Bryan Sang Ahli Waris

"Bro sepertinya aku suka selena." kata riko kepada bryan

Bryan masih diam dan mendengarkan perkataan sahabatnya selanjutnya.

"Tapi sepertinya dia suka sama kamu bry, " kata riko

"Jangan bicara sembarangan bro, dari mana tahunya jika selena suka ama aku karena aku melihatnya biasa aja. " kata bryan

"Jadi bry kamu ngk suka sama selena." kata riko

"Hmmmm suka ngk ya.." kata bryan menggoda sahabatnya.

"Kalau gitu kamu harus menjadi comblang buatku." kata riko sambil tersenyum senang

Mereka berdua akhirnya tertawa bersama dan riko tahu benar jika sahabatnya ini memang tidak ada rasa kepada selena.

Sekarang riko hanya ingin tahu apa yang ada di hati gadis incarannya, jika bryan tidak menyukai selena tapi belum tentu dengan selena.

Sebenarnya riko juga ngk kalah tampan dengan bryan dan juga dia sama populernya seperti bryan di sekolah, sama sama pemain basket dan di mana ada bryan di situ juga ada riko.

Mereka sudah seperti saudara, bryan maupun riko sama sama paham dengan karakter dan sifat masing masing.

🌸🌸🌸

Bagas berada di ruangannya dengan memegang kepala yang terasa pusing karena istri dan putrinya membuat ulah.

Mereka terbang ke Singapura untuk berbelanja dan putrinya yang masih sekolah bolos dan pihak sekolah menelfonnya karena katrina tidak memberikan surat ijin ke pihak sekolah dan ini sudah tiga hari.

Bagas yang baru pulang keluar kota di buat pusing oleh mereka dan harus mendapatkan laporan dari pihak sekolah.

Walaupun bagas adalah donatur tetap di sekolah itu tapi tetap saja aturan sekolah tidak bisa mereka langgar, aturan tetaplah aturan.

Bagaimanapun bagas tidak bisa membela putrinya yang memang bersalah meninggalkan pelajaran dan memilih mengikuti mami nya ke Singapura.

Sudah setengah jam bagas mencoba menelfon istrinya dan belum mengangkatnya, melisa istri bagas memang sengaja tidak mengangkat telefon suaminya.

"Mih, papi menelfon kita terus.Angkat dong mih.! " kata katrina

"Biar saja sayang, papi mu itu pasti ngomel panjang lebar karena membawamu ke sini." kata melisa yang masih asyik berdandan karena mereka akan pergi ke pusat perbelanjaan di singapura.

Katrina diam dan memainkan ponsel kembali karena mami nya akan mengurus semuanya dan dia yakin semua akan beres.

Lagipula dia juga malas belajar, katrina biasa di manja mami nya dan melisa mengikuti semua keinginan putrinya.

Melisa sangat kesal kepada bagas suaminya karena dia memergoki suaminya itu masih melihat foto mira istri pertamanya.

Istri yang meninggalkannya selama bertahun tahun, mungkin mira sudah meninggal dan begitu juga anaknya karena mira meninggalkan tespek yang bergaris dua dan berarti mira saat itu sedang mengandung.

Melisa bersyukur bagas tidak menemukan mira selama ini dan dia senang walaupun bagas terlihat tidak mencintainya.

Selama menikah bagas hanya menganggap melisa hanya seorang istri pajangan di rumah karena dia masih mencintai mira.

Walau bagaimanapun mereka sudah memiliki anak tapi tetap saja melisa tidak bisa mengeser hati mira di hati bagas.

Karena kesal makanya dia membawa putrinya kabur ke singapura untuk berbelanja menghabiskan uang untuk shopping dan bersenang senang.

Jika nanti ibu mertuanya mengetahui tetang hal ini melisa akan mengadukan kepada mertuanya, jika bagas masih mengingat mira yang telah meninggalkannya.

Tantri sangat kesal saat mira minggat, karena dia merasa seharusnya mira merelakan bagas menikah lagi BERPOLIGAMI.

