NovelToon NovelToon
Jodohku Di Tangan Kakek

Jodohku Di Tangan Kakek

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Perjodohan
Popularitas:1.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: Mamah AllRey..

Aleta seorang gadis yatim piatu yang tinggal di panti asuhan. Gadis ini memiliki wajah yang cantik, dengan sepasang mata yang bening dan indah. Nasib mempertemukannya dengan seorang kakek yang sedang tertabrak mobil.

Karena sifat penolongnya, Aleta dibawa kakek ke kota Bandung dan dinikahkan dengan cucunya yang memiliki tabiat keras. Dengan kelembutan hatinya, pada akhirnya Aleta bisa meluluhkan hati suaminya.

Intrik-intrik yang muncul dalam pernikahannya, akhirnya menjadikan mereka untuk saling menguatkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mamah AllRey.., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pendekatan

Hari ini Aleta sudah bersiap dari jam 09.00, karena dia berjanji menemani Ferdinand cari buku di Shopping. Melihat Aleta yang sudah rapi, Bu Rosna mendekati anak asuhnya.

"Mau kemana nak, katanya hari ini tidak ada kuliah, kok sudah berdandan cantik anakku." tanya Bu Rosna.

"Mau cari buku Bu di Shopping, mumpung ada barengannya,"

"Berangkat sama siapa, nak Haris?"

"Bukan Bu, sama kak Ferdinand teman Aleta di kampus."

"Pacar?"

"Ya Allah, bukan Bu. Aleta tidak punya pacar, kami hanya berteman."

"Kalau nak Haris gimana,"

"Gimana.apanya Bu, sama kak Haris, Aleta juga menganggapnya sebagai teman, tidak lebih Bu. Kok ibu aneh, tumben-tumbenan nanya-nanya masalah pacar."

"Ga ada apa-apa nak, wajar saja untuk ukuran gadis seusiamu kalau memiliki pacar."

"Tapi Aleta tidak mau pacaran Bu."

"Bukan tidak, tapi belum mau pacaran, iya kan,"

"Aleta pinginnya besok langsung menikah saja tanpa pacaran. Takut terjerumus, dosa."

"Berarti besok Aleta mau, seumpama ibu yang Carikan calon suami," kata Bu Rosna penuh selidik.

"Inshaa Allah mau Bu, karena Aleta percaya sama ibu. Tidak mungkin kan, ibu akan menjerumuskan Aleta. Laki-laki pilihan ibu pasti yang terbaik," kata Aleta tersenyum sambil merangkul Bu Rosna.

"Karena Aleta tidak mau pacaran, maka Aleta harus mulai menjaga jarak baik dengan nak Haris maupun nak Ferdinand. Ibu khawatir, mereka berdua menyimpan perasaan khusus untuk Aleta." kata Bu Rosna lembut menasehati Aleta.

"Tapi kan kami hanya berteman Bu, lagian mereka senang membantu Aleta."

"Iya, ibu tahu nak. Tapi Aleta harus hati-hati dan selalu menjaga diri. Ibu juga khawatir nak Haris dan nak Ferdinand bisa salah paham sehingga memicu konflik,"

"Trus gimana Bu, Aleta sudah terlanjur janji dengan kak Ferdinand hari ini, apa perlu Aleta batalkan."

"Tidak bisa seenaknya begitu, kalau sudah terlanjur janji ya harus ditepati. Ibu bilang lain kali harus lebih hati-hati.'

"Baik Bu, Aleta sayang sama ibu." kata Aleta sambil memberikan ciuman di pipi ibu asuhnya.

Terdengar suara mesin mobil memasuki halaman panti, kemudian berhenti. Ferdinand keluar dari mobil dengan membawa dua tentengan tas kresek di kanan dan kiri tangannya. Melihat Aleta dan ibu asuhnya sedang berbicara di lincak, sambil tersenyum Ferdinand menghampiri mereka.

"Selamat pagi Bu Rosna, Aleta." katanya menyapa Bu Rosna dan Aleta.

