kini memikirkan cara untuk masuk ke ruang kerja suaminya tanpa ada seorang pun tau kalau dirinya menyusup ke dalam sana. Dan dia pun kini sedang memikirkan cara yang tepat agar dirinya tau apa yang sedang di lakukan oleh suaminya.
"Ku ingin tau isi dari amplop coklat yang di berikan laki-laki itu kepada mu Mas, semoga saja kamu tidak menyembunyikan sesuatu yang tidak ada hubungannya dengan ku".
Di rumah sakit.
Ali kini sedang mencoba untuk memejamkan kedua matanya untuk tidur.
Rasanya begitu sulit untuk dirinya tidur.Walaupun kedua matanya kini terpejam tapi di kepala nya masih saja memikirkan sesuatu.
"Ternyata kisah hidup ibu sangat miris sekali.Aku aru cepat sembuh agar bisa bekerja lagi untuk mengumpulkan uang untuk mengobati penyakit ibu.Mungkin setelah ibu sembuh ibu akan tau kalau dirinya sudah mempunyai anak".pikir Ali sambil tersenyum memikirkan kalau ibunya akan menyayangi dirinya.
"Tak sabar rasanya melihat ibu sembuh dan kiya bisa hidup normal sebagai keluarga walaupun tanpa Ayah di antara kita berdua".pikirnya hingga akhirnya dia pun kembali lagi membuka kedua matanya karena tiba-tiba saja rasa kantuknya mendadak hilang.
Remaja itu memindai semua sudut ruangan dan dia pun melihat kearah sofa.Di atas sofa kedua matanya melihat sosok Nenek yang kini sedang tertidur pulas.
"Pasti Nenek sangat lelah".gumamnya dalam hati.
" Terima kasih ya Allah karena engkau telah begitu baik telah memberikan kami kehidupan.Sungguh hatimu sangat begitu baik kepada kami berdua.Kalau tidak ada dirimu entah bagaimana nasib kami berdua, apakah kami masih hidup atau sudah mati. Sekali lagi Ali mengucapkan terima kasih Nek,atas semua jasamu kami tidak akan pernah bisa untuk membalasnya."
Di saat dirinya sedang sibuk melamun tiba-tiba saja suara Neneknya memegangi telapak tangannya.
"Ali".panggilnya dengan suara lemah.
" I... iya Nek ada apa?
"Kenapa kamu belum tidur?
" Ali tidak bisa tidur Nek".
Wanita itu menarik napas dalam-dalam lalu menghembus nya pelan.Hingga tak lama dia pun akhirnya tersenyum.
"Apa yang sedang kamu pikirkan Al?Katakan pada Nenek apa yang sedang kamu pikirkan."ucapnya untuk membujuk cucunya agar berbicara jujur dan berterus terang".ucapnya dalma hati
bersambung