Kau Khianati Aku, Kurebut Ayahmu

Mendengar semua cerita dari Alexa tentu Putri langsung naik pitam, Dia tidak terima akan sahabatnya yang diperlakukan seperti itu.

"Gila itu nenek tua bisa bisanya dia bilang kaya gitu"

Putri memegang tangan Alexa "Xa Aku ga Terima kamu di giniin sama mereka, Bales dia Xa buat mereka merasakan apa yang kamu rasakan saat ini"

Alexa menggelengkan kepalanya karna bagaimanapun Alexa masih mencintai Niko suaminya.

"Xa! Dengerin gua"

"Udah Put biar itu jadi urusan aku"

"Oke oke tapi inget kalo ada apa apa langsung kabarin, bukanya kita sahabat kan?"

Alexa memeluk Putri "Tentu bestfriend"

Mereka berpelukan sampai Alexa mengeluarkan air matanya kembali, Sakit? Tentu masih menyelimuti hati Alexandra namun mau bagaimana lagi? Ikuti saja alurnya.

"Ah iya hampir saja aku lupa Xa, Sindy ngadain party dan kita di undang jadi nanti sore kita berbelanja dan ke salon"

"Party? Ngga ah"

"Ayolah Xa kali ini aja"

"Baiklah"

****

Sedangkan di Mansion

"Aku ke kantor dulu"

"Ke kantor doang kan?"

"Iya!"

"Ingat hanya ke kantor habis itu langsung pulang"

Niko hanya menghela nafasnya, sejujurnya dia masih mengkhawatirkan Alexa.

"Kamu ke kantor saja, Biar Nabila mamah ajak ke salon buat refresing sekalian buat beli kebutuhan bayi juga" ucap Dewi yang memasuki kamar Anaknya, Niko.

"Pakailah ini"

Niko memberikan kartu kepada Nabila untuk dia berbelanja sekalian.

Setelah memberikan kartu, Niko langsung pergi meninggalkan Nabila dan Ibunya.

"Oke kalo gitu kamu langsung siap siap, Mamah juga mau siap siap dulu jadi kita langsung berangkat sekarang aja"

Nabila hanya menganggukan kepalanya, Dan Dewi keluar dari kamar.

Nabila tersenyum miring dia mengusap perutnya yang membuncit "Haha ada gunanya juga kamu"

****

Sore harinya...

Kini Alexa dan Putri tengah berada di sebuah Mall.

Mereka membeli beberapa pakaian, sebenarnya Alexa sangat malas karna dia juga tidak membutuhkan pakaian namun karna menghargai sahabatnya jadi mau tidak mau Alexa pun membeli beberapa Dress dan Kaos.

"Xa tunggu ya aku mau nyoba dulu baju ini"

"Yasudah aku tunggu disini ya, Gih sana coba dulu awas sobek nanti"

"Emangnya badan aku gede apa hadeh tunggu bentar ya"

"IYAAAA PUTRIIII"

Sambil menunggu Putri mencoba baju, mata Alexa tertuju kepada sebuah Dasi yang sangat bagus.

"Sepertinya itu cocok untuk Mas Niko" Lirih Alexa yang langsung menghampiri dasi itu.

Namun saat hendak mengambilnya ada sebuah tangan yang ikut juga mengambilnya

"Maaf mbak ini lebih dulu saya yang ngambil" ucap Alexa yang langsung melihat empunya tangan.

DEG...

Alexa dan wanita itu terkaget saat mereka saling mengenal, Amarah dan benci kembali muncul di hati Alexa dia melepas dasi itu.

"Oh Mbak Alexa ya? Wanita yang tidak bisa memberikan Mas Niko anak itu" Sinis Nabila dengan melirik Alexa dari atas sampai bawah.

Alexa tengah mengendalikan emosinya, Dia masih diam namun saat hendak pergi tangan dia di cekal oleh Nabila.

Ya wanita yang tadi memegang dasi itu juga adalah Nabila, Istri kedua Niko lebih tepatnya Istri siri.

"Eh eh eh mau kemana Mba? Mending kita belanja bareng aku capek kalo belanjakan sendiri soalnya Mas Niko ngasih duitnya banyak banget, Mbak mau kan nemenin aku buat belanja Kebutuhan Bayi? Kan ini juga nanti akan menajadi anaknya mbak ALEXA" Ucap Nabila dengan menekankan kata ALEXA

"Maaf tapi saya tidak berminat jadi lepaskan tangan saya"

"Kok gitu sih"

Nabila mencekram tangan Alexa yang membuat Alexa tersurut emosi, Alexa langsung mengempaskan tangan Nabila dengan kasar.

Mata Nabila tertuju pada Dewi mertuanya yang hendak menuju ke arahnya, Dia langsung pura pura terjatuh dan

"AAAAKHHHHH....!!"

Dewi yang mendengar itu langsung menghampiri Nabila dan terkaget saat melihat Nabila yang tengah terjatuh dan Alexa ada di hadapanya.

Plak...

Dewi menampar pipi Alexa "kenapa kamu mendorong Nabila hah! Kalau terjadi sesuatu pada janinya bagaimana hah! Dasar sudah syukur Niko tidak menceraikan kamu karna kamu MANDUL! DASAR WANITA TIDAK BERGUNA"

Melihat Alexa di tampar oleh Dewi, Nabila tersenyum mengejek kepada Alexa.

"AKHH PERUTKU SAKIT MAHH"

Dewi langsung membantu Nabila berdiri dan bergegas keluar Mall tentu dengan di bantu oleh para bodyguard.

Sedangkan Alexa? Kini dia langsung berlari pergi menghindari pasangan mata yang melihatnya.

"Hikss.. Hikss... "

****

Niko terkaget saat mendapatkan Telpon dari Dewi

"Niko akan ke sana!"

Dengan singgap Niko pun langsung meluncur meninggalkan perusahaan dan langsung menuju rumah sakit.

Sesampainya di sana sudah terlihat Nabila yang tengah di periksa oleh dokter

"Sayang"

"Bagaimana dok kondisi Istri dan Anak saya?" Tanya Niko sambil mengusap rambut Nabila

"Ah tidak apa apa Pak hanya harus lebih berhati hati lagi"

"Kalau gitu saya pamit dulu, dan ini resep silahkan tebus di apotek"

"Baik dok, terimakasih"

Niko mengusap perut Nabila dan mengecup kening Nabila

"Kenapa bisa seperti ini?"Tanya Niko yang menatap Nabila

Dengan mimik wajah yang seakan dibuat buat Oleh Nabila, Dia menangis "Ini karna Mbak Alexa Mas hikss hiks.."

Niko melepas tanganya yang tengah mengusap rambut Nabila, Dia menggelengkan kepalanya

"Tidak Alexa mana mungkin akan melakukan itu! Jangan mengada ngada"

"Aku serius Mas! mbak Alexa yang mendorongku saat di Mall kami bertemu namun tak tau apa apa Mbak Alexa langsung mendorongku hikss hikss... Tanya saja pada Mamah dia juga melihat itu"

Niko melirik Dewi seakan bertanya apa itu benar?

"Semua yang dikatakan oleh Nabila itu benar, Alexa tadi mendorong Nabila Mamah melihat itu dengan mata kepala mamah sendiri"

BRAK...

Niko meninju tembok, Dia Langsung pergi dari ruang rawat Nabila.

~Bersambung

...----------------...

Hay hay hay salam hangat dari Author.

terus dukung dan suport karya ini dengan cara

LIKE+KOMEN+VOTE!!

beri hadiah juga biar author semangat update nya