"Selamat pagi nak Ferdi, jadi mau jalan ya sama Aleta,"

"Iya Bu, dan ini nitip untuk adik-adik ya Bu," Ferdinand menyerahkan kresek yang isinya Snack untuk anak-anak.

"Makasih ya nak Ferdi, semoga Allah melipatgandakan rejeki nak Ferdi."

"Aamiin Bu, kami boleh berangkat sekarang Bu Rosna. Keburu siang, karena kata Aleta jam 13.30 harus sudah sampai rumah kembali."

"Ya silakan nak, hati-hati di jalan ya,"

"Makasih Bu,"

Aleta dan Ferdinand kemudian menyalami dan mencium tangan Bu Rosna.

"Assalamualaikum,"

"Wa Alaikum salam,"

****

Setelah mendapatkan beberapa buku, Ferdinand mengajak Aleta beristirahat di Happy Juice. Mereka mengambil tempat duduk di pojok ruangan, dan terlihat sedang asyik menikmati mixed Juice.

"Capek ya," tanya Ferdinand.

"Lumayan kak, pegal semua kakiku, tapi asyik sih. he.., " jawab Aleta.

"Iya tadi kakak lihatin semangat banget pilih-pilih bukunya."

"Habis murah-murah kak, lumayan mumpung kesini. Buku bacaan di panti untuk adik-adik sudah pada terbaca, makanya ini nambah agar mereka suka membaca,"

Salah hal yang disukai Ferdinand dari Aleta adalah sifat penyayangnya, di saat gadis seusianya memilih penampilan glamor, hedonisme dia tetap dalam kesahajaan. Jika Aleta memiliki kelebihan rejeki, hal yang dipikirkan adalah bagaimana bisa membahagiakan keluarganya di panti asuhan.

"Kak, sudah jam satu, balik yuk. Jam dua Aleta harus dampingi adik-adik belajar. Kak Ferdinand juga janji kan, kalau hari ini mau nemani Aleta." kata Aleta.

"Iya, iya, kakak ingat. Yuk, sekarang saja baliknya." Ferdinand mengajak Aleta pulang, dan tanpa disadari Ferdinand meraih tangan Aleta, kemudian menggandengnya keluar.

Aleta mau menarik tangannya kembali, tapi melihat ekspresi cuek dari Ferdinand akhirnya dia mengurungkan niatnya. Setelah membuka pintu mobil Aleta, Ferdinand berjalan memutar dan langsung duduk di belakang setir.

"Aleta .., kalau sedang jalan sama kak Ferdi ada yang marah tidak." tanya Ferdinand.

"Marah, ya tidaklah. Kan tadi sudah pamitan baik-baik sama ibu. Kalau beliau mengijinkan, berarti beliau tidak akan marah."

"Maksud kakak bukan ibu, tapi orang lain. Laki-laki lain mungkin." Ferdinand mencoba mengorek keterangan dari Aleta.

"He..he.., laki-laki yang ada di panti masih anak-anak semua kak. Asalkan Aleta tepat waktu pulangnya mereka tidak akan khawatir."

Ferdinand menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal, bingung mau mengorek hati perempuan di sampingnya. Tapi dalam hatinya, Ferdinand merasa sedikit lega karena tidak ada laki-laki lain yang saat ini dekat dengan Aleta.

"Beberapa waktu lalu, kakak pernah lihat Aleta diantar laki-laki ke kampus. Siapa dia, dan apakah dia juga tinggal di panti."

"Owalah kak Haris ya. Kak Haris itu orangnya sangat baik kak, sekarang baru magang di Bank Indonesia. Dia kuliah di UGM jurusan Manajemen sudah semester akhir."

"Aleta dekat ya sama dia," tanya Ferdinand dengan menahan rasa kesal.

"Ya dekatlah. Orang tuanya kak Haris sering memborong habis kue jualanku kalau pagi."

"Beliau jualan di pasar, trus kak Haris suka bantu-bantu juga." ucap Aleta dengan polosnya, tanpa dia sadari kalau setiap kata pujian untuk Haris menyakiti laki-laki di samping.

