NovelToon NovelToon
Love In Troble

Love In Troble

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: rantingpraba

menjadi seseorang yang di tuntut untuk kuat itu hal yang melelahkan,
aku hasil dari ke egoisan orang tua,
menjadikan manusia lain selalu salah di mata,
menuntut keadaan,merasa tidak adil akan takdir, berakhir selalau sendiri, gelap, dingin mencekam tak ada tempat bersandar,
sampai akhirnya seorang gadis merubah suasana dingin ku menghangat,
tempat gelapku bersinar,
menjadikan pundaknya sandaran ternyaman saat lelahku, meski tak semudah itu perjalanan nya, namun dengan senyum maninsnya ia selalu menampakan kekuatan yang membuat aku semakin bertahan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rantingpraba, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 8

Malam gelap kabut hati yang begitu gelap menutupi. jeno terus menyusuri jalan sepi tak tau tujuan yang mana yang akan dia tempuh, ia begitu lelah dengan keadaan bahkan ia rasa tulang yang menopang tubuhnya terus meluruh, kecewa iy ia kecewa mamah yg selama ini ia percaya satu-satunya orang yang paling menyayanginya itu membuat goresan yang membekas dalam hatinya.

"tolong... tolong... tolong gua sesak sesak sekali... bisakan orang sepengecut gua mendapatkan pelukan hangat berhak kah gua mendapatkan itu... tapi ini sangat sakit..." jeno bermonolog dalam mobil yg trus berjalan kencang dengan satu tangan meremas dadanya.

ia putuskan untuk menuju apartemen sang kekasih iy ravera, sepertinya satu-satunya orang yang akan mampu memeluknya dalam dekapan hangat hanya kekasihnya.

namun saat ia tiba tepat setelah lift lantai 8 apartemen raflesia itu terbuka, jantung jeno membeku seketika tubuhnya tak mampu beranjak saat ia melihat dua insan yang sedang berpagutan mesra tepat di depan pintu masuk apart nomor 132.

"apa lagi ini tuhan kalau mau hukum gua tolong lah di cicil gua capek banget kenapa harus sekaligus seperti ini sih bajingaaan!!"

goresan sebelumya saja masih sangat lembab dan ini,apalagi ini ia harus mendapatkanya lagi, keadaan macam apa ini, remasan pada dadanya semakin menguat, hatinya semakin sakit jantungnya berdetak penuh dengan luka menaik turunkan degupnya.

"haha... bwahahaha... lucu bgt malam ini "tawa miris jeno menggema di dalam lorong.

dua manusia yg sedang melakukan adegan mesra itu pun tersadar dari kegiatanya.

"jen..jeno.. aku bisa jelasin" rengek vera mengejar jeno.

"udah lanjutin aja gua pulang gak papa kok anggap aja gua gak liat".ucap jeno lemah.

vera berusaha menggenggam tangan jeno berusaha menjelaskan namun jeno menampikan tanganya.

"jen jangan gini aku bisa jelasin" vera memohon.

"ver jangan sekarang yah gua lagi capek gak ada tenaga buat dengerin atau pun debat, bahkan buat emosi aja gua gak ada tenaga, udah yah gua pulang, let's break up". final jeno sembari memasuki lift

"gak!! gak!jen gak mau tolong dengerin gua dulu jen jenooo!! gua gak mau putus!" tubuh vera pun meluruh terduduk di depan lift sembari menangis.

———***———

"aarrgghh... sialan kenapa gua nangis sih, kenapa gua lemah banget anjing,

tuhan belum puas yah main-main sama takdir gua, belum cukup kah, apa masih ada lagi? sakit banget bangsat kenapa harus orang yang paling gua sayang yang selalu berhasil membuat gua kecewa, kenpa harus sesakit ini , terus gua harus kemana? gua harus kemana? guaa... guaaa... hhiiikss.. hiikkss" sesak, nafasnya mulai tercekat, pengap di dada, bahkan serasa tercekik, kaki jeno sudah mulai melemah bahkan tubuhnya bergetar saat membuka mobil.

entah akan kemana tujuan laju mobilnya, namun tanpa ia sadari ia tiba di minimarket dekat rumah meyza iy tempat pertama kali meyza dan jeno bertemu.

jeno hanya duduk dan menangkupkan wajahnya menghadap meja, keadaanya sedang kalut bahkan jika ia tertidur di tempat inipun tak masalah baginya.

di temani botol-botol beer jeno meluapkan isi hatinya.

bahkan tanpa ia sadari dari arah belakang ada seseorang yg memandangnya penuh iba, tanganya memberanikan diri untuk mengelus rambut pria di hadapanya.

