NovelToon NovelToon
Jatuh Cinta Pada Boss Muda

Jatuh Cinta Pada Boss Muda

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintamanis
Popularitas:204.9k
Nilai: 5
Nama Author: Isshabell

Rani tak menyangka perasaan yang ia pendam selama ini ternyata berbalas rasa yang sama juga dari boss muda.

Rani merasa sangat bahagia tapi di sisi lain ia juga tidak ingin menyakiti hati Shella yang ternyata juga mencintai boss muda.


Rani hanyalah seorang karyawan yang bekerja di mall di bawah pimpinan boss muda sementara Shella adalah teman kuliah boss muda yang statusnya adalah orang kaya juga.


Rani menjadi dilema, ia ingin menepis semua perasaan yang ada di hatinya namun tak bisa
karena semakin hari boss muda makin memberi harapan padanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isshabell, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ibu Rani sakit

Pulang kerja ini Rani pingin cepet-cepet nyampe rumah, dari tadi pagi perasaanya gak enak.

Sesampainya di tempat parkir motor karyawan Rani langsung menuju ke arah motornya dan menaikinya lalu melaju dengan kecepatan kencang keluar meninggalkan area mall.

Setibanya di rumah ia langsung masuk ke dalam dan mencari ibunya.

Biasanya ibu duduk-duduk di ruang tamu menunggu kepulangannya,tapi kali ini ibu gak ada.

"Ibu...ibu..".teriak Rani sambil celingukan ke seluruh ruangan.

"Kemana ibu ya kok gak ada jawaban."

Kemudian Rani mencari ke ruang tengah di sana ibu gak ada lalu ia menuju ke dapur dan di sana ibu juga gak ada.

Rani semakin cemas kemudian matanya tertuju pada pintu kamar ibu yang tertutup rapat.

Sejurus kemudian Rani menuju kamar ibu.

Perlahan ia membuka pintu kamar,mata Rani menyapu ke seluruh ruangan kemudian ia mendapati ibunya tidur di atas ranjang dan berselimut tebal.

"Masih jam segini kok ibu sudah tidur?"

"Tumben,kok gak biasanya ya."

Lalu Rani berjalan menghampiri ranjang ibu,perlahan ia duduk di samping ibu dan dengan perlahan pula ia menyentuh tubuh ibunya.

Tiba- tiba Rani kaget ketika ia menyentuh kaki ibunya kakinya sangat panas sekali lalu Rani meraba seluruh tubuh ibu dan ternyata panas semua.

"Bu...ibu..." kata Rani sambil memegang kaki ibunya.

Ibu membalikkan tubuhnya dan membuka matanya,lalu ibu menatap Rani dan tersenyum.

"Kamu sudah pulang Ran?" tanya ibu.

"Iya Bu,baru saja nyampe rumah," jawab Rani.

"Ibu kenapa kok badan ibu agak panas,ibu sakit?" tanya Rani

"Enggak Ran,cuma ibu merasa agak pusing sedikit dan badan ibu meriang."

"Ibu sudah minum obat?" tanya Rani.

"Belum nak," kata ibu.

"Kalau begitu Rani ambilkan obat meriang dulu ya Bu,tapi sebelumnya ibu harus makan dulu terus minum obatnya."

"Iya," kata ibu menurut perintah Rani.

Kemudian Rani beranjak keluar dari kamar ibu dan mengambil obat lalu ia bergegas kembali lagi ke kamar ibunya dengan membawa sepiring nasi dan lauknya.

"Ibu makan dulu ya,biar Rani yang suapi

ibu duduk aja",kata Rani sambil menyuapi ibunya.

Ibu makan sedikit demi sedikit sampai nasinya habis.

"Sekarang minum obatnya ya Bu," Kata Rani sambil menyodorkan obat dan air minum pada ibunya.

"Nah sekarang ibu istirahat tidur lagi."

Rani kemudian menyelimuti tubuh ibunya dan perlahan ia keluar dari kamar ibunya.

"Mudah- mudahan ibu gak apa- apa."

Malam ini hati Rani gak tenang,ia kepikiran sama ibunya yang sedang sakit. Rani mencoba memejamkan matanya tapi tetap tidak bisa tidur.

