bara seorang yang terlahir dari keluarga biasa saja yang akhirnya membawanya bekerja sebagai kuli pengangkut pasir sebelum akhirnya mondok di pondok pesantren Al hijrah yang dipimpin oleh kyai Muhadi dan akhirnya membuat bara sebagai seorang detektif handal karena pondok pesantren Al hijrah telah lama bekerja sama dengan instansi pemerintah untuk mencetak para mata mata banyak kasus yang dipecahkan sampai pada akhirnya bara mengetahui bahwa dua dulu adalah anak yang salah ambil waktu melahirkan di sebuah klinik dan identitas sebenarnya adalah anak ahli waris keluarga terkaya nomor 2 di negeri ini bagaimana kisahnya selanjutnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bara Izzanudin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 26 MENDATANGI PERSEMBUNYIAN ERIK TAMTOMO
Setelah mendapat informasi dari ustad muzzaki tentang berapa orang yang ada di dalam rumah dan berapa orang yang mempunyai kemampuan ilmu bela diri serta yang memegang senjata api aku bertekad pagi siang ini aku mendatangi rumah persembunyian itu.aku berpenampilan dengan memakai kumis palsu dan topeng wajah karena aku takut reza mengenaliku sebab reza ada di rumah tersebut
Dan andari lah penyemangatku untuk segera menyelesaikan kasus ini kalau bisa hari ini selesai kenapa meski harus besok!.karens sku sudah berharap untuk segera merencanakan masa depanku bersamanya sesegera mungkin. Maksudnya aku harus memastikan lagi apakah dia belum menikah dan kalau belum menikah apakah dia tidak mempunyai calon lalu apakah mau menikah denganku biar aku tidak lagi sepenasaran ini lagi.
Setelah semua persiapan dilakukan dan tadi malam melihat tayangan vidio cara reparasi pendingin ruangan meskipun belum mahir benar karena dari kecil sering tinggal di pegunungan jadi pendingin ruangan tidak diperlukan disana udara dingin yang yang kadang terjadi sampai seharian menjadi alasannya bahkan hanya beberapa saja yang memiliki kulkas karena sayuran tidak mudah busuk jika hanya di simpan di lemari biasa karena dinginnya udara di kampungku.
Jikalau pun ada di rumah warga kampungku yang terpasang AC pastilah patut dipertanyakan dari apa terbuat kulitnya sampai udara yang pada makam hari bisa menyentuh minus empat derajat dan kadang di musim kemarau muncul bulir bulir es di daun daun di puncak gunung.
Semua demi andari apapun akan aku hadapi resiko yang mungkin timbul. Kapan perlu aku harus mengorbankan apa saja asal bukti yang kucari terkait kematian seorang pengusaha setelah ninu ninu di sebuah hotel di kota surakarta bisa aku ungkap. Setelah singgah di bengkel AC yang merupakan salah satu informan dari pondok pesantren Al hijrah dimana pemiliknya dahulu salah satu murid pondok pesantren dan berhasil membuka usaha pendingin ruangan yang cukup ternama di kota ini orang luar tidak akan menaruh curiga jika bengkel reparasi AC yang diberi nama Ahmad AC itu merupakan bagian intelijen negara.
Dengan menggunakan kartu nama pegawai Ahmad AC aku menuju rumah persembunyian Eric tamtomo dengan mengendarai sepeda motor mungkin motor ini akan menjadi kenangan mahal jika andari ada di belakangku membonceng ah....kenapa mesti bayangannya yang tidak bisa aku hilangkan dari ingatanku.
Aku dilanda bimbang ketila rumah yang menjadi tempat mereka berkumpul utu semakin dekat bagaimana aku masuk kerumah itu tidak mungkin aku langsung masuk ke dalam rumah bertingkat gratis tiga dengan cat berwarna hijau itu sekedar menanyakan apakah ada kerusakan AC ato apapun itu. Aku harus mencari cara hingga muncul ideku untuk mendatangi dahulu rumah di sebelah nya terlebih dahulu kebetulan saat itu ada ibu ibu muda sedang menyapu halaman rumah.
