NovelToon NovelToon
Dia Yang Mencintaiku

Dia Yang Mencintaiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Percintaan Konglomerat / Teen Angst / Teen School/College / Bullying di Tempat Kerja
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Lovely 12345

Cerita cinta tentang anak SMA yang terjadi karena tindakan bullying terhadap Hani si siswi gendut tapi manis dan cantik.
Nindy yang merasa mudah memanfaatkan situasi untuk mengambil keuntungan dari Hani. Sengaja meminta ganti rugi kepada Hani atas kerusakan HP yang tidak Hani lakukan.
sejak saat itu Hani menjadi target pembullyan, beruntunglah Hani ada seorang kakak kelas Yang mau menolongnya.
Bagaimana kelanjutan ceritanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lovely 12345, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Malu Malu Meong

"Apa yang telah aku lakukan, ah... Aku sangat malu... Bagaimana aku bisa dengan berani balas mencium bibir kak Bimo, sekarang aku merasa malu kalau harus ketemu muka dengan kak Bimo. Aku harus bagaimana kalau bertemu dengan kak Bimo besok?"

-- Hani --

"Aku sungguh merindukan pipi chubynya yang selalu merona tiap aku goda."

-- Bimo --

Banyak orang bilang kalau masa SMA adalah masa masa paling indah. Karena di masa inilah kita merasakan indahnya jatuh cinta dan indahnya dicintai. Ketika cinta itu saling memiliki maka semakin egois hati kita, sejatinya cinta ingin selalu menunjukkan rasanya. Meskipun orang lain mencibir cinta yang kita rasakan, namun hati tak akan perduli.

Author

\=\=\=\=

Keesokan harinya

Pagi ini, pagi pagi sekali Bimo sudah memarkirkan mobilnya di halaman depan rumah Hani. Dia yang biasanya lebih nyaman menggunakan motor butut kesayangannya jika berangkat ke sekolah, kini mengganti motor butut itu menjadi mobil BMW edisi terbatas.

Awalnya dia tidak ingin menaiki mobil mewahnya, karena dia lebih suka menjadi orang yang sederhana di depan mata teman temannya. Semua itu agar Bimo bisa mengetahui siapa saja orang yang akan tulus berteman dengannya, namun semua pendiriannya gugur karena dia ingin membuat Hani lebih nyaman. Lama dia berpikir apakah harus menceritakan semuanya kepada om Danu atau biarkan saja sampai ketahuan sendiri. Bimbang yang Bimo rasakan membuat dia ragu ragu untuk melangkah masuk saat ini, namun entah dari mana asalnya Bimo pada akhirnya memberanikan diri untuk masuk ke dalam rumah Hani dan berniat untuk menjelaskan semuanya kepada om Danu. Meski hatinya gentar tapi dia menguatkan diri untuk tetap maju.

"Duh.. kalo aku ngomong trus nanti om Danu ngelarang gimana nasib aku sama Hani... Masa baru jadian harus putus?" Ucap Bimo lirih, sambil tetap melangkahkan kakinya menuju pintu rumah Hani.

"Tapi kalo aku gak jujur, terus om Danu tau dengan sendirinya pasti dia juga bakalan marah besar?" Lirih Bimo lagi. Tanpa terasa kalau dirinya sudah berdiri tepat di depan pintu utama keluarga Hani, memang sengaja Bimo memarkirkan mobilnya di dekat gerbang dan sedikit berjalan menuju pintu utama melalui taman karena jujur saja Bimo butuh waktu untuk berpikir.

"Selamat pagi, om... Tante...", sapa Bimo setelah dipersilahkan masuk oleh pelayan.

"Pagi nak.. mari... sini duduk bareng kita sarapan bersama yah!" Ucap ayah Danu ramah, dia sudah tahu kalau Bimo datang dari laporan satpam di gerbang depan.

"Eh... Itu... Anu... Om sa... Saya tunggu di depan saja om... Silahkan Om dan keluarga nikmati dulu sarapannya" ucap Bimo malu malu dan sedikit gugup.

"Eh.. loh kok begitu... Ayo sini duduk tante sudah siapin ini piring Bimo, sebentar lagi juga Hani turun" ucap Bunda Jasmin.

"Eh... Ini... Ma... Maaf kalau saya...", ucap Bimo terputus saat mendengar suara Hani menyapanya.

"Loh... Kak Bimo kok di sini? Apa ada perlu sama ayah?", tanya Hani.

"I... Itu..." Ucap Bimo kembali terbata. Namun lagi lagi belum selesai dirinya berbicara, kembali ucapannya dipotong oleh ayah Danu.

"Sudah... Sudah... Nak Bimo ayo silahkan duduk tidak usah malu malu, ini sudah ada Haninya. Ayo kita sarapan sama sama dulu...", ucap ayah dengan gestur mempersilahkan.

