hubungan rumah tangga yangg penuh penghianatan namun berakhir bahagia
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dian Maya's, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 25
Vera dan hakim pun pulang, semua tamu undangan mulai meninggalkan acara tinggal bu fatma, bu diah, bude lasmi, pak imam, fatur anaknya laras dan juga mira adiknya pram yang masih ada disana.
Bu diah asyik berbincang dengan besannya yakni bu fatma dan bude lasmi, sedangkan pak imam sibuk membereskan kursi kursi bekas para tamu yang dibantu oleh orang orangnya bu diah.
Sedangkan laras asyik bermain bersama fatur karna mereka sudah lama tak bertemu jadi mereka melepas kangen. Dan mira asyik ngobrol dengan kakaknya yakni pram.
"mas, mantan istrimu kamu undang juga diacara ini ?".tanya mira karna merasa heran dengan kedatangan santi tadi.
"gak, ngapain juga aku ngundang ngundang dia, aku juga heran kenapa dia bisa tiba tiba datang keacara aku sama laras.", ujar pram mengernyitkan dahinya.
"aku kira kamu yang ngundang dia kesini". Ujar mira
"pasti dia maksa ikut sama davina". Ujar param lagi
"ia kali yah, gak ada malu malunya itu orang yah mas, padahal kaliankan sudah jadi mantan, apalagi sekarang mas sudah nikah sama mbak laras". Ujar mira
"entah lah aku juga heran". pungkas pram
Hari sudah semakin sore para orang tua mereka sudah mulai pulang, bi fatma bude lasmi dan juga pak imam pulang diantar oleh taxi online yang dipesankan oleh laras, sedangkan bu diah pulang mengendarai mobilnya bersama mira.
"nak ibu sama bapak pulang dulu yah sudah sore, kerjaan juga sudah beres semua, kamu sehat sehat disini yah jangan terlalu cape ingat kandungan kamu nak". Nasihat bu fatma pada anak bungsunya itu
"ia nak bapak pulang dulu yah, nak pram bapak titip laras yah nak jaga dia baik baik". Ujar pak imam sambil berpamitan.
"ia pak, makasih yah udah mau bsntu bantu disini, insya Allah saya akan menjaga laras dengn baik seperti yang diharapkan bapak"
"bude juga pamit yah nak, sudah sore nanti kalau ada waktu senggang bude main lagi kesini". Ujar bude lasmi.
"ia bude, bu pak. Taxinya sudah datang tuh di depan, kalian hati hati dijalan yah". Ucap laras
"ya sudah kalau begitu kami pulang dulu yah". Ujar pak imam
"bu diah nak mira kami permisi duluan ya bu". Ujar bu fatma
"permisi bu". Pungkas bude lasmi sambil tersenyum, mereka pun bersalaman lalu keluarga laras pun berlalu mengendarai taxi onlinenya.
"pram, ras ibu juga pamit yah. Ibu mau bantu anak anak dulu beresin peralatan digudang, Kasihan mereka kerja tanpa ibu". Pamit bu diah.
"ia mas mbak mira juga pamit yah". Ujar mira pula.
"lho pada pamit semua sih, ibu bukannya mau nginep saja disini sama mira juga ?". Ujar laras.
"gak ras nanti saja kalau kamu sudah lahiran pasti ibu nginep disini". Ujar bu diah
"bu, makasih atas semuanya laras gak bisa balas apa apa, tanpa bantuan dari ibu acara ini tak akan berjalan dengan lancar". Ujar laras sambul merangkul ibu mertuanya itu.
"kamu itu ngomong apa sih ras, itu sudah jadi kewajiban ibu nak, dan seharusnya tugas ibu pula yang ngasih kalian tempat tinggal yang layak bukan kalian yang berusaha sendiri". Ujar bu diah dengan mata yang mengembun.
"gak bu, kami ini sudah dewasa tak seharusnya kami selalu menggantungkan keinginan kami pada orang tua, seharuanya ibu sudah berhenti usaha sendiri dan kami yang membiayai hidup ibu, tapi maaf bu kami belum bisa jadi anak yang baik bagi ibu". Ujar laras tak kalah sedih
"ia bu, maafkan pram ya bu belum bisa membahagiakan ibu" ujar pram merasa sedih juga.
"eeh kalian ini apa apaan sih, sudah lah kok obrolannya makin ngelantur kemana mana. Ya sudah ibu pulang dulu yah, pram jaga istrimu baik baik jangan sampai dia kecapean kasiha". pungkas bu diah yang tak ingin kesedihannya berkepanjangan.
Bu diah dan mira pun berlalu pergi. Dan semua orang sudah pergi semua tinggal laras dan pram saja.
"alhamdulillah ya mas acaranya berjalan lancar dari awal sampai akhir". Ucap laras merasa bersyukur.
"ia ras alhamdulillah lega rasanya, kita tinggal pindahan saja, tapi nanti besok saja yah sekarang kita masuk dan istirahat saja dulu, kasihan kamu pasti merasa cape". Ajak pram pada laras penuh perhatian.
"ia mas kita istirahat saja dulu". Pungkas laras. Mereka pun masuk dan beristirahat walau hanya duduk lesehan karna mereka belum memiliki kursi untuk tempat duduk mereka.
Disela sela obrolan mereka, ada yang mengganjal dihati laras tentang santi yang tiba tiba hadir diacara mereka tadi siang lalu menanyakan hal itu pada pram suaminya.
"mmmm mas boleh gak aku nanya sesuatu ?". Ucap laras berhati hati agar pram tak marah.
"boleh sayang kamu mau tanya tentang apa ?".jawab pram.
"tapi janji jangan marah yah ?". Ucap laras lagi.
"memangnya kamu mau tanya apa sih, sampai aku harus marah segala ?". Ucap pram lagi
"mmmmm tadi ngapain yah santi tiba tiba datang keacara kita.....? Apa mas yang mengundang dia ?". Ucap laras berterus terang.
"ya ampun sayang, mana mungkin aku mengundang dia ngapain juga aku mengundang dia, mas juga gak tau ngapain dia hadir disini tadi". Ucap pram meyakinkan laras.
"ya gak aku kira dia diundang sama mas soalnya tadi dia selalu berusaha beramah tamah sama mas, sedangkan sama aku dia cuek cuek saja, jangankan nyapa ngelirik saja dia gak ada". Imbuh laras
"kamu kenapa sayang, cemburu yah". Ucap pram menggoda laras yang kelihatan merasa cemburu dengan kehadiran santi tadi.
"gak, ngapain aku cemburu.....? mas tuh kegeeran, aku gak cemburu tau"...ucap laras sambil memonyongkan bibirnya.
"kalau gak cemburu itu bibir kenapa maju hayooo". Pram semakin menggoda laras.
"ih apaan sih, aku gak cemburu mas". Ucap laras yang wajahnya kini berubah merah merona seperti kepiting rebus karna menahan malu.
"kalau pun ia gak apa apa sayang, itukan tandanya kamu takut kehilangan mas, dan takut mas berpaling sama dia". Ujar pram sambil memeluk laras dari belakang dan mengelus perut laras yang membuncit.
laras hanya tersenyum simpul dan merasa senang dengan perlakuan pram padanya.
"mas janji yah jangan pernah tinggalin laras bagai mana pun keadaan laras..?"ucap laras.
"ia sayang jangan banyak pikiran yah apa lagi sedih nanti dede utunnya ikut sedih". Ucap pram sambil menci*m pipi istrinya itu.
Terus semangat berkarya
Jangan lupa mampir ya 💜