NovelToon NovelToon
Suamiku Si OB Ganteng

Suamiku Si OB Ganteng

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / cintapertama / cintamanis / patahhati
Popularitas:3.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: D'wie

Dikhianati menjelang hari pernikahan membuat Zola Amaria meradang. Untuk menuntaskan rasa kecewanya, ia pun berakhir di sebuah club' malam bersama temannya. Hingga kejadian tak terduga pun terjadi, ia terlihat one night stand dengan seseorang yang tak terduga. Yang lebih parah, setelah kejadian itu, ia terus menerus dikejar pria itu untuk menuntut pertanggungjawaban.

Bagaimanakah kisah selanjutnya?

Jangan lupa tap love untuk mengikuti cerita selanjutnya, ya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D'wie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch.10 Lembaran baru

"Zo ..." panggil Regan lirih.

"Stop, Re. Kau tahu kan , aku benci perselingkuhan dan kau .... MELAKUKANNYA. KAU JELAS-JELAS BERSELINGKUH DARIKU DAN AKU BENCI ITU. Itu artinya, kau juga sudah siap harus menerima keputusanku. BATALKAN PERNIKAHAN ini dan nikahi Clara ." tegas Zola seraya mengacungkan jari telunjuknya ke arah Clara.

"Zo, kau tidak bisa berbuat semaunya seperti itu! Kau menyuruh mereka menikah, kau pikir orang-orang tidak merasa aneh bila melihat bukan kau yang berada di atas altar." geram Jordan berteriak di hadapan Zola.

"Dad, jadi kau memintaku untuk tetap melanjutkan pernikahan neraka itu? Aku bukan mommy, dad, yang bisa terus bersabar hingga akhirnya meregang nyawa karena menahan kesakitannya sendirian. Lebih baik aku mundur dari pada harus terikat dalam neraka yang bernama pernikahan. Apalagi dengan suami seperti Regan. Apa ada jaminan b*tch seperti Clara akan tidak mengusik rumah tanggaku kelak? No, aku takkan yakin! Bukankah begitu, b*tch?" Zola mencibir dengan satu sudut bibirnya naik ke atas.

"Tutup mulutmu anak tak tahu diri! Dia saudaramu, bukan b*tch seperti yang kau ucapkan." sergah Jordan dengan wajah memerah.

"Why dad? Mengapa aku tak boleh menyebutnya b*tch? Jadi apa sebutan yang cocok pada seseorang yang bercinta dengan kekasih saudaranya sendiri? Saudara? Hahaha... aku tak pernah memiliki saudara seperti dia."

"Zo, sudah, mommy mohon jangan menyudutkan Clara lagi! Mommy tau Clara salah, pasti dia sudah menyesalinya, ya kan Cla?" Catherine memelas sambil terisak. Zola terkekeh melihatnya.

"Aku minta maaf, Zo! Maafkan kesalahanku." lirih Clara.

"Drama queen, heh?" Zola menyipitkan matanya menatap Clara.

Jordan yang amarahnya sudah terpancing lantas mengangkat tangannya hendak menampar wajah Zola. Namun, gerakannya terhenti di udara.

"Tampar Zo, dad! Tampar! Kau memang tak pernah menyayangiku, dad. Dari dulu putrimu hanya Clara." ucap Zola lirih.

"Karena Clara memang putriku." ucap Jordan tegas.

"Yes, i know. Daddy pikir aku dan mommy tidak tahu, he? Kau berselingkuh di belakang mommy bahkan sebelum kalian menikah hingga Clara hadir. Kau bilang Clara anak tiri, padahal dia putrimu sendiri. Kami tahu semua, dad. Kami tidak sebodoh yang dad kira." pekik Zola dengan mata berkaca-kaca. "Dan aku bukanlah mommy yang akan terus bertahan walau dibohongi. Dan aku takkan mengulangi kesalahan yang sama seperti mommy dengan terus melanjutkan pernikahan ini." tegas Zola .