Bimo yang saat ini perutnya tiba tiba merasa kram, memutuskan untuk duduk bergabung sarapan bersama. Mungkin karena rasa cemas yang berlebihan perut Bimo semakin sakit, namun karena dia tamu di rumah kekasihnya yang belum dapat surat ijin pacaran, membuatnya harus menahan rasa sakit itu sampai sampai keningnya mengeluarkan keringat dingin.

"Nak Bimo kamu sakit?" Tanya bunda Jasmin sambil memegang dahi Bimo dengan raut wajah khawatir.

"Eh itu... Sa... Saya merasa perut saya seperti kram tante" ucap Bimo jujur dan apa adanya.

"Bi... Bibi.. tolong ambilkan segelas air hangat dan kantong kompres isi air hangat yah cepat!!!" Titah bunda.

Setelahnya semua orang yang ada di meja makan saat ini menatap Bimo dengan perasaan khawatir.

Bimo yang menjadi pusat perhatian merasa salah tingkah, karena sudah mengganggu ritual sarapan pagi mereka karena perutnya yang kram akibat terlalu cemas.

"Ah.. om dan tante tidak perlu cemas, kalau saya sedang grogi berlebihan akan kram seperti ini", ucap Bimo malu malu sambil menahan perutnya yang kram.

"Loh... Emang kak Bimo grogi kenapa?", tanya Hani polos.

"Iya... Itu saya.. saya..", ucap Bimo tergugup.

"Kalian ini.. malah bahas yang gak penting, ini nak Bimo di minum dulu air hangatnya, sama ini kantung kompresnya taruh di sebelah sini", ucap bunda Jasmin yang terbiasa cekatan saat menangani anak anaknya sakit.

Ayah Danu masih memperhatikan Bimo yang meringis.

"Anak ini sebenarnya saya tahu kenapa dia grogi, tapi saya mau dia yang mengatakannya sendiri, pakai acara malu-malu meong segala", batin ayah Danu.

"Ini terima kasih banyak om.. tante.. saya sangat berterima kasih atas bantuannya. Dan saya minta maaf malah membuat tuan rumah repot seperti ini", ucap Bimo sopan.

"Aduh jangan bilang begitu, kamu gak ngerepotin om dan tante. Namanya juga sakit, sudah biasa tante nanganinya anak anak ini kalau sedang sakit", ucap bunda Jasmin tulus.

"Sudah ayok sekarang kita harus sarapan, kalau tidak nanti kalian akan terlambat. Ayo papah juga, nanti setelah makan baru kita ngobrol ngobrol lagi", ucap bunda Jasmin.

Mereka pun akhirnya makan bersama dengan suasana hangat, Bimo masih merasa grogi saat duduk makan bersama keluarga Hani. Setelah selesai ritual sarapan bersama, Bimo dan ayah Danu pindah duduk ke ruang tamu, saat ini masih banyak waktu yang tersisa.

"Ini kesempatanku untuk menyampaikan niatku, atau tidak sama sekali. Aku harus berani...", batin Bimo menyemangati dirinya sendiri.

"Begini om Danu, sebelumnya Bimo minta maaf kalau harus meminta waktu om sebentar. Sebelumnya tujuan saya ke sini pagi ini, saya mau meminta ijin kepada om. Apa boleh kalau saya mendekati Hani dan menjalin hubungan dengan Hani... Om?", tanya Bimo dengan perasaan yang sulit diartikan sangking bercampur aduk.

.....

"Duh.. anak bunda semakin besar, semakin cantik. Malah sekarang ada pengagumnya, tapi kalau anak yang dekati kamu seperti nak Bimo bunda sih setuju banget loh!" Ucap bunda sambil menyiapkan bekal untuk Hani.

"Ah bunda apa sih... Aku kan jadi gak enak sama kak Bimo nanti...", ucap Hani malu malu.

"Halah... Kamu tuh pakek acara malu malu, mama lihat dari gelagat nak Bimo yang biasanya kalem dan tenang, sekarang malah pakai acara malu malu", ucap bunda.

Setelahnya Hani telah bergabung dengan ayah Danu dan Bimo, mereka segera berpamitan.

Saat Bimo mengambil mobilnya hani dan bunda terkejut namun waktu sudah menunjukkan kalau mereka harus segera bergegas agar tidak terlambat jadi mereka menyimpan keterkejutannya itu.

"Hani... Ayo silahkan masuk", ucap Bimo santai.

"Om dan tante kami pamit dulu yah..?", ucap Bimo sopan.

"Nak Bimo ingat apa yang om pesankan", ucap ayah Danu sambil menepuk pundak Bimo penuh tekanan.

\=\=\=\=

TBC

1
Lovely 😍
Bantu Author dengan komentar di setiap bab nya yah kak 🙏 matur suwun sanget nggeh
Lovely 😍
Semoga kakak pembaca semua suka dengan karya author 🤲🙏
Lovely 😍
Mohon Bantu dukungannya kak 🥰🙏
jangan lupa berikan ulasan positif dan ikuti akun author yah kak 🤲
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!