Dara, gadis yang baru berusia 19 tahun yang mempunyai ibu tiri yang sangat jahat, kini Dara yang baru saja tamat SMA di nikahkan oleh ibu tiri nya dengan pria asing yang tidak Dara kenal. Selama pernikahan nya suaminya tidak pernah mencintai nya, Dara malah sering mendapatkan siksaan dan hinaan dari mertua dan kakak ipar nya.
Dengan tiba-tiba Dara diceraikan oleh suaminya, lantaran tidak bisa memiliki anak atau mengatakan Dara wanita mandul oleh keluarga suami nya. Padahal usia pernikahan mereka baru seumur jagung, akhirnya Dara merasakan frustasi dan dia nekat memasuki sebuah bar.
Dibar Dara bertemu dengan pria misterius, dari sana lah Dara tak sengaja melakukan hubungan terlarang dengan pria itu. Saat ini lah kehidupan Dara berubah menjadi 180 derajat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ausilir Rahmi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 11
Dara terus mengoceh sampai diri nya tenang, setelah nya Dara mencuci kedua tangan nya serta melihat penampilan nya sendiri lewat pantulan cermin.
"Lihatlah diri mu Dara..! Darimana sisi mirip nya kamu dengan Dara di masa lalu hah? Dimana?? Kalian sama sekali enggak sama, dia nggak akan mengenalimu sama sekali."Batin Dara menyibakkan rambut nya dibalik daun telinga nya.
Dara tersenyum kaku, "Yah..! Aku harus kembali..! "Semangat Dara mengepalkan kedua tangan nya ke udara memberi rasa percaya diri dalam diri nya sendiri.
Dara sangat cantik berbeda jauh dengan diri nya yang dulu, kalau dibandingkan diri nya yang sekarang dengan yang dulu bagaikan langit-Bumi, juga bagaikan warna hitam-putih. Benar-benar 360° berbeda jauh, akan tetapi rasa takut itu selalu menghantui Dara padahal Ia berubah seperti ini ingin membalas keluarga mantan suami nya.
"Percuma kamu berjuang sejauh ini." gumam Dara untuk lebih percaya diri.
"Mommy?." panggil Caitlin membuat Dara tersadar menoleh ke asal suara dan terlihatlah Caitlin berlari dengan kaki pendek nya menghampiri Dara.
Dara segera berjongkok, "Kenapa berlari sayang?Kalau lantai nya licin bagaimana hmm?" cecar Dara lembut.
Caitlin tersenyum cerah, "Kan bica tinggal dibelcihkan cama Kak calos." jawab Caitlin tanpa dosa.
Dara mengulum senyum, "Tapi kakak mu nggak boleh masuk ke toilet ini sayang." ucap Dara, Caitlin tersadar melihat sekitar pantas saja kakak nya meminta nya masuk sedangkan Carlos menunggu di luar seperti seorang Satpam.
"Hehe." cengir Caitlin dengan ekspresi imut nya itu.
Dara terkekeh langsung menggendong Caitlin dan mengecup pipi Caitlin dengan sayang, mereka pun melangkah pergi keluar dari toilet.
Dara melihat Carlos yang tampak lega melihat Dara keluar bersama sang adik dengan Caitlin di gendongan Mommy nya. Carlos tak beranjak dari posisi nya karna ia sangat tahu batas yang tak di izinkan memasuki kawasan itu begitu juga Caitlin yang tak akan berani memasuki kawasan toilet Pria kecuali darurat.
"Apa kamu mencemaskan Mommy sayang?" tanya Dara dengan ekspresi meledek nya.
Carlos mendengus datar memegang ujung baju Dara supaya mommy nya tak hilang lagi, padahal seharus nya Dara lah yang menjaga Carlos.
Dara terkikik mengelus kepala Caitlin lalu beralih pada Caitlin yang tertawa, Caitlin kembali memeluk Dara membuat Dara merasa bahagia. Sebenar nya Dara tak butuh balas dendam lagi pada Keluarga Adipati, tapi Dara benar-benar tak bisa tidur nyenyak, ada hari dimana dia selalu teringat bagaimana kejam dan tak manusiawi nya keluarga itu mengusir serta menghina nya. Dara kembali ke meja makan dan melihat Bunda Maria menatap cemas ke arah nya.
"Kenapa begitu lama nak?" tanya Bunda Maria. Dara menggelengkan kepala nya pelan, tak mungkin Dara mengatakan bahwa dia terlalu serius melihat berita mantan suami nya hingga lupa waktu.
"Cuma sakit perut aja Bunda." jawab Dara.
"Bunda udah bayar tagihan nya, ayo kita pulang..!" ajak Bunda Maria yang dibalas anggukan oleh ibu dan dua anak itu pertanda mereka setuju.
🥀🥀🥀
Keesokan hari nya,
Dara benar-benar mengurus surat kepindahan nya ke Indonesia, berulang kali Ia meyakinkan diri bahwa semua akan baik-baik saja selama tak ada yang mengenal identitas nya.
Dara akan menukar nama nya menjadi Adara supaya tak dicurigai ketika ada yang tahu nama nya Dara, nama yang sama akan membuat siapapun curiga dan pasti dicari tahu oleh lawan nya. Dara melihat kartu Identitas baru nya adalah Adara.
"Huuhh!!" Dara menarik napas dalam-dalam.
