NovelToon NovelToon
Mengandung Benih Mafia

Mengandung Benih Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO / One Night Stand / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:129.3k
Nilai: 5
Nama Author: Clarissa icha

Entah sebuah kesialan atau keberuntungan karna Audrey mengandung anak dari seorang mafia besar dan pebisnis paling berpengaruh di Kanada. Sosok Lucas tidak tersentuh, bahkan tak seorangpun bisa mencampuri bisnis gelapnya. Dia pria yang memiliki wajah sempurna, namun tak sesempurna hatinya.

Kehidupan Audrey mungkin tak akan baik-baik saja jika berkaitan dengan Lucas. Lalu bagaimana Audrey akan menyembunyikan keturunan Lucas? Agar hidupnya tak bersinggungan dengan pria itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa icha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9

Kedatangan Lucas membuat Audrey tidak bisa berfikir dengan jernih. Terlebih fakta bahwa putra yang selama ini dibicarakan Russel adalah Lucas. Pria yang beberapa hari lalu merenggut paksa kesuciannya. Kejadian malam itu memang bukan sepenuhnya kesalahan Lucas. Bahkan jika Audrey memilih mengabaikan perintah Teresa dengan pergi dari hotel, kejadian memilukan itu tak akan pernah terjadi dalam hidup Audrey. Kini hanya penyesalan dan trauma yang tertinggal. Dengan melihat Lucas saja, Audrey sudah gemetar ketakutan.

Malam itu Lucas membabi buta, tanpa kata ampun dan belas kasihan pada Audrey. Selain melakukannya dengan kasar, Lucas juga meninggalkan bebas memar di beberapa tubuh Audrey. Bagi Audrey yang baru pertama kali melakukannya, jelas meninggalkan kesan menyeramkan. Lucas benar-benar terlihat seperti jelmaan iblis yang sedang menghancurkan masa depan gadis asing.

"Audrey, apa kau baik-baik saja?" Russel menyentuh sebelah wajah Audrey karna ingin memastikan suhu tubuhnya lantaran wajah Audrey terlihat pucat.

Tanpa mengeluarkan suara, Audrey hanya menggeleng kecil. Dia susah payah melawan rasa takut dan trauma yang tiba-tiba muncul setelah melihat Lucas. Di mata Audrey, Lucas tidak lebih baik dari iblis yang mengerikan.

"Mom, kita harus pulang sekarang. Aku tidak punya banyak waktu disini." Tegas Lucas. Nada bicaranya terdengar tidak ingin dibantah. Dia terlihat tidak peduli pada kondisi Audrey. Padahal Audrey jelas-jelas menunjukkan jika dia sedang ketakutan. Seharusnya Lucas sadar bahwa dialah yang menyebabkan Audrey seperti itu.

"Luke, kamu yang keras kepala karna tetap datang kesini. Mommy menyuruhmu agar datang satu minggu lagi, tapi baru 3 jam kamu sudah tiba di Amerika." Omel Russel. Jika tau Lucas akan datang menjemputnya secepat ini, Russel pasti tidak akan menghubungi Lucas sore tadi. Russel belum rela berpisah dengan Audrey.

"Yang aku lakukan demi keselamatan Mommy. Dan jangan lupakan Daddy yang setiap hari membuatku sakit kepala karna mencarimu." Ujar Lucas jengah.

Russel menatap Audrey dengan sendu. Jika malam ini dia kembali ke Canada, apakah Audrey akan baik-baik saja sendirian dirumah ini? Russel benar-benar mencemaskan kehidupan Audrey jika tanpanya.

"Luke, apa Mommy boleh membawa Audrey bersama kita? Dia,,"

"Jangan pernah membawa orang asing ke rumah kita!" Tegas Lucas memotong ucapan Russel.

Audrey mencengkram ujung dressnya. Dia tidak sanggup jika harus berurusan dengan Lucas. Baru beberapa menit berhadapan dengan Lucas saja membuat Audrey tidak berkutik.