"Kalian pacaran?," tanya Ferdinand tiba-tiba.

"Pacaran??? Kok hari ini tema pertanyaan untuk Aleta pacaran ya."

"Tadi pagi ibu juga nanya apakah Aleta dengan kak Haris pacaran, juga ditanya apakah sama kak Ferdi juga pacaran. Sekarang kak Ferdi juga nanya, apakah Aleta sama Haris pacaran."

"He...he.. berarti kakak sama ibu sehati donk. Lha trus jawabnya gimana," Ferdi gemas melihat tingkah Aleta.

"Kak Haris, Kak Ferdi, adik-adik panti itu sama kak. Semua Aleta anggap sebagai saudara."

"Aleta tidak mau pacaran kak, maunya langsung menikah saja nanti."

"Berarti kalau ada yang melamar Aleta, langsung diterima."

"Semua terserah ibu kak, karena Aleta yakin ibu tidak akan menjerumuskan Aleta. Siapapun laki-laki yang dipilih ibu, Inshaa Allah Aleta akan menerimanya." jawab Aleta seperti tanpa beban.

"Kalau misalnya nih, Kak Ferdi yang melamar Aleta apakah juga akan diterima." pancing Ferdinand.

"Ya terserah ibu pokoknya, tapi memang kak Ferdi mau menikahi Aleta, he...he..," ditodong pertanyaan itu, Ferdinand jadi speechless.

"Berarti pendekatan selanjutnya aku harus mendekati hati ibu Rosna.Aku harus curi start sebelum Haris nembak duluan." Ferdinand tersenyum mendapatkan strategi baru mendekati gadis pujaannya.

******

1
Hasanah
ksian juga si renganis jdi istri yg tak di anggap.
Selamet Turipno
baguslah dinikahkan daripada terus berbuat maksiat
Selamet Turipno
cerita perempuan murahan rupanya pepeknya sdh gatal utk dikentot
Murti Yatni
maosok di kediaman Cokro ga ada CCTV Nya untuk mengawasi perilaku Rengganis
Murti Yatni
Karena harta Rengganis dan kakaknya menjadi penjahat kriminal dan tega dengan Devan .. jangan-jangan Devan bukan anak kandung Rengganis
Murti Yatni
nyesal kan Aleta kabur tanpa mendengar penjelasan suami dan kakeknya Devan
Murti Yatni
Aleta salah .. seberapa besar masalah jangan sampai meninggalkan rumah dan diumbar masalah rumah tangga ke pria lain .. itu akan membuka pintu dosa .. apalagi Ferdinand adalah cinta pertama Nya
Alfia Amira
kalo gk salah di awal2 bab Aleta masih di panti asuhan ,Rolland umurnya sdh 27 tahun
Alfia Amira
nikah siri pak , setau saya nikah siri itu kalau sdh 3bln hrs memperbarui nikah nya lagi , mau nikah agama atau tidak , setau saya lho yah , jadi ada jangka waktu , nikah siri kan diperlukan untuk jala darurat sebenernya , tpi kalo skrng malah buat menghalal kan maksiat
Alfia Amira
bawa apa Bu Lastri ?? martabak telur sama martabak manis yah 🤭🤭
Nurul Umilhuda
sangat bagus
Jeankoeh Tuuk
alur ceritanya bagusss
Jeankoeh Tuuk
lanjutttt
Jeankoeh Tuuk
kasian Aleta & Bu rosna
🏠⃟રuyzzᵍᵉⁿᵃᵖ𝐀⃝🥀ˢ⍣⃟ₛ🍁❣️🤎㊍㊍
hahahaha
Jeankoeh Tuuk
semoga nasib aleta bahagia
Marc Lina Aczenk Lolo
hatinya Raditya......sakit...merana ..
lanjut Thor
tri susanti
lanjut thor semangat..... 💪💪💪
tri susanti
jadi senyum senyum sendiri bacanya .... lanjut thor...
tri susanti
jebol juga gawang aleta.....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!