NovelToon NovelToon
ANTAGONIS? NO PROBLEM!

ANTAGONIS? NO PROBLEM!

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi / Crazy Rich/Konglomerat / Murid Genius / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Transmigrasi ke Dalam Novel / Bad Boy
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: fasya_bby

[Colab with kak Mozarella_cha]
[Cerita dalam proses merevisi]
.
.
Cerita ini mengandung adegan yang membuat kalian geleng-geleng kepala dengan antagonis satu ini.
.
.

Rheasya Livynza Quittern, mahasiswi cantik jurusan bisnis yang namanya dikenal karena segala tingkah absurdnya.

Kelakuannya, membuat semua orang pusing tujuh keliling bahkan harus menyetok banyak kesabaran untuk menghadapinya.

Namun bagaimana jadinya kalau Rhea malah mengalami transmigrasi, usai menghirup bau kentut dosen killer.

Jiwanya merasuki tubuh yang memiliki peran sebagai antagonis sebuah novel yang sekilas membaca cerita sinopsisnya saja.

Kali ini antagonisnya sangat berbeda dengan deskripsi tokoh jahat di novel umumnya.

QUEEN BULLYING ❎
Seragam ketat dan make up menor ❎
Dibenci protagonis pria ❎

QUEEN LAVEGOS ☑️
Keluarga harmonis ☑️
Protagonis pria posesif ☑️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fasya_bby, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7 - A?NP!

Diana, Devan dan Rhea tengah duduk bersantai di sofa ruang tamu sambil berbincang santai.

Mereka sesekali memakan cemilan dan melihat ke televisi yang menampilkan berita malam.

"Pa, ma, aku sudah daftar sekolah di sini atau belum?" tanya Rhea dengan hati-hati.

Menurut ingatan Rhea asli, dia belum mendaftarkan diri di sekolah yang ada di Indonesia seperti GHS.

Diana menoleh ke putrinya sambil mengelus lembut rambut peraknya.

"Belum sayang... Mama tidak sempat mendaftarkan kamu sekolah. Kita baru saja pindah empat hari lalu dan tidak ada waktu cari sekolah bagus untuk Rhea."

"Rhea mau sekolah kapan? Besok? Kalau besok, biar papa urus berkas kepindahan kamu di sekolah baru." tawar Devan melepas kacamata bacanya.

Rhea mengetukkan jari ke dagunya. "Papa sudah dapat sekolah baru buat Rhea?"

Devan mengangguk singkat. "Tentu saja sudah dan direkomendasikan langsung sama Allaric."

"Kalau ngasih informasi jangan setengah-setengah, papa.. Jadi gini Rhea sayang, Allaric adalah pemilik sekolah GHS bergengsi di Indonesia. Rhea paham?"

Rhea menganggukkan kepala. "Jadi, nanti aku tes ujian masuk atau nggak usah?"

"Tidak perlu tes, my princess. Kamu sudah ada nilai rapot kelas 10 dan 11. Nilainya sangat memuaskan ditambah prestasi kamu, bidang akademik dan non akademik. Papa yakin kamu pasti diterima di GHS." papar Devan menjawil gemas hidung Rhea.

"Betul yang dibilang papa. Dibanding dengan Devan, kalian pasti akan setara. Sama-sama jenius." celetuk Diana yang nimbrung percakapan itu.

Rhea hanya membulatkan bibir mungilnya hingga membentuk huruf 0.

Dia melupakan satu fakta tentang Rhea asli yang dianggap jenius sejak kecil.

Semua mata pelajaran mendapat nilai A+ jadi tidak heran memiliki IQ yang tinggi.

"Rhea tidur sana, sudah malam. Besok mau sekolah kan?? Seragam baru sama keperluan sekolah, nanti biar mama yang siapin."

Diana menunjukkan jam di handphone-nya yang sudah pukul 21.30 malam.

"Iya ma. Kalau gitu, Rhea pamit ke kamar. Selamat malam pa, ma." pamit Rhea mengecup bergantian pipi orangtuanya.

Cup! Cup!

"Selamat malam juga my princess." balas Devan yang mengacak pelan rambut Rhea.

"Selamat malam putri kecil mama." Diana balas mengecup pipi chubby Rhea.

Rhea berjalan masuk ke dalam lift untuk menuju lantai tiga, tempat kamarnya berada.

Setibanya di kamar, Rhea mengecek, apakah ada cctv atau penyadap suara yang Zevan letakkan di area tersembunyi atau tidak.

