kisah seorang anak pungut yang di perlakuan tidak baik oleh ke dua orang tua angkat nya yang bernama zara ,dan malam itu dia dijual oleh ke dua orang angkat nya seharga 2 Miliar untuk melayani se orang laki - laki yang sedang mencari gadis perawan yuk kita simak kisah selanjutnya,,,,,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syqila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21
Ketika Saka ingin mencium Zara ,pandangan itu terfokus pada tangan Zara yang terus saja menggenggam pergelangan tangan nya , kemudian pandangan itu jatuh pada lutut Zara yang terluka . ia menarik tangan Zara , kemudian menatap lengan bagian siku yang tergores .
Shit !
Saka tak menyukai hal ini , ia tak ingin melihat adaa luka di tubuh wanita nya itu . namun ternyata terdapat banyak sekali goresan luka .
Saka mengumpat , " Bodoh ! ia kemudian turun dari ranjang dan berjalan menuju kotak yang berada tak jauh dari sana. Saka meraih kotak itu , dan ia kembali menghampiri Zara yang masih menangis .
" Stopp diamlah , suara mu begitu menyebalkan dan menyakitkan di telinga ku jadi diam lah sekarang " ucap Saka
Saka menarik Zara untuk duduk di sisi ranjang . Zara memandangi Saka yang mulai mengambil kapas juga menuang sedikit alkohol pada kapas itu.
" Hiks "
Zara masih menangis, namun mata nya memandangi kegiatan tangan Saka yang masih sibuk pada peralatan obat itu.
" Tidak perlu Hiks , aku tidak perlu di obati . aku hanya ingin pergi dari sini hiks , tolong lepaskan aku ,Tuan ,aku tak akan melaporkan mu pada polisi aku berjanji " ucap Zara penuh permohonan .
" Kau mengucapkan sesuatu yang tak akan ku kabulkan, jadi jangan buang tenaga mu lagi , apa kau tidak lelah ? " tanya Saka mengangkat pandangan nya dan memandangi Zara yang masih menangis itu .
Air mata Zara bercucuran keluar " Aku sangat lelah , sungguh. kedua bahu Zara menurun pasrah .
" Apa kau tak kasihan pada ku ? " tanya Zara
Saka menarik lutut Zara , ia sedikit menunduk memandangi luka yang cukup dalam itu , " Mengapa luka mu bisa jadi seprti ini ?" tanya Saka
Ia meniup pelan lutut itu dengan menempelkan kapas pada sekitar luka . Zara tersentak kaget , ia menahan tangan Saka dan menggeleng .
" Awhh.... sakit " teriak Zara
" Tahan sebentar " ucap Saka
Saka menahan ke dua tangan Zara ,ia kembali menempel kan kapas itu pada luka Zara untuk membersihkan nya .
Zara hanya menatap pria yang begitu ia benci kini . Zara menaruh dendam besar pada seseorang yang sudah menghancurkan hidup nya . Wanita itu sudah berjanji dan bersumpah akan menghancurkan hidup Saka .
Namun tatapan itu sedikit melemah ,ketika Saka terlihat serius membersihkan luka nya . Ia meniup niup pelan luka itu dan memberikan betadine .Saka menutupi luka itu dengan plester luka dengan kain kasa sebagai penutup nya .
" Berikan tangan mu " ujar Saka
Saka memandangi telapak tangan Zara yang tegores .
" Aku sangat risi melihat goresan ini " ungkap nya sambil mengangkat pandangan menatap Zara
Deg !
Zara langsung berdesir ketika bertemu mata dengan Saka . Zara langsung berkedip , kemudian ia menunduk dengan menatap tangan nya yang berada di genggam Saka . Zara kembali menarik tangan nya, namun Saka menahan nya.
" Aku belum selesai dengan tangan mu " ucap Saka
" Aw - " pekik Zara tertahan
" Sakit nya hanya sebentar saja " Ucap Saka sambil meniup niup telapak tangan Zara ketika Zara merasa perih akan sentuhan kapas itu .
" Kenapa kau bisa terluka seperti ini ?" tanya Saka lagi , sebab Zara tak menjawab nya.
