My First Love Is My Wife

Semua dokter baru yang akan bekerja di edelstein hospital di persilahkan memperkenalkan diri masing-masing termasuk agni.

agni berdiri dari duduknya, kemudian mengambil mikropon yang ada di depannya.

"selamat siang semuanya, hormat saya untuk kepala rumah sakit edelstein bapak abraham manfredo,bapak direktur atau yang mewakili, ibu wakil direktur dokter renata maheswari auron,tim manajemen rumah sakit, tim bidang keperawatan dan kebidanan,serta rekan rekan sejawat yang sempat hadir hari ini, perkenalkan nama saya agnisa adeline auron(agnisa adelain auron). spesialisasi saya di bagian pediatric, saya lulusan university of Zurich.saya akan bergabung dengan rekan rekan semua yang ada di sini, jadi mohon bimbingan nya, terima kasih dan selamat siang."

begitu lah perkenalan singkat agni di depan para petinggi edelstein hospital.

"bukan kah itu calon menantu ku ren? cantik sekali dia, seperti nya saya tidak salah pilih menantu, pasti agni cocok dengan zevan."mom widya tersenyum melihat agni.

agni kembali duduk di tempatnya, baru saja bok*ngnya menyentuh kursi, pintu ruang rapat itu di buka dari luar, masuklah pria tampan, bertubuh tinggi atletis, dengan aura dingin dan sangat berwibawa.semua mata tertuju padanya, termasuk mata hijau emerald yang duduk di antara kerumunan orang yang berada di ruangan itu.

"selamat siang semuanya, maaf saya terlambat.

mungkin ada yang belum mengenal saya di sini, baiklah saya akan memperkenalkan diri,

saya zevan rafindra abraham direktur dari edelstein hospital.saya ucapkan selamat bergabung kepada semua dokter dokter yang akan mengabdikan diri di rumah sakit ini."

di tempat para dokter baru duduk berkumpul,tampak seorang gadis menatap lurus ke depan,memandang lelaki yang baru saja memperkenalkan dirinya. tak terasa cairan bening lolos dari mata indahnya.

"kak ze, kau kah itu?aku sangat merindukan mu." batin agni. agni harus menggigit bibir bawahnya agar suara tangis nya tidak keluar dari bibirnya.

"dr. agni kamu menangis? ", tanya dokter yang duduk di sampingnya.

" tidak dokter kinar,mataku kelilipan." jawab agni berbohong.

pertemuan selesai setelah satu jam berlalu. semua orang yang ikut dalam pertemuan itu satu persatu meninggalkan ruangan tersebut, menyisakan keluarga Abraham dan mom rena.mereka masih berbincang ketika agni akan keluar dari ruangan itu.belum sempat agni membuka pintu ruangan, mom rena

memanggilnya.

"dokter agni. "agni membalikkan badannya, melepas pegangan tangan nya dari gagang pintu, melihat sekilas ke arah lelaki yang berdiri di samping tuan Abraham. kedua pasang mata itu bertemu.jantung agni berdetak sangat cepat, dengan segera dia mengalihkan pandangannya ke arah mom rena yang sejak tadi memanggilnya.

" i- i - iya dok,"jawab agni terbata mencoba menetralkan debaran jantung nya.

"kemari sebentar ."agni mendekat ke arah mommynya.

agni berdiri di samping mom rena, "dokter agni kenalkan beliau pak Abraham pemilik edelstein grup dan istrinya ibu widya,"agni mengulurkan tangannya,menjabat tangan keduanya bergantian.saat agni akan menjabat tangan ibu widya, seketika itu pula ibu widya memeluk nya.

"selamat datang dokter agni,saya sangat senang kamu bergabung di rumah sakit kami, dannn

kamu sangat cantik,mom senang mommy mu melahirkan putri cantik sepertimu."bisik mom widya di samping telinga agni membuat agni kaget dan tersenyum aneh mendengar apa yang barusan di katakan ibu widya kepadanya.ibu widya melepaskan pelukan nya dengan senyuman penuh arti.

"ooh iya dokter agni,kenalkan ini zevan, dia putra sulung tante. "

dengan wajah datar sedatar meja pingpong dia menjabat tangan agni. "zevan".

