NovelToon NovelToon
Sumpah Setia Di Ujung Senapan

Sumpah Setia Di Ujung Senapan

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan Tentara / Romansa
Popularitas:3.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: sinta amalia

"Menjadi prajurit butuh perjuangan, butuh pengorbanan. Berjuang untuk bumi tempat berpijak, demi setiap tarikan udara yang kita hirup dan demi orang-orang tercinta beserta kedaulatan. Berkorban, mengorbankan segala yang kita miliki sekalipun sebuah sumpah setia di ujung senapan."

~Teuku Al-Fath Ananta~

"Aku tak akan membuat pilihan antara aku atau bumi pertiwi, karena jelas keduanya memiliki tempat tersendiri di hatimu. Jadilah sang garuda meski sumpah setia kau pertaruhkan diujung senapan."

~Faranisa Danita~

Gimana jadinya kalo si sarjana desain grafis yang urakan dan tak suka pada setiap jengkal tanah yang ia pijaki bertemu dengan seorang prajurit komando pasukan khusus nan patriotisme dalam sebuah insiden tak terduga, apakah mereka akan seirama dan saling memahami satu sama lain, dalam menjejaki setiap jalanan yang akan mereka lalui ke depannya di belahan bumi pertiwi ini? Ikuti kisahnya disini yuk!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sinta amalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BERGOSIP RIA

"Kak Fara!" teriak Kirani melambaikan tangan dari halaman rumahnya. Anak itu sedang memegang boneka beruang grizzly dengan pita merah di lehernya.

"Hay Kirani! Tos dulu!" balas Fara menyambut Kirani, ia berjongkok untuk menyamakan tingginya dengan bocah sekitar 4 tahun itu.

"Kak Fara tumben udah kesini lagi?" ajak tangan mungil itu menarik pergelangan tangan Fara.

"Iya, kangen Kirani!" balasnya gemas mencubiti pipi gembul gadis yang pernah ditolongnya ini.

"Fara," sapa bu Fani setengah berteriak. Fara mengernyit, "rumah Al Fath?!" Ia duduk bersama seorang perempuan cantik berkhimar peach.

Fara menghampiri bu Fani, tatapannya meneliti wanita di samping bu Fani, apa perempuan ini juga mau ambil ktp dari si letnan galak? Atau justru ia pacar, atau istri si letnan kolonel yang judes itu. Melihat gayanya, ia berkelas dan bukan dari kalangan biasa-biasa. Sekali scanning saja orang bisa tau jika ia memiliki aura ningrat, dari atas hingga ujung kaki wangi bunga surgawi dan good looking, siapapun akan suka melihatnya.

"Bu Fani, kenapa disini bu? Yang punya rumah ngga ada ya bu? Kalau boleh tau pak letnan nya kemana ya bu?" tanya Fara memberondongnya dengan pertanyaan, sambil celingak-celinguk mirip maling ke arah jendela rumah.

"Kamu kenal sama yang punya rumah?" tembak si perempuan itu bertanya pada Fara. Melihat gadis ini menyatroni mes putranya, gatal juga lidah Salwa untuk tak bertanya, sementara bu Fani sudah menggelengkan kepalanya sejak tadi pada Fara sebagai kode jangan berlaku macam-macam.

"Ngga kenal-kenal amat sih bu, eh...saya panggil apa ya soalnya mau panggil ibu keliatan kaya masih muda," polos Fara, ia malah tak segan-segan duduk melantai di depan Salwa.

"Eh, jangan duduk disitu, Kotor!" tangan putih Salwa hendak merangkul Fara tapi gadis itu menolak.

"Ngga apa-apa bu, kotor mah udah biasa buat Fara. Cuma kotor sedikit kok!" balasnya santai hanya menepuk-nepuk pan tat.

"Fara ini..." baru saja bu Fani mangap ingin memperkenalkan, Salwa sudah memotong ucapan bu Fani hingga sisa ucapan itu kembali ia telan dalam-dalam layaknya ikan mas menelan air.

"Saya Salwa, umur kamu berapa? Saya tebak sekitar 20an?" tembak Salwa tepat.

"23 bu,"

"Oke, mau panggil ibu juga boleh, karena saya memang sudah berumur," jawabnya lagi. Bu Fani menelan salivanya berat, ia menggeleng lemah, bad idea Fara, bad idea! Pikirnya.