"Bibi, segeralah pulang ke Canada. Aku baik-baik saja disini, Bibi jangan khawatir." Audrey berucap pelan, namun dengan nada memohon.

Daripada harus berurusan lagi dengan Lucas, lebih baik melepaskan Russel pulang malam ini meski sebenarnya berat bagi Audrey.

Lagipula Lucas tidak datang sendiri. Diluar rumah, ada sekitar 5 mobil yang terparkir dengan belasan bodyguard. Orang-orang itu menunggu di luar, berdiri disekitar rumah untuk melak6 penjagaan. Audrey tidak tega membiarkan orang-orang itu kedinginan terlalu lama di luar rumah.

"Tidak Audrey, kamu sudah menyelamatkan nyawaku. Mana mungkin Bibi tega meninggalkan kamu tinggal sendirian di rumah ini. Elie tidak bisa datang berkunjung setiap minggu. Siapa yang akan memastikan kamu baik-baik saja disini?" R6 mengabaikan larangan Lucas. Dia sedang berusaha membujuk Audrey agar ikut ke Canada bersamanya.

Melihat Russel yang bersikeras ingin mengajak Audrey, Lucas memilih bertindak cepat. Dia beranjak dari duduknya dan menghampiri Russel. Secara tiba6, Lucas mendaratkan pukulan dibelakang kepala Russel hingga wanita paruh baya itu tidak sadarkan diri.

"Aaargh,,!! Apa yang kamu lakukan pada Bibi Russel?!" Teriak Audrey ketakutan.

"Jack!!!" Seru Lucas. Suaranya yang berat terdengar mengerikan. Dalam hitungan detik, seorang pria muda masuk ke dalam rumah.

"Bawa Ibuku ke mobil!" Titahnya.

"Baik Tuan." Jack langsung sigap menggendong Russel dan membawanya keluar.

Audrey memberingsut ketakutan. Dia mencoba berdiri dengan kaki yang gemetar. Melihat Lucas yang nekat membuat Russel tidak sadarkan diri, semakin membuka mata Audrey bahwa Lucas memang mengerikan. Lucas bisa bertindak ekstrim tanpa berfikir lebih dulu. Dia tidak segan-segan membuat Ibunya pingsan.

"Pergi! Aku bilang pergi dari sini!" Pekik Audrey gemetar.

Lucas tersenyum miring. "Kau bersikap seolah aku adalah hantu, padahal malam itu kau sendiri yang data6 padaku! Jangan pikir kau bisa lolos begitu saja! Meski pelaku yang mencampurkan obat perang sang sudah mendapat hukumannya, tapi aku juga tau jika malam itu kau berusaha melakukan hal yang serupa padaku!" Geram Lucas. Dia mencengkram dagu Audrey hingga Audrey kesulitan membuka mulutnya.

"Membuang barang bukti di tempat sampah, kamu pikir bisa bebas dari hukuman?! Dengarkan aku baik-baik!" Lucas memperkuat cengkramannya. "Kali ini aku akan mengampunimu karna Ibu, tapi jika kau melakukan kesalahan lagi padaku, akan aku pastikan kau sendiri yang memohon kematian mu!!" Sentaknya sembari melepaskan kasar dagu Audrey.

Tubuh Audrey terhuyung ke belakang. dia hampir tersungkur jika tidak ada dinding. Audrey hanya menangis, dia kehilangan keberanian didepan Lucas. Pria itu benar-benar melebihi monster.

Tanpa berterimakasih pada orang yang telah menolong Ibunya, Lucas pergi meninggalkan rumah itu di susul oleh semua bodyguard yang mengawalnya.

"Jack, kirim orang untuk mengawasi rumah ini dari jauh, pastikan gadis itu tidak melakukan aktivitas yang mencurigakan!" Titah Lucas. Sorot matanya cukup tajam memandangi rumah kayu sederhana yang ditempati oleh Audrey.

