Evelyn Arasely adalah seorang gadis manis yang periang.putri tunggal Bapak Walikota Sofyan Martadinata. kehidupannya yang serba berkecukupan menjadikannya seorang putri di istana sang Ayah. suatu ketika di kampus yang bergengsi tempat dia mengenyam pendidikan, kedatangan seorang Mahasiswa yang tadinya nonaktif namun kembali melanjutkan kuliahnya satu jurusan dengan Evelyn Arasely di Fakultas Hukum dan Tata Negara. Evelyn Arasely sangat tertarik dengan Seniornya itu. Sagara Abhiseva nama sang Senior pria yang sangat pendiam,dingin dan terkesan angkuh,dengan pesona wajah tampannya,kulitnya yang putih dan postur tubuh yang tinggi menjulang, membuat Sagara Abhiseva sangat menarik perhatian kaum hawa di kampus itu,termasuk Evelyn Arasely. hingga suatu saat Evelyn Arasely berhasil merebut perhatian dan hati Sagara Abhiseva. mereka pun menjadi sepasang kekasih yang nampak bahagia hingga terjadi sesuatu kepada keluarga Evelyn Arasely yang membuat mereka terpaksa harus terpisah jauh.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon snow white, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 12
Sagara Abhiseva dan Rafael Nelson kembali ke kantor Firma Hukum A & E.
Saat masuk ke ruangannya mata Sagara Abhiseva tertumpu pada sofa relaksasi,nampak Evelyn Arasely terbaring di sana,baru saja berniat memarahinya,namun Sagara Abhiseva urung melakukannya saat melihat Evelyn Arasely tertidur.
Sagara Abhiseva menarik nafas panjang.
"Beraninya kau tertidur seperti ini di tempat seorang pria" gumam Sagara Abhiseva seraya menatap Evelyn Arasely
Vann William nampak masuk.
"Ohh maaf,Pak Sagara sudah datang? saya baru mencarikan obat untuk Nona Evelyn Arasely,tadi dia mengeluh sakit kepala,jadi saya menyuruhnya untuk baring sebentar sambil saya mengambil obat" ucap Vann William
"Pergilah" ucap Sagara Abhiseva seraya mengaguk
Vann William pun beranjak keluar setelah meletakkan obat di atas meja.
Sagara Abhiseva meraba kening Evelyn Arasely.
terasa hangat. dia pun meraih coat panjang miliknya dan menutupi tubuh Evelyn Arasely.
Sagara Abhiseva segera melanjutkan pekerjaannya. memeriksa satu persatu berkas milik Pak Sofyan Martadinata. kening Sagara Abhiseva berkerut saat membaca nama sebuah pabrik yang tertulis di kertas itu, PT.Mutiara Steel Titanium dan PT. Industri Steel Garuda
"Pak Sagara,saya sudah mencari arsip-arsip itu, dan anehnya file itu terkunci di level pengamanan yang ketat bahkan nomor id card ku tertolak" ucap Rafael Nelson
Sagara Abhiseva mengangkat wajahnya menatap Rafael Nelson.
"Terkunci? mengapa ada arsip rahasia di Firma Hukum ini tanpa sepengetahuanku? minta departemen IT membukanya sekarang" ucap Sagara Abhiseva
"Baik Pak" ucap Rafael Nelson
"Seperti dugaanku sebelumnya,kasus Pak Sofyan Martadinata ini melibatkan banyak pihak, termasuk Pabrik kedua orangtuaku, PT. Mutiara Steel Titanium milik Ayahku hingga tahun 2013 dinyatakan bangkrut dan diakusisi,tapi kami tidak tahu pihak ketiga mana yang melakukan akusisi itu,tadi aku baru membacanya ternyata PT. Industri Steel Garuda lah yang melakukan akusisi" ucap Sagara Abhiseva
"Dan apa hubungan antara kedua pabrik itu dengan Pak Sofyan Martadinata?" tanya Rafael Nelson
"Saat pabrik kedua orangtuaku bangkrut,dan PT. Industri Steel Garuda ingin melakukan akusisi, Pak Sofyan Martadinata lah yang menandatangani ijin masuk PT. Industri Steel Garuda termasuk penjualan tanah pabrik itu,Pak Sofyan Martadinata lah yang memberikan ijin pengembang kepada PT. Industri Steel Garuda,lalu pada tahun 2017 Pak Sofyan Martadinata dinonaktifkan dari jabatannya sebagai Walikota karena terjerat kasus suap, money laundry dan penyalahgunaan APBD" ucap Sagara Abhiseva
"Dan jika tebakanku benar,Firma Hukum yang ditunjuk untuk oleh Pak Sofyan Martadinata adalah Firma Hukum A & E ini,masih dibawah Pimpinan Pak Arthur Hasibuan dan Ketua tim pengacaranya Daniel Ryder" ucap Rafael Nelson
Sagara Abhiseva menarik nafas panjang.
