NovelToon NovelToon
MENEMANI BOS INSOMNIA TIDUR

MENEMANI BOS INSOMNIA TIDUR

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / One Night Stand / Cinta Seiring Waktu / Pembantu / Slice of Life / Kekasih misterius
Popularitas:7k
Nilai: 5
Nama Author: SuciptaYasha

Cayenne, seorang wanita mandiri yang hidup hanya demi keluarganya mendapatkan tawaran yang mengejutkan dari bosnya.

"Aku ingin kamu menemaniku tidur!"

Stefan, seorang bos dingin yang mengidap insomnia dan hanya bisa tidur nyenyak di dekat Cayenne.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SuciptaYasha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

22 Dilarikan ke rumah sakit

Sementara itu, Cayenne terlambat masuk kerja, ia tiba setengah jam setelah shift dimulai. Celine menegurnya sedikit karena telat, tapi juga memberikan pengarahan singkat tentang tugas hari itu.

Mereka harus memastikan semua berjalan lancar demi kepuasan tamu akan layanan hotel mereka.

Saat makan siang, Manajer memberitahunya bahwa permintaannya untuk mengubah jadwal telah disetujui, tanpa menyebutkan bahwa atasannya sendiri yang meminta atas namanya.

Cayenne bekerja seperti biasa, sambil mengabari keluarga agar tidak cemas dan memberi tahu ibunya bahwa mereka akan mengunjungi ayah tirinya akhir pekan nanti.

Mereka harus mengabarkan kondisi ibu mereka yang kian parah meski dia tak dapat berbuat banyak.

Ketegangan di antara mereka berlanjut beberapa hari. Cayenne bekerja di hotel siang hari dan kembali ke rumah Stefan saat malam hari, sudah tiga hari berlalu sejak makan malam bersamanya.

Hubungan Stefan dan Cayenne terlihat semakin merenggang di mata Jessie dan Manajer Dant, mereka tak tahu apa yang terjadi dan tak berani bertanya atau Cayenne akan menyadari mereka tau hubungannya dengan bos mereka.

Mereka bahkan beranggapan Stefan bersikap demikian untuk mengalihkan perhatian orang dari Cayenne.

Tanpa sepengetahuan mereka, Stefan makan malam dengan orang lain untuk memancing kecemburuan Cayenne. Sayangnya, Cayenne tidak terpancing oleh tindakannya itu.

Ketika sampai rumah sekitar pukul sepuluh malam, Cayenne masih terjaga, memainkan game ular tangga dengan ponsel lamanya.

"Selamat datang di rumah, Tuan."

"Hn." Ucapan dingin yang dia dengar sepekan terakhir. Cayenne tidak lagi memberinya senyuman, hanya mengangguk sebelum bersiap mandi untuk tidur.

Cayenne pergi ke dapur mengambil segelas air hangat, kembali membawa kendi berisi air dan gelas. Stefan pun segera selesai mengeringkan rambutnya lalu tidur di sampingnya.

Tengah malam, Cayenne merasakan sakit yang parah di perutnya. Rasa sakit yang begitu hebat hingga ingin berteriak, namun dia menahannya agar Stefan tak terbangun.

Dia punya tanggung jawab yang harus diembannya. Menarik napas dalam beberapa kali sambil menghembuskannya perlahan, bulu matanya basah oleh air mata.

Ini bukan kali pertama sakit menyerangnya, namun dia buntu ide mengenai cara agar Stefan tetap tertidur.

Stefan menyadari Cayenne banyak bergerak. Meski Cayenne hati-hati bergerak agar tak mengganggu tidurnya, gerakannya terasa karena dia memeluknya. Tangan Cayenne menekan perutnya, hanya beberapa inci dari tangannya.

Setiap tekanannya terasa hingga dia menyadari rata perutnya.

"Ayen?"

Cayenne menegang mendengarnya memanggil. Mungkin Stefan berbicara dalam tidur, sebab dia tidak melihat wajahnya. Akhir-akhir ini, dia tidur membelakangi.

Stefan menunggu jawabannya tapi Cayenne yang tetap diam. Setelah beberapa menit, dia perhatikan Cayenne lebih keras menekan perutnya hingga meringkuk.

"Ayen, kamu baik-baik saja?"

"Hn. Aku baik-baik saja. Tidur lagi. Maaf mengganggu." Tubuhnya meringkuk kesakitan namun dia memilih berbohong yang disadari oleh Stefan.

Stefan bangun, menyalakan lampu agar bisa menatapnya. Dahi wanita itu basah oleh keringat dingin, bibirnya terlihat pucat.

"Aku baik-baik saja. Jangan khawatirkan aku."

"Tidak, kamu tidak baik-baik saja." Stefan mencari mantel, membantu Cayenne duduk di tempat tidur dan memakaikannya mantel.

"Kita akan ke rumah sakit terdekat."

"Tidak, kita tidak bisa."

"Kamu sudah pucat dan masih keras kepala? Mau mati?"

"Aku tidak akan mati. Tapi jika kita ke rumah sakit, aku bisa mati malu besok."

