kisah ini menceritakan tentang gadis kecil yang menjadi bayang bayang sodara kembarnya , yahh gadis itu bernama Alesya Devina Pranciko ,sejak kecil dia selalu menjadi tameng kakanya yg memiliki imun tubuh lemah , semua orang hanya memperdulikan Layla Vikana Pranciko dan melupakan kehadiran Alesya..
akankah kebahagiaan berpihak kepada Alesya !?
mungkinkah Alesya bertemu Arkana lalu bahagia ,atau sebaliknya !?
apakah Arkana penyelamat hidup alesya ?!
akankah alesya membalas segala perbuatan jahat keluarganya !?
yukk simak ceritanya ,ini sangat seru dan menarik , banyak ketegangan didalamnya ,komplik ,percintaan yg sangat menggemaskan 👉
selamat membaca ♥️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ARSYAKAYLA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
serangga pengganggu
Pelajaran pertama selesai , bel tanda istirahat sudah berbunyi .
Alesya menghela nafas , ia menelungkupkan wajahnya , alesya sedikit asing dengan pelajaran ini .
"alesya "
"ya ? " alesya mendongkak , menatap dea yang tengah berdiri di depannya sebari menunduk .
"K-kamu di panggil pak brandon " cicit nesya
Alis alesya sedikit berkerut ,untuk apa pak kumis itu memanggil dirinya ?
"oke ,makasih " alesya berdiri kemudian berlalu pergi disana .
Alesya tidak tau bahwa nesya menatap dirinya dengan perasaan bersalah.
Arkana yang tengah memejamkan matanya terbangun , ia menyeringai, beberapa orang belum juga mengerti rupanya .
Arkana berdiri , suara decitan kursi bergeser terdengar nyaring membuat beberapa murid yang masih berada di kelas menoleh .
Wajah merek pias saat melihat arkana .
Tanpa sadar dea melangkah mundur ,entah mengapa arkana seperti mengintimidasi dirinya , dea hanya bisa menunduk tanpa berani menatap wajah arkana .
"serangga menjengkelkan " dengus arkana sebelum berlalu pergi dari sana .
Sementara itu , alesya yang tengah berjalan santai di koridor terperanjat kaget saat tiba-tiba tangannya di tarik kasar .
"lepas " alesya menyentak kasar tangan orang tersebut dari pergelangan tangan nya.
"dea! " alesya mendesis emosi saat melihat dea dengan dua dayangnya berdiri didepannya dengan senyum remeh nya.
Membawa alesya menuju toilet .
" kenapa ? Mau marah ? " dea mendekati alesya , menatap alesya dengan sinis
"gw gk pernah ada masalah sama lo " ujar alesya dengan sedikit penekanan .
"wah, dia berani banget sama lo dea , mana wajahnya songong banget lagi " kompor dini salah satu teman dea
"tapi cantik din " ujar ara berbisik kepada dini .
dini terbengong " anjirr ara , lo mau di amuk dea ? " bisik dini kesel
Ara tertawa canggung , ia menatap dea ,helaan nafas ara lega .
Beruntungnya dea tidak mendengarnya berucap asal tadi .
"Gak ada masalah lo bilang ? Lo bego atau pura-pura bego ?" dea menaikan nada suaranya ,ia sedikit mendongak menatap alesya yang lebih tinggi darinya .
Alesya mengerjap , alisya berkerut , dengan sadar alesya mundur satu langkah .
Alesya mengusap wajahnya dengan kasar , seolah ada hal yang menjijikan disana.
"air liur lo kena gw ,jijik " ujar alesya dengan ekspresi jijiknya yang sangat ketara .
Wajah dea memerah menahan amarah
"alesya! " geramnya
"apa ?" dengan santai alesya menjawab sautan dea .
"hari ini ,gw akan kasih lo pelajaran "
"lo keterlaluan "
"kalian berdua tahan dia ! " perintah dea
"oke " Dini serta ara segera melangkah maju , mereka berdiri di kedua sisi , masing - masing menahan tangan alesya kiri dan kanan.
alesya hanya diam memperhatikan mereka semua , ia ingin tau apa yang akan dilakukan oleh dea dan dua dayangnya.
Alesya sebenarnya tidak banyak memiliki permusuhan dengan dea , entah kenapa dea selalu menganggap nya sebagai saingan.
Semua perbuatannya selalu salah dimata dea
Begitulah pembenci , mau kita sebaik apapun tidak berarti apapun di mata pembenci .. Next
Alesya sama sekali tidak mengerti jalan pikirnya dari otak kecil dea .
Ah , alesya melupakan sesuatu !
Alesya ingat jiga dea memiliki perasaan kepada arga .
Apa itu juga salah satu sumber kebencian dea kepadanya ? Batin alesya menerka nerka
Dea kembali melangkah maju , mencengkram pipi alesya dengan kuat .