Hingga tiba tiba datanglah mobil keluaran terbaru yang pastinya berharga mahal masuk ke halaman rumah itu dengan membuktikan klakson keras keras hingga seseorang yang kemungkinan penjaga rumah datang tergopoh gopoh membukakan gerbang hingga keluarlah orang di dalam mobil seorang laki laki dengan perawatan tinggi ". Kemana saja kau lama benar membuka gerbang". Gertaknya keras hingga aku bisa mendengarnya. Erik!! Batinku iya orang yang turun dari mobil itu erik kemudian seorang wanita juga keluar dari mobil dengan pakaian sexi nya dengan rambut yang sudah acak acakan serta lipstik ya yang sudah belepotan dan aku tidak salah lagi itu vina aku terkesiap. Tapi yang aku keran kenapa vina sepertinya baru mendapat kekerasan karena mukanya terlihat memar dan membiru serta bengkak sungguh sangat menyedihkan sekali keadaan vina saat ini.
Ada perasaan sedih dalam hatiku melihatnya saat ini karena dahulu aku sudah pernah berusaha menyadarkannya tapi ap boleh buat dia memilih takdirnya sendiri kembali ke jalan kelam sebagai wanita panggilan jadi aku harus menepikan empatiku karena untuk apa lagi aku mengkasihani perempuan yang tidak mengkasihani dirinya sendiri dan diajak kembali ke jalan yang benar tidak mau....
Aku bimbang aku bisa saja langsung mengendap endap ke rumahnya tapi itu sangat berbahaya bagiku meskipun aku sudah siap dengan segala resiko sebagai seorang terik sandi tapi bukan berarti juga tanpa perhitungan karena ada kemungkinan vina mengenaliku karena pernah bertemu denganku sebelumnya.
Akhirnya aku mendapatkan ide setelah tadi sempat hanyut karena teriakan erik sehingga skenario yang sudah aku susun berantakan. Senyumku mengembang aku harus menjadi seorang pendekar yang pantang pulang sebelum menang atau semua urusanku selesai hari ini.....
Aku harus tetap menjadi teknisi AC dengan menawarkan jasa membersihkan pendingin ruangan itu do rumah rumah hingga akupun berhenti d rumah didepan rumah yang aku tuju saat ada seorang ibu muda sedang menyapu halaman ". Selamat pagi ibu mungkin bila ibu membutuhkan untuk membersihkan AC tadi saya ada dapat informasi kalo ibu sedang membutuhkan teknisi AC". Oh tidak ada mas atau mungkin rumah di depan itu mungkin rumah nyonya hana !!!". Nyonya hana". Ujarku iya beliau yang mantan istri pak didik yang kaya raya itu lho....".
". Ohhh begitu ya bu kalau begitu terima kasih informasinya ya bu saya akan ke rumah itu ". Ketika aku akan pamit dan meninggalkan ibu itu beliau berteriak memanggilku". E....e...mas itu ada pak agus yang biasa bersih bersih di rumah bu hana sebentar saya panggilan biar sampean nanti di antar pak agus ke depan". O begitu ya bu terima kasih banyak bu kalau begitu ". Kataku.
". Pak....pak....pak agus ini ada kayanya rumah bu hana sedang membutuhkan teknisi AC ini orangnya sudah datang ". Ujar ibu muda tadi ". Kening pal agus mengkerut seperti nya mencoba berpikir apa majikannya itu benar benar memerlukan teknisi AC tapi dia tidak berani menolak kalau ternyata majikannya itu memerlukan teknisi AC bisa bisa dia di marahi habis habiskan.
". O...begitu ya mbak ida!" Termyata ibu muda tadi bernama ida .kalau begitu biar ikut saya saja mari mas....kemudian pak agus mengajakku masuk ke rumah bertingkat tiga itu sambil berjalan masuk aku mencoba menempelkan Micro kamera berbentuk kudu kudu atau serangga di setiap tempat yang sekira bisa merekam kejadian nanti sehingga bisa dijadikan bukti pendukung.....di pekarangan rumah terlihat sepi dari informasi ustad muzzaki dirumah itu paling tidak ada sepuluh orang dengan empat orang yang ahli beladiri serta ada orang juga yang terampil menggunakan senjata api sehingga aku harus hati hati dan waspada...hingga ketika pintu rumah di buka aku di suruh menunggu sementara pak agus akan menanyakan majikannya dahulu....". Sebentar mas saya tanyakan nyonya dulu sampean duduklah disini dulu". Kata pak agus sambil mempersilahkan aku duduk di kursi yang ada dibuang tamu....aku amati rumah ini sangat luas dengan hiasan yang menurutku sangat mahal seperti karpet pigura dan ada yang menarik perhatianku yaitu di sebuah ruangan yang sedikit terbuka terlihat beberapa bungkus cokelat muncul dugaanku bahwa itu adalah narkoba.....
