Dalam satu malam saja, membuat Arabella harus kehilangan kesuciannya, karena seorang pria yang sedang mabuk tiba tiba saja menarik tangannya dan membawanya masuk ke dalam sebuah penginapan. Pada akhirnya, Pemuda tampan itu menikahinya juga. Yuk ikuti cerita selanjutnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elyeza Raffasya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 22
"Bukan seperti itu, memang dari dulu itu dia terkenal dengan kelicikannya, aku pun juga tidak mengerti dengan cara bermainnya." ucap Soni.
"Lalu bagaimana caranya supaya kita bisa melumpuhkan dia? apa kau tidak punya cara lain?" sambung bu Lestari.
"Caranya ya, kita harus mengincar kelemahannya dulu" jelas Soni.
"Maksutnya?" tanya bu Lestari yang tidak mengerti.
"Ya kita mengincar istrinya dulu. Kalau istrinya sudah berada di tangan kita, maka dengan sangat mudah bagiku untuk melumpuhkan pria itu" ujarnya. Namun ia tidak tau resiko apa yang akan dia terima setelah mengambil keputusan ini.
"Coba saja kau lakukan, kalau kau berhasil" ucapnya.
Minsion..
Sementara itu, Leo masih memperhatikan istrinya yang masih terlihat diam, dan tidak mau bicara dengannya. Apa ucapanku tadi menyakiti hatinya?' pikir Leo. Namun, pria 27 tahun itu pun tidak mau menganggu istrinya dulu. Dan membiarkan Bella menenangkan pikirannya. Tidak terasa sudah hampir satu jam Bella tidak bicara dengan Leo, sehingga membuat Leo marasa tidak nyaman. Dan pada akhirnya, ia memutuskan untuk mendekati istrinya.
"Aku merasa tidak enak jika seperti ini terus, di diami seperti ini" gumam Leo. Dan memutuskan untuk mendekati istrinya.
"Bella, maafkan aku jika perkataanku tadi membuatmu sakit hati. Aku tidak bermaksut untuk menyakitimu" ucap Leo, sembari menatap wajah sang istri yang tertunduk di depannya.
"Siapa bilang aku sakit hati? aku baik baik saja kok" jawabnya. Leo pun memeluk istrinya dengan erat.
"Bella, aku tau perkataanku tadi sangat menyakitimu, jangan marah ya padaku? aku percaya kalau kau itu bisa hamil," ucap Leo dengan wajah sendu. Agar Bella mau memaafkannya. Bella pun memeluk kembali suaminya itu, lalu menangis di pelukan sang suami.
"Leo, sejujurnya aku sangat takut sekali jika aku tidak bisa memberimu sebuah keturunan, karena aku sudah tau resikonya. Jika aku tidak bersama mu lagi, aku akan kembali ke rumah orang tuaku, dan aku akan kembali menjalankan aktivitasku seperti dulu, sebelum aku mengenalmu" gumam Bella seraya menangis. Seketika Leo langsung teringat di saat Bella sering di siksa oleh ibu tirinya.
"Kau tenang saja, itu tidak akan pernah terjadi" ucap Leo. Bella semakin mempererat pelukannya.
"Terima kasih Leo," jawabnya.
Mereka pun kembali tersenyum. Setelah itu, Leo teringat kalau dirinya pernah membeli sesuatu untuk sang istri, ya sebuah lingerie. Leo ingin melihat istrinya mengenakan baju itu. Tapi di area kamarnya saja.
"Oh iya aku lupa, aku pernah membelikanmu sebuah baju tidur, aku ingin sekarang juga kau mengenakan baju itu saat ini juga" ucap Leo, lalu ia mengambil lingerie tersebut dan menyuruh Bella mengenakannya.
"Ini, pakailah" ucap Leo. Bella menjejerkan baju itu dan Bella pun tertawa melihatnya.
"Loh, kenapa kau tertawa?" tanya Leo.
"Ini baju apaan sih, kenapa kau menyuruhku pakai baju ini? apa bagimu baik baik saja jika orang orang di rumah ini melihatku menggunakan baju ini?" ujar Bella. Baginya baju itu sangat aneh sekali.