"Nama mu sekarang Adara sesuai dengan panggilan mu disini Dara." gumam Dara tersenyum lebar.
Yah..!! Adara adalah nama Dara di negara itu, ketika Dara memasuki acara ajang pencarian Desaigner berbakat, Dara yang bingung nama panggung nya pun dipanggil Adara oleh kru acara, sehingga Dara dipanggil Adara sampai sekarang oleh pelanggan setia nya.
Gaun yang Dara rancang mendapatkan posisi pertama membuat nya mendapat uang mencapai 372.886.02 Yen Jepang, sangat besar bagi Dara hingga bisa membuat butik sendiri ditambah penghasilan Novel Online nya.
Dara menyimpan kartu identitas nya dan membakar kartu identitas lama nya, mulai hari ini Aletta Aldara sudah menghilang dan mati hanya ada nama Adara si perancang gaun ternama berasal dari Jepang.
Ketakutan Dara memikirkan ancaman sosok Swondrak , itu lah sebab nya Dara berani membakar bukti yang bisa saja jadi masalah buat Dara kedepan nya.
***
Di Kamar Caitlin
Caitlin telah selesai memasukkan barang-barang nya ke dalam tas koper nya yang besar padahal Ia masih kecil, akan tetapi Dara membelikan koper besar karna tahu pakaian putri kecil nya itu sangat banyak.
Caitlin memeluk boneka kelinci nya yang berbulu halus, dia berlari keluar kamar nya menuju Kamar sang kakak kembaran nya yang masih berkemas.
"Kakak??" sapa Caitlin membuat Carlos menoleh, Carlos melihat boneka kesayangan Caitlin membuat nya berotasi jengah.
"Ndak muat." ucap Carlos seketika Caitlin memudarkan senyum merekah nya, membuang muka dan langsung balik badan meninggalkan saudara kembar nya yang tak punya hati sama sekali.
Caitlin mendatangi kamar oma nya dan merengek boneka kesayangan nya itu tidak muat masuk ke dalam koper nya. Maria tertawa lebar lalu memberikan tas imut pada Caitlin, Caitlin pun memekik kegirangan dia langsung berlari meninggalkan Maria yang memperingati nya untuk tidak berlari, tapi sayang nya bocah menggemaskan itu terlalu senang hingga tak mendengarkan omelan Maria.
Dara kembali ke Mansion nya, setiba nya di mansion dia melihat semua Koper telah tersusun rapi sedangkan koper milik nya masih berada di dalam kamar, Dara tak banyak membawa barang karna sebelum nya sudah ia pisahkan dengan barang-barang yang di paketkan ke Indonesia.
"Dara akan kirimkan barang-barang ini lewat kapal angkutan barang, Bun." kata Dara dengan serius.
"Kamu yakin tak mau menjual semua nya di sana nak?" tanya Maria yang merasa rugi membawa barang-barang ke Indonesia dengan biaya yang sangat besar jadi tak akan balik modal dan sebagai saran Maria semua gaun-gaun yang sudah Dara buat sebaiknya di jual disini saja.
"Nggak apa Bun..! Lagian gaun-gaun nya berkualitas, di ubah sedikit terus di jual lagi pasti semua nya laku habis." jawab Dara mengulum senyum.
Carlos dan Caitlin saling melirik satu sama lain, terserah apa yang di lakukan oleh mommy nya. Toh mommy nya itu memang keras kepala, emang nya siapa orang yang akan mengubah pemikiran nya jika Dara sudah menetapkan sesuatu.
Barang-barang mereka di naikkan kapal sedangkan Dara, Bunda Maria dan kedua anak kembar Dara naik pesawat karna Dara sedang terburu-buru akan mencari tempat tinggal setiba nya di Negara kelahiran.nya.
🥀🥀🥀
Bandar udara Internasional Soekarno-Hatta, Indonesia.
Kaki Dara memijak tanah kelahiran nya, disaat itu Dara berdiri termenung menatap ke satu arah yaitu ke depan, membuat si kembar dan Maria kebingungan.
"Dara?" sapa Bunda Maria.
"Ehh? Iya Bun?" sahut Dara celingukan.
"Mommy? Ayo jalan..!" pinta Caitlin dengan raut wajah bingung nya yang lucu.
Dara tersenyum kaku langsung beranjak dari posisi nya memberi jalan pada keluarga kecil nya memijak tanah Indonesia, beruntung mereka adalah orang terakhir yang turun dari pesawat.
"Kenapa Mom?" tanya Carlos dengan tatapan curiga.
Dara yang kikuk segera mengelak, "Kenapa menatap Mommy begitu nak? Mommy kan udah bilang kalau kami besar di negara ini. Wajarlah Mommy merasa berdebar karna sudah lama merindukan Negara ini." ucap Dara melengkungkan senyuman di paksakan.
"Ayo cepet Mom..! Kat udah capek nih, pengen bulu-bulu bobok." protes Caitlin dengan raut wajah lelah nya yang begitu lucu memeluk boneka kelinci berbulu kesayangan nya.
Dara dan Bunda Maria terkekeh melihat wajah imut Caitlin yang tampak begitu menggemaskan, mereka segera pergi untuk mencari penginapan malam ini saja, pada esok hari nya mereka akan mencari tempat tinggal.
\*
Bersambung.....................................