"agni."jawab agni dengan senyum yang sangat di paksakan.

" dokter agni ini adalah putri semata wayang nya tante rena van. "ibu widya menjelaskan kepada zevan.

zevan hanya tersenyum tipis menanggapi penjelasan mommynya.

"ayo dokter agni, tante tunjukkan ruangan mu. " ibu widya menarik tangan agni agar mereka berjalan beriringan.

"panggil agni saja tante."agni mersa risih dengan perlakuan ibu widya kepada nya.

mereka berempat menyusuri lorong rumah sakit,begitu banyak yang mereka bicarakan, sampai tidak terasa mereka tiba di depan ruangan bertuliskan pediatric room.

"ini ruangan mu agni, sign board untuk di depan ruangan mu dan di atas meja kerjamu besok baru selesai." tuan Abraham menjelaskan.

"baiklah aku tinggal dulu ya, silahkan lihat lihat ruangan nya. kalau ada yang kamu butuhkan bilang sama tante."

"tidak ada kok tante, Terima kasih banyak atas perhatian nya untuk agni."mereka meninggalkan agni di depan ruangan tersebut.lima menit kemudian,

" apa yang kamu miliki sampai mommy ku begitu menyukaimu? agni yang sudah ingin masuk ke dalam ruangan nya berbalik melihat zevan yang ternyata masih setia berdiri di depan ruangan tempat agni akan bekerja.

"maksudnya? " agni bingung dengan pertanyaan zevan.

" ibumu,kamu pasti memanfaat kan kekuasaan nya sebagai wakil direktur di edelstein agar kamu bisa dengan entengnya menginjakkan kaki mu di rumah sakit ini tanpa melalui semua prosedur yang sudah kami terapkan sebelumnya." zevan dengan mulut pedasnya mulai menghakimi agni.

agni terdiam mendengar kan setiap kata kata yang di ucapkan zevan.perih sekali rasanya."haruskah seperti ini sikap mu padaku setelah sekian lama kita tidak bertemu kak ze? "batin agni. hampir saja dia meneteskan cairan bening dari mata indahnya,namun sekuat tenaga dia menahannya.

agni memperlihatkan senyum palsunya di hadapan zevan,kemudian" anggaplah seperti itu tuan zevan, saya bisa mendapatkan pekerjaan di rumah sakit yang besar dan terkenal ini dan saya juga tidak harus mengikuti prosedur pemilihan dokter spesialis itu semua berkat mommy saya.baiklah tuan zevan, saya rasa pembicaraan kita hari ini sudah cukup, saya akan masuk ke ruangan saya dan segera menghubungi tante widya karena sepertinya masih banyak yang saya butuhkan untuk membenahi ruangan ini.agni meninggalkan zevan yang masih berdiri di tempatnya,sebelum memasuki ruangannya dan menutup pintu,agni berbalik menatap zevan kembali,dengan senyuman yang di pasang seindah mungkin,agni berbicara kembali. "ohiya hampir saja saya lupa, terima kasih atas sambutannya yang luar biasa ini tuan zevan rafindra Abraham, saya sangat tersentuh atas perhatian tuan kepada saya." setelah berkata seperti itu, agni menutup pintu ruangannya. cairan bening yang di tahannya sejak tadi sudah mulai mengalir di wajah sendunya.

"sepertinya kau tidak mengenaliku kak ze? "

setelah agni masuk ke dalam ruangannya, zevan pun berjalan meninggalkan tempat tersebut.

"ada apa denganku? kenapa aku harus sekasar itu tadi ? tapi entahlah baru pertama kali melihatnya tapi rasanya aku nyaman bersamanya.

aahhh sudahlah, tidak perlu dipikirkan, toh yang ku katakan tadi benar adanya. "zevan terus bermonolog dalam hatinya,hingga tidak terasa, dia sudah berada di depan ruangan bertuliskan director. baru saja dia membuka pintu, dari dalam sudah terdengar suara merdu seorang wanita.

"sayaaaaang, aku merindukanmu, kamu dari mana saja, dari tadi aku menunggumu di sini." stella berjalan ke arah zevan dan memeluknya.

...****************...