Maryam zulaikha Pranata gadis cantik usia 19thn yang masih kuliah ini harus mencoba ikhlas menerima lamaran seorang penguasaha tampan duda 1 anak yang kehilangan istrinya saat melahirkan putranya... Dari awal menikah sang pengusaha yang bernama Saddam Wijaya (28thn) itu tidak pernah tertarik menjadikannya istri seutuhnya.. Maryam hanya disibukkan dengan mengurus putra tirinya yang bernama Bayu putra Wijaya yang berusia 1tahun ... Namun maryam menjalani harinya dengan bahagia walaupun tanpa cinta dari sang suami.. Saddam yang dingin berbeda dengan Maryam gadis bercadar itu sudah jatuh cinta saat akad nikah diikrarkan.. Hingga suatu hari tanpa disengaja Saddam melihatnya tanpa cadar,dan tanpa sadar Saddam perlahan mendekati dan meminta haknya sebagai suami.... Banyak rintangan suka dan duka yang dilalui Maryam utk mendapatkan sedikit cinta dari Saddam.. Berhasilkah Maryam melalui badai dalam hidupnya tanpa orang tercinta?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sari Nurma ningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
AKHIR PENANTIAN
Waktu kembali berjalan dengan pasti. Pagi ini maryam melakukan cek kandungan seorang diri karena dia sudah terlambat datang bulan dua minggu. Dia tidak memberi tahu siapapun. Dia tidak ingin ada yang kecewa jika hasilnya nanti tidak seperti yang diharapkan.
Ceklek
"Dokter maryam mari sini" sapa dokter Marta
Maryam duduk didepan marta.
"Bagai mana apa sudah siap?" Tanya marta kembali. Maryam mengangguk. Lalu marta memintanya berbaring dan mulai memeriksa
"Dokter maryam lihatlah ini kau memang hamil dan usianya sudah 6 minggu. Semuanya sehat." Jelas dokter marta. Maryam terharu air matanya jatuh penantian panjang selama lima tahun berakhir dengan indah batinnya.
"Dan lihat ini sepertinya kau hamil kembar" kembali marta menjelaskan. Setelah pemeriksaan marta memberikan beberapa nasehat dan vitamin. Maryam mengucapkan terima kasih.
Dia berjalan dengan bahagia sambil mengenggam amplop hasil pemeriksaannya. Dia menuju ruang pemilik rumah sakit mengajukan cuti tiga bulan kedepan,karena dia tidak mau mengambil resiko apapun. Setelah itu maryam bergegas pulang.
Dirumah maryam menghias kamarnya dengan indah dan menyiapkan makan malam romantis dikamarnya. Setelah semua siap dia menguhubungi semua keluarga abi umi dan daddynya. Semua bahagia mendengarnya dan meminta maryam untuk dirumah saja.
"Umi akan menemani mu,nak" ujar mariana "mulai besok umi akan datang setiap hari kerumah mu menemanimu sampai suamimu pulang kerja. Jangan menolak atau membantah apapun" tegas mariana. Maryam hanya pasrah menerima semuanya. Dia juga menghubungi kakaknya dan sahabatnya. Semua orang bahagia menyambut kabar itu.
"Tinggal suamiku" gumam maryam. Dia menunggu saddam pulang.
Saddam melangkahkan kakinya menuju kamar.
Ceklek
Kenapa gelap sekali batinnya
"Baby" panggilnya pelan "baby apa kau sudah tidur" perlahan saddam mendekat tapi belum sampai lampu menyala dan pandangan saddam teralihkan disana istrinya duduk dengan manis dengan makanan terhidang dan begitu romantis ada taburan bunga disekeliling meja itu.
Maryam mendekati suaminya
"Hubby ayo mandi dulu aku sudah menyiapkan air mandi dan aroma terapi yang hubby suka" maryam membuka jas dasi dan menuntun saddam masuk ke kamar mandi. Saddam tiba tiba menurut saja. Tiga puluh menit saddam keluar dengan lebih segar seperti biasa bajunya sudah disiapkan. Dia tertegun kenapa baju tidur ini sama dengan baju tidur istriku batinnya,lalu dia tersenyum penuh makna.
Maryam menghampiri saddam mengajaknya duduk dan makan dengan tenang. Selesai makan maryam menyalakan musik romantis mengajak suaminya berdansa. Saddam yang mendapat perlakuan begitu manis dari maryam terlihat sangat bahagia. Dia mencium kepala istrinya berulang kali saat berdansa.
Selesai berdansa maryam mengajak saddam duduk disofa. Dia memberikan sebuan amplop
"Apa ini baby?" Tanya saddam ragu
"Buka saja hubby"
Saddam membukanya perlahan membaca lalu air matanya jatuh.
"Baby apa ini benar?" Tanya nya
Maryam mengangguk saddam memeluk erat maryam.
"Terima kasih baby. Ini benar benar berita yang luar biasa" saddam mengelus punggung maryam lembut.
"Sama sama hubby. Ini anugerah terindah untuk kita,akhirnya penantian panjang kita berbuah manis" ucap maryam.
