sahabat sejati itu memang nyata, maski pernah asing 3 tahun karna beda sekolah dan keadaan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ludra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
sahabat sejati dari SD Episode 19
Hari udah memasuki hari jum'at , tanggal 25 bulan 10.
Dan semua persiapan buat apri udah siap tinggal menunggu hari sabtu.
saya berangkat sekolah dengan apri berdua saja. karna kebetulan kita gak bareng sama ani. sambil berjalan menuju ke sekola kita berbincang
"eh silah sekarang ada PR gak ya" tanya apri
"gak" jawab saya
"oh bagus deh" ujar apri
saya pun terdiam sejenak dan memikirkan kan bagaimana caranya untuk ngaprank apri besok. saya terus melamun di sepanjang perjalan nan, pandangan saya hanya fokus ke arah depan saja. Apri yg dari tadi berjalan di samping saya mencoba mengajak saya berbicara namun saya tidak terlalu mendengarkan nya karna fokus memikirkan besok.
apri :"silah, tadi malam nonton flm ishq zero gak"
saya :" _masih melamun_
apri :"he!!!! silah"
"silahhhhh" ujar apri sambil menepuk pundak saya,
saya pun langsung tersadar kan " hmmm apa" ujar saya pada apri.
" lo lagi mikirin apa sih, serius amat" ucap apri
"dari tadi gue ajak ngobrol malah gak jawab jawab" sambung nya dengan nada yg sedikit kesal.
" gak mikirin apa apa" jawab saya.
"eh tadi lo mau ngomong apa sih? gue lupa" sambung saya sambil sesekali melihat ke arah nya.
"gakk" ujar apri, mungkin dia sebal karna saya tidak mendengar kan nya untuk bercerita.
"ya udah deh kalau gak jadi cerita, gak papah" jawab saya dengan entengnya, saya tau pasti habis ini apri akan marah pada saya. saya sudah hafal betul sikap nya, tapi karna saya udah terlalu pusing memikirkan rencana besok jadi saya tidak terlalu memperdulikan apri marah atau nggak nya.
setelah itu kita terus berjalan menuju ke ke sekolah tapi sambil diem diem nan.
"eh kenapa jadi marah nya sekarang ya, gue kan lagi mikir buat besok gimana? tau ah pusing lama lama gue" ujar saya dalam hati. sambil mengkerut kan kening dan menggigit jari telunjuk.
"aha !!!!! sekarang gue tau, besok gue harus buat apa" sambung saya dan langsung tersenyum karna telang mempunyai rencana buat besok.
kita pun sampai di sekolah dan masih dengan muka yg BT nya, apri masuk ke kelas terlebih dahulu sedangkan saya mengikutinya dari belakang.
"hey, omri lanbir" ucap ani pada kami yg baru sampai, namun ani melihat muka kami berdua seperti tidak baik baik saja.
"hey, sanjay!!!! udah dari tadi kamu di sini" tanya saya dengan nada yg santai dan senyum yg tidak terlalu lebar.
namun terlihat apri yg kaya nya masih sebel sama saya karna kejadian tadi, dia hanya tersenyum dan menjawab "hey, ani" sambil duduk di bangku nya.
ani yg menyadari itu langsung memberikan kode kepada saya, ani bersuara "suttttt hey"
saya pun langsung melihat ke arah ani yg berada di depan sedangkan bangku saya ada di belakang, menggerakan alis saya sambil bersuara "hmm".
ani menghampiri saya dan berbica dengan suara yg pelan supaya apri tidak mendengar kan nya.
"kenapa dengan apri silah" tanya ani
"hmm kek nya marah deh sama aku" jawab saya
"hah?" reaksi ani
"iyaa, tadi pas di jalan dia ngajak ngobrol tapi aku malah bengong" jes saya
"oh kirain masalah yg besar" suhut ani
"gak!!!! nanti juga kaya biasa lagi" ujar saya pada ani.
setelah mendengar penjelasan itu ani langsung kembali lagi ke depan tepat nya ke bangku nya untuk duduk, apri kelihatan nya udah gak sebel lagi. saya liat dia asik mengobrol dan bercanda sama ani dan gina.
"Ting ting!!!!" suara bel istirahat.
saya segera memberes kan alat tulis saya ke dalam tas dan mengajak ani apri untuk jajan keluar.
saya :"yuk jajan?"
ani :"yuk"
saya :"apriii yuk"
apri :"hmmm yuk"
saya senang melihat apri sudah tidak marah lagi sama saya maski pun dia masih kelihatan seperti gak semangat untuk menjawab ajakan saya.
kami bertiga keluar untuk membeli jajan nan. setelah itu kami kembali lagi ke kelas.
kita makan bareng bareng sama teman teman yg lain sama seperti biasa. "apri" ucap gina yang masih memakan makanan nya.
"hmm apa" jawab apri.
" kamu besok sekolah gak" tanya gina.
"kayanya sekolah deh" jawab apri.
"oh oke" suhut gina
"emang nya ada apa?"tanya apri.
"gak kok cuman nanya doang" jawab gina.
Tak lama kemudian pak dani masuk ke kelas untuk mengajar. "eh ada pak dani" ujar vina.
"udah udah ya istirahat nya, sekarang masuk lagi" kata pak dani.
saya pun segera memberes kan semua sisa sisa plastik makan nan saya, sambil membersih kan saya bertanya kepada apri. "apri masih marah gak?" tanya saya
"hmmm" jawab apri dan tidak melihat ke arah saya.
"ih masih marah gak" tanya saya sekali lagi.
"gak silohhh" jawab apri.
"lagi pula aku lagi ngomong silah malah bengong aja" sambung apri.