" Karena kau ! " sinis Zara
" Sungguh ?"
" Kau tahu ? aku hampir saja di leceh kan oleh dua preman saat aku sedang berada di hutan jika saja Lukman tak datang membantu ku tepat waktu " adu Zara ke Saka
Saka jadi ingat kembali aksi melarikan diri Zara dari nya, Saka menghempas pelan tangan itu , kemudian ia menatap Zara dengan tatapan tajam yang membuat Zara langsung gugup dan menundukkan pandangan .
" Harus nya kau mati diterkam harimau!"
ucap Saka
Zara melototi Saka ketika mendengar nya , ia mengangguk dan tersenyum sinis
" Ya ! lebih baik aku mati di makan binatang buas dari pada mati di bunuh oleh mu !" balas Zara yang membuat Saka kesal mendengar nya .
Ternyata benar yang Siska katakan ,Zara memilih mati di makan binatang buas dari pada mati ditangan nya.
" Aku lebih dari Harimau yang kau maksud " ucap nya Saka
" Kau hanya kucing betina di mata ku " ujar Zara yang menjulur kan lidah nya
Membuat Saka mengepalkan tangan nya geram ingin menerkam wanita menyebalkan itu . Penghinaan yang sungguh luar biasa pada seorang bos Mafia !
" Kau ingin tahu siapa aku sebenar nya " tanya Saka karena Zara terlihat seperti menantang nya
" Ya ! kau harus membunuh ku sekarang juga jika kau kuat !" ucap Zara
" Obati luka mu sendiri !" kata Saka
Saka menghempas kapas yang ia pegang sedari tadi dan langsung berdiri .
Zara sempat melotot ,kemudian menegak ludah nya sambil menundukkan pandangan ketika mata nya tak sengaja menatap gundukan milik betina yang ia ejek barusan .
Apa apan ini ? Mengapa pria itu masih memakai bokser ?! Zara baru menyadari hal itu .
Melihat Zara tampak terkejut ,Saka menatap bawahan nya . pria itu kembali mengempalkan tangan nya dengan kesal. persetan dengan harga diri , Saka sudah tak peduli .
" Bahkan benda dari yang kau sebut kucing betina ini bisa menghujam mu sampai kau menangis kesakitan , kau tunggu saja kapan waktu nya tiba !"
Zara merinding mendengar nya , sementara Saka langsung berjalan menuju kamar mandi , menghempas pintu itu dengan kuat yang membuat Zara tersentak mendengar nya .
Saka akan mencabuli adik nya di kamar mandi , *Shit* ! sudah lama pria itu tidak olah raga lima jari alias comlay.
Zara menjulurkan lidah nya pada pintu kamar mandi yang tertutup . Zara cemberut ia mengerucutkan bibir nya sambil menatap luka yang ada di tubuh nya sangat mengenaskan , Zara menoleh pada pintu kamar yang tertutup ,kemudian ia menoleh pada pintu kamar mandi yang juga tertutup.
Tidak ada kesempatan yang sebagus ini untuk melarikan diri . Tapi entah kenapa Zara merasa lelah dan ia memilih untuk menghempaskan tubuh itu pada ranjang yang empuk.
Hari ini perjalanan nya sangat terbilang berat , dan tak menghasilkan apa pun selain dari bertambah lelah nya tubuh itu. zara memejamkan mata nya yang membuat ia langsung tertidur dengan pulas di sana di antara penat yang ia rasakan.
Tak lama kemudian Saka keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit di pinggang nya , Rambutnya masih basah membuat air menitik pada ujung rambut nya ke bahu lebar itu .
Saka memandangi Zara yang terbaring di ranjang .
Lihat lah perempuan yang teramat menyebalkan itu bisa bisa nya ia tidur tanpa mau bertanggung jawab atas adik nya yang sudah bangun dan di tendang pula beberapa waktu yang lalu.
Syukur saja adik nya itu tak terluka karena tendangan itu , dan sekarang ia sudah tidur nyenyak setelah di cabuli tangan nya sendiri .