NovelToon NovelToon
Pengantin Pesanan

Pengantin Pesanan

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi
Popularitas:12.2k
Nilai: 5
Nama Author: Alif Irma

Demi menggagalkan rencana jahat ibu tirinya, Zahira terpaksa mendaftarkan diri pada sebuah aplikasi biro jodoh, dimana dirinya akan menjadi Pengantin Pesanan.

"Aku tidak menyangka pengantin pria nya mirip Tarzan"-- Zahira Malika Maheswari.

"Kenapa fotomu beda dengan wajah aslimu. Jawab aku, Nona Zahira!"-- Louis Abraham Smith.

Bagaimana jadinya jika keduanya terikat kontrak pernikahan, hingga terkuat rahasia Louis yang dapat menghancurkan kontrak pernikahan keduanya.

Yuk simak kisahnya hanya di cerita Pengantin Pesanan...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alif Irma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24 Pengantin Pesanan

"Zahira!" Seseorang berteriak memanggil namanya.

Sementara sosok wanita yang dipanggil namanya sudah tidak berdaya meringkuk beralaskan kardus bekas, bahkan seakan tuli atau tak mendengar teriakannya, mengingat wanita bernama lengkap Zahira Malika Maheswari sudah tak sadarkan diri.

"Zahira, bangun!. Aku sudah datang untuk menjemputmu" ucap pria tampan itu dengan suara tercekat lalu berjongkok di samping wanita yang sudah membuatnya khawatir setengah mati.

"Bangun Zahira, jangan membuatku khawatir" ucapnya dengan mata memerah bahkan hatinya begitu sakit bagaikan ditikam belati melihat kondisi istrinya. Pria tampan itu tidak lain adalah Louis.

Louis merasa tidak becus menjaga Zahira, seharusnya hal ini tidak pernah terjadi kepada istrinya. Dia sungguh merutuki kebodohannya dan begitu menyesal tidak datang tepat waktu menolong sang istri.

"Tuan, kita harus segera membawa nona Zahira ke rumah sakit" ucap Sean dengan pandangan tertunduk, bahkan tidak sanggup melihat kondisi istri tuannya penuh lebam di area wajah dan bagian tubuh lainnya.

Tanpa menyahuti ucapan orang kepercayaannya, Louis dengan cepat mengangkat tubuh Zahira lalu menggendongnya keluar dari bangunan tua tersebut. Hatinya sangat hancur melihat kondisi istrinya sangat memperihatinkan.

Louis bersumpah pada dirinya sendiri akan membalas orang yang sudah menyakiti istrinya. Tanpa sadar air mata Louis menetes dengan sendirinya diiringi dengan langkahnya yang begitu tergesa-gesa menuju mobilnya yang jaraknya lumayan jauh ditempuh berjalan kaki.

Louis tidak peduli, dia terus berjalan tergesa-gesa sambil menggendong istrinya melewati jalan bebatuan dan menanjak, peluh keringat sudah membasahi keningnya, membuat Louis ingin segera sampai ke ujung jalan dimana mobilnya terparkir.

Setelah berjalan kaki lumayan jauh akhirnya Louis bisa bernafas lega melihat mobilnya sudah di depan mata. Namun anehnya, tampak rombongan kepolisian baru saja turun dari mobil dan seolah mereka sedang melakukan operasi tangkap tangan.

Apalagi Louis tak sengaja melihat Nyonya Victoria dan Delisa turun dari mobil dan berdiri diantara polisi, seolah-olah mereka sedang mendapatkan perlindungan.

Louis terus melanjutkan langkahnya dan tidak peduli melihat kedatangan rombongan kepolisian yang entah siapa yang ingin ditangkap.

Sementara Nyonya Victoria dan Delisa tanpa menyeringai melihat kedatangan Louis sambil menggendong Zahira.

"Pak, dia orang yang sudah menculik putriku!" ucap Nyonya Victoria histeris sambil menunjuk kearah Louis.

Deg!

Louis yang sedang menggendong Zahira dengan cepat ia memasukkan Zahira ke dalam Mobil lalu menutup pintu mobilnya.

Louis menatap mereka dengan tatapan tak terbaca, dia sungguh terkejut mendengar ucapan Nyonya Victoria, si wanita licik. Bisa-bisanya wanita paruh baya itu menuduhnya menculik Zahira. Apa mungkin Nyonya Victoria sedang memutarbalikkan fakta yang sebenarnya, pikirnya.

"Pria itu yang sudah menculik Putriku, dia bahkan sudah menyiksaku sampai babak belur di kamar hotel yang ku tempati." ucap Nyonya Victoria memelas memberitahu mereka sambil terus memasang wajah lemahnya di hadapan polisi.

Louis hanya menatap mereka dengan tatapan sulit diartikan, dia tak kunjung buka suara, dia tidak mau buang-buang waktu hanya melihat sandiwara yang dijalankan para wanita licik itu.

"Cepat Sean!" teriak Louis dengan raut wajah panik lalu masuk ke dalam mobil, tidak peduli apa yang ingin dilakukan rombongan polisi tersebut. Dengan sangat hati-hati Louis menyandarkan tubuh Zahira di dada bidangnya dengan penuh kekhawatiran.

Jantungnya seolah berhenti bernafas melihat kondisi istrinya yang tak kunjung membuka mata.

"Apa lagi yang kau tunggu, cepat Jalan!" ucap Louis dengan suara meninggi melihat Sean terlihat bingung menyalakan mesin mobilnya.

"Tuan, kita dikepung" ucap Sean panik melihat polisi menodongkan pistolnya kearah mobil mereka.

