Terpesona Cinta Sang Vampire

Pemandangan kota Paris pada malam hari sangatlah indah dengan gemerlap lampu dan juga taburan bintang diatas langit yg cerah saat ini.

Dua orang pemuda bak penguasa jalanan sedang melajukan super carnya dengan sangat kencang, mereka berlomba-lomba saling menyalip kendaraan yg melintas dengan sangat elegan. Siapa lagi kalau bukan kedua cucu klan mafia yg kuat dinegara itu saat ini.

Jay dan darel sampai pada rumah masing-masing, darel segera merebahkan tubuhnya pada kasur king sizenya. Ia kepikiran dengan ucapan Jay saat di club' tadi.

" Ahh .. kenapa Jay bilang gitu juga sihh.. kan gue makin mikirin si Lya lagi .. apa coba gue hubungi aja yahh " ucap darel sambil mengetuk dagunya sendiri, ia merasa bimbang untuk menghubungi Lya namun ia juga takut kalau nanti sudah ada cowok yg berani deketin dia.

Setelah berpikir cukup lama, akhirnya Darel memberanikan diri untuk mencoba menghubungi nomor ponsel Lya.

Tut!!! Tut!!! Tut!!!

Panggilan tersambung namun belum ada tanda kalau panggilan itu diangkat oleh pemiliknya. Dalam hati Darel berharap cemas panggilannya takut ditolak oleh Lya.

Kringg!! Kring!!! Kringg!!!

Lya yg saat itu keluar dari kamar mandi segera mendekat kearah kasurnya, ia mengambil ponselnya yg ada dimeja nakas dekat dengan tempat tidurnya.

Lya sempat terkejut ketika melihat nama si pemanggil, setelah itu ia mengangkat sebelah alisnya dengan heran dengan panggilan itu.

" Ehh .. kenapa si manusia kulkas ini telfon malam gini yahh .. angkat ga yahh .. tapi sebenarnya aku juga masih kesel juga sama ni orang " setelah menggerutu dengan pikirannya akhirnya Lya menerima panggilan itu.

" Halo .. ada apa yah kak "

" Emm .. halo Lya .. apa kabar " tanya Darel hati-hati, ia tersenyum lega karena Lya masih mau mengangkat penggilannya.

" Aku baik kak "

" Emm .. apa kamu masih marah denganku Lya "

" Buat apa aku marah .. aku juga bukan siapa-siapa kakak "

" Tapi nada bicaramu ini tidak seperti biasanya Lya .. aku minta maaf Lya jika kemarin-kemarin telah membuatmu marah dan kecewa "

" Kenapa kakak minta maaf sama aku .. kakak ga salah .. lagi pula selama ini kan memang kakak cuek pada yg lainnya .. jadi kakak jangan minta maaf sama aku "

" Bukan gitu Lya .. dengerin penjelasanku dulu .. kamu beda dari wanita-wanita lain Lya .. maaf aku baru bisa mengatakannya sekarang.. maaf juga atas kebodohanku kemarin yg tidak sadar sudah membuatmu terluka"

" Hemm .. baiklah terserah kakak aja "

" Lya sebenarnya aku sudah memperhatikanmu sejak lama .. aku melihat kamu berbeda dari yg lain .. aku menyukai sifatmu yg baik juga rendah hati .. baru kali ini Lya aku merasakan perasaan benar-benar nyaman saat bersamamu .. saat berbicara bersamamu seperti ini hatiku terasa berdebar-debar Lya "

" Emmhh .. m- maksud kak darel apa bilang seperti itu padaku "

" Lya aku tahu kamu juga merasakan perasaan yg sama kan saat bersamaku "

" Hahh .. k-kakak bilang apa sihh !! "

" Udah jujur aja Lya kalo kamu memang punya perasaan lebih padaku .. tapi kamu berusaha untuk menutupinya karena kamu ga suka jadi pusat perhatian dulu "

" Lya jika kamu memang mempunyai perasaan yg sama denganku apakah kamu mau menjalin hubungan denganku .. aku tahu masih banyak kekurangan pada diriku tapi aku akan membuktikan padamu bahwa aku mampu untuk membahagiakanmu Lya "

  " Demi apa !!!! Kak darel nembak gue !!! Apa ini mimpi .. tuhan jika ini mimpi tolong jangan bangunkan aku dari mimpi indah ini " sorak bahagia Lya dalam hatinya, ia masih asyik khayalannya saat ini.

" Lya .. heyy .. apa kau masih disana ?? "

  Seketika Lya terlonjak kaget mendengar panggilan darel dari ponsel ia tersadar jika panggilannya masih terhubung dengan Darel.

" Ehh .. i-yaa kak "

" Bagaimana Lya apa kamu mau membangun hubungan bersama denganku "

" Jadi ini semua bukan mimpi .. ya tuhan aku bahagia sekali " batin Lya, ia bahagia sekali sambil jingkrak-jingkrak saking bahagianya tanpa sadar iya terpeleset dan jatuh di samping tempat tidurnya.

" Brukk ... Ahhh "

  Darel mendengar ada yg tak beres dengan Lya, ia mendengar seperti benda terjatuh.

" Heyy Lya .. ada apa denganmu .. apa terjadi sesuatu Lya "  tanya Darel yg terlihat khawatir akan keadaan Lya saat ini.

" Hehehe .. emm .. gapapa kok kak .. tadi kucing aku jatuhin buku kak "  elak Lya, sambil meringis menahan sakit dipergelangan kakinya.

