NovelToon NovelToon
Menjadi Madu Sahabatku

Menjadi Madu Sahabatku

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami
Popularitas:644k
Nilai: 4.9
Nama Author: Ayu Andila

Dilarang Boom like !!!

Yuk hargai karya dari seorang penulis 🥰

Dia tidak menyangka kalau akan menjadi pemeran antagonis dalam kehidupan sahabatnya.

Viola Rinjani, seorang gadis muda berusia 23 tahun harus terpaksa menikah dengan seorang pria yang merupakan suami dari sahabatnya sendiri.

Awalnya, Viola menolak tawaran pernikahan itu. Namun, keadaan yang terus memburuk terasa mencekik leher Viola hingga membuatnya harus mengambil keputusan untuk menjadi istri kedua.

Biduk rumah tangga pun dimulai, akankah Viola berhasil melewatinya ?

Atau terpuruk dengan segala siksaan dan hinaan yang dilayangkan oleh semua orang ?

Yuk ikuti kisahnya hanya di Noveltoon !

Follow IG Author ayu.andila 😘

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu Andila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 10. Hati, Tolong Kuatlah!

"Mama!" Alea berteriak saat mendengar apa yang Mamanya katakan terhadap Viola, sementara Viola merasa tidak peduli dan terus melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam kamar.

Viola yang tadinya ingin keluar rumah mengurungkan niat, dia sudah tidak berselera lagi untuk pergi ke mana-mana saat ini.

Setelah kepergian Viola, mendadak ruangan itu menjadi sunyi. Alea terdiam sembari melirik tajam kearah sang Ibu yang sudah berkata kasar pada Viola, sementara Raja merasa tidak peduli dan duduk di samping Mertua lelakinya.

"kau membentak Mama, hanya karna wanita murah itu?" ucap Mamanya tidak percaya, baru kali ini Alea menaikkan suaranya seperti itu.

Alea mendessah pasrah, dia mendekat ke arah sang Ibu dan memegang tangannya.

"Ma, aku tidak bermaksud untuk membentak Mama. Tapi apa yang Mama ucapkan itu sudah keterlaluan Ma, Viola bukan wanita seperti itu,"

"terus saja kau bela wanita itu, suatu saat nanti kau pasti akan menyesal!" seru Mamanya, wanita itu lalu duduk di samping sang suami dengan amarah yang masih berada dipuncak.

"benar Kak, kenapa sih Kakak malah menyuruhnya untuk menikah dengan suami Kakak? apa Kakak tidak takut, kalau suatu saat nanti dia merebut Kak Raja?" ucap Aldrick sembari melirik ke arah Alea, sementara Alea sendiri berdecak kesal menanggapi ucapan keluarganya.

"sudah kukatakan berapa kali pada kalian, Viola itu wanita baik-baik. Dia tidak seperti apa yang kalian bayangkan!"

"tidak ada wanita baik-baik yang mau menjadi istri kedua!" balas Mamanya dengan cepat.

"sudahlah, Ayo kita pulang Pa!" ajak wanita patuh baya itu sembari menarik tangan suaminya, begitu juga dengan Aldrick yang mengikuti langkah kedua orangtuanya.

"astaga," lirih Alea, dia terduduk di sofa dengan lemas karna melihat kemarahan Mamanya saat ini.

"kenapa semua orang beranggapan Viola itu wanita yang buruk? padahal mereka tidak tau bagaimana kehidupan gadis itu," gumam Alea, dia kemudian beranjak dari sofa menuju kamarnya.

Raja yang masih duduk disofa hanya melirik ke arah Alea yang sudah naik ke kamar, dia tersenyum tipis saat mengingat makian yang dilayangkan keluarga Alea untuk Viola.

"baguslah, dengan begini dia pasti akan keluar sendiri dari rumah ini!" gumam Raja, dia kemudian ikut melangkahkan kakinya menyusul kepergian sang Istri.

Viola yang saat ini sedang melamun di atas ranjang terlihat meneteskan air mata, dia lalu mengambil bantal dan telungkup di tengah ranjang dengan menenggelamkan kepalanya di atas bantal itu.

Tidak berselang lama, terdengarlah isak tangis dari Viola yang sedang meratapi nasibnya. Dia tidak menyangka kalau menjadi istri kedua akan semenyakitkan ini, dan dipandang hina oleh orang lain.

"aku juga tidak mau menjadi istri kedua, tapi apa yang harus aku lakukan untuk mengatasi semua hal yang terjadi dalam hidupku?" Viola benar-benar merasa sangat sakit atas perilaku orang-orang terhadapnya.

"kenapa Kau memberi cobaan seperti ini padaku? jika saja aku bisa memilih, maka aku pasti akan memilih untuk menjadi budak seumur hidupku, dari pada menjadi istri kedua yang selalu dihina oleh semua orang,"

Viola benar-benar menumpahkan segala rasa sakit yang selama ini bersarang dihatinya, untuk pertama kalinya Viola menangis sampai seperti ini setelah kematian Ayahnya.

Tiba-tiba, ponsel Viola berdering membuat gadis itu mengangkat kepalanya dan melirik ke arah benda pipih itu.

