"Jamunya Mas," Suara merdu mendayu berjalan lenggak lenggok menawarkan Jamu yang Ia gendong setiap pagi. "Halo Sayang, biasa ya! Buat Mas. Jamu Kuat!" "Eits, Mr, Abang juga dong! Udah ga sabar nih! Jamunya satu ya!" "Marni Sayang, jadi Istri Aa aja ya Neng! Ga usah jualan jamu lagi!" Marni hanya membalas dengan senyuman setiap ratuan dan gombalan para pelanggannya yang setiap hari tak pernah absen menunggu kedatangan dirinya. "Ini, jamunya Mas, Abang, Aa, diminum cepet! Selagi hangat!" Tak lupa senyuman manis Marni yang menggoda membuat setiap pelanggannya yang mayoritas kaum berjakun dibuat meriang atas bawah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tiara Pradana Putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gaya Sosialita Budget Pas-Pasan
"Jamu, Jamu! Jamune Bu, Pak, Jamu, Jamu! Jamune Mas, Mbak!" Marni dengan suara mendayu penuh semangat menebar senyum menawarkan Jamu kepada siapa saja yang ia temui.
"Jamu Bu?" Marni menawarkan Jamu kepada sekelompok Ibu-Ibu yang sedang berkumpul.
Marni melihat kelompok Ubu-Ibu muda dengan dandanan menor namun berhijab pasmina cekek leher kekinian.
Penampilan wah tapi bukan branded hanya saja sesikit mencolok dengan kacamata hitam, alis sulaman, eyelash dan jangan lupa nail art menjadi ciri khas geng yang entah apa namanya Marni sebutkan.
"Jamune Mbak," Marni dengan ramah menawarkan. Sedikit merubah panggilan dari Ibu menjadi Mbak dengan harapan sang calon pembeli tertarik.
"Eh Guys, minum Jamu aja yuk!" Salah seorang perempuan yang terlihat paling heboh dandanannya kemudian diikuti oleh teman-temannya yang lain.
"Mbak Jamu ya." Bagai koloni lebah satu duduk semua pengikutnya ikut duduk.
Marni kini dikelilingi kawanan mamah muda dengan penampilan wah namun banyak barang KW disana-sini.
"Mbaknya mau jamu apa?" Marni menurunkan bakul jamu dari gendongannya.
"Memang ada Jamu apa saja Mbak?"
"Jamu anti Gayung Lope ada gak Mbak?"
Marni meskipun tak terlalu mengikuti sosial media karena baru saja bisa membeli ponsel second itupun karena paksaan pelanggan jamunya katanya biar bisa pesen lewat WA. Akhirnya demi mempertahankan pelanggan Marni membeli ponsel secon di counter dekat kontrakan yang penting bisa WA sesuai permintaan Pembelinya.
"Ada toh Mbak. Namanya Jamu Pamungkas anti Pelakor alias Anti Gayung Lope." Marni dengan yakin membuat geng mamah mamah muda dengan penampilan hebring menjadi kemal alias kepo maksimal.
"Wah boleh tuh Mbak! Tapi beneran gak nih? Memang besanya sama Jamu yang lain apa? Kan sama aja tuh air-air juga." Begitulah Mamah-Mamah Muda jaman Now, kebanyakan kuliah online dari toktok malah semakin haus rasa keingintahuannya.
"Jelas beda dong Bunda!" Kini Marni masuk lebih dalam sampai mengikuti trik penjualan jaman Now yang ala-ala Cici-Cici Tanah Abang, Thamcit dan juga Penjual Online Shop.
"Jadi Jamu Pamungkas Saya ini bisa bikin si Mew-Mew lebih legit dan menggigit Bunda." Dengan lebih dramatis Marni sengaja membuat suaranya lebih berbisik.
"Aww! Masa sih Mbak?"
"Dicoba dulu, Ya taoi harus rutin minumnya. Murah meriah Kok cuma sepuluh ribu saja. Kalo mau langganan juga bisa. Tinggal WA Saya, tak samperin pokoknya."
"Penasaran ya guys, Coba yuk! Demi masa depan terhindar serangan gayung lope tang makin marak. Ih amit-amit deh! Jauh-jauhin tempatnya."
"Jadi siapa saja yang mau?" Marni menatap sepuluh Perempuan segeng yang kini sedang mengerubunginya.
"Mau!"
Marni membuatkan satu per satu Jamu Pamungkasnya dan kini masing-masing meneguk Jamu yang ada ditangan Mereka.
"Mbak ini pahit banget!" Wajah-wajah mencebik menahan rasa getir dan pahit saat Jamu racikan Marni menyentuh lingua para Mamah Muda yang hebring.
"Ya namanya Jamu Bundaku Sayang, Gapapa Pahi sedikit, pahitan mana kalau Pak Suami oleh gara-gara Gayung Lope. Gal mau toh?"
"Idih! Amit-amit jabang bayi! Jangan sampe deh! Pokoknya jangan sampe ada Gayung Lope diantara Kita."
