NovelToon NovelToon
TABUR PASIR

TABUR PASIR

Status: tamat
Genre:Horor / Tamat / Iblis / Keluarga / Kutukan / Hantu / Tumbal
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: Siswondo07

[TAMAT] Tiba-tiba 7 orang dari keluarga Handoko meninggal dunia selang dua hari sekali. Ketuju itu semua laki-laki dan dimakamkan berjejer dimakam keluarga.

Dewi salah satu anak perempuan dikeluarga Handoko, sangat teramat penasaran dengan kejadian ini. Semua keluarganya diam seribu bahasa, seolah-olah semua ini takdir Tuhan. Disitulah awal Dewi akan mencari tahu masalah demi masalah dikeluarga ini.

Ikuti terus kisahnya di Noveltoon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siswondo07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPILOG

Dewi dan Jaya sampai dirumah sakit, langsung melangkah ke kamar Agus, terlihat Agus sedang duduk bersandar keranjang, kepalanya menoleh kearah jendela dan matanya melihat pemandangan luar yang sedang gerimis turun hujan. Nampak ada sesuatu hal yang membuat pikirannya kalut dan tak terucapkan.

"Mas Agus." Panggil Jaya pelan setelah mendekatinya.

Agus mendengar suara panggilan itu lekas menoleh ke arah Jaya. Lalu menjawab "Ia Jaya." Tatap lekat Agus pada Jaya dan Dewi.

"Mbak Dewi. Saya minta maaf ya Mbak. Harusnya saya bisa jujur dari awal." Ungkap penuh penyesalan Agus dengan kejadian yang dialaminya dan Dewi.

Jaya lalu membawa dua kursi untuk bisa duduk didekat Agus. Saat Jaya dan Dewi sudah duduk didepan Agus, Jaya menjelaskan bahwa mengenai Dewi ke pertemuan sekte itu sudah diceritakan panjang lebar. Saatnya kini Agus yang bercerita mengenai kejadianya sampai bisa kecelakaan.

"Sebagai ganti kebaikan kalian sudah menolong saya. Saya akan ungkap sejujur-jujurya.-

Bapak saya adalah teman baik Pak Sam, saya yang dirumah tidak ada kerjaan, menganggur dan selalu ditekan oleh keluarga karena desakan ekonomi, membuat saya prustasi. Hingga waktu itu Bapak mencoba menghubungi Pak Sam dan bertanya apakah ada lowongan kerja untuk Saya. Jawaban beliau ada, soal kerjaan nanti akan dicarikan dikota ini. Dengan senangnya Bapak setuju dan menyuruh saya untuk berangkat ke rumah Pak Sam.

Saya tidak ada keraguan apapun, saya bahagia bisa kerja dikota dengan gaji besar. Ketika sudah sampai rumah Pak Sam, saya duduk diruang tamu, tepat dihadapan Pak Sam terlihat sedang menghubungi atas nama Jose. Percakapan itu tentang rekomendasi sopir pribadi terbaik yang dipunyai Pak Sam adalah saya. Lalu jawaban Jose setuju untuk saya datang kekantornya keesokan hari untuk ikut tes dan interview.

Namun Pak Sam memberi saya syarat dan ketentuan jika sudah mulai berkerja,  yaitu sebagai mata-matanya, segala informasi dari keluarga Handoko harus disampaikan ke Pak Sam. Saya yang sudah telanjur datang ke kota ini, mau tidak mau setuju dengan syarat itu. Disitulah awal mula semua terjadi.

Ternyata Pak Sam dan Bibimu masih terikat oleh perjanjian sekte iblis itu, masih menjadi bagian dari misi terselubung. Mereka punya peran penting setelah kematian Ayahmu Dewi.

Mereka sakit hati karena merasa tersingkirkan oleh Bapakmu. Makanya semua ia manipulasi, kesalahan perjanjian Ayahmu, Mamimu, Jose adalah ulah Pak Sam yang mengakibatkan meninggal dunia. Bahkan semua pamanmu yang mati berturut sampai tuju kali itu ulah Pak Sam. Kejahatannya, sifatnya melebihi setan.

Kau tahu yang menghubungi lewat ponsel Misterius untuk menghipnotis dan mengendalikan itu ulah Pak Sam.

Saat aku berada dirumahnya, aku mengintip dari celah pintu, mendengarkan sebuah percakapan mengenai berkasmu yang diserahkan ke ketua sekte iblis itu, pertemuan sekte yang kau hadiri adalah untuk membunuhmu. Mereka semua mau apa yang diwariskan kedirimu jadi milik mereka semua.

Tapi kau lebih kuat Dewi, kau bisa mengendalikan kewarasanmu, kau buang gelang pelemah pemberian Pak Sam dari didirmu. Jika kau sudah bisa keluar dengan selamat maka misi-mu sudah berhasil.

Sekarang hiduplah dengan tenang.

Saat aku akan pulang kampung membawa mobil itu, seperti ada yang menutupi mataku, itu nampak sebuah sihir untuk membuatku celaka. Benar saja aku mengendarai mobil lawan arah dan menabrak Truk muatan. Untung aku masih hidup ditolong oleh Jaya, jadi aku bisa menjadi saksi hidupmu." Itulah ungkapan semua yang terjadi pada keluarga Handoko. Semua terkuak jelas.

Dewi dan Jaya mendengar semua itu hanya bisa mengelus dada dan menghela nafas panjang. Sudah lega mendengar cerita kebenaran itu semua.

"Aku akan kasih pesangon, kau bisa pulang kampung, buka usaha disana, bisa bersama keluarga ya." Ucap Dewi pada Agus.

