Aurora Cassandra Putri M perempuan yang masih berusia 16 tahun, kehilangan kedua orang tuanya, Adik tiri Mommy nya sendiri merencanakan pembunuhan terhadapnya, dan di Khianati oleh orang yang sangat di percayainya..
Aurora yang pergi tidak tau tujuan kemana tidak menyadari akan ada bahaya yang menimpa nya.
Saat dia berbalik Truck melaju kencang kearah nya tanpa di minta dan 'BRUK' Aurora tertabrak dan terpental jauh darah segar bercucuran dimana-mana..
Sebelum menghembuskan nafas terakhir Aurora bergumam 'Tuhan jika aku di beri kesempatan untuk hidup kembali aku ingin mencari bukti kematian kedua orang tuaku dan membalaskan dendamku'
Bagaimana ceritanya yuk buruan mampir di karya Author, mohon maaf jika karya author tidak sesuai ekspetasi kalian yaa, yang tidak suka mohon tidak meninggalkan jejak yang membuat author Down, Terimakasih
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maulida_ap, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Anemia or Amnesia?
Sesampainya di sekolah dengan menggunakan taxi El turun dari taxi dan menatap sekolahan yang sekarang akan menjadi tempat Elvina menimba ilmu.
"Lebih besar dari sekolah gue yang dulu" gumam Elvina
El berjalan dengan langkah pasti memasuki pekarangan sekolah dengan memasang wajah dingin dan tatapan tajam. Siswa dan siswi banyak yang terkejut dengan kedatangan El apalagi melihat penampilan El yang jauh berbeda dari sebelumnya.
~ 𝘈𝘱𝘢𝘬𝘢𝘩 𝘥𝘪𝘢 𝘯𝘺𝘢𝘵𝘢?
~ 𝘔𝘪𝘮𝘱𝘪 𝘢𝘱𝘢 𝘨𝘶𝘦 𝘬𝘦𝘮𝘢𝘳𝘦𝘯 𝘴𝘢𝘮𝘱𝘦 𝘭𝘪𝘢𝘵 𝘌𝘭𝘷𝘪𝘯𝘢 𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘣𝘦𝘳𝘶𝘣𝘢𝘩 𝘨𝘪𝘵𝘶
~ 𝘛𝘢𝘵𝘢𝘱𝘢𝘯 𝘯𝘺𝘢 𝘯𝘫𝘪𝘳 𝘵𝘢𝘫𝘦𝘮 𝘣𝘢𝘯𝘨𝘦𝘵, 𝘴𝘦𝘵𝘢𝘫𝘦𝘮 𝘣𝘦𝘭𝘢𝘵𝘪
~ 𝘚𝘪𝘭𝘦𝘵 𝘣𝘦𝘨*
~ 𝘌𝘩 𝘦𝘩 𝘭𝘪𝘢𝘵 𝘌𝘭 𝘮𝘦𝘭𝘦𝘸𝘢𝘵𝘪 𝘈𝘣𝘪𝘢𝘯
~ 𝘈𝘩 𝘭𝘰 𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳, 𝘢𝘥𝘢 𝘢𝘱𝘢 𝘺𝘢𝘢?
~ 𝘈𝘱𝘢𝘬𝘢𝘩 𝘌𝘭 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘦𝘳𝘢𝘩 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘈𝘣𝘪𝘢𝘯
~ 𝘓𝘰 𝘵𝘢𝘶 𝘴𝘦𝘯𝘥𝘪𝘳𝘪 𝘈𝘣𝘪𝘢𝘯 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘢𝘥𝘢 𝘱𝘢𝘸𝘢𝘯𝘨𝘯𝘺𝘢
~ 𝘛𝘢𝘱𝘪 𝘬𝘢𝘭𝘰 𝘨𝘶𝘦 𝘭𝘪𝘢𝘵 𝘌𝘭 𝘥𝘦𝘬𝘦𝘵𝘪𝘯 𝘈𝘣𝘪𝘢𝘯 𝘣𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘱𝘪𝘬𝘪𝘳𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘦𝘩
~ 𝘔𝘢𝘬𝘴𝘶𝘥𝘯𝘺𝘢?