"Siapa yang menyuruhmu untuk mempertontonkan saat kau mengenakan baju ini secara umum? aku ingin kau mengenakan baju ini hanya di depanku saja, yang artinya kau mengenakan baju ini cukup di kamar ini saja" ucap Leo sedikit kesal.
"Haha iya aku mengerti, aku hanya becanda kok" jawab Bella.
"Ya udah tunggu apa lagi ayo pakai bajunya, aku sudah tidak sabaran nih" jelas Leo.
"Iya, tunggu dulu ya aku ganti dulu" ucap Bella. Lalu gadis itu pergi ke kamar mandi untuk mengenakan baju tersebut.
Saat di kamar mandi, Bella menatapi tubuh seksinya itu. Yang saat ini sudah mengenakan linggery merah tersebut. Kulitnya yang putih mulus membuat ia semakin cantik sekali saat mengenakan lingerie tersebut. Setelah beberapa saat kemudian, Bella keluar dari kamar mandi, saat melihat istrinya yang sudah berpakaian seksi itu seketika membuat Leo tersenyum lebar. Ia sangat menyukai baju yang ia belikan untuk istrinya itu.
"Kau sangat cantik sekali saat mengenakan baju itu sayang" ucap Leo seraya tersenyum.
"Tapi aku malu, Leo. Baju ini sangat seksi sekali" ucap Bella sembari menunduk.
"Untuk apa kau malu? kan baju itu hanya kau kenakan di depan ku saja" jawab Leo.
"Iya tapi aku tidak biasa" jawabnya. Leo pun menarik tangan Bella dan memabwanya duduk di ranjang.
"Tubuhmu sangat indah sekali, Sayang" ucap Leo dengan tatapan mesum.
Detik itu juga, Leo langsung mencumbu bagian sensitiv Bella dan mengigit pelan daun telinga nya. Bella mendesah, karena nikmatnya cumbuan sang suami di bagian lehernya.
"Ahhh!!" gumam Bella seraya mencengkram punggung sang suami, karena menahan nafsunya.
"Kau sangat wangi sekali sayang, aku sangat tergoda" bisik Leo.
Kemudian, Leo membuka semua pakaiannya dan juga pakaian istrinya. Kini, mereka sudah sama sama tidak menggunakan pakaian sehelai benangpun. Sehingga tubuh mereka terlihat sudah sama sama polos. Leo mulai melakukan aksinya. Saat miliknya sudah masuk, Bella mendesis karena rasa nikmat yang ia rasakan. Begitu juga dengan Leo.
"Ahhh Leo, ini sangat ahhh........!" gumam Bella yang mulutnya langsung di bungkam Leo dengan mulutnya. Mereka saling berciuman dan tidak hanya itu saja, tapi tangan Leo sudah mulai menggerayang di tubuh yang sangat indah itu.
Kini, setelah hampir satu jam mereka bertempur di ranjang, Leo pun langsung terkapar kewalahan di samping Bella. Begitu juga dengan Bella yang merasa kewalahan saat Leo menggempurnya dengan brutal. Tubuhnya terasa remuk karena hujaman yang Leo lakukan kepada istrinya.
"Ahhh sayang! aku sangat puas sekali ketika aku bercinta denganmu" ucap Leo seraya memeluk Bella.
"Permainan kau sangat kasar Leo! aku merasa tubuhku sangat lelah sekali" ujar Bella.
"Haha, siapa suruh punya tubuh yang sangat menggoda sekali, apa lagi di saat kau mengenakan lingerie itu" jelas Leo sembari tersenyum.
"Memang otakmu itu saja yang otak mesum" ucap Bella.
Tidak lama setelah itu, mereka pun tertidur dengan ke adaan yang masih polos. Hanya selimut tebal yang saat ini mereka gunakan untuk menutupi tubuhnya.
Kantor.
Sementara itu, di kantornya Raisa terlihat kesal karena Leo tidak masuk kantor. Padahal ia sudah menyiapkan rencananya untuk mengobati Leo melalui minumannya. Raisa ingin memberi sebuah obat perangsang untuk Leo, agar ia bisa memiliki Leo dan meninggalkan Bella, istrinya. Tapi karena ketidak hadiran Leo di kantor, rencananya pun gagal.
"Ihh sialan! pak Leo malah nggak datang lagi. Padahal kan semuanya sudah aku siapkan! ini pasti gara gara istrinya!" keluh Raisa dengan kesal.
