NovelToon NovelToon
Sorry, Thank You & I Love You

Sorry, Thank You & I Love You

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:114.3k
Nilai: 5
Nama Author: Gresyst_lee

Jatuh cinta tentu sangat menyenangkan. Tapi, bagaimana kalau cinta pertamamu malah memberimu luka?

Bertahan atau meninggalkan, hanya dua itu pilihannya.

Bercerita tentang Xena, wanita yang jatuh cinta pada pandangan pertama. sayangnya, pria yang dicintai malah sudah mencintai wanita lain. Dan sialnya, pria itu malah meminta Xena menjadi kekasihnya, hanya untuk menutupi perasaannya yang sesungguhnya.

Awalnya Xena tak menaruh curiga, sampai disaat dimana dia mengetahahui, kalau pria yang dia sukai tak memiliki perasaan yang sama untuknya. Untuk apapun, pria itu selalu menomorsatukan Sana, sahabat sang pria yang ternyata adalah wanita yang pria itu cintai.

Xena adalah kekasih Rayan, tapi dia malah merasa menjadi orang ketiga dalam hubungan Rayan dan Sana.

Lalu, apa dia harus bertahan dengan pria yang jelas-jelas tak ingin bersamanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gresyst_lee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 10

‘’Itu pacarnya pak Rayan ya?’’ Para karyawan mulai bergosip. Melihat Sana yang kembali ke perusahaan bersama Rayan. Dengan sengaja, Sana melingkar tangannya di lengan Rayan, saat melihat Xena yang berdiri tak jauh dari mereka.

‘’Beneran pacarnya? Wah cantik sekali.’’ Banyak decak kagum dan rasa iri yang dilontarkan para karyawan pada sosok Sana yang mereka nilai sempurna.

‘’Ya, seperti dugaanku. Pak Rayan memang punya selera yang bagus,’’ sindir Cindy seraya membuang tatapan remehnya pada Xena.

‘’Ray, nggak pa-pa kan, kalau aku sering main kesini?’’ Rayan melirik sejenak.

‘’Nggak masalah, asal nggak bikin pusing saja.’’ Rayan berucap disertai candaan, tanpa tahu Xena sedang memperhatikan hal itu.

‘’Kamu diam saja?’’ tanya Cassie pada Xena yang hanya berdiri mematung, memperhatikan Rayan dan Sana.

Siapapun yang melihat, pasti akan mengira keduanya pacaran. Di kantor, tak pernah sekalipun Rayan tersenyum, tapi kali ini, pria itu terus menerus melempar senyumnya. Dia bahkan tak risih, saat Sana terus bergelayut manja padanya.

Cemburu? Tentu saja Xena cemburu. Dia melihat dengan jelas, bagaimana berbedanya sikap Rayan padanya dan pada Sana. Rasa iri yang tadi menghampirinya berubah menjadi rasa cemburu. Apalagi, saat para karyawan terus berprasangka tentang Rayan dan Sana yang sedang menjalin hubungan.

‘’Xena.’’ Cassie memegang pundak Xena. Tahu kalau Xena sedang menahan kesal dan sedih. Ditariknya Xena untuk menjauh dari para karyawan yang terus membahas hubungan Rayan dan Sana.

‘’Xena, kupikir kau harus lebih tegas pada hubunganmu. Hanya karena kau lebih menyukainya, bukan berarti dia bisa memperlakukanmu seenaknya. Seperti tadi, dia bahkan tidak memikirkan perasaanmu, padahal dia tau dengan jelas kau kerja disini.’’

Tak berucap apa-apa. Xena malah mengajak Cassie untuk kembali kerja.

‘’Bisa-bisanya kau memikirkan kerjaan disaat seperti ini. Astaga Seina aku ikut kesal padamu!’’ Cassie gemas sendiri dengan tingkah Xena. Seandainya ada di posisi Xena, Cassie pastikan dia akan menghampiri ruangan Rayan, menjambak rambut si wanita ganjen itu.

‘’Sudahlah, masalah ini jangan dibahas dulu.’’

‘’Terserah kamu saja.’’ Cassie berdengus kesal. ‘’Tapi kau harus antisipasi pada wanita itu. Kupikir dia menyukai pak Rayan.’’

‘’Mereka sahabatan Sis dan Sana juga sudah punya pacar.’’