Runtuh sudah pertahanan yang dibangun Zola. Air mata yang ditahannya sejak tadi akhirnya luruh membasahi pipinya yang putih. Zola dan mommy nya sudah tau sejak lama tentang perselingkuhan Jordan dan Catherine. Padahal saat itu Jordan sudah bertunangan dengan Marrie, mommy kandung Zola. Tanpa diketahui Marrie, Jordan juga menjalin hubungan dengan Catherine hingga lahirlah Clara. Karena itu, Clara usianya lebih tua dari Zola. Namun, Marrie mencoba tuk bertahan walau harus menanggung perih hingga akhirnya Marrie tak sanggup lagi bertahan. Ia pergi tuk selamanya dengan seribu luka yang menganga meninggalkan Zola yang masih remaja.

"Zo, maafkan mommy dan Clara!" lirih Catherine lagi.

"Stop mengaku sebagai mommy ku karena kau bukan mommy ku." sinis Zola. Zola pun berlalu dari hadapan orang-orang itu sambil membawa laptop miliknya.

Tak butuh waktu lama, Zola sudah keluar lagi dari kamarnya sambil menggeret sebuah koper hitam besar dan sebuah tas jinjing membuat semua orang membelalakan matanya. Ia memang sudah merencanakan ini sebelumnya karena itu ia meminta mobil milik Keira.

"Selamat tinggal, dad." lirih Zola sembari melangkahkan kakinya keluar dari rumah dimana ia dilahirkan dan dibesarkan.

"Selangkah saja kau keluar dari rumah ini, maka aku takkan mengakuimu sebagai putriku lagi." bentak Jordan.

"Okay, tak masalah." sahut Zola.

"Zo, please jangan pergi. Maafkan aku, Zo! Aku sungguh-sungguh mencintaimu, Zo. Jangan batalkan pernikahan kita." mohon Regan yang kini telah berdiri mencoba menghalangi kepergian Zola.

"Semua telah berakhir, Re. Apa yang telah aku buang, takkan pernah aku pungut kembali." pungkas Zola sebelum ia benar-benar pergi dari hadapan keenam orang itu.

...***...

Mobil yang dikendarai Zola kini telah memasuki basemen sebuah apartemen sederhana. Ia sudah menghubungi Keira untuk menginap di apartemen miliknya untuk beberapa hari sebelum ia mendapatkan tempat tinggal baru.

"Hei Zo, what happened, huh?" tanya Keira penasaran saat melihat sahabatnya itu datang dengan sebuah koper hitam besar dan tas jinjing yang sudah pasti berisi barang-barang milik gadis tersebut.

"Aku hanya ingin bebas, Kei. Sama seperti dirimu. Bukankah lebih menyenangkan tinggal sendiri." ucap Zola.

Namun Keira dapat melihat kebohongan di mata Zola. Lalu ia meraih pundak Zola, mengajaknya duduk, kemudian memeluknya erat.

"Jangan bohong, Zo! Aku tidak buta. Aku dapat melihat kesedihan di matamu. Jangan terus-terusan berpura-pura tegar, Zo! Ceritakan semua masalahmu. Walaupun aku tidak bisa membantu, tapi setidaknya aku bisa jadi sandaranmu untuk mengurangi beban dalam hatimu." ucap Keira sambil mengusap punggung Zola.

Tak butuh waktu lama, tubuh Zola bergetar, dadanya bergemuruh, perlahan bulir-bulir kristal pun luruh dari ekor matanya. Zola terisak hebat hingga baju bagian depan Keira terasa basah. Zola menangis cukup lama. Saat ia sudah mulai tenang , baru ia melepaskan pelukan sahabatnya itu. Ia pun mulai menceritakan semua permasalahannya.

"Brengsek! Aku tidak menyangka, Regan bisa melakukan perbuatan itu. Berselingkuh dengan saudara kekasih sendiri padahal hari pernikahan sudah di depan mata. Rasanya aku ingin menghajar kepala kedua orang itu lalu mengolesinya dengan sambal hingga meradang." geram Keira dengan kedua tangan terkepal.

Zola terkekeh melihat tingkah sahabatnya itu.

"Kenapa kau tertawa, hah? Apakah aku terlihat lucu?" Keira bersungut-sungut kesal karena Zola menertawakan dirinya.

"Thanks ya, Kei. Kau memang sahabat terbaikku. Aku tidak tau, apa yang harus aku lakukan tanpa dirimu.

