Janda Perawan

keli dan rafa tersenyum bahagia mendengar apa yang dikatakan niko. ferdi pun bingung dengan keputusan yang diambil oleh niko

setelah kepergian kedua sejoli yang bersekongkol jahat itu. niko terduduk lemas entah apa yang membuatnya melemah pada keli jika niko yakin bukan dia ayahnya

"saya akan dukung apapun keputusanmu, akan saya siapkan untuk acaranya" ferdi mengerti masalah pelik yang menimpa bos dan sahabatnya dan tak mau menambah beban niko lagi

ferfi membiarkan niko tenang dan meninggalkan ruangannya. hal pertama yang dilakukan oleh ferdi adalah menghubungi kantor yang mengurusi pernikahan

meski berat tapi itulah yang bisa ferdi lakukan

setelahnya ferdi menghubungi niken dan menjelaskan kebenrannya. niken terkejut namun ferdi meminta niken hanya memberikan dukungan pada kakaknya yang sedang menjalani hukuman atau ujian

niken mengiyakan saran dari ferdi, orang tua niko belum dikasih tau semua sepakat jika akan memberitahukan ketika sudah sembuh dan pulang ke indonesia nanti

"semua siap, niken sudah tahu dan saya harap ini keputusan yang tepat. kau akan selali mendapatkan dukungan dari saya dan juga keluarga!" ferdi kembali keruangan ferdi dan melaporkan persiapan acara yang tak pernah diharapkan

niko sedanh sibuk bekerja seolah tak terjadi apapun padanya

"terima kasih fer, kamu bisa kembali bekerja! pastikan semua karyawan mendapatkan gajinya dengan benar besok" niko kembali fokus pada pekerjaannya

"baik pak, saya kembali keruangan" ferdi tak tega sebenanrnya

"adel bisa keruangan saya!" ferdi meminta adel keruangannya saat melewati ruangan adel

"iya pak!" adel mengikuti langkah kaki ferdi

"kamu kenal kedua orang yang datang tadi bukan?" tanya ferdi yang melihat sendiri ketiganya bertengkar meski tak tau apa yang mereka ributkan

"iiiyaa pak!" adel bingung mau menjawab apa

ia tak mau dipaksa jadi saksi siapapun. kini hatinya sudah bertekad berpisah dengan rafa apapun yang terjadi dan tak mau memikirkan masalah orang lain lagi

benar dia egois tapi adel terlalu banyak memikirkan orang lain hingga dirinya yang paling terluka

"apa yang kamu ketahui tentang keduanya!" tanya ferdi

"saya mantan istri pria tadi pak, sisanya saya tidak ada urusan apapun dengan mereka" adel mengatakan yang sebenarnya tapi tak semuanya ia katakan

"baiklah kembali keruanganmu!" ferfi putus asa siapa lagi yang dapat membantu masalah ini

niko yang semula mengelak pun sekarang pasrah begitu saja pada nasibnya

****

persiapan pernikahan sederhana pun dilakukan tiga hari berlalu begitu saja. niko menghabiskannya dengan bekerja dan lembur dikantor agar tak terlalu memikirkan masalah yang dihadapi saat ini

"kak semua sudah siap tinggal menunggu penghulunnya, niken juga sudah katakan pada papa dan mama. mereka memberikan keputusan pada kakak dan kami akan selalu mendukungmu kak" niken memeluk kakaknya sedih

tangisannya merasakan betapa kakaknya saat ini tengah menahan lukannya sendirian

"sudah jangan menangis kakak tak akan mati tenang saja!" niko masih saja bercanda meski senyumnya palsu

"kakak!" niken memukul lengan kakaknya

"hai niken!" disti teman kuliah niken datang untuk membantu persiapan yang mendadak

tadinya niken ingin meminta adel tapi niko melarangnya karena adel sedang sibuk alasan niko

"hai disti terima kasih sudah datang, ayo duduk!" niken menyambut temannya itu karena niken tak tau harus meminta temani siapa lagi

"kau tampan sekali niko!" ferdi memuji sahabatnya yang akan mengakhiri masa lajangnya meski bukan yang diharapkan

"geli saya dengarnya! sana pergi!" niko mulai mencair tak seperti sebelumnya

mungkin dia berfikir untuk menerima takdirnya ini.

keli datang dengan diantar satu orang lelaki dewasa dan juga rafa yang selalu ada disampingnya bak perangko menempel terus pada keli

"semuanya siap!" tanya penghulu yang baru tiba dan niko meminta segera melakukan proses pernikahan

"siap dong pak!" jawab keli penuh kebahagian berbading terbalik dengan niko yang menampilkan wajah datarnya

penghulu mengucapkan kalimat dan kemudian menngerakan tangan untuk kode bahwa niko harus menjawabnya dengan kalimat yang seharusnya

"saya terima...." niko terhenti

"tunggu!!"

"tunggu dulu"