‘’Zaman sekarang, punya pacar nggak menjamin kesetian Xena. Kamu jangan terlalu polos, bahkan yang menikah saja bisa selingkuh dan saling merusak kepercayaan.’’

Xena diam. Ucapan Cassie jelas mempengaruhinya, apalagi setelah melihat kedekatan Sana dan Rayan.

*****

Hari ini Xena pulang lebih awal. Katanya dia sedang tak enak badan dan untungnya si botak tidak banyak bertanya dan langsung mengizinkan Xena pulang.

Rekan kerjanya hanya diam, mereka takut salah bicara dan malah akan menyakiti Xena.

‘’Aku anterin aja ya?’’ Cassie menyusul Xena yang baru keluar lobby. Sedikit khawatir pada Xena.

‘’Nggak perlu Sis. Aku duluan ya.’’

*****

Hampir jam setengah 7 malam, saat Rayan keluar lobby.

‘’Ada apa pak?’’ tanya sopir. Melihat Rayan yang celinguk sana sini seperti mencari sesuatu.

Tidak menjawab. Rayan melangkah menuju mobil. Sesekali dia melihat ke arah lobby, bahkan setelah mobil mulai meninggalkan area lobby perusahaan. Rayan juga melirik cafe yang tepat berada di samping perusahaannya.

*****

‘’Hai cewek, mau kemana?’’ Xena tak mempedulikan. Wanita itu terus melangkah menuju halte terdekat.

‘’Hai cewek.’’ Entah sudah berapa kali Xena mendengarnya. Dia mulai terganggu.

‘’Siapa ss - ih?’’ Xena kaget saja. Wanita itu melirik kesana kemari. ‘’Jadi kamu yang ….?’’

‘’Kamu pikir siapa?’’

Xena terkekeh geli. Dia mengira Aldo sebagai om-om ganjen yang biasa kecentilan dan sering menggoda wanita-wanita yang sedang berjalan kaki. Makanya sejak tadi dia tidak menggubris. Lagian salah Aldo sendiri, kenapa harus bertingkah seperti om-om ganjen wkwkwk

‘’Aku pikir om-om ganjen,’’ jujurnya.

‘’Mana ada om-om genit yang gantengnya kayak aku?’’ Xena memutar jengah matanya. Ya, dia akui Aldo memang tampan, tapi sikap narsisnya itu loh …..

‘’Oh ya, mau kemana? Aku anter aja.’’

‘’Beneran? Jauh loh rumahku. Jam segini juga jalan lagi macet-macetnya.’’

‘’Naik aja.’’

‘’Ogah ah. Ntar diculik lagi.’’

‘’Nggak ada untungnya.’’

Xena cekikikan. Akhirnya naik juga ke mobil Aldo.

‘’Alamatnya mana?’’

‘’Bisa mampir mall dulu nggak? Pengen ice cream.’’

‘’Apa ini yang namanya dikasih hati minta jantung?’’

‘’Gila aja. Mati kali kalo nggak punya jantung.’’ Mereka pun tertawa.

Keduanya terus bercanda, sampai tak sadar sudah sampai di mall tujuan Xena. ‘’Sepertinya kita cocok deh jadi teman. Mau nggak jadi teman aku?’’ Xena langsung to the point aja. Merasa klop berteman dengan Aldo.

‘’Apa untungnya?’’ Aldo malah bercanda. Xena pura-pura manyun.

‘’Aku hanya berteman jika ada untungnya. Kalau nggak ya ngapain.’’

‘’Astaga, aku nggak nyangka loh kamu tipe yang seperti ini. Dengar ya Do, berteman itu harus tulus nggak bisa pilih-pilih, nggak baik. Cukup pacar aja yang dipilih. Lagian ya -’’

‘’Berisik. Panjang banget dongengnya.’’

‘’Rasain. Aku kalo lagi ngomong jangan dipotong. Susah tau ngerangkai kata.’’ Xena barusan menggigit tangan Aldo. Salah sendiri pria itu menutupi mulut Xena dengan tangannya.

Aldo tertawa kecil. Lucu saja melihat Xena yang sedang mengomel. Omelan Xena semakin panjang, saat tiba-tiba Aldo mengambil fotonya.