Berkali- kali Rani mencoba memejamkan matanya tapi tetap tak bisa tidur,akhirnya ia memutuskan untuk pergi ke kamar ibunya.

Ia berjalan menuju ke kamar ibunya.

Perlahan ia membuka pintu kamar kemudian ia melihat ibunya masih tertidur.

Lalu Rani beranjak menghampiri ibu dan ketika tepat berada di sampingnya,Rani memegang tubuh ibunya dan betapa terkejutnya ia ketika mendapati tubuh ibunya semakin panas.

Rani bingung kemudian ia mengompres Kepala ibunya, berulang-ulang ia lakukan itu tapi tetap saja ibunya masih panas.

Tiba- tiba ibu bangun dari tidurnya dan kemudian muntah-muntah.

Rani semakin panik

"Bu...." kata Rani sambil memegangi tubuh ibunya.

Tubuh ibu semakin lemas dan panasnya bertambah tinggi.

Tanpa pikir panjang Rani langsung meraih ponselnya dan memesan grab.

Sepuluh menit kemudian mobil grab sudah tiba di depan rumahnya.

Rani langsung memapah tubuh ibunya yang sudah lemas tadi.

"Pak,agak cepat ya pak," perintah Rani pada sopir grab nya.

"Baik mbak," jawab si sopir grab.

"Tahan ya Bu,ini Rani sedang membawa ibu ke rumah sakit," kata Rani sambil memeluk tubuh ibunya.

Tepat pukul dua dinihari Rani dan ibunya tiba di ruang UGD rumah sakit.

Di ruang UGD inilah ibu Rani langsung di periksa oleh dokter.

Seusai dokter memeriksa ibunya, Rani buru- buru menghampiri dokter itu.

"Dok,bagaimana keadaan ibu saya," tanya Rani agak panik.

"Mbak siapanya?" tanya dokter.

"Saya anaknya dok," kata Rani.

"Begini mbak,karena ibunya mbak tadi sudah agak terlambat di bawa ke rumah sakit jadi ibunya harus di opname untuk beberapa hari."

"Baik dok," kata Rani tanpa pikir panjang lagi.

Tak lama kemudian seorang perawat datang menghampiri Rani dan ibunya kemudian membawa mereka menuju kamar tempat opname.

Sekarang ini jam menunjukkan pukul tiga dinihari,Rani sangat mengantuk dan lelah sekali hari ini.

Tapi ia harus tetap terjaga untuk menemani ibunya.

Tiba- tiba Rani menghela nafas dalam-dalam seolah ada beban yang menggelayut di hatinya.

"Aku dapat uang darimana ya untuk biaya perawatan ibu selama opname?"

"Uang tabunganku kemaren sudah habis buat bayar kontrakan."

Kembali Rani menghela nafas dalam-dalam lalu matanya tertuju pada wajah ibunya yang pucat pasi kemudian ia mengusap wajah itu sambil berkata.

"Rani akan lakukan apa pun asalkan ibu sehat kembali,besok Rani akan cari pinjaman uang untuk biaya opname ibu," kata Rani sambil menitikkan air mata.

Semalaman ini Rani tidak bisa memejamkan matanya,otaknya sedang berpikir keras untuk mencari pinjaman buat biaya ibu selama opname di rumah sakit.

"Besok pagi aku akan coba ke kantor,aku akan minta ijin pada boss muda untuk kas bon," kata Rani memantapkan hatinya.

"Mudah-mudahan di kasih sama boss muda."

...----------------...

Waktu menunjukkan pukul delapan pagi.

Rani merasakan matanya sangat sepat sekali dan kepalanya agak pusing karena semalaman ia tidak tidur.

Setelah mandi ia bergegas menghampiri ibunya . Sejenak kemudian datang petugas pengirim sarapan pagi untuk pasien.

Rani mengambil sarapan itu dan kemudian menyuapi ibunya sedikit demi sedikit

"Ibu harus banyak makan,biar cepat sembuh kembali ya," kata Rani sambil menyuapi ibunya.

