21+ 🔥
Ini novel ke dua aku.
Hana azzuhra harus menerima kenyataan karena kesuciannya telah terenggut oleh pria yang tak di kenalnya,sedangkan satu bulan lagi dia akan menikah dengan kekasihnya.
Di hari pernikahannya Hana pingsan dan di nyatakan hamil membuat suaminya marah besar.Sejak di nyatakan hamil sikap suaminya berubah terhadapnya sampai Hana melahirkan.
Bayi Hana di jual oleh suaminya untuk melunasi hutang hutangnya.
Bagaimana nasib bayi Hana...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon roliyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 10
Hana..."teriak Ibu Anton geram.
Hana yang sedang memasak terkejut dengan suara teriakan Ibu mertuanya.Hana segera mematikan kompornya dan bergegas menemui Ibu Anton.
"Iya Bu,ada apa?"tanya Hana halus.
Plak
Ibunya Anton langsung menampar pipi Hana dan tatapannya nyalang terhadap Hana juga rahangnya mengeras.
"Ibu pikir selama iye maneh teh perempuan baik-baik,tapi ternyata maneh teh sarua jeng awewe nu sok mangkal di pinggir jalan."sarkas Ibu Anton.
(Ibu pikir selama ini kamu itu perempuan baik-baik,tapi ternyata kamu itu sama dengan perempuan yang sering mangkal di pinggir jalan.)
"Hana bukan perempuan seperti itu Bu."sambung Hana.
"Halah,Anton sudah cerita sama ibu,maneh teh keur hamil anak batur terus maneh teh ngahianati si Anton.Ibu hente nyangka maneh teh kelakuan te` bener,Ibu pikir maneh teh awewe polos."geram Ibu Anton memandang Hana hina.
(Halah,Anton sudah cerita sama ibu,kamu itu lagi hamil anak orang lain terus kamu itu menghianati si Anton.Ibu nggak nyangka kamu itu kelakuannya tidak baik,ibu pikir kamu itu perempuan polos.)
Hana menggeleng cepat,"Bu,Hana bisa jelasin ini semua.Tolong dengarkan dulu cerita Hana."pinta Hana.
"Ibu terlanjur kecewa sama kamu."tukas Ibu Anton dan pergi dari hadapan Hana.
"Bu, dengerin dulu penjelasan Hana."mohon Hana kepada ibu mertuanya.
"Stop,Ibu hente butuh penjelasan ti maneh,bagi Ibu tuh maneh teh sarua jeng awewe nu sok mangkal di pinggir jalan anu sok ngajual awakna! "
(Stop,Ibu nggak butuh penjelasan dari kamu,bagi Ibu kamu itu sama seperti perempuan yang sering mangkal di pinggir jalan yang sering menjual tubuhnya.)
"Bu..."melas Hana seraya memegang tangan Ibu mertuanya,tapi tangan Hana langsung di gibaskan oleh Ibunya Anton.
Ibunya Anton terlanjur kecewa sama Hana,baginya dia lebih percaya Anton anaknya dari pada Hana yang hanya seorang menantu.Hana menatap punggung Ibu mertuanya sampai menghilang dari pandangannya.Hana mendesah samar dan berharap Ibu mertuanya hanya marah sesaat.
Hana kembali ke dapur melanjutkan masakannya,meski hati kecilnya resah memikirkan mertuanya yang tak mau mendengarkan penjelasannya.Hana berusaha berpikir positif dan tak mau ambil pusing karena kalau terlalu di pikirkan akan berdampak dengan kandungannya.
***
Kini usia kandungan Hana sudah memasuki sembilan bulan dan perlakuan Anton pada Hana tetap kasar,bahkan Diah pacar Anton sering menghabiskan waktunya di rumah kontrakan Hana dan Anton.Hana sudah tidak memperdulikan apa saja yang Anton dan Diah lakukan saat berdua,baginya itu sudah tak penting lagi buat Hana.
Hana lebih mementingkan kandungannya di bandingkan kelakuan buruk Anton terhadapnya.Soal mertuanya terhadap Hana,semakin ke sini semakin membenci Hana tapi Hana sudah tak mau menanggapi hinaan sang mertua.
Kenapa Hana masih tetap bertahan hidup dengan Anton karena Bapak Hana yang meminta terus mempertahankan pernikahan mereka,meski setiap saat selalu mendapatkan perlakuan kasar dari Anton.
Saat ini Hana sedang memandangi selimut yang sudah di beri nama untuk calon anaknya,Hana tersenyum membayangkan bayinya mengenakan selimut yang sedang Hana pegang.Hatinya menghangat membayangkan calon anaknya berada dalam dekapannya.
