NovelToon NovelToon
Terjerat Cinta Bodyguard Tampan

Terjerat Cinta Bodyguard Tampan

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / One Night Stand / Aliansi Pernikahan / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:4M
Nilai: 4.8
Nama Author: santi.santi

Raisa terpaksa menikah dengan Adam, bodyguard dari Papanya sendiri, karena insiden di satu malam yang telah di rencanakan pesaing partai Papanya.
Posisi Papanya yang menjadi orang momor satu dari sebuah partai politik membuat Raisa terpaksa menerima pernikahan yang sama sekali tidak pernah ia inginkan itu demi menyelamatkan Papanya juga nama baiknya sendiri karena foto-foto vulgarnya itu telah di sebar luaskan oleh orang tak di kenal.
Namun bagaimana Raisa yang keras kepala dan sombong itu menerima Adam sebagai suaminya sedangkan Raisa sendiri selalu menganggap Adam hanyalah penjilat dan pria yang mengincar harta Papanya saja.
Rasa bencinya pada Adam itu tanpa sadar telah menyakiti hati pria yang menurutnya kaku dan menyebalkan itu.
Bagaimana juga Raisa berperang melawan hatinya yang mulai tertarik dengan sosok Adam setelah berbagai kebencian ia taburkan untuk pria itu??
mari ikuti perjalanan cinta Raisa dan Adam ya readersss...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi.santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Keras kepala

Pagi harinya Raisa keluar dari kamarnya dengan pakaian yang sudah rapi. Wajah ayunya itu juga tak pernah luput dari sentuhan make up meski masib terlihat agak sembab karena menangis semalaman.

Gadis yang baru saja menyelesaikan kuliahnya itu berjalan melewati meja makan tanpa sudi menoleh sedikitpun ke samping. Di mana ada Papanya dan juga Adam yang berada di sana.

"Mau kemana kamu Raisa??" Suara Satya menghentikan langkah Raisa.

"Keluar, suntuk di rumah" Jawabnya acuh dan tak mau berbalik sedikitpun.

"Sarapan dulu, tadi malam kamu juga melewatkan makan malam kan?? Apa kamu tidak lapar??"

Raisa tersenyum sinis meski kedua orang di belakangnya tak melihatnya sama sekali.

"Papa tidak udah sok perhatian seperti itu. Bukankah Papa sudah tidak menyayangiku lagi??"

"Apa yang kamu katakan Raisa. Papa tentu sangat menyayangi mu. Maafkan Papa tadi malam, Papa sedang kalut sayang"

"Sudahlah Pa, aku juga nggak mau makan satu meja dengan orang miskin itu"

Raisa langsung kembali melangkah setelah satu kalimat penghinaan ia berikan kepada Adam yang sejak tadi tak pernah menyentil Raisa sedikitpun.

"Raisa!! Tunggu Raisa!!" Teriakan Satya sama sekali tak menghentikan Raisa.

"Apa lagi Pa!!!!" Kali ini Raisa menatap Papanya dengan kemarahan.

"Jangan berulah di luar sana karena besok hari pernikahan mu!!"

"Apa!!!" Raisa tak habis pikir, setelah penolakannya tadi malam, ternyata Papanya itu masih terus saja memaksanya menikah dengan pria yang tak pernah masuk dalam list pria idamannya.

"Raisa udah bilang Pa, kalau Raisa tidak akan pernah menikah dengan pria sialan ini!!"

Mata Raisa yang memerah karena amarah tak sengaja bersinggungan dengan mata tajam milik Adam.

Raisa segera memutus kontak mata itu. Raisa begitu membenci sorot mata tajam penuh intimidasi itu. Raisa benci semua yang ada pada diri Adam.

"Terserah apa yang katakan Raisa, yang jelas kamu akan tetap menikah besok atau kamu tidak akan pernah bisa keluar rumah lagi karena malu!!"

Satya memilih pergi sebelum menerima bantahan dari putrinya lagi. Menurutnya keputusan yang dia ambil sudah sangat benar.

"Heh!!"

Adam masih diam dan hanya melirik Raisa tanpa ekspresi.

"Bisu lo ya?? Kenapa lo diam aja?? Kenapa lo nggak berusaha menolak pernikahan ini??"

"Untuk apa saya harus menolak?? Saya memang harus bertanggung jawab"

Satu kalimat yang baru keluar dari bibir Adam membuat Raisa mendengus dengan kesal.

"B****sek belagu banget nih laki!!"

"Gue semakin yakin kalau lo terlibat dengan semua ini" Raisa melirik sinis pada Adam lalu kembali melanjutkan langkahnya yang tertunda beberapa menit dengan pembicaraan yang memuakkan menurutnya.

Raisa mengendarai mobilnya menuju cafetaria, kedua sahabatnya sejak di bangku SMA juga sudah menunggu dia sana. Dia memang sengaja meminta bertemu dengan kedua sahabatnya itu karena ingin mengurangi sedikit saja beban yang ada dalam pikirannya saat ini.