"Saya kesini mau ambil ktp saya yang ditahan sama si pak letnan jutek!"

"Ibu juga mau ambil ktp atau emang ada perlu sama letnan Al Fath," tanya nya, Salwa tersenyum melihat wajah polos-polos minta dijitaknya Fara.

"Saya bukan siapa-siapa di tempat ini, hanya sekedar berkunjung. Kamu sendiri?"

"Nama saya Faranisa bu, kebetulan kemaren yang punya rumah ini salah tangkap orang! Eh ktp saya diambil, nyebelin kan bu?!" Raut wajah Salwa seperti terkejut, tapi kemudian ia mengulum bibirnya, seumur-umur tak pernah ada gadis yang terang-terangan menyebut putra sulungnya menyebalkan, kebanyakan dari mereka memuji dan memuja Al Fath karena ingin restu darinya.

"Oh banget!" jawab Salwa menekankan setiap katanya sambil mengangguk setuju, memang sifatnya itu jiplakan 100% suaminya. Bu Fani sudah beberapa kali tersentak, ia berkali-kali menelan saliva sulit, mengetahui nasib Fara yang akan direbus dalam panci presto sebentar lagi.

"Tuh kan! Bu Fani maaf ya atasan suaminya dighibahin! Bukannya apa-apa nih! Kita kan warga negara cuma mau nyampein uneg-uneg aja," ucapan itu begitu lancar jaya keluar dari mulut ambyar Fara.

"Masa ya dia ngulur-ngulur waktu buat di traktir, bilang aja pengen saya terbebani janji! Pake so-so'an bayarin cendol, padahal kan saya yang udah janji mau traktir, kalo dia yang bayar jadinya kan saya punya utang! Katanya ditunggu bulan depan, kan aneh! Seenggaknya beli kek presto yang Fara jual, biar ngga mubadzir waktu Fara! Terserah lah mau dipake rebus anak kodok, anak kucing atau anak buah kek! Terus kemaren, Fara ngga salah, malah ktp Fara diambil dengan seenaknya suruh Fara ngambil sendiri, kan ngerjain Fara kalo gitu, mesti ngongkos kesini padahal belum waktunya nagih kesini, rugi dong Fara!" ceroscosnya tanpa jeda serta menggebu-gebu, bu Fani dibuat menganga dengan semua ucapan jujur Fara, jangan salahkan ia jika nanti Fara akan jadi target tembak letkol Al Fath, poor Fara.

"Wah! Emang nyebelin banget tuh orang!" setuju Salwa mengangguk-angguk.

"Nah iya kan bu, ibu aja bisa nilai. Aparat yang semena-mena itu namanya!" Kedua wanita ini malah setuju menggosipi si letnan. Jika sang empunya rumah pulang, Fani mungkin akan membuat lubang ular untuk dirinya dan anak-anaknya, ia akan bersaksi di PM bahwa ia tak ikut-ikutan dalam obrolan ini. (Polisi Militer)

"Harus di tampol ga berenti-berenti!" angguk Salwa menghardik.

"Bukan bu, harusnya masukin kandang macan betina!" usul Fara lebih parah.

"Nama kamu Fara?" tanya Salwa.

"Iya bu, Faranisa...lahir di kota ini, umur 23 tahun, lulusan sarjana desain grafis, ngga suka sama yang berbau nasionalisme, sukanya nasi Padang apalagi kalo ditemenin cowok cakep!" tawa Fara, membuat Salwa ikut tertawa.

"Waduh! Saya jadi lapar kalo ngomongin nasi Padang," sahut Salwa.

"Wah sama dong bu! Kebetulan Fara tau rumah makan Padang yang enak disini!" seru Fara, dari ngomongin kejelekan Al Fath jadi nyambung ke nasi Padang, bu Fani benar-benar sudah mengangkat tangannya berinterupsi minta pulang.

"Oh ya?! Kalo gitu bisa anter saya?" raut wajah cantik itu menyiratkan antusias yang teramat.

"Bisa bu! Bu Fani mau?" tanya Fara menawarkan, jelas ia menggeleng, jangankan makan untuk bernafas saja rasanya sesak setengah mamposss.

"Eh tapi! Saya lagi nunggu yang punya rumah! Ngambil ktp bu, kalo ngga ada ktp nanti ngga bisa pinjem duit dong! Nanti Fara kalo mau kredit motor gimana?" jawab Fara merengut.