"Terima kasih Mbak." Jawab Agus penuh haru biru. Agus tersenyum bahagia.

Lalu tak berselang lama suara tepakan kaki masuk kedalam ruangan, mereka adalah keluarga Agus untuk menjemput. Saat itu Dewi dan Jaya pamit untuk pulang kerumah.

Saat diperjalanan keluar rumah sakit, Jaya bertanya mengenai tujuan selanjutnya Dewi apa?

"Semua sudah selesai Dewi. Kita mau kemana lagi?" Tanya Jaya pada Dewi yang berjalan santai menuju ke parkiran Mobil.

"Ada yang belum selesai, Proyek itu, rumah itu. Saya akan hentikan proyek itu dan saya akan jual semua aset keluarga saya. Untuk semua uang akan saya donasikan kesetiap panti sosial, yatim piatu dan lainnya. Saya akan memulai hidup baru, rezeki yang berkah dan halal." Jawab Dewi.

Sesampainya dimobil, Dewi dan Jaya masuk Mobil. Mobil melaju dalam perjalanan, membelah jalanan yang lumayan sepi dan hari cerah.

-

Beberapa Minggu kemudian_

Semua aset keluarga Handoko sudah dijual semua oleh Dewi, asuransi sudah dicairkan semua. Semua harga benda sudah didonasikan bagi yang membutuhkan. Dewi memutuskan pindah rumah ke tempat lain untuk mencari ketenangan dlhidup dan mencari pekerjaan yang baru. Dirumah baru itu foto keluarganya tetap terpanjang didinding rumahnya. Dewi menatap foto didinding itu dengan seksama, rasa rindunya setiap hari muncul setiap melihat Papi, Mami dan Jose. Hanya bisa mendoakan setiap hari agar Allah memaafkan segala dosa dimasa hidup. Amin.

"Kau yakin tinggal dirumah ini sendirian?" Tanya Jaya pada Dewi. Jaya melangkah masuk kedalam rumah dan berjalan kearah Dewi, kini Jaya berdiri tepat disamping Dewi.

"Yakin." Jawab Dewi, lalu menoleh kearah Jaya dengan senyuman kecil.

"Aku akan tetap disini nemenin kamu selamanya. Aku yakin bisa jadi suami sekaligus penjagamu." Ungkap Jaya, lalu menoleh kepalanya kearah Dewi, inilah yang disebut melamar dengan waktu yang tepat.

Dewi kaget dan nggak nyangka bakal dilamar secepat ini. "Kalau kau yakin maka aku Yakin." Ucap Dewi yang setuju untuk menikah dengan Jaya.

Senyum Dewi dan Jaya bersamaan. Lalu mereka berpelukan erat.

Setelah berbulan-bulan lamanya, akhirnya mereka menikah dengan acara sederhana dikampung Sugatra. Selama pernikahan berlangsung begitu meriah dan penuh suka cita.

-

"Tok_

Tok_

Tok_"

Rumah Bulek Darini tengah malam diketok seseorang berkali-kali, suaranya keras membuat ia terbangun dari tidur lelapnya. Bulek lekas beranjak berdiri dari tidurnya dan berjalan keluar kamarnya. Ia mencoba menghidupkan lampu ruang tamu namun mati total, dalam pikiran bulek malam ini sedang mati lampu.

Bulek lekas menghidupkan lampu lentera pakai korek api. Setelah berhasil hidup ia menuju ke pintu utama rumah, dibukanya dan melihat kedatangan Paman Sam dan Bibi.

"Bulek, tolong aku, aku butuh awakmu (dirimu)." Ucap Paman Sam pada Bulek.

Bulek kaget saat melihat wajah Paman Sam dan Bibi pucet pasif.

"Tolong opo le? (Tolong apa Nak?)" Tanya balik Bulek Darsiah.

"Tolong dadi pengikut seng kuat iku. (Tolong jadi pengikut yang paling kuat itu)." Ungkap Paman Sam, lalu Paman Sam dan Bibi menoleh kearah sang paling kuat dan menunjuk pake telunjuk tangan kanannya.

Seketika mata Bulek menatap ke arah sang penguasa itu dengan raut wajah kaget, matanya melotot tajam dan jantungnya berdetak hebat. Bulek melihat sosok iblis yang selama ini disembah sekte itu, tinggi besar, hitam, mata merah dan seketika dilihat bulek iblis itu mengeluarkan api disekujur tubuhnya.

Langit-pun menjadi mendung hitam pekat, angin datang bergemuruh, petir menggelegar, hujan datang begitu deras tanpa ampun. Saat itulah Iblis itu tak padam oleh air hujan malah sebaliknya apinya tambah menyala-nyala.

Paman Sam dan Bibi lalu melangkah pergi bergabung dengan rombongan sekte itu.

Sang Iblis melangkah menuju ke arah Bulek, seketika Bulek yang akan lari tiba-tiba tubuhnya kaku tak berkutik. Wajahnya begitu takut dan tegang, saat itulah Iblis itu mengambil ruhnya dari ujung ubun-ubun. Bulek tubuhnya menggelinjang hebat, matanya jadi putih susu, lentera lampu yang dibawanya jatuh ke bawah dan membakar rumahnya dalam hujan.

Ketika Iblis itu sudah berhasil mengambil ruh, saat itulah Bulek sadar sudah mati dan menjadi budak iblis itu seperti yang lainnya. Bulek gabung dengan kelompok itu untuk dibawa ke alam jin dan dipekerjakan sebagai budak sampai entah berapa ribu tahun lamanya.

-

...TAMAT...

1
Ree Prasetya
cakep
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!