Suami Untuk Shahira

Haris pria yang Shahira kenal dari temannya. Haris menyukai Ira sejak kali pertama bertemu. Beberapa bulan kemudian Haris mengatakan akan melamar Ira dan berita itu diketahui Aluna.

Dia mencari tahu siapa Haris dan dimana Haris tinggal.

"Kamu siapa ya?!" Tanya Haris heran saat Aluna berada di depan apartemennya.

"Hai kak Haris. Aku Aluna, adek kak Shahira."

"Oh, kamu adeknya Ira." sambut Haris senang.

Haris ini pria yang sangat baik dan ramah.

"Boleh saya masuk kak. Ada yang mau saya sampaikan tentang kak Shahira."

"Oh boleh, mari masuk Aluna."

Begitu masuk, Aluna menempelkan kamera tersembunyi di beberapa sudut ruang tamu apartemen saat Haris sedang membuatkan minuman di dapurnya.

Begitu Haris kembali, Aluna pun menarik Haris hingga posisi mereka saat ini seperti Haris akan melecehkan Aluna.

Aluna yang sudah handal, meraup bibir Haris, membelai tubuh Haris dan Haris yang memang mudah tergoda pun bereaksi tanpa berpikir panjang. Mereka melakukannya malam itu.

Haris tersadar dan meminta maaf pada Aluna. Dia juga berharap Aluna akan merahasiakan ini dari Shahira.

"Sayangnya aku punya rekaman." Aluna tersenyum puas sambil mengumpulkan semua kameranya.

"Apa kamu sudah merencanakan semua ini, Aluna?"

"Tepatnya begitu."

"Kenapa? Apa yang kamu mau?!"

"Simple. Aku hanya tidak ingin kakak bahagia untuk orang lain. Kakak hanya boleh bahagia untuk kebahagiaanku."

"Kamu gila!"

"Kamu juga. Ngakunya mencintai kakak, tapi kita berbagi ranjang barusan. Apakah kamu masih merasakan kenikmatan yang aku berikan?!" Aluna menggoda dengan mengelus kaki Haris menggunakan ujung jempol kakinya.

"Berhenti Aluna. Katakan apa yang kamu inginkan? Uang. Aku akan memberikan sebanyak yang kamu mau. Tapi jangan memberitahu Shahira semua ini."

"Wah, kamu mengancamku? Tidak mempan. Aku akan memberitahu kakak, memperlihatkan video ini dimana terlihat seperti kamu mencoba memperkosaku, merayuku dan kita..."

Haris berlutut, dia memohon agar Aluna tidak membeberkan video itu pada Shahira.

"Datanglah kerumah malam ini, lakukan sesuai rencana."

"Apa maksudmu aku masih bisa melamar Shahira? Kamu tidak akan memberitahu kejadian ini kan?"

"Kakak tidak akan tahu tentang kita, tentang video ini selama kamu mengikuti kemauanku."

"Aku akan mengikuti semua yang kamu mau?!" Haris seperti hewan peliharaan yang patuh.

"Datanglah malam ini ke rumah sesuai rencana, tapi kamu harus melamarku bukan melamar kak Shahira."

"Apa?!"

"Aku tidak sudi menikahi wanita murahan seperti kamu. Cuih!!" Haris meludahi wajah Aluna.

Aluna berdiri, menampar kuat mulut yang menghinanya.

"Lakukan sesuai perintahku, atau aku akan menyebarkan video ini pada kedua orangtuamu dan semua orang!" Teriak Aluna murka.

Dia sangat menakutkan. Matanya merah, urat lehernya terlihat mengeras dengan tangan mungilnya menggenggam erat kerah baju Haris.

"Aku akan menolak lamaranmu, bajingan! Aku hanya ingin melihat wajah sedih Shahira saat dia berpikir kamu melamarnya, ternyata kamu malah melamarku. Kamu tahu maksudku kan?"

Haris mengangguk paham seperti terhipnotis saja.

Aluna meninggalkan Haris yang sudah berhasil dia taklukan. Lalu dia menuju rumah kedua orangtua Haris.

Kedatangannya sebagai adik dari Shahira disambut baik oleh keluarga Haris.

Tapi sayang, Aluna datang membawa berita buruk. Dia mengatakan bahwa kakaknya sudah tidak perawan dan pernah menggugurkan kandungan. Dia menangis berpura pura sedih dan memohon agar keluarga Haris menerima kakaknya apa adanya.

Tentu keluarga Haris kecewa mendengar itu dan mereka ingin membatalkan lamaran. Tapi, melihat Aluna memohon sambil menangis, agar mereka tetap melamar Shahira malam ini demi menjaga harga diri kakaknya. Membuat mereka setuju dan berjanji akan menerima Shahira apa adanya selama Haris mau menerima Shahira juga.

Misi Aluna berhasil.

Haris dan keluarganya datang melamar. Betapa bahagianya Ira malam ini. Dia sangat bahagia, sampai akhirnya Haris mengatakan bahwa dia tidak bisa melupakan Aluna. Dia sangat mencintai Aluna dan ingin menikahi Aluna.

Semua orang terkejut begitu juga keluarganya. Mereka tidak menyangka Haris menyukai Aluna bukan Shahira. Tapi sayangnya Aluna dengan tegas menolak dan mengusir mereka.

Haris pun kalah. Dia terpaksa diam, karena kalau dia berusaha memberitahu Shahira, yang ada Shahira mungkin akan membencinya seumur hidup karena telah berhubungan badan dengan adiknya, terlebih Aluna juga mengancam akan menyebarkan video itu.

Lamaran lamaran berikutnya lebih mudah. Aluna tidak harus menjual dirinya. Dia hanya merekam dan menceritakan cerita tentang kakaknya pada pria pria malang itu dan rencananya pun berhasil.

Terakhir Randi. Dia juga memakai cara yang sama. Tapi memberi sedikit bumbu.

"Kalau mas Randi tetap akan melamar kak Ira meski aku perlihatkan video ini silahkan. Hanya saja jangan harap kak Ira masih bisa tersenyum di kemudian hari."

"Apa maksudmu?!"

"Aku hamil."

"Lalu apa hubungannya denganku?"

"Tentu ini akan menjadi anak mas Randi dan kak Ira mungkin akan tahu setelah kalian menikah dan kamu pikir kakak masih akan tersenyum setelah mendengar kabar menggembirakan ini." ancamnya.

Randi terdiam. Dia mengerti apa yang diinginkan Aluna. Rubah jahat ini tidak bisa dia tangani sendiri. Jadi, Randi pun mengalah demi keselamatan Shahira.

Aluna sangat bahagia karena akhirnya dia berhasil menyingkirkan semua pria yang mencintai kakaknya. Tapi, tak disangka sangka pria yang dia suka saat pandangan pertama datang ke rumahnya untuk melamar kakaknya.

Bencana baru akan terjadi. Aluna tidak tinggal diam. Dia pun menyusun rencana tapi selalu gagal bahkan baru berhasil di hari pernikahan kakaknya.

Dia mencoba merayu dan menggoda pria yang baru saja beberapa jam lalu resmi menjadi suami kakaknya.

"Mas Nicho, aku mencintai kamu mas. Aku sangat sangat mencintai kamu." bisik Aluna kala ciuman panas mereka terhenti dan mereka melakukan itu dikamar pengantin.