Wanita yang tidak tahu diri itu pergi meninggalkan putranya bagas dan bagas sempat sakit dan mendiamkannya selama berbulan bulan.

Walaupun akhirnya semua berakhir dan sepertinya pernikahan bagas dan melisa berjalan seperti seharusnya, sampai akhirnya lahirlah bondan putra mereka.

Tantri menutup mata dan hatinya demi kebahagiaan mereka kelak dan mengabaikan perasaan putranya.

Nantinya bagas akan mengerti pengorbanan besarnya tidak akan sia sia dan memahami maksud tantri berbuat tega kepada nya.

"Leo blokir semua kartu melisa agar dia kembali dan jika dia menelfonmu belikan tiket untuk mereka. " kata bagas kepada asistennya

"Baik bos." kata leo

Bagas yakin jika dia memblokir semua keuangan, melisa akan menelfonnya dan dia berencana mengabaikan telefon itu dan melisa pasti akan meminta bantuan Leo dan itu bisa di pastikan berhasil.

Hanya itu cara yang paling ampuh untuk menghadapi istri yang suka menghamburkan uang tanpa uang melisa tidak akan berkutik.

🌸🌸🌸

Dua jam kemudian melisa yang sedang berada di kasir merasa kesal karena semua kartu atm nya tidak bisa iya gunakan.

Melisa yakin ini adalah ulah suaminya dan dia malu karena tidak bisa membayar belanjaannya.

Melisa menghubungi bagas, tapi sama sepertinya tadi bagas pun tidak mengangkatnya, akhirnya dia menelfon Leo dan leo pun memberi syarat untuk cepat kembali ke indonesia dan akan membayar belanjaan dan mengirimkan tiket pesawat hari itu juga.

Mau tidak mau melisa mengikuti syarat Leo daripada malu tidak mampu membayar belanjaannya.

"Benar benar bagas keterlaluan, awas aja pembalasanku nanti," kata melisa geram.

Bagas sudah mendapatkan berita dari asistennya dan akan bersiap siap untuk memarahi wanita yang sudah bersamanya bertahun tahun menjadi istrinya.

Untuk putrinya bagas akan memberikan pengertian agar tidak terpengaruh oleh mami nya, bagaimanapun putrinya masih terlalu muda dan masih terpengaruh apalagi terpengaruh mami nya.

"Leo nanti setelah mengantarku pulang kamu jemputlah melisa di bandara dan pastikan dia tidak mampir kemana mana.!" perintah bagas

"Baik bos." kata Leo

Sampai di rumah bagas membersihkan diri lalu ke ruang kerjanya di sana dia melihat lagi meja kerjanya.. laci itu berisikan foto dan secarik kertas yang mira tulis.

Rasa sedih masih ada di hati bagas bagaiamanapun semua ini adalah kesalahannya.

Seandainya dia mampu menolak keinginan mamanya, semua ini takkan terjadi dan mereka masih bersama dan dia bisa melihat anaknya.

"Sayang di mana kamu dan anak kita dia perempuan atau laki laki,? aku sungguh merindakanmu. " kata bagas dalam tangis rindunya

Bagas menebak jika mira melahirkan seorang putra dan dia akan berusaha menemukan mereka lambat laun dan saat bertemu dia takkan melepaskan lagi itulah janji hatinya.

Bagas memeluk foto mira hanya ini foto yang masih tersisa karena mamanya telah membakar semua yang berhubungan dengan mira.

Karena hal itu bagas mendiamkan mama tantri lama dan setelah menemukan foto mira dan tidak menemukan keberadaan mira akhirnya dia menyerah.

Bagaimanapun melisa adalah wanita yang dia nikahi secara sah dan bagas tidak ingin ada hati wanita yang tersakiti lagi.

Bagas menerima takdir dan selama ini bertahan walaupun masih tidak bisa mencintai melisa sepenuh hati.

Hati bagas tidak bisa berbohong jika dia masih berharap bertemu dengan mira kelak.

Tok... tok suara pintu terdengar dan...

"papi"

.

.