"yang memiliki hutang itu ibu, kenapa aku harus ikut andil dalam penderitaan ini?" tanya seorang gadis yaitu Keyna, dengan air mata yang membanjiri kedua pipi nya.
"ibu mengutang untuk biaya sekolah mu Keyna,ibu mohon mau lah menikah dengan nya?" ucapnya memohon,bahkan hingga saat ini Renata tidak peduli kalau Keyna nanti akan membenci nya,yang terpenting ia terlepas dari ancaman duda itu.
plagiat pergi menjauh...
follow aku, like, komentar dan vote aku yaaa🥺agar novel ini bersinar 💥
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Haasaanaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 9
"baiklah aku akan kesana sekarang" ucap Ezra mematikan panggilan itu,ia menatap Keyna yang menahan sakit ditangannya, menatap dirinya dengan tatapan yg menyedihkan.
"Baiklah kita sampai disini saja main mainnya, menyenangkan bukan?" Tanya Ezra,ia menatap Keyna dengan menyeringai.
Keyna tidak ada tenaga untuk menjawab nya,ia hanya mengangguk saja. Ezra tersenyum puas lalu berlalu keluar dari kamar nya untuk menuju Perusahaan.
Karena tiba tiba kolega penting nya mengatur jadwal untuk rapat sekarang juga,mau tidak mau Ezra harus menyetujui itu.
Keyna menatap kepergian Ezra dengan menangis,ia melihat luka di tangan kecil nya, bahkan karena menahan sakit yang teramat, tangan Keyna sampai bergetar kecil
"Ibu..", lirihnya,air mata nya mengalir deras,pak Mus dan pelayan lain masuk.
Pak Mus merasa sangat prihatin melihat keadaan Keyna sekarang.
"Kalian obati lah nona Keyna,obati dia dengan baik" perintah pak Mus,para pelayan mendekati Keyna, mereka memapah Keyna untuk duduk di sofa.
Pak Mus berlalu pergi, membiarkan semua diurus oleh para pelayan itu.
Sari dan Yeni yang bertugas mengobati Keyna,mereka merasa kasihan melihat Keyna yang selalu saja terluka, bahkan luka di lututnya saja belum pulih,ini di pipi tambah dileher ada luka baru.
"Nona,kami akan oleskan salep agar luka nya tidak membekas" ucap sari,Keyna hanya diam menatap datar kearah depan.
"Nona saran kami, sebaiknya kau turuti saja apa kata tuan muda,semakin kau memberontak maka tuan muda akan semakin menyiksa mu" saran Yeni.
"Kalian tidak tahu, alasan apa yang membuat ku ada disini bukan?aku juga tidak mau berada disini" lirih Keyna,air matanya menetes kembali.
"Nona harus kuat.. bertahanlah nona" ucap sari dan Yeni. Mereka menatap iba Keyna yang menangis, bahkan hingga badannya bergetar.
"Dulu tuan muda tidak sekejam ini nona,karena ditinggal oleh nyonya Chalista membuatnya berubah menjadi pria yang seperti ini" ucap sari,Yeni memberi obat biru dilutut Keyna agar luka itu cepat mengering.
"Semakin kau bertindak sendiri,maka semakin banyak yang mati nona"ucap Yeni,Keyna menatap Yeni dengan bingung.
"Apa kau tahu nona nasib bodyguard yang menjaga pagar belakang?" Tanya sari,Keyna menggeleng tidak tahu.
"Mereka dipecat, tapi disiksa lebih dahulu karena tidak becus menjaga pagar" sahut sari,Keyna sungguh terkejut. Sari dan Yeni cepat cepat mengobati dirinya, setelah itu mereka kembali menuju dapur.
Keyna menatap kepergian 2 pelayan tadi dengan tatapan kosong,ia bingung harus apa? Bahkan perkataan mereka tadi sungguh menohok dihatinya
"Itu berarti aku harus putar cara agar tetap hidup,aku tidak mau mati secepat ini" gumam Keyna di dalam hati,ia berpikir dengan keras apa yang harus ia lakukan, tapi ide itu tidak muncul juga.
Sementara Ezra kini ia sedang rapat dengan para kolega penting,rapat itu berjalan selama 1 jam hingga selesai pada malam hari.
Ezra mengajak Radit untuk makan malam di luar, karena ia sedang tidak berselera makan di Mansion Utama.
"Tuan, tumben sekali kau makan di luar mansion" ucap Radit, karena Ezra merupakan orang yang sangat anti dengan makanan yang dimasak luar Mansion,ia selalu takut di racuni jika makan ditempat yang tidak terjaga dengan baik.
"Aku sedang bosan" sahut nya,kini mereka berada di Ruang VVIP restoran mewah.