"No problem, Zo! Kamu itu sahabat terbaikku. Sudah kewajiban ku selalu mendukung dan mendampingi mu. Aku harap setelah ini kau akan segera meraih kebahagiaan." ujar Keira seraya tersenyum manis. "Oh ya, Zo, katanya tadi kamu mau cari flat atau apartemen sederhana, nah di lantai atas ada tuh apartemen yang kosong. Kebetulan banget, pagi tadi yang punya cerita mau jual apartemen miliknya soalnya dia udah nikah jadi nggak tinggal di apartemen itu lagi, kamu mau liat nggak? Kalau mau, bisa kita langsung hubungi orangnya." ujar Keira. "Apartemennya juga udah komplit dari perlengkapan dapur, sofa, kasur, semuanya, tinggal nempatin aja, gimana ? Mau liat sekarang?" tanya Keira lagi.

Zola yang mendengar hal tersebut pun mengangguk dengan semangat. Apalagi isinya sudah komplit jadi dia bisa tinggal menempati saja.

"Oke, bagus banget tuh! Bisa hubungi orangnya sekarang?" pinta Zola.

Keira pun segera menghubungi pemilik apartemen itu. Setelahnya, mereka pun janjian di apartemen yang akan dibeli itu.

Zola tampak melihat-lihat ke sekeliling ruangan apartemen itu. Memang hanya ada 1 kamar tidur tapi itu tidak masalah karena ia hanya tinggal sendirian di sana. Semua perlengkapan di apartemen itu juga masih cukup bagus dan harganya cukup terjangkau.

Zola nampak tersenyum puas. Ia tak menyangka, ia bisa mendapatkan hunian semudah dan secepat itu. Beruntung, pemilik sebelumnya juga mau menemui mereka padahal hari sudah cukup larut.

'Semangat Zola! Semangat memulai lembaran baru.' gumamnya dalam hati.

Setelah deal dengan harga yang di tawarkan penjual, Zola dibantu Keira pun segera membawa barang-barang yang tidak seberapa milik Zola dan menyusunnya di apartemen itu. Setelah selesai, mereka pun merebahkan diri di kasur yang ada di kamar baru Zola hingga tanpa sadar mereka pun terlelap karena sudah kelelahan.

...***...

...Happy Reading 🥰🥰🥰...

1
tabina ruby
Luar biasa
Susi Akbarini
kejutan jga buat readers..
😀😀😀❤❤❤
🏠⃟ͮͮᴹᵒᵐʀuyzⷦzⷩ🥑⃟🍁❣️𝐀⃝🥀㊍㊍
hahahaha
mudah???? sakit tau.... tp asal kau Tau... kecewa... itu... ingat dia bukan gadis lemah.... dan bukan bodoh kek kamu
🏠⃟ͮͮᴹᵒᵐʀuyzⷦzⷩ🥑⃟🍁❣️𝐀⃝🥀㊍㊍
kamu pinter.... dan sungguh penuh sabaran
🏠⃟ͮͮᴹᵒᵐʀuyzⷦzⷩ🥑⃟🍁❣️𝐀⃝🥀㊍㊍
dihhhh.... km pria di cafe itu Kan.... hmmmm.... mau bintilan ya... intip Zola...
yusuf raya
bagus ceritanya ngak bertele2 semangat tor💪💪
yusuf raya
penasaran kemana zola ya tor?.
yusuf raya
cerita yg bagus
Prahesti Vita masita
Luar biasa
aroem
bagus
yusuf raya
Bagus kayaknya alur ceritanya 👍
Esih Mulyasih
wuihhhh... keren si El..👍🏼🥰 dpt menahan hasratnya waktu Zola butuh pelampiasan.. bener bener menjaga Zola, si El 😊😍😘
Esih Mulyasih
membuang yg kurang bagus, penggantinya lebih baik dari yang lama
Esih Mulyasih
Luar biasa
Martha Amelia Susanti
Suka karya ringan author ini.
NAJ L
luar biasa
Pisces97
pisan 2x kali menyusahkan orang² 🤭🤣
Pisces97
hahaha jatungan gk tuh 🤭🤣🤣
Pisces97
ceritamu ini merakyat banget Thor persis dunia nyata dimana² banyak gosip berterbangan 🤭🤣🤣
Pisces97
zolla mencintai el
aku lebih padamu Thor 🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!