" Beneran .. kamu ga bohongin aku kan Lya .. aku khawatir denganmu Lya .. tolong bila ada sesuatu bilang padaku jangan dipendam sendiri yahh "

" I-iyaa kak .. apa kakak belum ngantuk .. ini sudah malam juga kak " 

" Hemm .. selama masih dengar suara kamu ngantukku jadi hilang Lya "

" Wkwkwk .. sungguh keajaiban yahh "

" Hahh ?? Keajaiban apa maksudmu Lya "

" Yailah .. baru kali aku dengar kak Darel yg dijuluki manusia kulkas bisa gombal dan bicara panjang .. hehehe "

" Hahaha .. kamu ini ada² saja kukira apa ternyata hanya itu .. yahh aku yg sebenarnya adalah seperti ini Lya .. aku akan menunjukkan sifat aslinya hanya pada orang² tertentu saja .. jadi gimana apa kamu menerima perasaanku ?? "

" Emm .. gimana yahh kak .. aku juga masih ragu "

" Apa ada laki-laki yg dekat denganmu sekarang " ucap darel posesif pada Lya.

" Ehh .. e-enggak kok kak .. aku ga lagi Deket Ama cowok kak .. yahh cuma kakak aja sihh " ucap Lya sambil terkekeh malu dengan ucapannya.

" Baiklah .. aku anggap kamu menerimaku saat ini dan aku ga menerima penolakan sayang .. mungkin lusa aku kan kembali keindonesia.. aku akan menjemputmu nanti "

" Hahh !!! K-kakak bilang apa tadi "  tanya Lya dengan muka cengonya.

" Ga bilang apa-apa.. aku hanya cinta sama kamu "  ucap darel sambil tertawa mendengar gerutu Lya.

Panggilan yg suara yg tadi sudah beralih menjadi video call, mereka berdua sangat bahagia dengan perasaan masing-masing. Perasaan suka dan sayang selama ini terbalaskan tanpa sadar sudah 2 jam Meraka mengobrol tanpa ada yg mau memutuskan panggilan itu, jadilah mereka tidur dengan menatap ponselnya masing-masing yg masih tersambung panggilannya.

" Sayang bangun yukk .. katanya jadwal kuliah kamu pagi lagi Ra " ujar sang mama Laras sambil menggoyangkan lengan putrimya dengan lembut.

" Emmhh .. Pagi mah .. jam berapa sekarang ma ? " Tanya Nara pada mamanya.

" Pagi juga sayang .. Sekarang sudah jam setengah 7 sayang .. buruan mandi gihh biar ga telat.. nanti biar dianter mang Ujang berangkatnya ya " sambung mama Laras sambil beranjak turun kebawah menuju ruang makan yg sudah ada suaminya.

" Sudah bangun ma Naranya ?? " Tanya papa Bagas ketika melihat istrinya turun dari tangga sambil membaca email yg masuk pada tabletnya.

" Sudah pa .. apa papa sibuk nanti malam .. mama ingin mengajak papa showroom .. sebentar lagi kan Nara ulang tahun " ujar mama Laras sambil menyiapkan sarapan untuk suaminya itu.

" Benar juga mahh .. papa usahakan nanti pulang cepat kalo gitu " ujar Bagas dengan binar bahagia pada istrinya, sebenarnya ia hampir lupa kalau anaknya akan bertambah usia bulan depan. Bagas sangat bersyukur dengan kehadiran Nara yg menjadi pelengkap keluarganya, putrinya yg dulu sangat ia manjakan sekarang menjadi gadis yg cantik dan mandiri.

Andai dulu musibah itu tidak menimpa keluarganya mungkin sekarang adik Nara sudah masuk SMP.

" Pagi mah pah " sapa Nara yg baru turun dari kamarnya. Nara terlihat sangat cantik dengan tampilannya saat ini yg menggunakan kemeja dan celana jeans sobeknya, tanpa riasan tebal hanya menggunakan bedak tipis dan liptin saja.

" Pagi sayang .. canti sekali putri papa satu ini  " jawab Bagas yg tersadar dari lamunannya tadi.

" Nanti papa berangkatnya bareng papa aja ya sayang " ucap Bagas pada Nara sambil melanjutkan sarapannya. Nara hanya menganggukkan kepalanya tanda setuju akan ucapan papanya.

Setelah menyelesaikan sarapannya kedua orang itu segera beranjak dari tempatnya dan berjalan menuju depan diikuti oleh Laras.

" Mah .. Nara berangkat dulu yahh .. doain Nara supaya bisa melalui hari pertama masuk dengan baik " ucap Nara sambil mencium kedua pipi dan tangan mama Laras.

" Sayang .. papa juga berangkat dulu yahh " gantian papa Bagas yg berpamitan dengan istrinya sambil memeluk dan mencium pipi serta bibir manis istrinya.

" Haduhhh pahh .. pliiss dehh ... ga malu apa anak udah Segede gini masih umbar kemesraan didepanku .. ingat umur pah mah kalian bukan anak muda lagi .. haduhhh mataku sudah ternodai " dumel Nara sambil menunjukkan muka sebelnya pada kedua paruh baya itu, membuat si kedua pelaku tergelak tawa mendengar Omelan putrinya.

" Sudahlah sayang jangan membuat putrimu lebih kesal lagi .. buruan berangkat sana " usir sang mama dengan halus pada suaminya. Sebenarnya juga ia malu mendengar ucapan putrinya namun suaminya tak menanggapi serius ucapan putrinya.

~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~

TBC

Jangan lupa tinggalkan like dan follow me yahh reades .. supaya othor makin rajin lagi up babnya .. see you .. 😉😉