Kegagalan dalam membina rumah tangga dengan Alven, membuat Tamara memilih untuk hidup menjadi seorang single mom, membesarkan buah hatinya.
Sebuah Pengkhianatan sang suami membuat Tamara harus menelan pil pahit hidup dalam kesusahan. Karna dirinya hanya seorang ibu rumah tangga. Tapi, saat perpisahannya dengan Alven membuat Tamara mau tidak mau, harus banting tulang, untuk menafkahi putrinya seorang diri.
Hingga pertemuan tak terduga dengan seorang pria bernama Regen Aditama. Yang kondisinya, sangat mengenaskan akibat kecelakaan tunggal yang ia alami.
Tamara berusaha mengeluarkan tubuh Regen dari mobilnya yang sudah mau terbakar.
Bagaimana kisah hidup Tamara setelah pertemuannya dengan Regen?
Dan bagaimana Perjuangan Tamara menafkahi sang putri pasca ditinggal nikah oleh sang suami? yuk simak ceritanya di "Jodoh kedu."
original by Morata
dilarang keras plagiarisme.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Morata, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 18. PERTENGKARAN ALVEN DAN SORAYA
Saat berada di cafe, terlihat Alven begitu bahagia. Makan bersama dengan wanita cantik. Bahkan jauh lebih muda darinya. Ya, usia Evi saat ini masih sekitar 23 tahun, daun muda menurut Alven.
Sementara netra Evi menelisik seisi kafe, Ia tak kunjung melihat sosok Soraya datang ke sana. Sudah tidak sabar Evi menyaksikan pertengkaran keduanya.
Walaupun terkesan jahat, tapi Evi ingin memberikan pelajaran kepada lelaki durjana seperti Alven yang tega menghianati istrinya yang begitu baik dan setia kepadanya. Bahkan wanita seperti Tamara, yang begitu menurut akan apa yang dikatakan oleh suaminya.
Saat Evi melihat kehadiran Soraya di cafe itu, terlihat Evi langsung mengecup wajah tampan Alven. Membuat Alven merona dan bahagia
cup!
"Maaf Pak Alven, saya tidak bisa memendam rasa lagi. Entah mengapa wajah Pak Alven selalu menari-nari di pikiran saya. Jujur aku memang sudah mengetahui Pak Alven sudah menikah, tapi apakah saya salah mencintai Pak?" tanya Evi kepada Alven.
Alven mengembangkan senyumnya. "Tentu tidak kamu tidak salah mencintai saya. Saya justru bangga dan bahagia dicintai wanita cantik seperti kamu." ucap Alven sambil menggenggam tangan Evi. lagi lagi umpan Evi termakan oleh lelaki durjana yang ada di hadapannya.
"Apakah Mas serius, aku berhak mencintai Mas?"
"Iya, aku serius, justru Entah mengapa semenjak melihat kamu hatiku juga begitu bergetar. Aku juga memiliki rasa terhadap" "ucap pria itu sambil memberikan kecupan hangat di punggung tangan Evi.
Saat pria itu memberikan kecupan hangat di punggung tangan Evi, sosok Soraya muncul dan melihat itu semuanya.
Soraya langsung menghampiri keduanya.
"Apa-apaan ini?"tanya Soraya dengan nada yang tinggi. Dia sudah terbakar emosi, melihat sang suami sedang makan bersama. Bahkan suaminya memberikan kecupan di punggung tangan wanita cantik yang ada di hadapannya.
"Jadi ini yang kamu lakukan di belakangku Mas?"teriak Soraya yang mampu mengalihkan semua atensi para pengunjung di cafe itu.
"Nga....Ngapain kamu ke sini Soraya?
"Tidak perlu mengalihkan pertanyaan Mas!" jadi ini yang Mas lakukan selama ini di belakangku? lagi-lagi Soraya berteriak.
Kini Soraya menatap tajam karena Evi, wanita muda berparas cantik itu hanya menatap Soraya dengan Tatapan yang sulit diartikan.
"Kamu juga! dasar pelakor! Apa kamu tidak laku sehingga kamu menggoda suami saya?" ucap Soraya sambil melayangkan tamparan kepada Evi.
"Soraya hentikan! teriak Alven meminta kepada Soraya agar berhenti berteriak-teriak di cafe itu, karena Alven sudah merasa malu menjadi pusat perhatian di kafe itu.
"Apa Mas?
"Hentikan kamu bilang?
"Kamu bermain gila dengan wanita ini, di belakangku kamu meminta aku berhenti?"ucap Soraya dengan nada yang semakin meninggi.
"Sudahlah mas, mending Mas pulang saja dengan istri tuamu ini. Aku tidak ingin menjadi pusat perhatian di cafe ini, karena suara teriakan-teriakan wanita ini."ucap Evi dengan nada sinis.
"Apa kamu bilang?
"Istri tua?
"Apa kamu tidak melihat Kalau saya masih berpenampilan cantik seperti ini?
"Mas, bawa aja istrimu ini dari sini. Aku tidak ingin ribut dengan wanita seperti dia. Dia mengatai ku pelakor, Apakah salah aku mencintaimu selaku suami orang lain? tentu tidak bukan?"