Stefan juga memikirkan ini. "Aku akan memanggil dokter saja."

Dia baru hendak menghubungi dokter ketika melihat Cayenne pingsan di tempat tidur.

Stefan merasa seperti darahnya menghilang dari tubuhnya karena ketakutan. Pemandangan di depannya mengingatkannya pada momen saat Alexander pingsan lima belas tahun lalu. Satu-satunya perbedaan kali ini adalah tidak ada darah yang terlihat.

Dia menyimpan ponselnya dan segera menggendong Cayenne. Itu bukanlah hal yang sulit baginya karena berat Cayenne bahkan lebih ringan dari sekarung beras.

Meskipun tubuh Cayenne terasa ringan, hatinya terasa berat. Dia sadar bahwa Cayenne melewatkan makan malam karena dirinya yang tidak ada setiap malam. Rasa egoisnya telah membuat Cayenne terluka.

Stefan mengendarai mobil ke rumah sakit terdekat dengan dikawal oleh para pengawalnya. Setibanya di sana, dokter segera menanganinya dan memberikan infus, serta menyiapkan beberapa tes untuk Cayenne yang tidak sadarkan diri. Mereka bergantung pada informasi dari Stefan.

"Apakah ini pernah terjadi sebelumnya?" tanya dokter sambil mencatat informasi Cayenne.

"Dia belum pernah mengalaminya sebelumnya. Saya tidak yakin apakah ini masalah lama atau baru saja terjadi."

"Kita lihat saja nanti hasil tesnya. Saat ini, kami telah memberinya infus, dan dia perlu banyak istirahat. Saya akan kembali setelah mendapatkan hasil tes. Pastikan Anda menjaga menemaninya pacar anda kali ini."

Stefan ingin mengoreksi pernyataan dokter yang menyebut Cayenne sebagai pacarnya, tetapi dokter sudah pergi. Dia duduk di samping tempat tidur, menatap wajah pucat Cayenne yang semakin memucat.

Cayenne, yang biasanya kuat, percaya diri, dan cerdas, sekarang terlihat rapuh.

"Ayen, maafkan aku. Aku egois dan kau harus sakit karena sikapku," gumamnya, menahan hasrat untuk menggenggam tangan wanita itu karena merasa tidak berhak.

Karena antrean panjang di rumah sakit, Cayenne harus menunggu sebelum dapat menjalani tes. Namun, itu tidak masalah baginya karena ia hanya terbaring tidur.

Setelah menunggu satu jam, Cayenne dibawa ke laboratorium. Ada tes tambahan yang perlu dijalani setelah ia terbangun, sehingga hasil penilaian kesehatan belum sepenuhnya ada dan dokter tidak dapat memastikan penyebab sakit perutnya.

Stefan tetap menunggu sampai Cayenne sadarkan diri selama proses tes.

"Bagaimana keadaan Anda?" tanya dokter saat Cayenne membuka mata.

"Saya baik-baik saja," jawab Cayenne.

Kening Stefan berkerut. "Baik-baik saja? Itu yang kau katakan sebelumnya dan kau pingsan."

"Jangan marahi pacarmu. Dia baru saja bangun," kata dokter, salah mengerti hubungan mereka.

"Saya bukan pacarnya," Cayenne segera mengoreksi. "Dok, bolehkah saya pulang sekarang?"

"Belum saatnya," jawab dokter. "Masih ada beberapa tes yang harus Anda jalani."

"Saya baik-baik saja. Ini hanya sakit perut biasa yang kadang muncul," balas Cayenne keras kepala.

Melihat dokter tersenyum tipis, dia kembali menoleh pada Stefan. "Bisakah Anda membelikannya sesuatu untuk diminum? Selain infus, ia perlu asupan cairan."

"Baiklah. Saya segera kembali," sahut Stefan, yang segera pergi tanpa sepatah kata pada Cayenne.

"Sekarang, apa yang ingin Anda sampaikan?" tanya dokter setelah Stefan pergi. Pengalaman panjang sebagai dokter membuatnya mampu membaca ada sesuatu yang disembunyikan Cayenne.

Cayenne mengigit bibir bawahnya, menarik selimut lebih erat. "Dok, tolong jangan beri tahu dia. Sebenarnya, saya punya maag, tapi ini tidak sering terjadi. Saya hanya terlalu sibuk akhir-akhir ini dan lupa makan."

"Apakah pacarmumu tidak mengingatkanmu untuk makan?"

"Dokter! Dia bukan pacarku," jawab Cayenne dengan tawa kecil.

"Kalau bukan pacar atau suami, siapa dia?"

"Dia atasan saya."

1
Estheraeliyxa
up selalu Thor/Smile/
Estheraeliyxa
rajin rajin up thor/Smile//Smile/
Estheraeliyxa
semangat thor upnya. rajin selalu ya/Smile//Smile/
Estheraeliyxa
up Thor lagi enak enak baca tiba tiba harus nunggu sambungannya
Tara
kok bisa ya. orang kaya tidak akur sama orang tua 😱😅🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!