Tok tok tok
Suara ketukan membuyarkan lamunan Hana, segera Hana melangkah dan membuka.Hana memandang orang yang datang ke rumahnya dan melihat penampilan orang tersebut yang seperti preman.
"Anda siapa?"tanya Hana memandang dua lelaki yang penampilannya seperti preman pasar dengan lengannya penuh dengan tato.
"Anton mana?"tanyanya
"Mas Anton nggak ada di rumah,kenapa memangnya?"timpal Hana bingung.
"Bilang sama si Anton,dia harus membayar hutang-hutangnya karena kalah judi sama bos kita!"ucapnya sarkas.
"Hutang..."cicit Hana.
"Iya,jangan lupa bilang sama si Anton kalau tidak dia akan tau akibatnya."tukas salah satu preman tersebut.
Hana mengangguk lalu kedua preman itu meninggalkan kediaman Hana.Hana menutup pintu dan kembali ke kamarnya karena Hana sedang membereskan baju-baju bayi ke keranjang.Saat tengah memasukan pakaian bayi dan juga pakaiannya ke dalam tas,Hana mendengar langkah kaki masuk ke dalam rumahnya.
"HANA...."teriak Anton sembari melemparkan tasnya ke kursi.
Hana mendesah samar,lalu Hana melangkah menghampiri Anton yang sedang duduk dengan wajah lelahnya.
"Iya, kenapa?"tanya Hana.
"Buatkan saya kopi."tukas Anton.
Hana memutarkan tubuhnya dan segera membuat kopi untuk Anton, selesai membuat kopi Hana membawa kopi tersebut ke hadapan Anton.
"Buat kopi aja lama banget sih!"sentak Anton memandang Hana sinis.
Hana tak menjawab perkataan Anton, Hana memilih kembali ke kamar melanjutkan mengepak pakaiannya dan pakaian bayi ke dalam tas.
"Cih..."gumam Anton yang melihat Hana meninggalkannya.
Tring
Bunyi pesan masuk ke handphone Anton,segera Anton baca pesan tersebut.Setelah membaca pesan tersebut wajah Anton berubah muram,dia bingung dari mana dia harus mendapatkan uang dengan waktu yang cepat.Sebab hutang judinya semakin hari semakin berkembang biak.
Anton bangkit dan menghampiri Hana,"Heh,mana dompet kamu?"tanya Anton.
"Buat apa tanya dompetku?"
"Sudah mana?siniin!"tukas Anton.
"Nggak,aku nggak akan kasih dompetku ke kamu."tegas Hana.
"Baiklah akan saya cari sendiri dompet kamu."
Anton mencari dompet Hana dan mengobrak- abrik lemari Hana,Anton tidak peduli dengan Omelan Hana.Anton terus mencari dompet Hana, Anton tersenyum saat menemukan apa yang dia cari.
"Mas kembalikan dompetku.."pinta Hana sembari merebut dompetnya tapi Anton dengan cepat melangkah keluar kamar sembari membuka dompet Hana dan mengambil semua uang Hana.
"Mas jangan ambil uang itu,uang itu untuk biaya aku melahirkan."seru Hana yang terus berusaha merebut uang yang sudah di genggam oleh Anton.
"Peduli apa saya sama bayi haram kamu."tukas Anton yang terus menghindar dari Hana.
"Mas..tolong kembalikan uang itu."pinta Hana memelas.
"Nggak!"sentak Anton lalu Anton mendorong tubuh Hana hingga perut Hana membentur sandaran kursi.
"Aw..."pekik Hana saat perutnya terbentur sandaran kursi,tapi Hana masih bisa menahan rasa sakit di perutnya dan mendekati Anton lagi,Hana harus merebut uangnya.
Anton yang melihat Hana akan kembali merebut uang yang dia pegang dengan cepat Anton mendorong Hana secara kasar dan Hana terjerembab ke lantai dengan posisi duduk.Akibat dorongan Anton yang kasar menyebabkan perut Hana semakin sakit.
"Aw..."rintih Hana lalu darah segar keluar dari jalan lahir.Hana terus merintih merasakan perutnya yang teramat sakit.
"Mas...tolong."pinta Hana memelas.
"Cih,dasar menyusahkan saja."Anton memilih meninggalkan Hana sendirian dengan kesakitanya,Anton tidak peduli dengan keadaan Hana yang sudah mengeluarkan darah yang terpenting baginya dia sudah mendapatkan uang untuk membayar hutangnya dan sebagiannya untuk bersenang-senang.
siapin tissue