Dia lalu merangkak di atas ranjang untuk mengambil ponsel yang tergeletak di atas meja, tampaklah nama Dokter Rangga yang sedang menelponnya.

"halo, Dokter!" Viola menjawab panggilan dari Dokter Rangga dengan was-was, dia selalu berpikir buruk jika mendapat panggilan dari Dokter muda itu.

"bagaimana kabarmu, Vi?" tanya Dokter Rangga disebrang telpon, dia merasa benar-benar rindu dengan gadis itu.

"aku baik Dokter, bagaimana dengan Dokter dan Vedri. Apa baik-baik saja?" tanya Viola dengan ragu-ragu, dia takut kalau sang Adik kembali kritis.

"semua baik Vi, keadaan Vedri juga berkembang dengan sangat cepat. Jika semua berjalan lancar, maka dua hari lagi kita bisa melakukan operasi,"

"benarkah? apa-apa Dokter tidak bercanda?" tanya Viola, tangannya sampai gemetar mendengar ucapan Dokter itu.

"aku tidak becanda Vi, tapi kenapa dengan suaramu? kau menangis?" tanya Dokter Rangga, dia mendengar suara Viola yang tidak seperti biasanya.

"si-siapa yang menangis, aku tidak kenapa-kenapa kok!" bantah Viola, dia menghapus jejak air mata yang masih membekas diwajahnya. Padahal Dokter Rangga tidak akan bisa melihat apa yang dia lakukan.

"baiklah-baiklah, biasa aja dong jawabnya!" balas Dokter Rangga lagi sembari terkekeh pelan mendengar bantahan Viola.

Lalu mereka kembali mengobrol ria sembari membahas tentang keadaan Vedri, Dokter Rangga banyak bercerita tantang kehidupannya selama diluar negeri walau tanpa ditanya oleh Viola.

Alea yang berniat menemui Viola mematung di ambang pintu saat mendengar obrolan gadis itu dengan seseorang yang ada ditelpon, dia mengulas senyum saat melihat Viola tertawa dengan ceria.

"dia benar-benar wanita yang luar biasa, padahal tadi keluargaku sudah berkata kasar dan menyakitinya tetapi dia masih saja bisa tertawa saat ini," Alea benar-benar kagum dengan sifat Viola yang kuat dan tidak mudah menangis.

Tanpa dia ketahui, kalau sebenarnya gadis itu sudah banyak menangis sejak tinggal dirumah itu dan menjadi istri kedua suaminya.

Viola yang sudah selesai menelpon berbalik untuk meletakkan ponselnya ke atas meja, dia terkejut saat melihat Alea sudah berdiri diambang pintu dan sedang memperhatikannya.

"apa aku mengangganggumu, Vi?" tanya Alea, dia melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam kamar gadis itu.

"Tidak Al, sini duduk!" Viola menepuk tempat di sampingnya agar Alea duduk ditempat itu.

"aku ingin minta maaf atas apa yang telah keluargaku lakukan padamu, Vi. Mereka sudah sangat keterlaluan, aku benar-benar merasa tidak enak hati denganmu," lirih Alea, dia menggenggam tangan Viola yang sedang melihat kearahnya.

"aku tidak apa-apa Al, kau tidak perlu minta maaf," balas Viola, dia tidak ingin membuat sahabatnya menjadi sedih.

"tapi mereka sudah keterlaluan, Vi!"

"sudahlah, yang mereka katakan itu memang benar. Aku ini cuma menjadi benalu yang tidak tau diri!"

"tidak Vi, jangan berkata seperti itu! Kau adalah penolong kami, jika kau memberi keturunan untuk keluarga ini, pasti mereka akan menutup mulut mereka rapat-rapat!" seru Alea dengan semangat, dia tidak sadar kalau kata-katanya berhasil mengguncang jiwa Viola.

"keturunan? aku tidak bisa membayangkan bagaimana reaksi iblis itu jika aku berkata tentang keturunan padanya, dia bukan hanya akan mengurungku di dalam kamar mandi tapi akan mengurungku di dalam akhirat!"

Tubuh Viola bergidik ngeri saat membayangkan apa yang sedang ada dalam pikirannya.

TBC.

Terima kasih buat yang udah baca 😘

1
Yuni Ngsih
Thoooor hebat ceritramu .....sehingga merasakan seperti kenyataan kejidian itu betul" menguras emosiku .....untuk si Danil satu kata Biadab karena harta ....😭😭😭👍👍👍💪💪💪
Zeeya Hissan
/Angry//Angry//Angry/
Ria yanti
sedih
Ridwan Hanif
terlalu lebay
Ayu Andila: gosah baca!
total 1 replies
Ridwan Hanif
wanita idiot
Fay
👍
Fay
lanjut
Fay
😀😀
Fay
😊
Fay
🙄
Fay
lanjut
Fay
👍
Fay
lanjut baca
Andri
kapok semua nya
Andri
barbahagialah lea sebelelum menangis
Andri
jangan ** paman nya raja
Andri
vio kenapa kamu lembek banget gregeten aq
Andri
raja tak bermahkota yo ngono iku egois
Andri
lanange kok aneh sih
TongTji Tea
ko kalo aku memakai sudut pandang alea.sakiit bangeet lo jadi Alea ini.Asliiik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!