"Sorry, gue telat. Tadi ada maslah dikit" Raisa duduk dengan asal dekat Stevia.

Suasana di sana masih sepi, jadi Raisa merasa sedikit aman tanpa harus menutupi wajahnya karena malu.

"Ya elah, lama banget lo Sa. Gue udah nggak sabar pingin dengar cerita lo. Berita itu nggak bener kan Sa?? Lo nggak mungkin sama dia emmm, itu beneran kan??"

Raisa memejamkan matanya dengan malas karena dia saja baru datang namun pertanyaan Fany menjurus ke akar permasalahan Raisa saat ini.

"Tapi emang kenyataannya begitu" Jawab Raisa dengan malas namun berhasil membuat Stevi dan Fany menganga tak percaya.

"Kenapa bisa?? Kok nggak cerita sama kita??Atau kalian sama-sama su.."

"Enggak!! Mana sudi gue sama laki-laki miskin kaya dia!! Gue di jebak!! Makanya gue nggak mau cerita sama kalian"

Stevi dan Fany yang sudah beberapa kali bertemu dengan Adam justru beranggapan sebaliknya.

"Dijebak??" Kompak mereka berdua.

"Hemm, ini semua ulah saingan bokap gue. Bokap juga udah tau tapi besok dia tetap maksa gue nikah sama tu laki s*alan" Raisa meraih minuman milik Fany lalu menyeruputnya begitu saja.

"Hah?? Kalau di jebak kenapa nggak lapor polisi aja??" Stevy masih sedikit tak percaya dengan apa yang di ceritakan oleh Raisa.

"Lo nggak ingat siapa bokap Raisa Stev?? Bisa makin hancur dong partainya. Lapor polisi justru akan semakin memperkeruh juga masalahnya akan melebar kemana-mana" Ujar Fany yang ternyata sedikit menyentil Raisa.

Raisa diam sejenak, membenarkan apa yang di pikirkan Fany itu. Papanya bukanlah orang sembarangan, pastinya Papanya itu sudah memikirkan dengan matang atas keputusannya itu.

"Terus, lo besok beneran mau nikah sama dia gitu Sa??" Tanya Stevy lagi. Mengingat dia tau betul kalau Raisa sangatlah membenci Adam.

"Tapi kalau gue jadi lo Sa, gue terima aja. Mau gimana lagi, Mas Adam tuh cakep, badannya bagus, karismanya tuh beehhhhhh. Bikin meleleh tau nggak" Fany yang membayangkan bagaimana paras Adam yang Tanon itu sampai pipinya merona dengan sendirinya.

"Benar Sa, terima aja. Kalau lakinya kaya Mas Adam, gue juga mau. Jangan kan di jebak, gue malah dengan suka rela menyerahkan diri" Imbuh Stevy.

"Dasar murahan lo!!" Sinis Raisa.

"Lah, daripada lo di hujat sana-sini. Ngeri baca komen Instagram lo dari semalem. Belum lagi kalau lo hamil"

Deg..

Raisa kembali di ingatkan dengan satu hal itu. Sungguh di dalam hatinya sangat berharap jangan sampai benih dari pria kaku itu tumbuh di rahimnya.

Namun kejadian malam itu membuatnya berpikir kembali.

FLASHBACK ON

Malam ini Raisa tampil begitu cantik dengan gaun hitam yang memamerkan punggung mulusnya. Raisa hadir di pesta itu tentu saja untuk menemani Papanya karena malam ini adalah hari ulang tahun partai Makmur Sentosa. Partai yang di pimpin oleh Papanya sendiri.

Ratusan tamu undangan juga sudah hadir di sebuah auditorium yang sangat besar dalam sebuah gedung yang memang menjadi kantor pusat partai besar itu.

Acara yang di di hadiri petinggi-petinggi partai itu tampak berjalan dengan lancar meski telah memakan waktu beberapa jam. Raisa yang terus menemani Papanya hingga pesta itu berakhir oun tampak begitu kelelahan.

"Kita pulang besok pagi saja. Ini sudah terlalu larut"

"Iya Pa, aku juga sudah sangat lelah"

"Kamu bisa pakai kamar yang bisanya, Papa sudah mengutus orang untuk memberikannya. Kamu juga Dam, beristirahatlah"

"Baik Pak"

Mereka bertiga masuk ke kamar masing-masing. Sudah beberapa kali juga Raisa menginap di sana di saat ada acara sampai larut seperti malam ini.

Raisa melempar tasnya ke ranjang begitu saja, melempar hells yang membuat tumitnya sakit dengan asal.

Kaki polosnya itu melangkah menuju lemari pendingin. Mengambil sebuah botol air mineral yang dingin kemudian meneguknya hingga beberapa kali tegukan.

"Akhhh, akhirnya kerongkongan ku basah juga"

Sejak tadi Raisa memang menahan haus dan lapar karen terus saja meladeni obrolan tamu-tamu Papanya.

"Kenapa dengan kepalaku"

Kepala Raisa terasa berkunang-kunang, bahkan bayangannya di cermin saja terlihat terbelah menjadi beberapa.

