NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikah Demi Adikku (Naik Ranjang)

Terpaksa Menikah Demi Adikku (Naik Ranjang)

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: Nur Aini

Caca terpaksa harus menikah dengan suami adiknya yang tengah terbaring sakit di salah satu kamar rumah sakit.

"Kak, aku mohon, menikahlah dengan abang Alden!" Ucap Lisa, sang adik di waktu terakhirnya.

Caca menggeleng tak setuju. Begitu juga dengan Alden. Tapi mendengar Lisa terus memohon dengan suara seraknya yang nyaris hilang dan dengan raut wajahnya yang menahan segala rasa sakitnya, Caca pun akhirnya menyetujui permohonan terakhir adiknya.

Bagaimana kelanjutan kisah mereka?

Yuk langsung saja intip serial novel terbaru Author!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Aini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3 Mencoba bertahan

Hari ke empat sejak kepergian Khalisa. Rumah duka sudah kembali sunyi. Keluarga Adnan sudah pulang ke rumah mereka masing masing karena acara pengajian pun sudah usai.

Kini tinggal Sarah, Faheem dan Caca di rumah itu. Sarah masih tetap sedih dan tidak berselera makan. Sedangkan Faheem sudah harus masuk kerja lagi hari ini. Sudah terlalu lama dia cuti.

Sepeninggal Abi nya, Caca memilih tetap di rumah untuk menemani mamanya. Tapi, ternyata kehadiran Caca justru bertambah membuat Sarah merasa tidak nyaman, dihinggapi rasa amarah dan juga benci yang meluap.

"Ma, makan dulu. Ini aku buatkan bubur ayam kesukaan mama."

Caca meletakkan semangkuk bubur ayam diatas meja nakas samping ranjang Sarah.

Piyaaarrr...

Sarah membuang bubur itu beserta mangkoknya ke lantai begitu saja, hingga mangkok itu pecah berserakan bersamaan dengan bubur ayam nya.

Caca dengan sabarnya mengumpulkan pecahan mangkok kaca itu, lalu mengepel sisa tumpahan bubur di lantai.

"Aku sangat membencimu. Kamu melakukan semua ini untuk membalas dendam padaku?! Aku yang merebut suami umi kamu itu. Harusnya kamu balas saja aku. Kenapa kamu malah membalas pada putriku. Dia tidak bersalah.." Teriak Sarah memaki.

Sarah bahkan sampai mendekati Caca dan menarik kuat rambut Caca yang tersimpan dibalik jilbab pasminanya.

"Aku tidak pernah berpikir seperti itu, ma.."

"Bohong. Aku tahu diam diam kamu sudah merencanakan semua ini. Kamu pura pura baik pada Lisa supaya kamu bisa merebut suaminya. Aku tahu itu, dasar murahan.."

"Ma sakit!!" jerit Caca.

Sarah menarik kuat bagian jilbab Caca hingga terlepas. Lalu dia menarik rambut Caca sangat kuat sehingga membuat tubuh Caca tertarik kearah mama tirinya itu.

"Rasakan ini. Lebih baik kamu mati. Aku tidak sudi kamu menggantikan posisi anakku sebagai istri dari menantuku."

"Sakit ma, lepas!!"

Sarah menarik Caca keluar dari kamar. Dan dia berencana mendorong tubuh Caca terjun bebas dari lantai dua rumahnya.

"Kamu harus mati. Kamu harus pergi dari dunia ini menyusul ibu mu itu."

Caca ditarik hingga berdiri tepat di depan tangga dengan posisi rambutnya masih ditarik kuat oleh Sarah. Jika rambut itu dilepas, sudah pasti Caca akan jatuh terjun bebas di tangga.

Caca bukan tidak bisa melawan, tapi dia memang tidak pernah terbiasa untuk melawan. Karena dia selalu diajarkan oleh Umi nya untuk tidak melawan ibu tirinya itu.

"Ma, maafkan aku ma. Aku tidak akan pernah menggantikan posisi Caca. Aku juga tidak mau menikah dengan suaminya, ma.." Ucap Caca menjelaskan dalam keadaan menahan rasa sakit kepalanya yang rambutnya ditarik kuat oleh mama tirinya itu.

"Mati saja kamu.."

Sarah melepas rambut Caca dan Caca pun tersungkur jatuh di tangga.

Bruuuggg

Braaakkk

Saat itu juga Alden membuka pintu rumah itu dan dia melihat Caca yang berguling jatuh di tangga pun langsung mengejar Caca.

Dengan sigap Alden membantu Caca, sehingga saat tubuh Caca hampir menyentuh lantai, dia pun langsung membantu Caca dengan menjadikan tubuhnya sebagai tameng.

Sarah melotot melihat Alden yang tiba tiba datang. Dia pun langsung berakting seakan Caca jatuh sendiri.

"Caca!!" Jeritnya berlari menuruni tangga dengan wajah pura pura cemas.

Sedangkan Caca yang tahu bahwa Alden yang kini menyanggah tubunya pun pura pura pingsan saja. Dia tidak ingin menjelaskan apapun tentang apa yang terjadi.

"Caca, kamu baik baik saja?"

Alden memeriksa wajah tangan dan kaki Caca. Dia tampak sangat khawatir.

"Ya ampun, Caca. Dia jatuh terpeleset. Tadi mama meminta bantuan untuk turun." Celoteh Sarah menjelaskan.