Saddam menatap istrinya "kali ini aku akan menjaganya dengan baik. Dengar baby kau tidak boleh kemana pun. Kalau ingin pergi harus dengan ku. Dan yaa kau tidak boleh melakukan apapun hanya tidur dan istirahat. Jika ingin sesuatu minta saja padaku atau bi narti" panjang lebar saddam berbicara.
Maryam tersenyum lalu
CUP
"Hubby tenang saja kita akan menjaga anugerah ini dengan baik" jawab maryam.
Malam itu suami istri yang sedang berbahagia terhanyut tidur dalam mimpi yang begitu indah.
Sienna datang ke mansion morgan dengan penuh percaya diri. Gadis itu langsung masuk kedalam kamar morgan karena dia yakin jam segini morgan sudah tidur. Maklum sienna datang jam 1 dini hari. Dia baru kembali dari sebuah perjalanan panjang mencari jati dirinya.
"Honey" panggilnya. Morgan tak bergeming. Sienna lalu menuju kamar mandi mengambil air dan memercikkannya kemuka morgan. Morgan terkesiap antara sadar dan tidak dia melihat sosok wanita didepannya tanpa berkedip.
"Sienna" katanya ragu
"Yes honey its me" jawab sienna. Morgan memastikan pandangannya. Sienna datang dengan menggunakan hijab. Morgan takjub tidak percaya dia terlihat lebih cantik.
"Honey" sienna menjentikkan jarinya didepan wajah morgan.
"Sweety kau terlihat sangat berbeda. Dan sangat cantik" morgan masih tidak percaya.
"Honey hampir dua tahun ini aku memperdalam tentang Islam dan aku menemukan ketenangan disana. Aku masuk Islam bukan karenamu memang hatiku yang memilih dengan ikhlas" ucap sienna.
Morgan memeluk sienna dia lalu mendekatkan wajahnya hendak mencium kekasihnya,namun sienna menahannya "noo honey kita belum sah. Nikahi aku dulu baru kita melakukannya. Sekarang aku paham apa yang boleh dan tidak dalam agama"
Morgan tersenyum bahagia dia tidak menyangka wanita yang dulu sangat agresif kini menjaga dirinya dengan baik. Morgan berdiri dan menggenggam tangan sienna "sweety kita akan menemui umi dan abi besok dan meminta restu kalau bisa kita langsung menikah setibanya disana" ucap morgan semangat. Sienna mengangguk dia tersenyum bahagia.
Perjalanan berlangsung dengan lancar pasangan inipun sampai di Indonesia. Mereka langsung menuju rumah orang tua morgan.
Tap
Tap
Tap
Ceklek
Morgan membuka pintu dan tidak melihat siapapun. Bi sumi berjalan tergopoh menuju ruang tamu.
"Tuan muda" ucapnya
"Bi jangan panggil aku begitu" ucap morgan
Bi sumi tersenyum "nyonya ada ditaman tuan muda" ucapnya
Morgan bergegas ke belakang dan melihat ibunya sedang membereskan bunga bunganya
"Umi" sapanya pas ditelinga mariana. Mariana terkejut
"Yaa Allah nak untung umi tidak jantungan" ucapnya lalu memeluk morgan
"Umi coba tebak ini siapa?" Ucapnya sembari menunjuk sienna. Mariana terkejut menatap tidak percaya "sienna" ucapnya
"Iyaa umi" jawab sienna malu
"Kamu cantik sekali nak. Masya Allah kamu mengingatkan umi saat pertama kali mengenakan hijab" cicit mariana. Lalu morgan mengajak masuk dan berbincang diruang keluarga.
"Umi abi pulang jam berapa?" Tanya morgan
Baru saja hendak menjawab abimana masuk mengucap salam. Dia terpana melihat gadis berhijab disamping mariana.
"Hmmm sienna?" Ucapnya tak percaya.
Semua berkumpul dan sholat maghrib berjamaah. Lalu makan malam dengan tenang. Usai makan malam morgan mengutarakan maksudnya. Abimana dan mariana tersenyum
"Tentu saja abi merestui. Abi pikir kau akan jadi bujangan selamanya" canda abimana
"Sejak kapan kalian bersama?"mariana sangat penasaran.
"Sudah lima tahun umi" jawab sienna malu
"Anak ini sudah lima tahun dan baru sekarang kau memberitahi kami" cecar abimana.
Lalu sienna menceritakan semuanya mariana memeluk sienna.
"Sayang umi bahagia sekali. Kisahmu seperti kisah umi" mariana tersenyum.
"Baiklah jika abi dan umi tidak keberatan,aku ingin menikah besok" tegas morgan
"Apaa" jawab mereka bersamaan. Morgan tertawa senang melihat ekspresi mereka.
Sienna menghubungi maryam dan menceritakan semuanya. Dia juga meminta maaf karena menyembunyikan hubungannya. Maryam bahagia sekali semua kabar bahagia datang silih berganti.
Adakalanya penantian dan kesabaran akan membuahkan hasil yang manis jika kita ikhlas melaluinya. Namun jangan terlena dengan semua kenikmatan.