Brukk..

Raisa yang sudah tak bisa menyeimbangkan tubuhnya akhirnya terjatuh di ranjang yang empuk di belakangnya.

Meski sudah sangat susah untuk menggerakkan tubuhnya, namun Raisa masih bisa melihat seorang pria berbaju hitam masuk ke dalam kamarnya.

Raisa yang sudah tak berdaya itu tak bisa memberontak saat pria itu menariknya, kemudian memapahnya ke dalam sebuah kamar yang berada di samping kamarnya sendiri.

Setelah itu, pandangan Raisa sudah gelap. Tak lagi bisa melihat sosok pria yang membawanya itu. Dia hanya bisa merasakan di baringkan di sebuah kasur yang empuk dengan bau parfum seseorang yang sangat ia kenali.

Sampai akhirnya di pagi hari, dia harus di kejutkan pada kenyataan jika dirinya berada di ranjang yang sama dengan Adam. Bodyguard sang Papa yang begitu ia benci dengan keadaan yang sama-sama polos tanpa sehelai benangpun.

FLASHBACK OFF

"Heh, Sa!! Ngelamun aja lo!!" Stevy menyadarkan Raisa dari kilasan malam yang terkutuk itu.

"Terus gimana keputusan lo??" Raisa menoleh pada Fany yang menunggu jawabannya.

"Gue tetep nggak mau nikah sama dia!! Lebih baik gue kabur ke luar negeri atau kemana kek, asal nggak hidup sama pria menjijikkan kaya dia"

"Ck, keras kepala" Sahut Fany tanpa di pedulikan oleh Raisa.

1
Osin Ema Onang
crtnya menarik
Osin Ema Onang
bagus ceritanya.. suka banget
Osin Ema Onang
wah.. si mantan lg hhh
Humaid Azzahir
nangis aku thor
Safitri Dwi Lestari
sampe nangis bacanya 😭😭
Supriyany Acup
Luar biasa
Qaisaa Nazarudin
Kok aku gak suka ya Yasmin terlalu masuk campur dlm rumah tangga anaknya, Biarkan saja mereka menyelesaikan masalah mereka,Kita sebagai org tua cuman bisa mendoakan,Jangan pernah ikut campur..
Qaisaa Nazarudin
Aku orang pertama yg dukung kamu Stevi..go Stevi 💪💪💪💪
Qaisaa Nazarudin
Bagus Stevi, Jangan bagitu gampang memaafkan orang,Liat tuh Adam juga gak gampang memaafkan Raisa,Raisa penuh perjuangan sampai dia hampir kehilangan anaknya demi utk mendapatkan Adam kembali..Jadi kamu juga harus begitu,Beri dia pelajaran,Biarkan dia merakan perjuangan utk mendapatkan kamu kembali,Aku aja masih sakit hati,Dia malah seakan gak terjadi apa2..iihhh kesel aku...
Qaisaa Nazarudin
Apapun alasan kamu,Gak seharusnya kamu merendahkan dan ngehina orang sesuka mu,Aku gak pilih kasih ya,Saat Raisa melakukan hal yg sama dengan Hanif,Aku juga mengutuk Raisa..Yang salah tetap salah,Apapun alasannya..
Qaisaa Nazarudin
DASAR PENGECUT..
Qaisaa Nazarudin
BULSHIT...
Qaisaa Nazarudin
Apa aku juga bisa menolong mu memaki Hanif Stavi,Dengan senang hati aku akan memakinya..kesel aku..😡😡
Qaisaa Nazarudin
Kalo saat ini Stevi melakukan hal yg sama seperti yg Raisa lalukan dulu saat awal pernikahannya dgn Adam waktu itu,Aku setuju.. Karena di sini Hanif mmg salah dan muka watadosnya dan gak tau malunya malah ngelamar Stevi, gila aja .🙄🙄
Qaisaa Nazarudin
Jangan sampai kamu pingsan saat tau siapa suami kamu,Menolak jua udah gak bisa,Udah Sah..Makanya lain kali ngotot minta liat orangnya dulu siapa yg ngelamar,itu HAK kita lho..
Qaisaa Nazarudin
Kok Raisa..???
Qaisaa Nazarudin
Feeling ku mengatakan pasti itu Hanif,Waahh kayaknya udah kurang ajar nih si Hanif,kalo emang dia orangnya,Udah ngehina orang,menolak mentah-mentah sekarang dengan gak tau malu ya langsung ngelamar,belom tau juga Stevi yg dulu ngejar2 kamu sama Stevi yg sekarang tuh masih sama..
Qaisaa Nazarudin
Ada ya orang yg nerima lamaran tapi gak tau siapa yg ngelamar? Gimana rupanya yg ngelamar? Kalo gitu ngapain di terima??
Qaisaa Nazarudin
Jangan sesekali panggil cewek tuh Ndut,Bisa gempa bumi...🤣🤣🤣
Qaisaa Nazarudin
Gebby apa Novi?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!