"Bener! Kuta harus antisipasi! Harus ekstra luar dalem. Perawatan atas bawah. Ga muka aja biar glowing tapi si Apem juga kudu legit dan menggigit kayak waktu gadis!"
"Nah betul itu Bunda! Makanya, rutin langganan Jamu Pamungkas Marni, dijamin Bojone Bunda-Bunda gak bakal pindah kelain hati juga ga pindah kelain body!"
"Bisa aja nih Mbak Marni. Tapi beneran ya, dijamin loh ini Jamunya."
"Asal rutin minumnya, Insha Allah, Si Apem bakal wangi, keset, rapet dan legit!" Marni dengan keyakinan ala sales marketing profesional penuh semangat hingga sang pembeli menjadi yakin.
"Ada efek sampingnya gak minum Jamu Mbak Marni?"
"Ada! Tapi tanggung masing-masing Aku ga ngikut."
"Loh kok gitu?"
"Loh iya, soalnya semakin rutin minum Jamu Pamungkas ala Marni, efek sampingnya Bojone Bunda-Bunda bakal ketagihan kayak waktu penganten anyar. Ya Marni kan bukan gayung lope. Jadi efek samping ditanggung masing-masing toh!"
"Walah! Saya pikir efek sampingnya apa toh! Kalo itu sih mau banget Mbak Marni."
"Ah jadi penasaran. Kepingin cepet balik rumah."
"Iki bonus dari Marni, kalo cocok ya order saja." Marni memberikan racikan lulur buatannya sample gratis sebagai ajang promosi produk baru yang coba-coba Marni buat. Siapa tahu suka. Bisa tambah cuan kalau memang banyak yang suka dan order.
"Wah, ini wanginya tradisional banget Mbak Marni. Buat sendiri?"
"Loh ya pasti! Jamu sama ini semua ya racikan turun-temurun dari Mbahnya Marni. Dijamin wangine bikin Bojone Bunda-Bunda gak mau lepas. Nempel koyo perangko!"
"Walah! Bisa aja nih Mbak Marni! Kayak host live toktok yang jualannya pake waktu gitu!"
"Bisa saja! Tapi boleh juga idenya, tak ikutan saja apa ya Saya jualan live di toktok. Biar Jamune Marni semakin laris!"
"Tapi nanti jangan dimahalin Mbak Marni kalo sudah laris! Biasanya begitu, kalo sudah laku jadi mahal!"
"Ya ndak toh, Marni kan pro Isti SAH san pendukung Anti Gayung Lope! Dengan Marni berjualan Jamu dan perintikannya harapan Marni para Istri-Istri SAH makin bagus service jadi Pak Bojo gak usah cari sate diluaran ngono!"
"Bisa saja nih Mbak Marni! Saya minta juga deh no HP Mbak Marni jadi kalau mau order bisa langsung WA terus CODan bisa kan Mbak?"
"Bisa. Asal CODannya ga jauh. Apalagi sampe COD di Mall tang banyak didatangi Gayung Lope dan Ani-Ani. Walah Marni ga sanggup. Jauh nemen Bunda!"
Selesai beramah tamah dan sedikit ngalor ngidul alhamdulillah oara Mamah Muda banyak memberikan rezeki bagi Marni.
"Bunda-Bunda semua, matur suwon yo. Semoga Rezekine ditambahkan lebih banyak lagi sama Gusti Allah. Biar bisa borong Jamune Marni. Kalo mau order WA aja nanti Kita COD. Kalau ada temen Bunda-Bunda yang mau Jamu Marni atau arisan pakai stand Jamu Marni yo boleh banget. Marni malah seneng. Dapat order gede begitu!"
"Dapat diskon ga nih kalo Kita-Kita arisan mau order Jamune Racikan Pamungkas!"
"Tenang saja Bunda-Bunda ga usah khawatir. Ada plus-plusnya nanti. Tak kasih pokoknya!"
Setelah berpisah dan malah jadi akrab sama Bunda-Bunda gaya sosialita tapi budget pas-pasan Marni ya dapat omzet sampai dua ratus ribu rupiah.
"Ah senengnya dalam hati, Kalo daganganne laris! Seperti Dunia Marni yang punya!"
"Gapapa toh sesekali menghibur diri. Kalo bukan Marni yang buat seneng ya siapa lagi! Ya Bojo belum ada hilalnya! Ya diri sendiri saja yang bikin hatine seneng!"
"Walah! Baru seneng Marni udah ditegur sama Gusti Allah! Basah semua ini! Itu orang bawa mobil sambil mules kali ya! Ga lihat apa Marni bohay begini malah becekan ditrabas! Lah Marni ga hujan malah keguyur air kubangan! Loh ya ada seneng ada apesnya juga hari ini! Nasibku!" Marni mengusap wajahnya yang juga jadi korban terciprat air dari mobil mewah yang lewat ngebut gak kira-kira.
"Biar mules sampe besok yang udah bikin Marni kecipratan air begini! Gusti nyuwun pangapunten Marni gak maksud misuh-misuh."
Ka othor ngikutin berita update 😁