"Sama halnya seperti yang dilakukannya terhadap mantan istrimu dulu, dia juga mencintai Mas. Padahal dia mengetahui kalau dulu Mas sudah memiliki istri dan anak. Tapi sekarang mengapa dia menyalahkan aku, jangan salahkan aku dong, aku juga mencintai suami kamu,"
"Kamu tahu bukan, bagaimana rasanya mencintai suami orang lain. Sama halnya dengan aku, Aku mencintai suamimu Apa aku salah? tanyakan kepada suamimu, Apakah dia juga mencintai aku? Apakah dia hanya mencintai kamu. Tolong, Jangan menyalahkan aku dengan sepihak. Kami sama-sama saling mencintai. Tidak apa-apa bagiku jika aku dijadikan istri kedua."ucap Evi.
"Kamu serius sayang?"tanya Alven sambil langsung mendekap tubuh Evi , kepelukannya walaupun sebenarnya Evi merasa jijik dipeluk oleh lelaki durjana seperti Alven.
Hal itu membuat emosi Soraya semakin membabi buta. Ia pun langsung melayangkan tamparan ke wajah Alven.
"Keterlaluan kamu Mas, kamu melakukan ini kepadaku, saat aku sedang mengandung anak kamu!"
"Apa kamu tidak memikirkan Bagaimana anak kita yang ada di rahimku ini nanti, jika mengetahui ayahnya bermain gila dengan wanita lain ? ucap Soraya sambil menangis sesungguhkan
"Halo mbak, dulu juga apa Mbak memikirkan sesuatu terhadap mantan istri Mas Alven yang saat itu memiliki seorang anak? Mbak mengatakan sangat mencintai Mas Alven, sehingga Mbak memaksakan Mas Alven untuk bercerai dengan istri pertamanya. Tapi apa Mbak berfikir Bagaimana perasaan mantan istri Mas ALven? tidak bukan. Jadi untuk apa saya memikirkan perasaan Mbak? tapi saya tidak masalah, jika Mas ALven benar-benar sangat mencintaimu, tidak apa-apa Mas Alven aku lepas,"
"Biarlah cintaku terhadap Mas Alven aku pendam sendiri. Mbak tidak perlu khawatir." ucap Evi tersenyum getir.
"Jangan dong Sayang, Aku sangat mencintaimu. Aku tidak ingin kamu meninggalkanku. bersabarlah kita akan segera menikah, dia pasti setuju kamu menjadi madunya."ucap Alven berusaha meyakinkan Evi agar Evi tidak meninggalkan dirinya.
Evi menyeringai tipis, kehancuran rumah tangga antara Soraya dengan Alven di ambang pintu.
"Aku sudah tidak sabar menyaksikan kehancuran rumah tangga manusia durjana ini."gumam Evi dalam hati menyeringai tipis.
"Sudahlah Mas, lebih baik Mas ajak Mbak Soraya pulang ke rumah. Biarkan saya pulang ke kantor sendiri menggunakan taksi atau ojek online. Mungkin Mbak Soraya lebih membutuhkan Mas saat ini, tidak perlu memperdulikan saya. Saya baik-baik saja. Mas tenang saja."ujar Evi sambil berlalu meninggalkan Alven dan Soraya di sana.
Alven berusaha mengejar Evi, yang sudah berjalan keluar terlebih dahulu. Soraya berlari mengejar Alven.
"Alven....! saya ini istri kamu, mengapa kamu tega melakukan itu kepada saya? meninggalkan saya demi mengejar wanita itu."teriak Soraya sambil menangis sesungguhkan.
Tampak para pengunjung yang mencicipi menu makanan di cafe itu, menyaksikan pertengkaran ketiganya. Evi sudah menaiki taksi yang kebetulan melintas di depan Cafe. sementara Alven mengeram kesal menatap tajam ke arah Soraya sang istri.
"Kenapa sih kamu mengganggu hidup saya? Kenapa sih kamu tiba-tiba ada di sini?" teriak Alven tidak terima kalau istrinya datang menghampiri dirinya saat dia makan siang bersama dengan wanita yang saat ini menjadi incarannya.
"Mas! aku ini istri kamu, Mengapa kamu tega mengatakan itu kepada Aku. Apakah kamu lupa janjimu kepadaku. Ingat, anak yang ada di dalam kandunganku ini adalah putra kamu. anak laki-laki yang selama ini kamu nanti-nantikan."ucap Soraya senjatanya agar Alven tidak meninggalkan dirinya dan memilih wanita lain.
Bersambung.....
hai hai redears dukung terus karya author agar outhor lebih semangat untuk berkarya trimakasih 🙏💓🙏
JANGAN LUPA TEKAN, FAVORIT, LIKE, COMMENT, VOTE, DAN HADIAHNYA YA TRIMAKASIH 🙏💓
JANGAN LUPA MAMPIR KE KARYA TEMAN EMAK.
amatiran bener, belum 12 jam sdh ketahuan 😂