Ibu mengangguk dan tersenyum,wajahnya masih kelihatan pucat.

Setelah selesai memberi sarapan pada ibunya,Rani berpamitan.

"Ibu....Rani mau ke tempat kerja Rani dulu ya,Rani mau minta ijin beberapa hari untuk menjaga ibu di rumah sakit," kata Rani sambil memegang tangan ibunya.

"Nak....ibu pulang saja ya biar di rawat di rumah saja,ibu gak mau merepotkan kamu Ran," kata ibu.

"Enggak Bu,ibu harus di rawat di rumah sakit."

"Terus kamu dapat uang darimana untuk biaya ibu selama di rumah sakit?" tanya ibu khawatir.

Rani menghela nafas panjang,kemudian ia berkata lagi pada ibunya .

"Ibu gak usah mikirin soal biaya,ibu yang tenang aja di sini,ibu harus fokus sama kesembuhan ibu."

"Rani akan mencari pinjaman uang Bu,Rani akan mencoba pinjam pada bos muda mudah- mudahan di kasih Bu."

"Maafkan ibu ya nak,ibu sudah merepotkan kamu ," kata ibu dengan mata berkaca- kaca.

Dada Rani sesak rasanya mendengar penuturan ibu,air matanya hampir jatuh tapi sekuat tenaga ia menahan nya,supaya ibu tidak tambah sedih kalau melihat dirinya menangis.

"Ini belum seberapa Bu,di bandingkan pengorbanan ibu yang merawat dan membesarkan ku Sampai aku bisa jadi yang sekarang ini," gumam Rani dalam hati.

"Bu....Rani berangkat dulu ya."

"Iya nak,hati- hati di jalan ya," suara ibu masih lemah sambil menatap nanar ke Rani.

"Iya Bu,doakan ya Bu mudah- mudahan Rani nanti dapat pinjaman.

"Iya nak ,ibu pasti akan doakan."

1
Naura Rahmania
lanjut
Isshabell: 🙏kak semoga suka
total 1 replies
M Maryati
amiiiiin...yra....sukses sllu ya ka...
Isshabell: makasih kak....sudah baca novelku yang ini salam sayang buat kakak 🙏❤️
total 1 replies
Dhanie Adhisatya
see you ...
Isshabell: see you again kak.....🙏🙏🙏❤️❤️❤️
total 1 replies
Ramadhania Muhammad
lanjut
Dhanie Adhisatya
habis kah..???🙄🙄
Isshabell: lanjutkah.....🤭🤭🙏🙏🙏🙏
total 1 replies
Umi Betawi
lanjut thor
Isshabell: 🤭🤭🤭🤭🤭🙏🙏🙏
total 1 replies
Est Jaeger
ingin terus membaca bab selanjutnya
Isshabell: 🤭🤭🤭🙏🙏🙏
total 1 replies
Dhanie Adhisatya
goooo
Isshabell: 🤭🤭🤭🤭🙏🙏🙏
total 1 replies
Clay Clay
lanjut
Isshabell: siap ...🤭🙏
total 1 replies
Sudi Asih
pewaris kecil
Isshabell: iya kak🤭🙏
total 1 replies
Sudi Asih
lanjut
Isshabell: siap🙏
total 1 replies
Daryati Idar
lanjut kk
Isshabell: siap kak🙏
total 1 replies
Sudi Asih
lanjut
Isshabell: siap.....🙏🙏🙏
total 1 replies
Dini Aprilia
lanjut ☺☺
Isshabell: 🙏🙏🙏🙏🙏
total 1 replies
Anita dwi
kok gk sandy rekam aja percakapan itu buat jadi bukti ke boss muda
Isshabell: 🤭🤭🤭🤭🤭
total 1 replies
Nuril Hidayati
lanjut
clarisa vlar
ko helen sdh gede aja thor
Isshabell: 🤭🤭🤭🤭🤭
total 1 replies
Magda Nainggolan
neex lanjut dong
Isshabell: 🙏🙏🙏🙏siap kak
total 1 replies
Magda Nainggolan
ilanjut
Daryati Idar
lanjut kk
Isshabell: siap🤭🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!