Ezra hanya memainkan makanan yang ia pesan,ia tidak berselera sama sekali
"Ada apa tuan?" Tanya Radit
"Aku sedang memikirkan bagaimana cara nya menjadi pria yang sempurna Radit" jawab Ezra,ia menatap Radit dengan tatapan sendu. Ketahuilah selama Chalista pergi meninggalkan nya tatapan seperti ini jarang sekali dilihat oleh Radit ataupun orang terdekat Ezra.
"Aku kadang ingin sekali menemukan Chalista,tapi jika mengingat kekurangan ku ini,rasanya sudah tepat wanita itu kabur meninggalkan ku"
"Kau tidak boleh putus asa begitu tuan,bukannya dokter Danu sudah mengatakan kepada mu, bahwa itu bisa teratasi,kau hanya perlu berusaha" ujar Radit menenangkan.
"Cih kata kata dokter tidak berguna itu,tidak bisa dipercaya"
"Tapi tuan, bagaimana kalau kau melihat tubuh seorang laki laki,apa kau bernafsu?" Tanya Radit, sontak Ezra yang sedang menyuapkan daging di mulutnya tersedak
"Uhuk..uhuk.." Radit memberikan minum kepada tuan muda nya,Ezra menenggak kandas minum digelas itu.
"Kau gila!" Ucap nya dengan menatap tajam sang Asisten pribadi, Radit tertawa kecil.
"Aku masih normal Radit,kalau aku pencinta pria maka aku pastikan sekarang kau menjadi milikku" ujar Ezra, Radit tertawa geli.
"Maafkan aku tuan muda"
"Kau ini ada ada saja,untung saja kita ada di restoran,kalau tadi ada di Mansion sudah habis kau"
"Aku pun tidak berani mengatakan itu di Mansion tuan" sahut Radit.
Mereka saling tertawa kecil, sebenarnya Radit sudah berusaha mencari obat untuk membuat Ezra menjadi pria yang normal, bernafsu dan memiliki gairah,segala terapi ataupun menerapkan gaya hidup sehat dan rajin berolahraga sudah Ezra lakukan,tapi hasilnya belum ada sama sekali.
Ezra kini telah sampai di Mansion Utama, suasana hatinya sedang sangat baik sekarang. Ezra duduk di sofa ruang tengah, dengan menyandarkan kepalanya di sofa.
"Pak Mus" panggil nya
"Iya ada apa tuan?"
"Mana wanita itu? Bawa dia kemari" perintah Ezra,pak Mus berjalan menuju dapur karena kebetulan Keyna berada disana sedang membantu para pelayan mencuci piring agar dirinya bisa makan.
"Nona Keyna.. sudah selesai makan?" Tanya pak Mus,Keyna mengangguk.
"Baguslah, sekarang tuan muda meminta mu untuk ke ruang tengah " ucap pak Mus,Keyna mengangguk,ia berjalan kearah yang dituju pak Mus.
Keyna melihat Ezra yang sedang bersandar sembari memejamkan mata,ia mendekati pria itu
"Ada apa tuan?" Ucap Keyna,Ezra membuka mata nya,yang ia lihat adalah seorang gadis kecil dengan wajah menyedihkan sedang menunduk tepat di hadapannya.
"Tolong kau buka sepatu ku!" perintah nya, Keyna mengangguk. Ia duduk di lantai lalu meraih kaki Ezra,dan melepas sepatu pria itu, menurut nya ini pantas ia lakukan, karena Ezra adalah suami sah nya.
"Sudah tuan"
"Berapa umur mu?" Tanya Ezra
"20 tahun" sahut Keyna,Ezra menghela nafas nya berat,ia bangkit dari duduknya dan berjalan menuju lantai atas dimana kamarnya berada.
Keyna mengikuti nya dibelakang pria itu,Keyna melihat tubuh kekar Ezra yang berjalan di depannya.
"Dari yang aku lihat,tubuh nya sangat perkasa tidak mungkin rasanya pria ini impoten" gumam Keyna di dalam hati.
Tanpa terasa mereka sampai di kamar,Ezra berniat ingin membersihkan diri.
"Mau ku siapkan air hangat untukmu tuan?" Tanya Keyna,Ezra mengangguk pelan.
Keyna berjalan menuju bathroom, mengisi air hangat dalam bathtub. Setelah terisi Keyna keluar dari bathroom
"Sudah selesai tuan" ucap Keyna,Ezra berjalan memasuki bathroom tanpa menatap Keyna sedikit pun.
"Aku akan mencoba lembut dan tidak akan berontak,mana tau dia tidak akan kasar lagi padaku" gumam Keyna didalam hati,ia berjalan menuju sofa,Keyna duduk di lantai dengan bersandar pada sofa mewah itu.
"Aku ngantuk sekali" ucap Keyna sambil menguap,ia berbaring di lantai dan ya Keyna langsung tertidur pulas.