"Andai Pak Leo hadir saat ini pasti aku sudah bersenang senang dengannya!" keluh Raisa, yang saat ini sedang berada di ruangannya.
Raisa sangat kecewa karena rencananyaa gagal. Namun ia tidak akan menyerah begitu saja. Ia akan terus berusaha untuk mendapatkan Leo seutuhnya dan menyingkirkan Bella dari kehidupan Leo.
..
Minsion.
Beberapa saat kemudian, Bella bangun ia melihat jam sudah menunjukkan pukul empat sore. Ternyata ia tertidur sangat lama sekali, akibat kewalahan. Bella melihat ke samping dan tidak ada Leo di sampingnya.
"Leo kemana sih? kok nggak ada di sini?" gumam Bella. Ia melihat tubuhnya yang masih dalam ke adaan polos tanpa busana. Ia tersenyum setelah mengingat permainannya tadi dengan Leo.
Setelah itu, Bella beranjak dari ranjangnya lalu berjalan menuju kamar mandi. Karena ia ingin berendam air hangat di kamar mandi. Sedangkan Leo, saat ini berada di ruang kerjanya. Ia dan Vale sedang merencana kan sesuatu yang sangat penting, dan rencananya ini ada hubungannya dengan ke amanan Bella.
"Apa yang akan kita lakukan, tuan?" tanya Vale kepada Leo. Pria itu menupang dagunya seraya menggoyangkan kursi nya yang ada di meja kerja.
"Kita harus cari tau di mana letaknya markas anggota Yakuza itu, ataupun rumahnya. Karena aku yakin sekali iblis itu berada di sana. Setelah kita mengetahui rumah ataupun markasnya.
Pertama, sebagian anggota harus menyelundup ke markasnya, dan sebagian lagi di rumahnya." jelas Leo, sang ketua mafia Black Monster itu.
"Baik tuan, saya akan secepat mungkin mencari tau dimana alamatnya," ucap Vale dengan penuh keyakinan. Setelah itu, Leo beranjak dari duduknya.
"Baiklah, saya harap kau segera menemukannya" jawab Leo, lalu ia pun berjalan keluar ruangan itu di iringi oleh Vale.
"Siap tuan jawabnya.
Saang ketua mafia itu dengan gagah menaiki anak tangga lalu masuk ke kamarnya. Saat di kamar, ia tidak mendapi sang istri. Lalu ia mendengar suara air dari kamar mandi. Sehingga membuat langkahnya langsung masuk ke dalam kamar mandi itu.
Ceklekk.!!
"Waww!!!" ucap Leo seraya melihati istrinya yang tengah berendam.
"Leo!! kau membuatku kaget saja. Ada apa??" tanya Bella.
"Tidak ada apa apa, aku hanya memastikan kalau kau baik baik saja. Ya udah aku ke kamar dulu, jangan mandi lama lama nanti masuk angin" ujar Leo sambil mengusap kepala istrinya.
Leo kembali ke kamar dan duduk di sudut ranjangnya. Lalu ia membuka leptopnya karena ia ingin melihat suasana di kantornya melalu cctv yang khusus ia pasang di kantornya, cctv itu juga bisa menangkap suara orang di dalamnya. Setelah membuka cctv, ia melihat Raisa mengendap masuk ke dalam ke ruangannya, tidak hanya itu Raisa juga duduk di meja kerjanya tanpa se izin darinya.
"Raisa? berani sekali dia masuk ke ruanganku! dan duduk di meja kerjaku!" gumam Leo. Tidak lama setelah itu, Leo mendengarkan semua ucapan Raisa dan membuatnya tidak menyangka dengan apa yang telah ia bicarakan.
"Hmm, setelah rencanaku berhasil, ruangan ini akan ku masuki setiap hari untuk menemui pak Leo. Tunggu saja besok aku akan membuat pak Leo menyentuhku dengan obat ini" gumam Raisa yang di dengar oleh Leo.
"Hmm, dasar wanita licik. Kau tidak akan bisa menggodaku, gadis jalang! walaupun kau tidak memakai baju satupun! sebelum kau melakukannya, aku yang akan membuatmu gila dengan permainanmu!" gumam Leo.