"Ma, Caca pingsan. Aku izin membawanya ke rumah sakit. Takutnya ada bagian tubuhnya yang terluka." Pamit Alden.

"Iya, silahkan nak. Tapi mama tidak bisa ikut. Mama merasa tidak enak badan."

"Mama istirahat saja di rumah. Nanti aku akan mengabari mama."

Alden langsung menggendong tubuh Caca ala bridal style. Melihat itu tentu saja membuat Sarah bertambah marah dan membenci Caca.

"Dasar murahan. Beraninya dia mengambil perhatian Alden. Oh sungguh Lisa ku yang malang. Betapa Lisa sangat mencintai Alden, eh malah direbut oleh wanita tak berperasaan itu." gerutu Sarah terus menyalahkan Caca.

Sementara itu, Caca kini sudah berada di mobil Alden. Dia didudukkan di bangku belakang, sementara Alden menyetir mobilnya menuju rumah sakit.

"Aku baik baik saja." Ucap Caca yang membuat Alden terperangah kaget.

Dia menoleh ke belakang dan mendapati Caca terlihat memijat kepalanya dan berusaha menutupi kepalanya dengan tangannya. Ya, jilbab Caca sudah ditanggalkan oleh mama tirinya.

"Kamu harus diperiksa. Siapa tahu ada luka dalam." Sahut Alden yang kembali fokus menatap kedepan.

"Tidak usah. Aku baik baik saja. Aku hanya pura pura pingsan karena malu, kamu datang tiba tiba saat aku tidak memakai jilbab." Sahut Caca.

Alden tak menjawab. Dia terus melajukan mobilnya tanpa melirik ke belakang. Karena dia tahu Caca tidak nyaman. Memang status mereka sudah menikah dan tidak ada salahnya Caca tidak berjilbab di hadapan Alden. Tapi, semuanya terlalu mendadak dan Caca tidak nyaman.

Mobil Alden berbelok masuk ke area toko hijab. Caca tidak menyadari itu, karena dia terus menunduk dan berusaha melindungi kepalanya.

Alden langsung turun dari mobilnya, masuk ke toko hijab itu dan membelikan satu jilbab pasmina yang dia tahu Caca selalu memakai jilbab pasmina seperti yang dia beli saat ini.

Setelah mendapatkan apa yang dia cari, dia kembali ke mobil.

"Nih.."

Alden mengulurkan paper bag berisi jilbab yang dibelinya tadi pada Caca.

"A-apa ini?"

Tidak ada jawaban dari Alden, karena dia sudah kembali melajukan mobilnya.

Caca melihat isi paper bag yang ternyata adalah jilbab pasmina. Tanpa pikir panjang dia langsung memakainya dan meski tanpa jarum pentul, Caca bisa memakainya dan tetap menjulurkan pasminanya untuk menutupi bagian dadanya.

"Terimakasih." Ucapnya.

Alden tidak merespon. Dia hanya terus fokus menatap jalanan di depannya yang mulai semakin padat, karena ini jam jam saatnya anak sekolah pulang.

Mobil berhenti di perempatan lampu merah. Caca melirik keluar mobil.

"Kita mau kemana?" Tanya Caca ragu.

Jalan yang ditempuh bukan jalan menuju rumah sakit.

"Papa memintaku menjemput kamu."

"Untuk apa?"

"Karena kamu menantunya." Jawab Alden singkat padat dan jelas.

Benar. Caca kini sudah menjadi menantu di keluarga Adnan untuk menjaga posisi Khalisa. Caca sempat lupa, karena dia sibuk meratapi kepergian adik yang sangat disayanginya itu.

Mobil kembali melaju saat lampu hijau menyala. Alden tidak bicara sama sekali, dia tampak sangat dingin seperti biasanya. Ya, dia sangat dingin pada wanita kecuali istrinya Khalisa.

"Dek, maafkan kakak. Akan kakak coba untuk bertahan demi adek." Gumam Caca dalam hatinya.

1
Sweet Girl
klo hamil.... anak Jack atau anak Sopir Taxi?
Sweet Girl
Mending kamu jotos jotosan dulu sama Jack, Den...
biar tu pala dapat pencerahan.
Izma Sukmawati
Luar biasa
Sweet Girl
Sepertinya nAsibmu bakal kembali ke asal Alvin...
Sweet Girl
Kesindir deh tu... yg mengatasnamakan suami...
Sweet Girl
emang otakmu ya Alden...
udah Tor... pisahkan aja Alden sama Caca...
Sweet Girl
Hah....???
Sweet Girl
Innaalillahi...
Sweet Girl
Nah luuuu
Sweet Girl
Baguslah... punya pikiran gitu...
Sweet Girl
Rasain lu Yuuuu
Sweet Girl
percuma... kamu labil...
Sweet Girl
Nah Khan...
Sweet Girl
Kamu aja Bodoh Den...
Sweet Girl
Papamu lebih pinter dr kamu Alden...
Nopy Wiwik
tinggal kisah Alden,
Sweet Girl
Pasti Lisa yang sudah mengatur semuanya.
Sweet Girl
bwahahahaha hati hati lhoooo dok... nanti tak laporin lhooo
Sweet Girl
Lhaaa Podo ae on...
Sweet Girl
Dasar.... Mak Lampir... entar beneran sakit lho Mak lampir....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!