"Yaaa, gimana dong?" balik Salwa bertanya ikut merengut kecewa.

"Ahhh! Fara tau, pesen aja via online bu,"

"Boleh--boleh!"

Entah bagaimana ceritanya, kini kedua perempuan lintas generasi itu malah asyik makan nasi Padang di teras rumah bu Fani sambil duduk melantai dan diselingi canda tawa.

"Haha-haha, ibu lucu!"

"Kamu juga lucu," Khimar peach itu berkibar tertiup angin sore, wanita berumur ini tersenyum penuh arti menatap Fara.

"Jadi kerjaan kamu sekarang sales presto?" tanya Salwa di sela-sela kunyahannya.

"Iya bu, mungkin belum rejekinya. Yahhh lumayan lah buat beli beras biar ibu di rumah ngga ngomel-ngomel sambil cari kerjaan lain yang lebih layak lagi buat sarjana macam Fara,"

"Eh iya ngomong-ngomong ibu rumahnya dimana? Bisa lah nanti Fara ke rumah buat nawarin presto?" lumayan kan sambil menyelam minum air, benak Fara.

Salwa tersenyum, "beneran kamu mau ke rumah saya?"

"Iya kalo boleh, gampang lah itu mah saya hafal daerah kota ini! Sampe lubang cacing juga Fara datengin!" jumawanya melahap suapan terakhir, bu Fani mendorong gelas berisi air minum diantara mereka.

"Makasih bu, malah jadi ngerepotin!" cengirnya masih santai.

"Ngga apa-apa, kan saya juga jadinya di traktir sama Fara," jawab bu Fani, tapi raut wajahnya gugup kaya nahan bok3r.

"Rumah saya di Aceh," Fara sampai tersedak, "uhukkk!" ia mengambil air minum miliknya.

"Kalo gitu ngga jadi deh! Kejauhan, ongkosnya aja gaji saya sebulan deh kayanya!" tawa Fara, Salwa ikut terkekeh.

"Kalo saya ajak kamu ke rumah gimana, saya ongkosin! Gratis," Fara mengangkat kedua alisnya, "waduhhh, Fara harus tanya ibu di rumah kalo gitu, kasian ditinggal sendiri, apa bawa aja ya, lipet di koper? Eh jangan deh, nanti Fara dikutuk! Fara ngga punya ibu lagi,"

Salwa bukan lagi tertawa dengan celotehan gadis ini, jadi ingat dia saat muda dulu sering bercanda begini dengan almarhumah bunda, sayangnya bunda dan ayahnya tak pernah memiliki kesempatan untuk melihat salah satu dari cucu mereka menikah.

.

.

.

1
laelatul qomar
Luar biasa
laelatul qomar
bacanya sampe tahan napas thor..hohoho
laelatul qomar
aku syuka banget karya othor yg bergenre militer lho..rasa nasionalisme dapet,romantis jg ad kocaknya jg ada..keren bget karya2 nya..entah ini sdh novel othor yg keberapa ak baca..syuka smua mua nya
Anonymous
o
Susilawati
mungkin utk saat ini Fara emang belum cinta tapi kalo bang Fath udah jatuh cinta pada pandangan pertama 🤭🤭🤭
Isra Nariah
mau atuh lihat tentara bawa baskom, aslina ngakak/Grin/
Susilawati
cinta pertama dan idolanya bang Fath itu umi Salwa, jadi ketika ketemu sama cewek yg 11 12 sama umi nya langsung jatuh cinta deh 🤭🤭🤭
Anita Choirun Nisa
seru pol
Yatie Amoya
bagus ceritanya
Yatie Amoya
suka ceritanya
maaaaaciii Thor 🥰
Ani
karya karya keren kok kak aku baru baca 2 cerita Kapt. Rayyan dan lanjut Letkol Al Fath.. bener bener amazing 👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
Ani
dua duanya sudah saya coba rasanya mantul. menurutku yang paling manis matoa papeda
Nur Halima
Luar biasa
dwigar maja
shangri-la..
inget sama Dj amber kan jadi nya 😁
dwigar maja
ceritanya bagus, udah baca 3x.. hahahha gak bosen
As Ngadah
FARANISA kita bestie😃😃😃😃
As Ngadah
Sagara otewe
As Ngadah
oalah ra fara
Attaya Zahro
Ikut terharu Q kak 🥺🥺🥺
Nana Niez
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!