Tak disangka, Alfano Yudhistira seorang CEO angkuh terkena jebakan musuhnya yang memiliki dendam karena lelaki itu telah menghancurkan bisnisnya dengan memberikan obat yg menyebabkan Alfano bermalam bersama gadis yang tidak ia kenal.
Disisi lain, gadis itu merupakan karyawan swasta yang baru saja dipecat dari perusahan besar yang tak lain adalah perusahaan Alfano karena dikhianati oleh pacar sekaligus partner kerja. Ia bernama Asmara Raniata, gadis desa yg berhasil merantau di ibukota tapi naas, kegadisannya diambil oleh CEO mantan perusahaan tempat dia bekerja.
Apakah dari hubungan semalam itu menumbuhkan benih kehidupan dan membuat ikatan antara kedua manusia tak saling kenal menjadi takdir hidup bersama ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SariRani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gusar karnanya
Di Jakarta, masih terpantau seorang lelaki yg gusar akan kesalahan semalam bersama wanita yg tidak ia kenal berada di kantornya.
"Issh!!! Kenapa aku selalu memikirkannya akhir akhir ini ya!" gerutu Alfano yg duduk di kursi CEO Perusahaan Batu Bara.
Entah kenapa sebulan lebih sejak hari itu, rasa bersalah makin membuat hatinya tidak tenang. Sampai ibunya, kembarannya dan asistennya bingung sama sikap Alfano yg enggan makan nasi tapi nyemil terus.
Jaka yg melihat Alfano sedang gusar dan dalam keadaan badmood hingga mengabaikan berkas dimeja bosnya yg menumpuk, memberanikan diri untuk memberikan saran yg pasti ia pikir akan membuat Alfano marah.
"Eheeem, maaf bos bolehkah saya di jam kerja ini memberikan saran sebagai teman?" ijin Jaka untuk memperbolehkannya berbicara sebagai teman agar terkesan tidak kaku.
"Hmm iya, mau ngasih saran apa kamu, Jak?" sahut Alfano ketus dan terdengar arogan, biasa kalau dirinya sedang duduk di kursi CEO sifatnya memang benar2 kaku.
"Gini ya Alfano, aku ngomong sebagai temanmu nih kayaknya kamu perlu menemukan permasalahanmu dan apa yg menganggumu secara langsung. Aku lihat kamu udah gak fokus ngurus kerjaan, sering ngelamun, nyemil mulu, terus marah marah tanpa alasan. Kita udah berteman bertahun tahun ya, kamu kayak gini tuh ngingetin aku waktu kamu ditinggal selingkuh sama mantan pacar yg materai kebangetan. Lah terus sekarang masalahmu apaa? Kamu mikirin dia ya, cewek yg udah kamu ambil perawannya?" kata Jaka dengan nada friendly.
"Hmmmm, aku gak tau. Aku seharusnya gak perlu merasa bersalah udah ngelakuin itu sama dia, toh udah kukasih uang 500 jutaa broooo!!!" sahut Alfano dengan nada tinggi.
"Hahahahhahahahaa, emang bagimu semuanyaaa bisa dibayar sama uang ya" tawa Jaka lalu diakhiri dengan senyuman smirk.
"Asal kan kamu tau, Fan. Kalau aku jadi kakak atau adiknya Asmara, wanita yg udah kamu perawani terus aku tau kamu bayar 500 juta untuk kesalahanmu itu, langsung aku hajar ditempat dan uangnya kulemparkan di mukamu!" lanjut Jaka sambil meluapkan emosi dan mencurahkan isi hati.
Alfano yang mendengar itu mengambil nafas dalam dalam dan membuangnya dengan keras.
"Banyak wanita yg menjual dirinya untuk uang kali, Jak. Seharusnya dia juga ikhlas aja bermalam sama aku, tanpa membuatku merasa bersalah begini. Lagian kan sapa tuh mantan pacarnya yg udah jebak dia bareng manager Finance udah kita kasih pelajaran secara mental, aku juga secara tidak langsung membalas perbuatan tidak adil mereka ke wanita itu kan" bela Alfano untuk dirinya sendiri karena masih belum terima perasaan bersalah pada Asmara.
"Ckckckckck, kamu tuh ya keras kepala kayak batu! Dibilangin, kesalahanmu itu fatal untuk wanita baik baik, Alfano! Coba bu Laras sama Afani tau, bisa bisa kamu diusir dari rumah!" seru Jaka.
"Eh jangan macam macam ya, jangan jadi Cepu kamu, Jaka!" sela Alfano mulai khawatir jika teman sekaligus asistennya itu melaporkan perbuatan kejinya pada kedua wanita yg berharga di hidupnya.
"Yaudah, kalau gak mau kamu harus kembali lagi kayak Alfano yang serius bekerja! Kalau semisal masih mikirin Asmara dan itu jadi masalahmu sekarang , kamu harus minta maaf tulus ke dia sampek dia benar benar maafin kamu dan kamu merasa lega" ujar Jaka memberikan saran untuk temannya yg sedang tidak baik baik saja secara mental dan pikiran.
"Itu terlalu susah! Aku tidak ingin bertemu dengannya lagi! Aku masih merasa dia memang sengaja bermalam dengan ku untuk mendapatkan uang! Lah waktu itu dia dipecat secara tidak hormat dari perusahaanku, mungkin saja dia ingin balas dendam dengan memanfaatkanku kan! Wanita sama saja mencari orang kaya untuk sumber penghasilan mereka!" cecar Alfano yg menilai secara sepihak saja seorang wanita tanpa mencoba memikirkan kemungkinan yg lain bahwa memang dia yg salah malam itu.
"Yaampuuuun!!! Hatimu terbuat dari apaa sih Alfano!!! Kamu akan dapat karma kalau terus terusan begini, lihat saja harga dirimu dan keangkuhanmu itu akan membuatmu bertekuk lutut dihadapan wanita itu suatu hari nanti! Entah kenapa aku yakin, kamu pasti akan mendapatkan balasannya!" omel Jaka yg udah capek memberikan saran untuk bosnya itu.
"Yaudah, aku berubah jadi mode asistenmu lagi jadi aku gak perlu mikirin kehidupan dan masalah pribadimu. Tapi aku harap kamu profesional lagi soal kerjaaan, biar aku tidak terlalu bekerja keras dari biasanya untuk mengingatkan mu berkali kali harus ini harus itu!" peringatan Jaka sebelum ia beralih tugas lagi menjadi asisten bos perusahaan batu bara itu.
Alfano hanya menatap kosong kedepan tapi juga mendengarkan dan memikirkan omongan Jaka secara seksama di otaknya.