"Kalian tidak boleh meninggalkan tempat ini!" ucap salah satu polisi yang merupakan ketua dari rombongannya yang berjumlah sepuluh orang.

Louis menurunkan kaca mobilnya, membuat polisi tadi bergerak cepat mendekati mobilnya. Louis menghela nafas lalu buka suara.

"Jangan halangi jalanku, aku harus segera membawa istriku ke rumah sakit. Karena saat ini kondisi Istriku sangat memperihatinkan dan butuh perawatan intensif di rumah sakit!" ucap Louis dengan raut wajah khawatir.

"Tidak bisa, anda harus di bawa ke kantor polisi, ini surat penangkapan anda yang terbukti menculik Nona Zahira dan melakukan tindakan kekerasan terhadap Nyonya Victoria." ucap pak polisi menjelaskannya atas kasus yang menjerat nama Louis.

"Lelucon apalagi ini, mana mungkin aku menculik istriku sendiri. Kalau anda punya bukti yang kuat yang bisa menjeratku ke penjara, anda bisa menangkap ku setelah tiba di rumah sakit. Karena saat ini nyawa istriku jauh lebih berharga daripada harus meladeni anda. Jika terjadi sesuatu kepada istriku, aku bisa saja menuntut kalian semua karena menghalangi jalanku" ucap Louis marah dengan suara meninggi memberitahu mereka semua.

Seketika polisi berpangkat tinggi itu perlahan mundur dan tak ingin menghalangi jalan Louis, karena apa yang dilakukan oleh si tersangka merupakan aksi kemanusiaan yang ingin menyelamatkan nyawa istrinya.

"Kenapa bapak tidak...." ucap salah satu anggota polisi menghampiri inspektur nya.

"Biarkan mereka pergi" potong Polisi berpangkat tinggi itu.

"Tapi pak..."

Inspektur kepolisian itu mengangkat sebelah tangannya agar mengikuti perintahnya. Bahkan operasi penangkapan tersebut dengan kesadaran penuh langsung ditunda.

"Sean, Jalan!" geram Louis melihat tingkah orang kepercayaannya.

"Baik tuan!" sahut Sean lalu tancap gas meninggalkan tempat tersebut dan melajukan mobilnya menuju rumah sakit terdekat.

"Sean, siapkan pengacara terbaik untukku" ucap Louis memberitahu kepada orang kepercayaannya."

"Baik tuan, jangan khawatir " sahut Sean disertai anggukan kepala.

Tak berselang lama kemudian, mobil yang membawa mereka tiba di sebuah rumah sakit terdekat. Louis bergegas turun dari mobil lalu mengangkat tubuh Zahira dengan wajah paniknya.

Sampai-sampai Louis berteriak minta tolong kepada perawat, tampak perawat yang siaga bergerak cepat membantunya dengan menyiapkan brankar untuk Zahira.

Kemudian Louis mulai mendorong brankar yang di tempati oleh Zahira bersama perawat memasuki ruang IGD, dia akan terus mendampingi istrinya. Sementara Sean sedang mengurus administrasi.

"Selamatkan istriku dok, berapapun biayanya saya siap menanggungnya. Dan tolong obati luka-lukanya" ucap Louis dengan mata berkaca-kaca.

"Kami akan berusaha tuan, demi kesembuhan Nona Zahira. Kalau begitu tuan bisa menunggu di luar" ucap Dokter wanita yang sedang menangani pasiennya.

"Baik dok" sahut Louis kemudian keluar dari ruangan tersebut.

Aku tidak akan pernah mengampuni, orang yang sudah membuat istriku terluka. Batin Louis dengan rahang mengeras pertanda siap untuk menghancurkan apapun itu termasuk orang yang sudah mengusik orang terkasihnya.

"Tuan" ucap Sean yang sudah berdiri di belakang tuannya yang tampan frustasi.

Louis langsung berbalik badan, kemudian menatap orang kepercayaannya dengan tatapan kosong.

"Saya sudah memasukkan daftar nama-nama orang yang sudah melakukan pengkhianatan terhadap Nona Zahira. Mereka semua bisa dikumpulkan satu persatu. Termasuk Nyonya Victoria dan putrinya." jelas Sean memberitahu.

Sedang Louis sama sekali tidak memperdulikan ucapan Sean, ia hanya diam seribu bahasa. Pikirannya masih saja terus tertuju kepada Zahira yang sedang ditangani dokter.

"Bagaimana tuan?" tanya Sean hati-hati mengingat mood tuannya sedang buruk.

"Maksudnya, emmm....kau saja yang mengurusnya Sean, aku sangat pusing memikirkan kondisi Istriku" ucap Louis sambil menghembuskan nafas dengan kasar membuat Sean mengerti akan posisi tuan mudanya saat ini.

Sementara rombongan kepolisian baru saja sampai di rumah sakit tempat Zahira menjalani perawatan. Mereka datang untuk menagih ucapan Louis.

Bersambung....

1
tzyii
up thor
tzyii
lois mode ngerjain istri 🙈
Kak olaa
ditunggu kelanjutannya thor
Ita sweet
hehehe kena jga k lois
Ita sweet
bravo Zahira
lala
up up up up up
lala
wkwkw kena tipu zahia
lala
loui tengil
Mita
seru lanjut thor 😍
indahlee
lanjut
Fatma
lanjut dong thor
fatma wati
lanjut
lala
Louis tuh
lala
Zahira akhirnya siuman
lala
good luck lois
lala
semangat lous, kmu pasti bisa hancurien mereka
Fatma
lanjut dong thor
tzyii
Louis itu
tzyii
next
Kak olaa
semangat thor lanjutkan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!