NovelToon NovelToon
Istri Dari Ketua Geng Motor

Istri Dari Ketua Geng Motor

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:16.6k
Nilai: 5
Nama Author: Laura Putri Lestari

Air mata terus mengalir dari sepasang bola mata abu-abu yang redup itu. Di dalam kamar sempit yang terasa semakin menyesakkan, Aria meringkuk, meratapi nasib yang menjeratnya dalam belenggu takdir yang tak pernah diinginkannya. Aria, gadis polos nan culun, begitu pendiam dan penurut. Orang tuanya memaksanya untuk menikah dengan anak dari bos ayahnya, sebagai jalan keluar dari kejahatan sang ayah yang telah menggelapkan uang perusahaan. Aria tidak berani menolak, tidak berani melawan. Ia hanya bisa mengangguk, menerima nasib pahit yang seolah tak ada ujungnya.

Tanpa pernah ia duga, calon suaminya adalah Bagastya Adimanta Pratama, lelaki yang namanya selalu dibicarakan di sekolah. Bagastya, si ketua geng motor paling ditakuti se-Jakarta, pemimpin SSH yang tak kenal ampun. Wajahnya tampan, sorot matanya dingin, auranya menakutkan. Dan kini, lelaki yang dikenal kejam dan berbahaya itu akan menjadi suami dari seorang gadis culun sepertinya. Perbedaan mereka bagaikan langit dan bumi—mustahi

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Laura Putri Lestari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mulai Berani

--

Kring...Kring....

Bel pulang sudah berbunyi di jam sbelas siang, guru-guru sedang mengadakan rapat untuk ujian praktik jadi semua siswa sudah diperbolahkan pulang cepat. sekarang Aria dan Vernon sedang berjalan kearah Halte yang tidak jauh dari sekolah mereka.

"Vernon, kamu di jemput?" Vernon menggeleng

"My mom chet, she said my driver couldn't pick me up because he was taking my aunt to the airport.(ibu saya tadi chet, kata nya supir saya tidak bisa menjemput karena dia akan mengantar bibi saya ke bandara) " Vernon mempertlihatkan layar Ponsel mahalnya kepada Aria, disana terdapat nama alamat rumah Vernon

"Do you know this house's address? (kamu tau aamat rumah ini?") " Vernon mempertlihatkan layar Ponsel mahalnya kepada Aria, disana terdapat nama alamat rumah Vernon.

Aria mengangguk "Yah I know that address (ya aku tau alamat itu)"

"Can you take me to my home address ?, I don't know many areas in Jakarta. (Bisakah kamu mengantar saya ke alamat rumah saya ?, saya masih banyak belum tau daerah jakarta) "Aria tampak berfikir, jika dipikir-pikir sepertinya tidak apa-apa mengantar laki-laki bule ini dari ada dia akan tersesat, lebih baik Aria antar saja, toh Bagastya tidak akan mencarinya juga.

Aria memberhentikan Taxi yang akan mlewati mereka. Dia menarik Vernon memasukki taxi tersebut.

"Pak ke Jalan Mawar ya"

"Oke mba"

di perjalanan Aria melirik Vernon yang melihat bangunan bangun yang mereka lewati. Aria mendekati Vernon dan menunjuk salah satu gedung.

"Itu rumah sakit" Vernon mengangguk

"is there a library here? (apa disini terdapat perpustakaan?) "

" Iya, ada tapi tidak disini. Library berada di dekat sekolah tadi " Vernon mengangguk tampak mengerti. Mengapa vernon bisa mengeti bahasa indonesia?jawabannya ibu nya vernon selalu berbicara menggunakan bahasa indonesia saat di Amerika karena dia tau anak dan suaminya mengerti bahasa Indonesia hanya tidak dapat berbicaranya saja.

Mobil taxi yang mereka tumpangi sudah berada di depan rumah Vernon. Mereka berdua lalu turun dari taxi tersebut.

"Terima kasih pak" Pak supir taxi itu tersenyum menanggapi itu.

"so, which one is your home?(jadi yang mana rumah mu?)" Vernon menunjuk rumah yang paling besar antara rumah lainnya.

"ya udah kamu masuk sana, i wanna to go home"

"No, You should drop by my house (tidak, kamu harus mampir kerumah ku) " sebelum Aria menolah, Vernon sudah langsung menarik tanganya menyuju rumah megah itu

"Moms, I'm Back" teriak Vernon

"sudah pulan sayang" Aria melihat wanita yang seumuran dengan Marco sedang berjalan menuruni tangga

"eh kamu bawa teman?, sini-sini Darling duduk sama Aunty" Aria tersenyum lalu melangkah mendekati ibu Vernon

"siapa namamu darling?" tanyanya saat Aria telah duduk disebelah nya

"Aria Aunt"

"Aria? sedikit familiar di telinga Aunty apa kita perna bertemu sebelum ini Darling?"

"Ha?, tidak Aunt, kita baru bertemu sekarang. mungkin ada orang yang namanya mirip dengan Aria"

"hmm Maybe, ah sudah lah. kalian sudah makan? kalo belum ayo makan bersama" Aria belum sama sekali menjawab tapi wanita ini sudah menariknya ke meja makan.