"Ponsel Evelyn Arasely adalah kunci kasus ini, mengapa ponsel itu harus dihilangkan jika tidak ada sesuatu yang penting didalamnya" ucap Sagara Abhiseva seraya menoleh kearah Evelyn Arasely yang masih tertidur nyenyak.
Jam menunjukkan pukul setengah enam,saat Evelyn Arasely mulai terbangun,menggeliat dan meregangkan badannya,sesaat mengerjapkan matanya dan akhirnya tersadar dan terkejut
"Aduh... aku kan tidak di apartemen ku,bodoh... kenapa tidurku begitu nyenyak sih?" gumam Evelyn Arasely seraya menepuk jidatnya sendiri
Buru-buru dia terbangun,dan menyentuh coat panjang di atas tubuhnya
"Milik siapa ini?" gumamnya seraya mengangkat coat itu
"Kau sudah bangun?" sebuah suara bariton membuatnya mengangkat wajahnya mendongak
"Kak Saga... Pak Sagara,ma... maaf... aku... aku ketiduran,kepalaku sangat sakit tadi,jadi aku berbaring sebentar,tapi... itu malah ketiduran" ucap Evelyn Arasely terbata-bata
Sagara Abhiseva melangkah mendekati Evelyn Arasely lalu menatap lekat wajah Evelyn Arasely hanya berjarak lima centi,Evelyn Arasely bahkan bisa merasakan nafas Sagara Abhiseva diwajahnya.
Evelyn Arasely tiba-tiba menutup bibirnya. Sagara Abhiseva hanya tersenyum tipis,lalu menarik coat nya seraya beranjak
"Jangan pernah berani tidur seperti itu ditempat pria lain" ucap Sagara Abhiseva seraya berlalu
Evelyn Arasely pun menarik nafas lega,dan ikut beranjak,mengambil tas nya,melangkah keluar.
"Pak Vann,mengapa kau tidak membangunkan ku tadi?" tanya Evelyn Arasely saat keluar dari kamar mandi
Vann William hanya tersenyum kecil
"Maaf Nona Evelyn,Pak Sagara melarangku membangunkan anda" ucap Vann William
"Ha... Kak Saga... Pak Sagara?" ucap Evelyn Arasely
Vann William hanya mengangkat bahunya.
Evelyn Arasely pun melangkah keluar dari lift.
"Nona Evelyn,apakah kau akan pulang?" tanya Paul Wilson
"Hei Paul,iya... kau juga akan pulang?" tanya Evelyn Arasely pula
"Hhhmmm... ayo kita menunggu taksi bersama saja" ucap Paul Wilson
Mereka pun berdiri dihalte bus saat mobil Sagara Abhiseva lewat.
"Kau sudah cukup sehat rupanya" gumam Sagara Abhiseva seraya menatap tajam Evelyn Arasely
Sebuah rumah pantai di Hawaii
Terdengar alunan musik lokal dari minicompo
Daniel Ryder nampak membaca email yang masuk di laptopnya.
*Sagara Abhiseva turun tangan langsung menyelesaikan peninjauan kembali kasus Sofyan Martadinata.
Tulis asisten Arthur Hasibuan dalam email-nya itu.
Sebelum Firma Hukum A & E diambil alih oleh Sagara Abhiseva,Daniel Ryder selaku Ketua Tim Pengacara di Firma Hukum lama dibawah pimpinan Arthur Hasibuan,dijuluki singanya Firma Hukum Arthur Partner,segala kasus selesai dengan bijak ditangan dingin Daniel Ryder tanpa ada cela yang bisa dijatuhkan oleh musuh.
Dari Daniel Ryder lah Sagara Abhiseva banyak belajar menjadi seorang pengacara hebat,Daniel Ryder juga merupakan senior Sagara Abhiseva saat kuliah sebelum Sagara Abhiseva cuti pada tahun 2013.
Namun pada tahun 2019,Daniel Ryder memilih mundur dari Firma Hukum Arthur Partner dan menyerahkannya kepada Sagara Abhiseva yang saat itu masih berstatus pengacara muda namun Sagara Abhiseva merupakan anak angkat dari Arthur Hasibuan
Sagara Abhiseva pun menanamkan saham dalam bentuk akusisi terhadap Firma Hukum Arthur Partner yang sekarang berganti nama menjadi Firma Hukum A & E Partner. Sagara Abhiseva berhasil mengangkat kembali derajat kepopouleran Firma Hukum A & E hingga sampai detik ini masuk dalam posisi tiga besar Firma Hukum terbesar di Kota B.
Daniel Ryder menghisap rokoknya dalam seraya mengetuk pinggiran meja,berpikir sejenak.
*Pastikan ponsel itu aman,aku akan segera pulang, tunggu sanksi administrasi ku selesai
Balas Daniel Ryder lalu mematikan rokoknya.
"Sagara Abhiseva,sudah hebat rupanya kau anak bawang" gumam Daniel Ryder tersenyum sinis
