"Kita tidak akan pernah berpisah," janji Damian.
Tapi janji tak semudah itu untuk ditepati, saat masih anak-anak dan sama-sama ditawan oleh penculik mereka saling memeluk erat.
Tapi beberapa tahun kemudian mereka kembali dipertemukan dan seperti orang asing.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
WSTM Bab 10 - Pelanggan Tetap
"Apa aku boleh menciummu?" tanya Damian. Tapi kalimat itu tidak terdengar seperti sebuah pertanyaan, karena diapun berjalan untuk mengikis jarak, lalu memeluk pinggang kecil Ainsley dan dia cium bibir merah marona tersebut.
Ciuman yang begitu lembut sampai meleburkan semua rasa yang selama ini terpendam di dalam jiwa.
Ainsley bahkan memejamkan mata dan membuka sedikit bibirnya, memberi celah agar sang klien bisa menguasainya lebih banyak. Ciuman itu serupa aliran listrik yang candu, sampai tubuh rasanya meremang dan merinding sekaligus.
Puas mencium bibir lembut tersebut, Damian pun dengan perlahan melepaskannya. Tak menyangka jika dia begitu menginginkan wanita ini, lebih dari sekedar ciuman.
Setelah sekian lama mati rasa, keduanya seperti kembali mendapatkan debaran hatinya.
"Aku pergi."
"Baik Tuan," jawab Ainsley patuh.
Malam yang indah akhirnya bergulir.
Saat pagi menjelang, Helena dengan segera mengetuk pintu kamar Damian dengan berulang kali. Cemas jika semalam pria itu tak pulang, mendadak takut dan bertanya-tanya sebenarnya mereka semua pergi kemana.
Ketika pintu itu terbuka, Helena langsung membuang nafasnya lega. "Hih! Semalam pulang jam berapa?!" tanya Helena, bahkan disaat mereka berdua masih berdiri di ambang pintu.
Namun Damian justru tersenyum mendengar pertanyaan itu, Helena sudah seperti adik kecil baginya meski usia mereka sama. Helena hanya lebih muda beberapa bulan, tapi enggan memanggil Damian dengan sebutan Kakak.
"Ke kafe biasa," jawab Damian bohong, dia masuk ke dalam kamar dan Helena pun mengikuti, hubungan keduanya memang sedekat itu sampai Helena bisa masuk dengan leluasa ke dalam kamar tersebut.
"Tadi malam pulang jam berapa?" tanya Helena lagi.
"Jam 12."
"Bohong! Aku jam 12 belum tidur."
"Jam 1," balas Damian berkilah.
"Jangan bohong!"
"Jam 2."
"Damian!!" kesal Helena.
Damian kembali tertawa, sebenarnya dia tiba di rumah saat waktu sudah menunjukkan jam 3 dini hari.
Damian lantas membuka ponselnya dan membaca beberapa pesan dadi Marcel dan Aldian.
Sedangkan Helena yang kesal pilih duduk di tepi ranjang.
Maaf tentang semalam Dam, aku tidak akan mengajakmu ke tempat itu lagi. Kata Marcel.
Aku tidak akan minta maaf, ku pikir kamu menikmatinya tentang semalam. Tulis Aldian, lengkap dengan emoticon tertawa yang dia kirim.
"Dam, hari ini mau kemana? temani aku belanja ya?" tanya Helena dan Damian langsung mengangguk tanpa penolakan sedikitpun.
Dari pagi hingga menjelang sore dia menghabiskan waktu bersama Helena. Tapi saat malam menjelang, diam-diam dia pergi seorang diri menuju Klub malam Paradise. Bahkan tanpa pemberitahuan lebih dulu kepada dua sahabatnya.
Damian datang seorang diri hanya untuk memastikan sesuatu, hanya untuk menguji tentang kebenaran ucapan wanita pernari itu.
Ternyata benar, malam ini gadis tersebut tidak tampil untuk menghibur semua pengunjung.
Dari hari Minggu sampai hari Kamis Damian jadi pelanggan tetap di Klub malam tersebut, sampai akhirnya di hari Jum'at malam Sabtu, dia lihat dengan jelas gadis bermata biru itu kembali menampakkan diri di atas panggung, lengkap dengan topeng yang masih menutupi wajahnya.
Bibir Damian tersenyum, melihat gadis itu menari dengan sangat seksi di hadapan semua orang.
Belum ada 5 menit gadis itu menghibur semua orang, tapi Damian sudah tidak tahan.
"Minta dia untuk turun, aku akan tunggu di ruangan biasa," titah Damian, kini dia tidak datang bersama Marcel ataupun Aldian, tapi dia datang bersama sang asisten pribadi, Leo.
"Baik Tuan," jawab Leo patuh.
Dengan hati yang bergemuruh, Damian menunggu lebih dulu di ruang VIP. Ruangan yang akan jadi saksi pertemuan keduanya kelak.
Bibirnya tersenyum miring, nanti dia akan meminta wanita itu untuk membuka topengnya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Assalamualaikum, terima kasih yang sudah mampir di karya ini ya, i love you semuanya, maaf nggak bisa bales komen satu-satu.
Jangan lupa mampir juga di karya Ratu Somplak.
Judul : Biarkan Aku Melayanimu, Pangeran!
By : Itta Haruka07
jgn ganguuuu ihhh