~ 𝘌𝘯𝘵𝘢𝘩𝘭𝘢𝘩
Banyak bisik bisik Siswa siswi yang membicarakan El tapi El tidak perduli dan terus jalan melewati kerumunan siswa siswi yang menurut nya unfaedah, El memasangkan Headset nya ketelinga dan melewati segerombolan Abian dkk dan juga Alvaro.
"Eh Al adek lo kenapa?" tanya Barra heran
"Iya gak biasanya, biasanya juga sering banget ngintilin lo dan Abian" ucap Dylan ikut menimpali
"Adek lo keliatannya beda bgt setelah bangun dari koma" ucap Barra lagi
"Why?" tanya Edwin singkat menatap Alvaro
Sedangkan Abian, Rafandra dan Kendrick hanya diam dan menunggu jawaban dari Alvaro
"Gue juga gak tau harus jawab apa" ucap Al cuek.
"Kelas" ucap Rafandra dingin
Saat mereka berjalan menuju kelas banyak segerombolan siswi yang berteriak histeris
~ 𝘈𝘢𝘢𝘢 𝘨𝘦𝘯𝘨 𝘈𝘭𝘢𝘴𝘬𝘢 𝘉𝘳𝘶𝘪𝘴𝘦𝘳 𝘨𝘢𝘬 𝘢𝘥𝘢 𝘵𝘢𝘯𝘥𝘪𝘯𝘨𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢
~ 𝘙𝘢𝘧𝘢𝘯𝘥𝘳𝘢 𝘸𝘢𝘭𝘢𝘶𝘱𝘪𝘯 𝘥𝘪𝘯𝘨𝘪𝘯 𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘵𝘦𝘵𝘢𝘱 𝘨𝘢𝘯𝘵𝘦𝘯𝘨 𝘣𝘢𝘩𝘬𝘢𝘯 𝘣𝘦𝘳𝘬𝘢𝘭𝘪-𝘬𝘢𝘭𝘪 𝘭𝘪𝘱𝘢𝘵 𝘵𝘢𝘮𝘣𝘢𝘩 𝘨𝘢𝘯𝘵𝘦𝘯𝘨
~ 𝘈𝘭𝘷𝘢𝘳𝘰 𝘨𝘢𝘬 𝘬𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘵𝘢𝘮𝘱𝘢𝘯 𝘯𝘺𝘢 𝘸𝘰𝘺 𝘮𝘦𝘭𝘦𝘭𝘦𝘩 𝘢𝘥𝘦𝘬 𝘣𝘢𝘯𝘨
~ 𝘉𝘢𝘳𝘳𝘢 𝘯𝘪𝘬𝘢𝘩 𝘺𝘶𝘬
~ 𝘋𝘺𝘭𝘢𝘯 𝘢𝘬𝘶 𝘱𝘢𝘥𝘢𝘮𝘶
~ 𝘒𝘦𝘯𝘥𝘳𝘪𝘤𝘬 𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘱𝘢𝘱𝘢𝘩 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘢𝘯𝘢𝘬 𝘢𝘯𝘢𝘬 𝘨𝘶𝘦 𝘥𝘰𝘯𝘨
~ 𝘌𝘥𝘸𝘪𝘯 𝘨𝘶𝘦 𝘮𝘢𝘶 𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘱𝘢𝘤𝘢𝘳 𝘭𝘰 𝘥𝘰𝘯𝘨 𝘸𝘢𝘭𝘢𝘶𝘱𝘶𝘯 𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘦𝘥𝘶𝘢 𝘨𝘢𝘬 𝘮𝘢𝘴𝘢𝘭𝘢𝘩
~ 𝘈𝘯𝘫𝘢𝘺𝘺𝘺𝘺𝘺
Di sisi lain
" Astaga berisik banget sih mereka" ucap Aneska menutup telinga nya
"Sumpah mereka kayak gak pernah liat manusia aja" celetuk Abila
"El mana sih" ucap Aneska celingak celinguk
"Nah tuh El" tunjuk Abila ke arah pintu masuk kelas
"El" sapa Aneska dan Abila
Elvina hanya mengangkat alis (Kalian siapa?)
