Sugar Baby

"Villa!!"

"Ya sayang aku mau Villa, teman-teman ku sudah banyak yang punya Villa sayang,apa kamu tidak malu cuma kita yang belum ada Villa padahal kamu terkenal pengusaha kaya raya" ujar Susan merengek manja

"Jadi kamu meminta ku pulang hanya karena ingin beli Villa?"

"Iya,lagi pula kata Aditya kamu tidak pernah pulang,kamu kemana?" tanya Susan

"A-ku-aku menginap di kantor sayang,kamu juga tidak ada di rumah jadi aku menginap saja di kantor karena banyak pekerjaan" ujar Daniel gugup.

"Maaf kan aku ya sayang karena mengurus mama kamu jadi terabaikan,aku beruntung punya suami seperti kamu yang pengertian" ucap Susan sambil memeluk tubuh sang suami,Susan melingkar kan tangan nya di leher Daniel dan mencium suaminya itu.

Sekelebat bayangan Hanum yang sedang menangis melintas di pikiran Daniel membuat Daniel melepaskan ciuman nya.

"Kenapa sayang,kamu marah?" tanya Susan

"Ti-dak,aku hanya kotor sayang,aku baru pulang kerja belum mandi"

"Tidak masalah,bukan nya nanti kamu akan mandi lagi setelah kita berkeringat"goda Susan

"Nanti saja sayang,aku mandi dulu, keringat ku bau" tolak Daniel segera masuk ke kamar mandi,ntah kenapa mood bercinta nya dengan Susan tiba-tiba menghilang padahal biasanya Daniel sangat merindukan istri tercinta nya itu.

***

Aditya dengan gelisah menunggu kedatangan Hanum di kampus dia ingin menanyakan kenapa Hanum tidak menjawab telpon nya dan ponselnya tiba-tiba mati lalu kini Hanum belum kunjung datang ke kampus.

"Dit, nunggu siapa sih,ayo pulang" ajak Lita

"Kamu pulang duluan aja Lit"

"Dit,kita mau nongkrong,loe nggak ikutan?" tanya Riko

"Nggak!! kalian aja,gue masih ada urusan"

"Pasti perempuan kampung itu" ketus Lita pelan,dia tidak menyukai Adit yang tergila-gila pada Hanum.

"Van....." pekik Aditya yang melihat Vani jalan sendiri.

"Hanum mana?"

"Hanum! nggak masuk kak, mungkin kecapekan" jawab Vani,dia juga sudah menghubungi sahabat nya itu tapi tidak ada jawaban.

"Minta alamat kost nya dong Van,aku mau lihat Hanum"

"Ha,alamat kost, itu kak Hanum nggak nginep di kost"

"Terus di mana?"

"Di rumah keluarga nya kak,aku juga nggak tau di ma-na" jawab Vani gugup

"Ponsel nya kenapa nggak aktif ya Van?"

"Nggak tau juga kak,aku pamit ya" ujar Vani segera pergi, Vani sendiri sekarang sedang kesepian karena Om Roni sibuk dengan istri nya dan Vani sibuk dengan om Daniel.

"Ikut nggak Dit?" tanya Riko lagi, akhirnya Adit ikut karena tidak menemukan alamat Hanum.

***

Daniel sengaja berlama-lama di kamar mandi agar Susan tidur duluan tapi sepertinya Susan menunggu dirinya,hal ini sudah biasa Susan lakukan jika menginginkan sesuatu dia akan membujuk Daniel hingga suaminya itu memberikan nya.

"Sayang,sini aku mau peluk kamu" rengek Susan manja

"Kamu tidur duluan saja ya sayang,aku lupa masih ada pekerjaan yang harus aku cek, takutnya besok malah keteteran,tadi kamu hubungi aku mendadak sih jadi aku segera pulang padahal masih lembur di kantor"

"Bisa besok kan pa,apa kamu nggak kangen sama aku?"

"Kangen! Kangen banget tapi mau bagaimana lagi sayang,besok semua ini harus di selesaikan,tadi Sonia sudah mengirim kan berkas nya,aku cek sebentar ya" alasan Daniel

Daniel mengambil ponselnya dan keluar dari kamar,jam sudah menunjukkan pukul 22.00 WIB.

"Apa Hanum bisa tidur?"batin Daniel,rasa bersalah di dada nya terus muncul.

"Kenapa aku langsung meninggal kan nya tadi"

Daniel mengerti pesan wa untuk Hanum.

"Jangan lupa kunci pintu nya" tombol send di tekan oleh Daniel tapi masih centang satu membuat Daniel cemas.

Daniel tidak bisa tidur memikirkan Hanum tapi dia juga tidak bisa pergi begitu saja takut Susan curiga.

Daniel mengusap wajah nya kesal apalagi besok hari libur sudah pasti dia akan menghabiskan waktu bersama Susan di rumah lalu bagaimana dengan Hanum Sugar baby nya itu.