"dengar , jangan cari masalah sama gw "
"lo cuman semut ,kapan aja bisa gw injek dan gw hancurkan " ancam dea
" setau gw , lo yang ngusik hidup gw "
"bukan gw " bantah alesya ,matanya masih tetap tenang , tak ada tatapan ketakutan dimata alesya.
Dea tertawa remeh "sikap lo yang buat gw muak , alesya! "
"murahan ! "
"sekali lagi gw lihat lo deketin arga , gw hancurkan hidup lo " dengus dea
Alesya tertawa , ia menyentak cekelan dari dini dan ara .
Sentakan alesya sangat kuat ,hingga membuat dea dan juga dini terhuyung kebelakang .
"Dengar ini " alesya mencekal tangan alesya matanya menatap tajam .
"cowok bereng sek kaya dia ,gw gk butuh " desis alesya datar sembari menepuk-nepuk pipi dea dengan pelan .
"munafik , lo ngejar dia kaya orang bego , alesya! "
"lo pikir gw akan percaya semua ucapan lo "
Alesya tertawa .
" itu yang jadi penyesalan gw sekarang " ucap alesya di sela tawanya.
"omong kosong " teriak dea tidak percaya
"terserah " alesya memutar matanya malas
"lepasin gw " teriak dea ,ia berusaha melepaskan cengkraman tangan alesya dari tangannya.
Alesya melepaskan tangan dea , alesya bahkan mengusap tangannya dengan kasar , seolah dirinya sudah memegang hal yang menjijikan .
Melihat penghinaan yang sangat jelas , dea semakin marah ,kini nafasnya memburu .
"alesya lo... "
"lo lebih menjijikan " marah dea
"lo itu udah miskin ,jangan belagu " timpal ara
"stttt " senggol tubuh dini ,menyuruhnya untuk diam .
" ini lagi panas -panasnya ra ,jangan di potong dulu " bisik dini .
Ara memutar matanya kesal , ia kira dini menegurnya karna ada hal yang darurat.
Tidak taunya ,ck ..
" gw gak peduli "
"tapi denger ini baik - baik dea , pasang kuping lo denga baik "
" gw gk cinta sama lelaki berengsek kaya dia "
" gw bahkan jijik lihat muka jelek dia " tekan alesya.
" gw gak percaya ! " kekeh dea dengan keras kepalanya.
" Dan gw , gk izinkan lo hina arga alesya "
" sekali lagi gw denger lo hina dia , habis hidup lo di jangan gw " sarkas dea
Alesya mengerjap , ia tak percaya dea bakan sedalam ini mengagumi seorang arga .
"faktanya , memang dia berengsek ! "
"alesya "
Teriak dea marah , ia mengangkat tangannya hendak menampar alesya , namun dengan sigap alesya menahan tangan dea di udara .
"aww .. Lepasin gw alesya ! " dea berteriak kesakitan saat alesya mencengkram tangannya lalu memelintir kebelakang .
Wajah dea berubah menjadi pucat sungguh ini benar-benar menyakitkan.
" bantuin gw " teriak dea meminta bantuan kepada dua dayangnya yang tengah melongo.
Mendengar teriakan dea, ara dan dini langsung saja menarik tangan alesya.
"lepasin dea sialan , alesya ! " ujar dini
Dea semakin meringis saat merasakan pelintiran alesya semakin kuat ditangannya.
Melihat dea sudah meneteskan air mata , alesya mendengus dengan kasar ia melepaskan cengkraman tangannya di tangan dea .
"menyedihkan ! " cibir alesya
Alesya ingat ,dea sering melakukan hal ini kepada dirinya dulu .
Entah bodoh atau apa , alesya selalu dia saja di perlakukan semenyedihkan itu , alesya bahkan tidak pernah melawan atau pun berontak .
Baru sekarang alesya menyadari betapa bodohnya dirinya dulu .
" jangan ganggu gw lagi , dea "
" lo harus tau , gw bukan orang baik , gw pendendam orangnya " ujar alesya datar
Dea bergetar masih memegangi tangannya yang terasa sakit , dea memandang alesya dengan tatapan tajam
"Lo ! "
" tunggu pembalasan gw ! " desis dea
Alesya menggelengkan kepalanya , ternyata dea belum mengerti juga ,dengan apa yang alesya katakan tadi.
" terserah ! " ucap alesya acuh
malas meladeni dea , alesya berlalu pergi dengan mudahnya .
Ah , sepertinya alesya harus segera memutuskan hubungannya Dengan arga .
Mengingat statusnya sekarang , alis alesya berkerut tidak suka .
"Sangat Menjijikan " gumam alesya.
jangan salahkan alesya membencimu
karna dulu dia pernah mencintaimu sehebat itu namun kau dengan tidak tau dirinya menyakitinya tanpa henti .
Sedikit saran, untuk perbaikan./Determined/
Semangat terus kak, ceritanya bagus.