Untung Zevan belum memasangnya dan tidak perlu waspada apabila dia mengawasinya, jadi tidak bisa menguping saat dia berbicara sendiri.

Dia meregangkan otot-ototnya yang terasa kaku, lalu beranjak mengganti gaun dress dengan baju piyama tidur gambar panda.

Tidak lupa menggosok gigi, buang air kecil, mencuci muka dan mengaplikasikan skincare di wajahnya.

Mau bagaimanapun, dia harus merawat wajah dan tubuhnya meskipun sudah cantik rupawan. Namun, tetap merasa insecure dengan tubuh barunya ini.

Rhea bertopang dagu sambil menatap pantulan dirinya dalam cermin sembari melamun.

"Ini Rhea asli nggak datang gitu? Minimal jelasin ke gue tentang dunia novel yang gue masuki ini gitu..." monolognya menghela napas panjang.

"Entah apa alasannya nyeret jiwa gue masuk ke dalam tubuhnya. Gue masih bingung dan butuh penjelasan dia."

"Gimana kabar Daddy sama Mommy gue di sana ya? Gue kangen banget, pengen peluk, pengen dimanja.. Kenapa gue harus ngalamin transmigrasi begini sih!"

"Udah namanya sama kayak gue, pengen ngumpat tapi kok nanti jadinya ngumpatin diri sendiri. Serba salah banget gue, cok!"

Rhea mengacak-ngacak dan menjambak rambutnya seperti orang gila. "AARRGGHHH!!! Asu, babi, anjing, monyet, buaya, jancok! gue kudu ottoke?"

Dia berteriak keras dengan intonasi naik satu oktaf, untung kamarnya kedap suara.

Rhea tidak tahan untuk tidak mengumpat dengan menyebut semua hewan kebun binatang. 'Begini amat sih nasib gue.' batinnya.

Coba bayangin, kalian sudah jadi mahasiswi yang sebentar lagi lulus kuliah tapi jiwa kalian sekarang merasuki tubuh orang lain dan tidak bisa kembali dunia asalnya.

Tubuhnya memiliki peran antagonis sampingan yang akan mati di tangan Zevan dan Sagara.

Siapa lagi jika pemeran utama pria dan antagonis pria yang nanti berubah menjadi malaikat maut.

Lebih sialnya lagi, Rhea harus mengulang sekolah SMA dan akan berurusan dengan pemeran utama wanita yang menye-menye, disenggol dikit nangis.

Bukan hanya itu saja. Menurutnya, Luana memang pantas dijuluki PPB (Polos-Polos Bangsat). Bukan PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) di materi PKN, eh maksudnya IPS.

"Bodo amat gue. Mending tidur biar kepala nggak nyut-nyutan mikirin nasib gue ke depannya nanti." ucapnya lalu beranjak ke kasur King Size.

Membaringkan tubuhnya dan menyelimuti dengan selimut tebal, lalu menurunkan sedikit suhu dingin AC dan mematikan lampu tidur di atas nakas.

"Besok gue mulai sekolah lagi, malas sih tapi mau gimana lagi. Hiks! Padahal gue paling benci sama tugas numpuk. Eh malah ngulang SMA lagi."

"Hm, Selamat malam dunia tipu-tipu."

Setelahnya, Rhea akhirnya memejamkan mata dan menyelami alam bawah sadarnya.

...

Gadis cantik itu terbangun saat jamnya menunjukkan pukul tiga pagi. Sesekali menguap, dia meregangkan otot-ototnya yang kaku.

"Hoaammm.. Tidur gue nyenyak banget. Sekarang jam berapa sih? Kok di luar langitnya masih gelap?" monolognya sambil mengucek mata berulangkali.

"Hah? Jam tiga pagi? Ini jamnya ngga ada masalah bukan? Tumben banget gue bisa bangun sepagi ini. Wah gue bangga sama diri gue sendiri, mwuehehe."

Dia menguncir rambutnya dan turun dari kasur, lalu merapikan tempat tidur dan membersihkan kamar. Tidak mungkin membiarkan sifat pemalasnya buat citra Rhea asli buruk, alhasil mencoba untuk rajin.

Setelah itu melakukan pemanasan tubuh dan mulai berolahraga dengan barbel dan latihan yoga hingga memakan waktu setengah jam.

Merasa tubuhnya lengket karena berkeringat deras, dia bergegas mengakhiri aktivitasnya dan berjalan menuju kamar mandi untuk bersih-bersih diri.

Setelah dua puluh menit berlalu, Rhea mengenakan seragam dan atribut sekolah barunya yang sudah di atas nakas. Sepertinya disiapkan ibunya.

