Ara harus cepat-cepat kembali ke Indonesia karena mendengar bundanya sakit. Dia sampai harus kehilangan kontrak kerjasama dengan salah satu perusahaan yang sudah lama diincarnya karena mengkhawatirkan kondisi sang bunda. Namun apa yang terjadi di Indonesia tidak sepanik seperti apa yang ada dalam benak Ara.
Bahkan ini semua hanya rencana sang bunda untuk menjodohkan Ara dengan putra dari teman baiknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Niken Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 30
Ara melihat-lihat amplop coklat yang diberikan kakaknya untuk diserahkan kepada Kendra Daniswara. Ara menuju ke alamat yang dikirimkan Alvin bersama dengan asisten kepercayaan Angga yaitu Nicko. Sudah lama Nicko kerja mengikuti Anggara Putra Handoko. Tentu banyak hal yang diketahui Nicko yang tidak diketahui Ara.
"Kak Nicko, apakah sesuatu terjadi dengan perusahaan?"tanya Ara. Nicko melihat Ara dari balik kaca spion nya.
"Tidak nona,"jawab Nicko dengan sopan. Meskipun Nicko adalah bawahan Angga. Namun Ara selalu menganggap dia adalah kakak karena usia Nicko sama dengan kakaknya Angga.
"Kamu yakin?"tanya Ara ulang.
"Saya yakin tuan muda Angga bisa mengatasinya nona,"jawab Nicko. Jawaban Nicko sudah cukup membuat Ara mengerti. Ada sesuatu yang meresahkan hati kakaknya itu. Ara akan segera mencari tahu.
"Baiklah kalau begitu,"ujar Ara dan dia tidak bertanya apapun lagi selama diperjalanan.
**
"Kamu harus jaga pola makanmu, Ken,"ujar seorang dokter muda sambil memeriksa kondisi kendra. Alvin yang ada di ruangan itu juga ikut mendengarkan apa yang dikatakan sang dokter.
"Aku hanya lelah,"ujar Kendra merapikan kembali kemejanya.
"Nah, itulah kamu selalu menyepelekan kesehatan. Lagian kamu sudah butuh istri untuk melayanimu,"ujar sang dokter dengan bercanda tentunya.
"Menikahlah duluan, Wil, jangan mengusikku,"ujar Kendra malas menanggapi omelan William yang terprovokasi sang ayah, Stevan Daniswara.
"Paman sudah ingin menimang cucu, lagian aku ini adik, seharusnya kakaklah yang menikah lebih dulu,"ujar William. Alvin hanya berusaha menahan tawa mendengar percakapan kedua saudara itu. William Daniswara adalah anak dari adik perempuan Steven Daniswara. Dia adalah dokter yang dekat dengan Steven maupun Kendra.
Drrrtt... drrrtt... drrrtt...
Alvin menerima sebuah pesan.
"Ada apa?"tanya Kendra melihat Alvin tampak serius membalas pesannya. William ikut tertarik dengan apa yang sedang terjadi.
"Nona muda dari keluarga Handoko ingin bertemu dengan anda, tuan,"jawab Alvin.
"Untuk apa?"tanya Kendra.
"Ada titipan dari tuan muda Anggara,"jawab Alvin.
"Suruh dia kemari,"jawab Kendra. Alvin cukup terkejut dengan perintah Kendra. Bukankah biasanya tidak ada wanita yang boleh ke apartemen nya. Ini adalah hal yang tidak biasa Kendra memperbolehkan seorang wanita datang ke sana.
"Wow, seorang nona muda diijinkan datang ke sini, tidak salah?"tanya William ikut terkejut pula. Alvin antusias ingin tahu apa jawaban dari Kendra karena dia juga penasaran akan hal ini.
"Ada sesuatu yang penting dan jangan berpikir macam-macam,"tukas Kendra dengan cepat. William hanya terdiam sambil tersenyum mendengar jawaban dari kakak sepupunya itu.
"Eh, tunggu kamu bilang tadi nona muda dari keluarga Handoko, siapa namanya?"tanya William penasaran karena dia mengenal salah satu anggota keluarga Handoko. Dia adalah adik kelas saat di perguruan tinggi. Seseorang yang pernah menolong dia saat itu.
"Eh, namanya nona Aurora Handoko,"jawab Alvin. Sungguh William tidak menyangka bahwa orang itu sungguhan orang yang pernah dia kenal.
"Astaga, ternyata dia,hahaha,"ujar William sambil tertawa terbahak-bahak. Kendra dan Alvin bingung dengan sikap William tersebut.
"Kamu mengenalnya, Wil?"tanya Kendra penasaran.
"Iya, tentu saja, dia adik kelas saat di perkuliahan dulu, dan dia pernah menolongku sekali saat aku terluka mengikuti acara yang diadakan oleh jurusan. Tidak kusangka gadis itu lagi. Aku bisa bertemu dengannya kembali,"ujar William.
"Nona Aurora pernah kuliah kedokteran?"tanya Alvin tidak percaya.
"Ya, dan itu hanya selama setahu. Aku tidak pernah bertemu lagi dengannya. Kudengar dia pindah ke luar negeri. Tidak kusangka bertemu si culun itu kembali," ujar William.
"Apa kamu bilang? culun?"tanya Kendra merasa salah mendengar.
"Ya, dia itu sangat culun. Dandanan nya sangat mencolok dengan rambut dikepang dua dan kacamata tebal,"ujar William serius.
"Nona Aurora sekarang sangat cantik...,"ucap Alvin sambil melirik Kendra.
"dan juga seksi,"lanjut Alvin kembali.
"Apa?"William tampak terkejut. "Kalian tidak salah?"tanyanya kembali.
"Tidak, ini fotonya,"Alvin menunjukkan foto WA milik Aurora yang ada di handphone nya. William tampak terperangah karena tidak percaya dengan apa yang dia lihat.
"Aku harus memastikannya bahwa ini memang Aurora yang aku kenal dulu,"ujar William meminta persetujuan Kendra agar diijinkan bertemu dengan Aurora.
"Terserahmu saja,"jawab Kendra. Entah mengapa Kendra merasa malas saja ingin bertemu Aurora dengan adanya William di rumahnya.