Felycia gadis yang cantik, periang, lucu dan punya banyak Sahabat, namun tidak ada yang tau rahasia apa yang sedang ia sembunyikan. satu-satunya sahabat dia yang paling dekatpun tidak mengetahuinya.
mau tau apa yang di sembunyikan Felycia. mari ikuti ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sani iswanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab05. Sulit Dilupakan
Seminggu telah berlalu Pria itu belum ketemu lagi sama gadis yang telah mencuri hatinya.
Ya Satria rupanya telah jatuhcinta pada gadis SMA teman adiknya itu, entah apa yang telah membuat pria itu tertarik pada gadis bernama Felycia.
Pagi itu di sekolah sangat ramai ternyata Andre kembali menyatakan cintanya pada Felycia, namun siapa sangka Felycia menolak Andre dan itu membuat Anne tersenyum bahagia.
"Sorry Ndre tapi aku gak bisa jadi pacar kamu lebih baik kita temenan aja."
"Gak masalah Fel tapi aku akan tetap nunggu kamu sampai kamu menerima cintaku." lalu laki-laki itu meninggalkan lapangan sekolah yang ramai di kelilingi seisi sekolah itu.
Bel istirahat pun berbunyi semua murid keluar dari kelasnya masing-masing.
"Thanks ya Fel lo udah tolak cintanya Andre, ternyata lo sadar diri kalau lo itu gak pantes buat Andre." Anne tiba-tiba menghampiri Felycia dan teman-temannya.
"Heh cegil bukan dia yang gak pantes buat Andre, tapi Andre yang gak pantas buat Felycia, ngerti loh dasar cegil." jawab Syakira membela sahabatnya itu.
Lalu tanpa membalas ucapan Syakira Anne dan kedua temannya pun pergi begitu saja.
"Fel lo kenapa sih tolak si Andre, secara dia ganteng gitu loh captain basket lagi, tuh si cegil Anne pasti kepanasan kalau lo jadian sama si Andre." Cerocos Mia.
"Gue cuma pengen tau aja seberapa jauh dia ngejar gue." jawab Felycia menyunggingkan senyumnya.
"Oh oke-oke ya udah yuk kita ke kantin laper nih." Ajak Santi.
Lalu kelima gadis itupun berjalan menuju kantin disekolahnya itu.
...
Beberapa hari telah berlalu namun Satria belum bertemu kembali dengan gadis yang telah mencuri hatinya.
Tiba-tiba terdengar suara cekikikan adiknya dari arah depan, gadis itu baru saja sampai pulang sekolah. Satria pun menoleh ke belakang dan apa yang ia lihat saat itu betul-betul membuat dadanya bergetar.
Felycia tertawa menggemaskan dengan pakaian masih menggunakan seragam sekolahnya, dan itu membuat Satria sangat menyukainya.
Tatapan cinta terpancar dari mata elangnya melihat gadis yang ia rindukan berada di rumahnya.
"Seru kan Sya tadi kita ngerjain si Anne."
"Hooh biarin tau rasa tuh anak lagian ngapain gangguin seorang Felycia." timpal Syakira.
"Sekolah yang bener jangan suka bully orang." kata-kata ketus keluar dari mulut pria itu sambil melewati kedua gadis itu.
"Abang lo kenapa Sya, setiap ketemu gue mukanya asem amat." ucap Felycia.
"Udah jangan hiraukan abang gue, mungkin dia sedang galau di tinggal mulu sama bininya."
"Kasian Sya pasti kesepian banget."
"Gak usah peduliin abang gue, atau mau ninain bobo abang gue."
"Ih apaan sih Sya gak jelas banget." kemudian Syakira pun tertawa. "Lagian lo."
"Lah gue kan cuma nanya, apa mungkin dia gak suka kali ya gue nginep di rumah lo."
"Enggak gak usah mikir yang aneh-aneh yuk naik kita ganti baju."
Satria yang belum masuk ke kamarnya itu mendengar percakapan kedua gadis itu dan seuntai senyum lolos dari bibirnya.
...
Malam pun tiba setelah semuanya makan malam semuanya kembali ke kamarnya masing-masing begitu juga dengan Satria yang malam itu ikut serta makan malam hanya untuk melihat gadis pujaannya.
"Ya Sya airnya abis nih.?" Felycia memperlihatkan botol minuman yang telah kosong itu.
"Yaudah ambil sana, gue tanggung lagi maskeran."
Tanpa menjawab sepatah kata pun Felycia keluar untuk mengisi botol air minum.