"capek yaah...?"

jeno sedikit terlonjak, lalu ia membalikan tubuhnya.

" meyzaa...". iya jeno masih menguasai kesadarannya setelah menghabiskan beberapa botol beer.

"hmm.. iy ini gua, boleh gua duduk" lalu meyza mengambil kursi di depan jeno untuk mendekatkan kesisi kursi jeno.

"kenapa harus lo yang ihat gua seberantakan ini sih! gua jadi merasa lemah banget!" ucap jeno dengan lemah.

"kadang kala kita sebagai manusia memang harus kelihatan lemah, biar kita sadar kalo kita manusia, lo harus tau gak selamanya dunia berpihak pada kita, jadi kalo lo bilang lo lemah iy emang seharusnya begitu karena lo manusia bukan tuhan" lanjut meyza

"heh.." jeno dengan senyum smrik nya.

"bukanya semakin terlihat lemah semakin terinjak yah" lanjut jeno

"mmm mungkin! tapi tidak semua kelemahan lo tunjukin pada semua orang bukan? bahkan saat lo bilang lo lemah sekarang, tapi di mata gua lo masih jadi orang yang terlihat kuat!"

"tau apa lo soal gua!" suara yg datar tanpa tenaga.

"gak tau apa-apa! gua melihat dari kacamata gua sebagai orang asing!"

jeno mulai menegakan tubuhnya menatap meyza.

"setelah lo liat gua seperti ini apa masih bisa lo anggap gua kuat?"

meyza pun mengangguk.

tanpa aba-aba jeno menarik tubuh meyza kedalam dekapannya, meyza pun terlonjak kaget jantungnya berdegup kencang begitu tiba-tiba sehingga jantungnya belum bisa menerima adegan secepat ini, tanganya ingin melepas namun....

"biarkan seperti ini dulu, biarin gua lemah di hadapan lo, gua... gua ... hhiikkss.. gua cuma butuh ini" jeno mulai terisak kembali.

tangan yang sebelumnya ingin melepas berakhir mengelus punggung jeno dengan lembut membalas pelukan itu dengan hangat dan damai..

"jangan terlalu keras pada diri sendiri yah, ada kalanya lo boleh nangis kok" ucap meyza.

Ucapan meyza semakin membuat jeno terisak.

"hhiiikkkss... gu..aa gua..hhiikkss takut" jeno bersuara sembari mempererat pelukanya

"hmm ok ok jangan takut ada gua di sini, apa yang membuat lo takut?" tanya meyza sembari mengelus surai halus milik jeno

"guaa...(nafasnya mulai tersenggal) gua takut kehilangan orang-orang yang gua sayang gua takut hhhiikks"

"selama ini lo pasti kesulitan yah? selama ini lo pasti tersiksa dengan keadaan lo?" balas meyza sembari mengelus punggung jeno untuk memberi ketenangan.

dan di balas anggukan oleh jeno.

"semua yang terjadi di hidup lo, bukan kesalahan lo, jadi mulai sekarang berhentilah untuk tersiksa yah?

lo itu berharga, hiduplah untuk bahagia, dan bahagia lah untuk diri lo sendiri!" suara meyza meluruh, matanya mulai berkaca, entahlah namun ia bisa ikut merasakan kesakitan yang jeno rasakan.

jeno semakin memperdalam pelukan yang bahkan pelukan ini lebih hangat dari selimut di rumahnya, lebih menenangkan dari pada botol-botol beer yang ia habiskan, keluh, kesah, ketakutan yang ia pikul selama ini muluruh pergi, menjadikan pundak ini pundak pertama yang menyediakan ketenangan dan kehangatan dalam hatinya.

TO BE CONTENUE....

1
Selfi Selfi
Lanjutkan Thor... semangat 🔥


~saling suport yuk
Aja
Gelut Mulu heran
Aja
jangan di gantungin kelamaan Jen, ayo jadian
Aja
ajisa😭
Aja
lanjut
Aja
ceritanya keren bikin penasaran setiap part ayo cepat up lagi kak
Aja
aduh di bikin penasaran sama jeno dan mika sebenarnya ada apa😭
Aja
baper🥴
Aja
sedih banget deh
Má lúm
Tolong update cepat, jangan biarkan aku mati penasaran 😩
Min meow
Terima kasih sudah menulis cerita yang sangat menghibur dan memikat hati kita semua!
PetrolBomb – Họ sẽ tiễn bạn dưới ngọn lửa.
Terharu banget
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!