"eh sampe lupa, kenalin ya nama Aunty Elvina, panggil aja aunty el" Aria mengangguk

Elvina meyiapkan piring untuk Aria lalu memasukkan nasi dan lauk kedalamnya. Aria terkesima melihat itu, ia seperti merasakan kehadiran bundanya di diri Elvina.

"Thanks Aunt" ucap Aria saat Elvina memberikan piring itu kepadanya, merekapun makan dengan tenang. jangan lupakan Vernon yang hanya diam saja melihat itu.

"Aria kamu itu punya wajah yang sedikit kebaratan ya?" Aria mengangguk

"My mom from Los Angeles"

"bahkan kamu bisa berbahasa inggris. pantas saja Vernon langsung bisa berteman sama kamu" Aria mengangguk dan melanjutkan makannya lagi.

setela makan selesai, Aria dan Elvina sedang duduk-mengobrol di taman belakang rumah itu.

"kamu sering dibully sayang?"  Aria hanya menganggug mengiyakan.

Elvina menarik kamacamata Aria lalu membuka kuncir kuda Aria. dia mengambil sisir yang memang sejak tadi berada di atas meja. lalu dia menyisir rambut Aria. sedangkan Aria hanya terdiam mendapatkan perlakuan ini, yang dimana telah ia luahkan di sembilan tahun lalu.

"kamu cantik kalu gak memakai kacamata ini dan menyisir rambutmu dengan rapi. tapi apa mau buat mata mu minus jadi tidak dapat....."Elvinan memberhentikan ucapanya saat melihat Aria menggeleng

"aku gak minus Aunty" Elvina melebarkan matanya

"Kamu gak minus? lalu untuk apa menggunakan kacamata?"

"aku pake kacamata karena udah nyaman aja, karena udah terbiasa saat SMP"

"Ya ampun sayang, kamu harusnya pake kacamata gaya aja, kenapa kacamata ini yang terlihat sangat culun" Aria hanya tersenyum menanggapi itu

"inagt, jangan pernah mau dijatuhkan sama manusia lain sayang, ingat kamu adalah pemeran utama dalam cerita kamu sendiri jadi kamulah yang berhak atas takdirmu. mau mereka menghinamu atau tidak jangan pernah balik menyakiti perasaan mereka okey?"

"Inget ya" Aria mengangguk

--

Soreh ini Aria berencana akan pergi ke perpustakaan bersama Vernon, karena laki-laki itu penasaran dengan perpustakaan yang berada di jakarta dan laki-laki itu benar-benar tidak tau jakarta jadu aria berinisiatif untuk mengajakknya soreh ini dengan keemuan di depan sekolah. Vernon adalah teman barunya yang benar benar ingin berteman dengan nya.

Aria berjalan kearah kamar, disana terdapat Bagastya yang sedang mengerjakan tugas perusahaan yang Ibrahim kasih. Bagstya sudah dari kelas sepuluh sudah disuruh Ibrahim untuk ikut campur mengerjakan pekerjaan Perusahaan.

"Bagas" mendengar panggilan itu Bagastya mengalikkan pandangannya ke arah Aria. Dia mengangkat salah satu alisnya seakan akan bertanya 'apa?'

"aku mau pergi ke perpustakaan kota sama Vernon" mendengar nama itu seketika Bagastya langsung meletakkan Dokumen yang dia pegang. Bagastya berdiri lalu menghampiri Aria yang berdiri di deka sofa.

"Seorang istri mana yang mau pergi sama cowo lain harus izin sama suami?" Aria mengernyitkan dahi saat mendengar pertanyaan itu

"Loh?, kan kamu sering pergi sama Vanessa tanpa izin aku."

"Gua aja pergi sama cewe gua gak pernah izin, kenapa lo harus izin saat mau pergi sama cowo lain?"

"Lebih baik mana antara aku yang izin mau pergi sama Vernon atau kamu yang gak izin sama sekali mau pergi sama Vanessa?'

SKAK

Bagastya terdiam, kenapa cewe ini tiba-tiba berani sekali?

"Lo udah berani bengat kayanya sekarang, apa lo udah merasa hebat karena berteman dengan bule gadungan itu?"

"aku cape kaya gini, enak kayak gini. kamu urus semua urusan kamu dan aku urus semua urusan aku, jadi kita tidak akan saling menganggu urusan pribadi masing-masing? Deal"

Bagastya tambapak berfikir, ntah kenapa dia tidak mau menyetujui perjanjian ini. tapi jika tidak dia setujui maka dia akan merasa malu kepda dirinya sendiri.

Bagastya merik tangan Aria "oke, deal"

--

1
JoddyRizka Permana Putra
baik
Retno Harningsih
up
Neneng Dwi Nurhayati
kak buat Aria pergi jauh dari Bagas,kasian
Nabila
jangan berharap dengan orang yang gak mengerti dengan perasaanmu aria, carilah orang yg benar benar sayang kamu , bagastya pasti akan menyesal menyakiti cewek sebaik kamu
Erma Triwiyatmi
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!