Setelah selesai mengisi botolnya Felycia segera naik, begitu sampai dilantai atas Satria keluar dari kamarnya dan tap tiba-tiba lampu mati semunya gelap. Tanpa aba-aba gadis itu berlari namun tubuhnya menubruk Satria sehingga kini tubub kecil Felycia berada diatas tubuhnya Satria.
"Bang a-aku takut." Felycia memeluk erat tubuh Satria yang masih terlentang dilantai.
Pelan-pelan Satria pun bangun satu tangan memeluk tubuh Felycia dan satu tangannya meraba-meraba sofa yang berada disana.
Setelah ia mendudukan dirinya di sofa, tiba-tiba Felycia memeluk erat kembali tubuhnya itu, sehingga gadis itu duduk dipangkuannya Satria dan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Satria, hembusan nafas gadis itu terasa hangat dan nyaman sehingga membangunkan sesuatu di bawah sana belum lagi gundukan yang cukup besar itu menempel erat di dada bidang Satria yang kebetulan dia tidak memakai baju begitu juga dengan Felycia hanya menggunakan tangtop.
Satria tiba-tiba mengadahkan wajah Felycia tanpa aba-aba lelaki itu melumat bibir milik gadis itu, untuk beberapa saat Felycia terdiam tetapi setelahnya gadis itu meresponnya dan ciuman Satria pun semakin liar tangannya meremas kedua gundukan itu.
Lampu kembali menyala. Ciuman itu pun berakhir begitu saja. Felycia pun menyadarinya.
"M-maaf mas." seraya berdiri lalu meraih botol minum yang tergeletak di lantai gadis itu lalu berjalan bersamaan dengan Syakira membuka pintu kamarnya.
"Fel lo gak papa kan, lo tadi dimana waktu mati lampu." tanya Syakira sahabatnya itu tau betul kalau Felycia takut sama kegelapan.
"T-tadi gue di bawah di temenin bi Siti." Ucap Felycia terbata-bata.
"Syukurlah, gue khawatir sama lo, sorry tadi gue sempet ketiduran gak nyadar kalau lo gak ada."
"Gak papa Sya aman."
"Kenapa sih.?" tanya Satria kepo. Masih dengan gaya dinginnya seolah-olah barusan tidak terjadi apa-apa.
"Fely itu fhobia kegelapan bang, kalau gak ada yang nemenin apalagi memeluknya tubuhnya bergetar kenceng bang." jelas Syakira pada abangnya itu.
Sedangkan Felycia hanya menundukan kepalanya, gadis itu terlalu malu apa yang telah terjadi barusan.
Satria pun tanpa bertanya lagi kemudian masuk kembali ke kamarnya begitu juga dengan kedua gadis itu.
...
Pagi-pagi itu Felycia selesai memakai seragam sekolahnya.
"Sya gue duluan turun ya, gue tungguin di bawah."
"Iya Fel." jawab Syakira dari dalam kamar mandi.
Saat membuka kamar Syakira, ia bertemu kembali dengan pria yang telah mencuri ciuman pertamanya. Tiba-tiba Satria menghampiri gadis itu seraya memegang dagu nya mengadahkan ke wajahnya.
"Jangan bilang siapapun atas kejadian semalam." bisik pria itu.
Felycia pun melepaskan cengkraman tangan lelaki itu di dagunya.
"Abang pikir aku orang gila mau ceritain yang seharusnya orang lain tidak tau, dan makasih abang udah curi ciuman pertamaku." sambil berjalan meninggalkan pria itu.
"Tapi kamu menyukainya bukan.?" timpal Satria.
Felycia menoleh dan menatap Satria sedikit melotot dan itu membuat seorang Satria semakin jatuh cinta pada gadis SMA itu.
Setelah sampai dikantornya, Satria semakin terbayang-bayang saat berciuman dengan gadis itu, membuat pria tampan itu sulit untuk melupakannya.
...
Beberapa waktu berlalu dan Angel setelah beberapa hari baru pulang kembali dari bali, saat itu rumah terlihat sepi, Angel langsung naik ke lantai atas. Baru saja menginjakkan kakinya di anak tangga tiba-tiba teleponnya berdering.
"Hallo honey, aku baru sampe capek banget, iya ini juga mau istirahat. Oya kamu jangan telepon atau chat aku kalau aku yang chat atau telepon kamu duluan, aku hanya cari aman aja supaya gak ketahuan hubungan perselingkuhan kita."
Tanpa Angel sadari seseorang mendengar percakapannya di telepon.
Bersambung...