"Jangan bilang lo anemia, lo lupa sama kite?" tebak Aneska yang tidak sama sekali meleset
"Hm" jawab El cuek
Aneska dan Abila saling pandang dan..
"Lo beneran anemia?" tanya Aneska lagi
"Amnesia beg* A.M.N.E.S.I.A bukan Anemia sedari tadi lo ngomong anemia terus, types nya gak lucu masa orang hilang ingatan di kata anemia, anemia mah darah kurang" ucap Abila panjang lebar
"Typo go*lo* bukan Types itu lagi Kurang darah bukan Darah kurang, lo juga typo" ucap Aneska ngegas
"Gak usah ngegas juga kali Nes" ujar Abila ikutan ngegas
"Lo juga ngegas" ucap Aneska
"DIAM" tegur El dingin dan menatap tajam kearah Aneska juga Abila
𝘎lek
"𝘈𝘴𝘵𝘢𝘨𝘢 𝘵𝘢𝘵𝘢𝘱𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢 𝘣𝘪𝘬𝘪𝘯 𝘯𝘨𝘦𝘳𝘪 𝘯𝘫𝘪𝘳" 𝘶𝘤𝘢𝘱 𝘈𝘣𝘪𝘭𝘢 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘩𝘢𝘵𝘪
"𝘒𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘵𝘢𝘵𝘢𝘱𝘢𝘯 𝘌𝘭 𝘴𝘦𝘳𝘦𝘮 𝘣𝘢𝘯𝘨𝘦𝘵 𝘺𝘢?" 𝘤𝘦𝘭𝘦𝘵𝘶𝘬 Aneska
"Gue lupa kalian" ucap El dingin
"Ah kalo gitu kita kenalan lagi aja, gue Aneska Zoya Raveena sahabat lo sedari kecil, dan di samping kanan gue ini Abila Rezfan Azkadina juga sahabat lo sedari kecil, kita bertiga bersahabat sedari kecil" ucap Aneska memperkenalkan diri
"Hm" jawab El dingin
"Hah" cengo Aneska dan Abila
" 𝘎𝘶𝘦 𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘫𝘦𝘭𝘢𝘴𝘪𝘯 𝘱𝘢𝘯𝘫𝘢𝘯𝘨 𝘭𝘦𝘣𝘢𝘳 𝘫𝘢𝘸𝘢𝘣𝘢𝘯 𝘯𝘺𝘢 𝘤𝘶𝘮𝘢𝘯 𝘩𝘮" 𝘤𝘦𝘭𝘦𝘵𝘶𝘬 𝘈𝘯𝘦𝘴𝘬𝘢 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘩𝘢𝘵𝘪
"𝘒𝘰𝘬 𝘌𝘭 𝘵𝘢𝘮𝘣𝘢𝘩 𝘥𝘪𝘯𝘨𝘪𝘯 𝘢𝘫𝘢" 𝘶𝘤𝘢𝘱 𝘈𝘣𝘪𝘭𝘢 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘩𝘢𝘵𝘪
"Buat kalian" ucap El mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya
Dua buah gelang yang sangat cantik berada di atas meja tepat di hadapan mereka berdua, Aneska dan Abila saling tatap dan menatap ke arah El yang juga menatap mereka dingin.
El paham maksud mereka berdua dan mengangkat lengan jaketnya memperlihatkan gelang yang dia pake ke arah kedua sahabat nya.
"Thank you El, gue pake" ucap Aneska cepat, dan memakai gelangnya dengan wajah berbinar, Abila pun tak kalah antusias dan dia juga memakai gelang nya.
Tidak lama guru mengajar pun datang ke kelas mereka serta membawa dua orang Siswi baru
𝘋𝘦𝘨'
bisa tukar posisi nggak 😅😅😅