Rhea melepas charge saat menampilkan baterai di layar handphone-nya menunjukkan seratus persen.

"Hpnya Rhea asli mirip iphone merk apple keluaran terbaru anjir. Gue nggak tahu apa kode pinnya buat buka hp ini cuy!" gerutunya kesal.

Rhea berpikir sejenak, lalu mencoba untuk membuka kode pin dan memasukkan tanggal ulang tahun di hp itu setelah melihat biodata diri Rhea asli di rapot.

Ternyata berhasil terbuka dan dia mulai berselancar membuka galery dan histori WhatsApp sebelumnya.

"Rhea, gue ijin ya buka hp lo ini. Gue butuh banget petunjuk untuk bertahan hidup di dunia novel yang gue nggak tahu alur bab awal sampai selesai."

Dapat Rhea lihat di galery hanya ada foto kenangan Rhea asli dengan mendiang kakek-neneknya belum lagi sahabat dan keluarganya.

Rhea beralih melihat beberapa kontak dan disimpan dengan nama seperti "Papa Devan Ganteng", "Mama Diana Cantik" dan "Adelia Jelek".

Kreatif sekali, pikirnya.

Ketika membuka WhatsApp, ada notif masuk yang totalnya ada tujuh pesan yang belum dia baca dan berasal dari kontak bernama 'Adelia Jelek'.

Entah mengapa disimpan dengan nama seperti itu, yang penting langsung dibacanya semua pesan itu satu persatu dengan dahi berkerut.

Usai mengirim satu balasan saja, Rhea meletakkan handphone-nya dan malas menjawab semua pesan itu karena hanya bikin pegal jarinya saja.

Rhea memilih mencari pekerjaan sampingan melalui laptopnya dan memutuskan untuk menjadi hacker.

"Meskipun keluarga gue kaya raya, duit gak bakalan berkurang tapi gue pengen nyari duit tambahan jadi biar keliatan independent women."

"Banyak banget permintaan klien yang baru masuk ke email gue, duh jadi bingung milihnya coy!"

Dia memijit dahinya dan fokus menyelesaikan setiap permintaan klien yang penghasilannya sangat besar.

Dia dengan lincah dan cepat mengetikkan jari-jarinya menari di atas keyboard laptop, sambil tatapan mata memfokuskan diri ke layar di hadapannya.

Tidak terasa, jam sudah menunjukkan pukul enam pagi dan memilih mengakhiri pekerjaannya karena masih harus menyiapkan keperluan sekolah.

"Sampai sini dulu aja lah, capek banget jari gue. Wah bayaran gue udah masuk semua ke rekening gue njir. 0-nya banyak banget, satu.. dua.. tiga.. empat.. lima.. enam.. tujuh.. delapan.. sembilan.. sepuluh!"

"Anying! Gue kaya raya dadakan! Gak perlu lagi mikir buat pesugihan, gini kan gampang banget nyari duit. Tujuh puluh miliyar, masih jauh dari target gue."

-TBC-

1
BabyGirl^
semakin penasaran aku sama jalan cerita ke depannya gimana
BabyGirl^
Ikutan ah, huuuuuuuu....
BabyGirl^
Emang cuma ini pilihan yang tersisa biar Rhea peka sama perasaannya
BabyGirl^
Serius dah, aku pengen punya cowok sempurna kek gini buat jadi suamiku
BabyGirl^
Kalau checkout di keranjang Oren bisa nggak sih? huhu..
BabyGirl^
Banyak banget catatan kenakalannya Rhea wkwk
Lullaby_tae
Next kak author, makin seru baca dan nggak sadar udah di bab 16.

Ceritanya beberapa udah direvisi jadi sedikit beda sama yang di wp. Tetap update setiap hari ya kak😂🥰
Lullaby_tae
Hai kak author, aku pembaca lama novel kakak di wp. Aku mau maraton baca ulang soalnya di NT katanya mau dilanjutin sampe tamat.

Aku kira bakal digantung ceritanya tapi dugaan aku salah, semoga ceritanya happy ending kak author. Semangat terus ya, jaga kesehatan💜
BlueMoon_
Hai semuanya, yang pegang akun ini masih aku tapi dibantu nulis sama adikku. Jadi, sementara waktu aku nulis novel dari wp ke sini.

Bagi para pembaca lama di wp yang punya NT bisa mampir baca ulang. Pembaca baru boleh baca juga, siapa tau bikin ketagihan.

Last, jangan lupa follow akun aku, kasih like, vote dan subcribe biar semangat update cerita terus.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!