"iya maaf" ujar saya pada apri.
namun pak dani yg dari tadi udah ada di dalam kelas, melihat saya dan apri asik berbicara tanpa menghirau kan ada pak dani di depan " ehh silah, duduk di bangku mu" ujar pad dani sambil menujuk kan tangan nya. "iya pak" jawab saya dan langsung berjalan menuju ke bangku saya yg ada di belakang.
jam pelajaran masuk hingga waktunya pulang.
pas pembelajaran udah selesai kita pun pulang. sambil menunggu ani memberes kan alat tulis nya kita sedikit berbincang dengan teman teman yg lain.
"hey nanti besok kalian mau pake baju apa?"tanya gina
"ya olah raga lah gue mah" jawab caca
"kalau gue mh mau pramuka" ujar billa
" gue juga pramuka" ucap gita
"pramuka gue juga" jawab saya.
"kalau kamu ani? mau pake baju apa" tanya amelia.
"gak tau ah terserah besok" jawab ani.
"yuk ah pulang" sambung ani sambil berjalan menuju ke arah pintu keluar.
"yuk" jawab semuanya.
setelah keluar gerbang kita berpisah billa, vina, caca, amelia ke arah barat sedangkan saya, ani, apri, gina, dan gita ke arah timur .
namun pas kita berpisah caca berteriak kepada saya, "hey, silah jangan lupa ya buat besok" teriak caca yg membuat apri terheran heran, ada apakah besok.
apri pun bertanya kepada saya, " emang nya besok ada apa sil" tanya apri pada saya. kita berempat saling melihat satu sama lain dan merasa kebingungan untuk menjawab pertanyaan caca. namun semakin apri melihat tingkah laku kita seperti ada yg di tutup tutupi semakin dia ingin tau apa yg di maksud dengan ucapan caca tadi.
"heh? ada apa?"tanya apri lagi.
"e-engga ada apa apa" jawab saya.
"duhhh gila ya si caca, ngapain juga tuh anak teriak teriak sekarang kan jadi gue yg kena imbas nya" ujar saya dalam hati saya.
"oh itu mungkin!!!! kita kan besok mau senam, mungkin itu kali yg di maksud sama caca" ujar ani untuk mengalih kan topik pembicaraan dan melupakan ucapan caca tadi.
"oh iya ya benar, besok kan mau senam ya" sambung gina.
"hmm gitu ya" jawab apri. tapi kelihatan dari raut wajah nya dia masih tidak percaya dan tetap teguh dengan rasa penasaran nya.
"oh iya ya" ujar saya.
kita pun melanjutkan perjalanan sampai pada rumah masing masing. dan hanya tersisa cuan aku sama apri.
"duh ah pasti si apri bakalan nanya soal tadi caca" dalam batin saya. dan benar saja apri bertanya lagi soal tadi.
"aku masih gak percaya sama ucapan kalian tadi, sebenar nya apa sih yg lagi kalian tutupi dari aku, dan yg paling aku gak nyangka, lo" ujar apri.
"hah? aku?" tanya saya.
"iya lo, lo silah ikut ikutan nyembunyiin sesuatu dari aku" ucap apri.
"gak ada aprii, gak ada yg di sembunyiin dari apri" jawab saya dengan muka yg serius.
apri :"hah, gak percaya"
saya :"serius"
apri :"kita liat aja nanti"
"hmmm"jawab saya. kita pun berpisah karna udah sampai.
"ah dasar caca, kan sekarang apri jadi marah lagi sama aku" ujar saya sambil melepaskan sepatu saya dan masuk kedalam rumah.
ke esokan harinya. kita udah sampai di sekolah dan memang hari sabtu pulang nya lebih cepat, tapi sebelum pulang kita membersih kan dulu kelas karna udah kotor dan memang udah ke biasa anya gitu. pas yg lain lagi beres beres kelas aku sama apri hanya duduk terdiam saja di depan kelas, tepat nya di taman depan kelas kita.
nah kemudian yg lain udah siap untuk semuanya tinggal nunggu aku, aku akan membuat apri sebel se sebel sebel nya.
saat saya sedang ngobrol sama apri tiba tiba caca menghampiri saya dan berbisik "pokonya lo harus bikin apri sebel, oke" bisik caca.
"siap" jawab saya sambil tersenyum kepada caca. namun caca tidak menghirau kan ada apri di samping saya. yg membuat apri penasaran dan langsung bertanya pada saya.
"ada apa sil, caca?" tanya apri.
"gak ada apa apa" jawab saya
apri :"bohong, ayo cepat ada apa"
saya :"ih dibilangin gak ada apa apa, ngeyel ya" dengan nada yg sedikit di naikan. dan membuat muka apri kelihatan marah dan kecewa.
apri :"apa salah nya sih lo jujur"
saya :"oke, gue jujur ya, tapi janji lo gak bakal sakit hati"
apri :"apa?"
saya :"jadi caca sama yg lain ngajak saya buat main ke rumah ani, tapi caca bilang jangan ajak apri"
apri :"memang nya kenapa?"
saya :"ya gak tau"
apri :"terus lo mau gitu"
saya :"ya mau lah"
apri :"dasar!!!!!"
suasana pun semakin panas ditambah caca yg ada di depan sebelah kanan saya namun agak jauh, caca sama teman teman yg lain berbicara pada saya.
"gimana sil" tanya caca sambil tersenyum.
"okey, bisa di usahakan" jawab saya
Apri yg melihat semua itu merasa kecewa, marah, dan sedih. dia merasa bahwa dirinya gak di hargai dan gak di anggap sama kami.
saya memang merasa bersalah dan gak tega, namun ini kan prank bulan sunguh sunguh.
"kamu kenapa? sakit karna gak di ajak" ujar saya sama apri. sebenar nya saya gak tega bilang hal seperti itu