"Baik Tuan. Jose dan Joseph yang akan bertugas." Jawab Jack yang langsung menyambungkan telfonnya pada Jose dan memerintahkan keduanya mencari tempat tinggal di sekitar rumah Audrey.

...*****...

"Dia benar-benar bukan manusia. Elie, apa aku pantas diperlakukan seperti itu?! Aku sudah menyelamatkan Ibunya, membiarkannya tinggal disini bersamaku dengan nyaman dan aman. Tapi putranya tidak tahu terimakasih!" Audrey meluapkan amarah dan kekecewaannya terhadap Lucas melalui sambungan telfon dengan Elie.

Audrey sudah menceritakan dengan detail, mulai dari saat Lucas yang tiba-tiba datang, memaksa Bibi Russel pulang, sampai tragedi pemukulan yang membuat Bibi Russel tidak sadarkan diri. Dan ancaman Lucas padanya yang di sertai perlakuan kasar.

"Entahlah Audrey, aku sampai tidak bisa berkata-kata lagi. Dari banyaknya seorang Ibu di dunia ini, kenapa harus Ibunya Lucas yang kamu selamatkan? Kebetulan macam apa ini. Kamu dipertemukan kembali dengan Lucas." Elie sampai geleng-geleng kepala diseberang sana.

"Aku merasa sangat sial dipertemukan lagi dengan Lucas. Elie, aku benar-benar sangat takut padanya. Melihat wajahnya saja membuatku trauma. Dia lebih menyeramkan dari monster." Sampai detik ini tubuh Audrey masih gemetar, padahal kepergian Lucas sudah 1 jam yang lalu.

"Tunggu Audrey, kenapa tiba-tiba aku memiliki bayangan seandainya kamu mengandung anak Lucas. Kau bilang malam itu Lucas tidak memakai pengaman kan?!" Seru Elie. Pikiran itu terlintas begitu saja dalam benak Elie. Sebab pertemuan Audrey dan Lucas tampak tidak sederhana.

"Jangan menakut-nakuti ku, Elie! Aku tidak sudi jika harus mengandung anaknya. Sudahlah, percuma saja aku bercerita padamu. Kamu malah membuat ku semakin takut! Aku tutup dulu telfonnya."

Audrey mengakhiri sambungan telfonnya dan memilih menggulung dirinya didalam selimut.

"Tidak, itu tidak akan pernah terjadi. Tolong jangan tumbuh didalam perutku." Gumam Audrey cemas.

1
Ayna Adam
ditunggu updatenya kak
As Lamiah
waduh jangan sampai penyesalan dan kemarahan Russel untuk mu Lucas kalau sampai Audrey keguguran
yayuk suhartin
kok bagus ya
Sri Sopianti
bagus novelnya ndak bosan lanjut trus di tunggu update
Ruwi Yah
semoga dedenya hanya ngambek ya tidak sampai keguguran
Rusnia Rusdiyana Inriyani
sangat bagus
Sugiharti Rusli
apa Audrey akan keguguran yah
neni mailendra
ceritanya seru kak
selalu semangat berkarya
ditunggu selalu
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
jangan sampai Audrey keguguran🥺🥺
yuning
bisakah kamu sedikit lembut luc
🍏A↪(Jabar)📍
next
Ayesha Almira
jgn sampai Audrey k guguran
Tuk Marul
up yg bnyk
kaila
lanjut kak
Lela
sangat luar biasa
Fittar
kalo kamu memang benar-benar menginginkan anak yang di kandung audrey sehat selamat seharusnya jangan kamu buat ibunya stres lucas...
Opi Sofiyanti
kaakk jgn lama2 up nya y...... udh g sabar pgn tau kelanjutannya...
Eka ELissa
smoga ank mu baik2 saja Audrey...
ghaisaa
mudah2an janin ny aman ya....
gara2 lucas ini,, si Audrey banyk tekanan..
Dwi Puji Lestari
smg lucas sdr dg kejadian ini br audry tdk diksari lagi...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!