‘’Macam-macam? Foto kamu aku sebarin. Nggak mau kan?’’ Aldo tertawa, memperlihatkan foto Xena yang baru diambilnya.

‘’Foto yang buruk.’’ cela Xena merebut ponsel Aldo. Diperhatikannya baik-baik foto itu. Matanya terbuka lebar, dengan bibirnya yang tampak maju, efek karena sedang ngomel, mungkin. Oh dan jangan lupakan juga tatanan rambutnya yang sudah sedikit berantakan, karena ikatan rambutnya yang hampir jatuh.

Bukannya dihapus, Xena malah mengirim foto itu ke whatsappnya. Dia juga menyimpan nomor ponselnya di ponsel Aldo. Sama sekali tak minta izin pada si pemilik ponsel.

‘’Fotonya cukup lucu.’’ Xena kembali memperhatikan. Baru saja dia mengupload foto itu ke akun instagramnya.

Aldo hanya menggeleng. Cukup terhibur oleh tingkah Xena yang menurutnya sedikit lucu.

‘’Apa ini?’’ tawa kecil mengiringi. Aldo kembali membaca kontak Xena yang diberi nama ‘calon istri Rayan’ oleh wanita itu sendiri.

‘’Awas aja kalau diganti.’’ Xena mewanti-wanti, agar Aldo tak mengganti nama kontaknya. Ucapan adalah doa bukan?

*****

Hampir jam setengah 12 malam saat mereka tiba di rumah Xena. Tadi, setelah membeli ice cream, Xena kembali mengajak Aldo untuk menonton bioskop. Katanya, ingin sekali menonton satu film, tapi tak punya teman untuk diajak.

Aldo berpikir, kalau Rayan terlalu sibuk, makanya tak ada waktu untuk sekedar menemani Xena nonton. Makanya dia mengiyakan, karena sedikit kasihan juga pada Xena yang sudah mengeluarkan jurus terampuhnya. Yaitu, memohon dengan wajah yang memelas.

‘’Udah, pulang sana.’’ Xena kembali bercanda. Pura-pura mengusir Aldo.

‘’Iya.’’ Aldo pun bergegas meninggalkan rumah Xena. Bukan karena tersinggung atau apa, tapi baru saja dia mendapat chat dari Sana yang meminta untuk dijemput.

‘’Pacar kakak ya tadi?’’ Xena nyaris berteriak. Yudi adiknya, tiba-tiba muncul di depannya.

‘’Bisa nggak jangan bikin kaget?’’

Yudi cengengesan aja. ‘’Yang tadi pacar kakak?’’ tanyanya lagi.

‘’Teman.’’ Xena melewati Yudi. Si adik langsung mengikuti.

‘’Yah, masih jomblo dong kak?’’

‘’Kamu tuh.’’ Xena memukulnya pelan. Yudi memang selalu meledek kejombloannya.  Ah, tapi emang sudah nasibnya kali. Punya pacar juga serasa jomblo. Rayan tak pernah menghubunginya, bahkan untuk sekedar basa basi atau bertanya sudah makan apa belum, udah nyampe rumah belum. Lebih parahnya chat Xena tak sekalipun dibalas.

Bersambung .....

1
3sna
bukan mencintai,cm menyukai
3sna
tdk ada pertemanan antara laki2 dan perempuan,,
3sna
sampe bb ini masih muter2 trnyt
3sna
daniel#rayyan,,typo bnyk bgt
aca
terlalu lemah gampang maafin dasar bodoh
aca
abis ne nangis darah qm ray
𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу​​​᭄
..
Anonymous
.
Leni
menyikat bkn brrti mencintai kn
Leni
ngk suka sm sikap senang plinplan se x x beri pelajaran sm rayan nilai perlu buat Xena sm Bryan aja buat rayan menye Sa l
Ayu Audy
Luar biasa
Rita Riau
dliraba Murat,,, wow,, cocok dgn yang yang,,,,
Noviendah Sitohang SmileVoice
sedih 😩
Noviendah Sitohang SmileVoice
Luar biasa
Leni
xen kpn pergi a biar kapok ray
Leni
ditunggu bila waktu a tiba
Leni
ngk jelas kadNg Daniel sebut rayan
missyy
🌹🌹🌹🌹
missyy
ciee xenaaa/Joyful//Joyful/
missyy
yang tegas dong rey, gimana sih jadi cowo
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!