Neysha Malika adalah seorang gadis yang sedang memulai karirnya di bidang tata rias dan busana, pada awalnya dia memiliki sebuah butik yang sudah terkenal namun karena ulah sepupunya, dia harus kehilangan butik itu dan dia harus bertemu dengan beberapa pria yang jatuh hati padanya ....
siapakah pria yang akan meminta Neysha Malika menikah dengan dirinya ....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Iecha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 10
" Mari tuan "
" Kalian pulang saja ke rumah, saya akan kembali ke Rumah Sakit "
" Kalau begitu mari saya antar tuan "
" Tidak perlu, kalian pulang saja dan beristirahat. Minta tolong Willy dengan kasihnya untuk menjaga Aiza, seperti Ai cukup nyaman dengan kekasih Willy " Pria itu berkata sambil sesekali meneguk air mineral yang diberikan oleh adiknya.
" Baik kalau seperti itu tuan "
" Tuan hati-hati " Pesan yang diberikan Bi Ira yang di jawab dengan acungan jempol.
......................
" Koko "
" Hmmm "
" Jadi tuan Khev adalah kakak yang sering lo ceritain sama gua ? "
" Hmmm, udah ya gua nggak mau bahas dia "
" Oh okee " Jawab shacsya lalu memeluk erat gadis kecil yang ada diantara mereka berdua.
" Sayang, kamu kedinginan ? "
" Enggak onty, Ai happy "
" Okeee good job "
Willy memacu motornya melesat menuju perumahan mewah, dan berhenti di depan gerbang rumah yang paling mewah di komplek itu.
" Uncle tau ini rumah Ai ? " Tanya gadis kecil itu penasaran saat Willy berhenti tepat di depan rumahnya.
" Iya sayang, uncle tadi dikasih tau sama papa kamu " Jawabnya lalu mengendong Ai dan menunggu bi Ira tiba.
Perempuan yang di tunggu akhirnya tiba, bi Ira langsung keluar dari mobil dan diikuti oleh Lion.
" Silahkan masuk tuan " Bi ia membuka gerbang lalu menekan tombol yang membuat pintu rumah otomatis terbuka.
Shacsya hanya mengekor di belakang Willy, sambil jemari tangannya di genggam oleh Ai.
" Onty, boleh Ai minta temenin bobok " Pinta gadis kecil itu pada shacsya yang langsung di respon dengan anggukan kepala dan seketika itu posisi Ai sudah berpindah.
" Mari saya antar ke kamar non Ai "
" Oh iya bi "
Shacsya berjalan menaiki anak tangga yang menghubungkan lantai dasar dan lantai diatasnya, dan gadis yang berada di gendongannya sudah beberapa kali menguap.
" Mau minum susu dulu non Ai ? " Tanya Bi Ira saat mereka berada di dalam kamar.
Ai menggeleng dengan lemas dan mata sudah mulai ingin terpejam namun lengannya tepat memeluk erat shacsya.
......................
" Tuan, Tuan Khev minta anda dan kekasih anda untuk tinggal di mansion ini untuk menjaga Nona Aiza "
" Dia temanku bukan ke kasihku, dia punya pekerjaan dan aku juga bekerja jadi bilang saja padanya untuk mencari pengasuh untuk anaknya. Setelah Ai tidur kamu akan pulang "
Watak Willy memang sebelas dua belas dengan kakaknya namun pria ini terkadang masih bisa diajak bercanda.
Willy begitu saja meninggalkan Lion di ruang keluarga dan dirinya sekarang berada di taman dengan jemari tangan yang sudah memegang batang rokok.
......................
" Bi, Aiza sudah tidur saya pulang dulu ya "
" Oh, tadi tuan Khev meminta anda dan Tuan Willy untuk tinggal disini agar bisa membantu menjaga nona Aiza " Suara bi Ira merendah saat menyebut nama Aiza, dengan tatapan sendu pada gadis kecil yang sudah terlelap tidur.
" Kenapa bi ? " shacsya mengusap bahu perempuan paruh baya itu, bukannya perempuan itu tenang malah membuat tubuh itu bergetar.
" Eh bibi kenapa ? " Shacsya lalu merengkuh tubuh perempuan itu dan mengusap punggungnya.
" Nona Aiza tidak mudah bersosialisasi non, dan ketika sama Nona dia langsung nyaman sehingga tuan meminta anda untuk tetap disini karena Nyonya belum tau akan sadar kapan "
Shacsya membuang nafas dengan kasar, lalu mengurai pelukannya.
" Bibi pasti akan bisa mengendalikan Aiza, karena saya besok harus ke Bali dan jadwal itu tidak dapat di rubah. Nanti kalau saya ada waktu akan sering kesini buat main sama dia "
" Tapi non - "
" It's oke bi, semua akan baik-baik saja sampaikan salamku untuk dia "
Shacsya menutup pintu kamar milik Aiza lalu menuruni anak tangga.
...****************...